METODE PENELITIAN 5.1 Kesimpulan PENGARUH KOLABORASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

BAB V 5.1 Kesimpulan

68 5.2 Saran 68 DAFTAR PUSTAKA 69 LAMPIRAN 76 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 44 Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata Pretest Dan Posttest siswa 55 Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas 56 Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Setiap Pertemuan Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 57 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Indikator Aktivitas Belajar 12 Tabel 2.2. Tahap_Tahap Pembelajaran Problem Based Learning 15 Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri 20 Tabel 2.4. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 23 Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Tabel 3.1. Tabel Pretest-Postes Control Group Design 43 Tabel 3.2. Tabel Penolong Uji Normalitas 47 Tabel 3.3. Tabel Penolong Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 48 Tabel 3.4. Tabel penolong uji Hipotesis Penelitian 50 Tabel 3.5. Kategori Nilai Aktivitas Belajar Siswa 50 Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 55 Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 56 Tabel 4.3. Rangkuman Statistik Deskriptif Nilai Aktivitas Belajar 57 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Aktivitas 58 Belajar Siswa Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 59 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 60 Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 61 Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa 61 Tabel 4.9. Data Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa 62 Tabel 4.10. Data Hasil Uji Hipotesis Aktivitas Belajar Siswa 63 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 76 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 80 Lampiran 3 Kuesioner 110 Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrument Test 111 Lampiran 5 Instrument Penelitian 124 Lampiran 6 Kunci jawaban Instrument Penelitian 130 Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 131 Lampiran 8 Jawaban Lembar Kerja Siswa 140 Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 146 Lampiran 10 Media Macromedia Flash 147 Lampiran 11 Kisi-kisi Sesudah Validitas Isi Instrumen Tes Hasil 152 Oleh Validator Lampiran 12 Tabel Hasil Perhitungan Skor Validator Ahli Untuk 165 Validitas Isi Instrument Tes Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 166 Lampiran 14 Tabel Uji Validitas Tes 169 Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes 170 Lampiran 16 Tabel Reliabilitas Tes 171 Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 172 Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran Butir Tes 173 Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda Tes 174 Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda Tes 176 Lampiran 21 Perhitungan Distructor 177 Lampiran 22 Tabel Perhitungan Distructor 178 Lampiran 23 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 180 Lampiran 24 Instrumen Tes Hasil Belajar Setelah Divalidasi 181 Lampiran 25 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Setelah Divalidasi 185 Lampiran 26 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas 186 Eksperimen II Lampiran 27 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 194 Lampiran 28 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 196 Lampiran 29 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa 198 Lampiran 30 Lembar Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 200 Pertemuan I Kelas Eksperimen I Lampiran 31 Tabulasi Data Nilai Aktivitas Belajar Siswa 206 Lampiran 32 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 210 Aktivitas Belajar Siswa Lampiran 33 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa 211 Lampiran 34 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 213 Lampiran 35 Pengujian Hipotesis Aktivitas Belajar Siswa 215 Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 217 Lampiran 37 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi kuadrat X 2 218 Lampiran 38 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t Tabel t 219 Lampiran 39 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi F 221 Lampiran 40 Jadwal Penelitian 220 Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian 221

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses belajar mengajar dijumpai permasalahan yang tidak hanya berasal dari guru dan siswa tetapi juga masalah sarana dan prasarana dalam proses belajar. Permasalahan dari siswa terletak pada kecenderungan siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan permasalahan dari guru masih menggunakan pembelajaran yang bersifat verbalistik teacher centered learning dan penyajian materi yang monoton dan kurang menarik Yuniyanti, 2012. Oleh karena itu siswa sulit untuk berperan aktif dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Kimia merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam yang dibelajarkan pada tingkat SMA. Salah satu tujuan penting mata pelajaran kimia di SMA adalah agar peserta didik memahami konsep, prinsip, hukum, teori kimia serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari Putri,2014. Materi pelajaran kimia di SMA yang banyak berisi konsep-konsep cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut hitungan dan reaksi-reaksi kimia serta konsep-konsep yang bersifat abstrak Trianto,2009. Pemahaman siswa dalam penguasaan konsep yang rendah berdampak pada kurangnya aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajar siswa rendah. Salah satu pokok bahasan yang masih dianggap sulit di semester genap kelas XI adalah pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan karena banyak materi hitungan dan membutuhkan cara yang praktis untuk memahami konsepnya. Banyak siswa yang menganggap sulit materi kelarutan dan hasil kelarutan karena siswa belum menguasai prasyarat seperti konsep mol, reaksi ionisasi, kesetimbangan kimia, pH larutan asam dan basa Melati,2011. Berdasarkan hasil observasi di MAN 1 Medan, pada proses pembelajaran kimia rendahnya hasil belajar siswa disebabkan antara lain karena: 1 rendahnya pemahaman siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan; 2 belum terjadi suasana aktif dalam diskusi, dan 3 kurangnya keterlibatan siswa secara langsung. Beberapa siswa menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu, keberanian siswa untuk mengajukan pendapat dan bertanya juga kurang. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pendekatan ilmiah yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong rasa senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga dengan adanya aktivitas yang tinggi memungkinkan mereka mencapai hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran problem based learning PBL dan inkuiri terbimbing. Secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri Trianto,2009. Penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum secara aktif, sehingga konsep yang dicapai lebih baik dan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar Putri, 2014. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing diharapkan dapat melatih siswa disiplin dan meningkatkan pemahaman dalam pelajaran kimia, serta mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Beberapa penelitian tentang model problem based learning yang pernah diteliti oleh La Rudi dan La ode Ibrahim, 2013 menunjukkan hasil yang positif dengan peningkatan hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 20.83 dari 68 menjadi 84,75. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian Nurhayati 2013 diperoleh prestasi belajar siswa sebesar 51,64 meningkat menjadi 81,69. Dan penelitian Sirait 2015 dengan persentase peningkatan hasil belajar kelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XISMA NEGERI 14 SEMARANG

2 46 139

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PEMALANG MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 33 208

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARANNHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS.

1 4 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 3 35

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 7 21

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12