3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ammonium hydroxide NH
4
OH yaitu sebagai pasangan refrigerant-absorbent.
Gambar 3.9 ammonium hydroxide NH
4
OH
3.3 Eksperimental set up
Pengujian generator dilakukan dengan menghubungkan sensor termometer pada aliran amonia-air dan gas buang yang keluar dan masuk generator, adapun fungsi
dari alat tersebut adalah untuk mengukur parameter berikut ini : 1.
Temperatur ammonia air keluar generator 2.
Temperatur ammonia masuk generator 3.
Temperatur gas buang masuk generator 4.
Temperatur gas buang keluar generator
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Titik Eksperimental set up
3.4 Prosedur pengujian
Langkah langkah prosedur pengujian yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Rangkaian mesin pendingin siklus absorbsi divakumkan dengan
menggunakan pompa vakum dimana proses pemvakuman berfungsi untuk mengkosongkan udara dan juga untuk mengecek kebocoran.
2. Setelah langkah pertama selesai dilanjutkan dengan menghidupkan mesin
dengan kecepatan yang telah ditentukan. Proses ini bertujuan untuk menanaskan generator dengan mengalirkan gas buang masuk generator.
Adapun temperatur gas buang yang diperlukan memenaskan generator adalah sebesar 110
C. Proses pemanasan ini membutuhkan waktu kira-kira 10-15 menit.
3
2 1
4
Universitas Sumatera Utara
3. Kemudian larutan ammonia air diisi ke dalam mesin pendingin melalui
kran yang terletak di absorber.adapun larutan amonia air yang diisi sebanyak 5 liter.
4. Selanjutnya menghidupkan pompa,kipas kondensor,thermometer digital,
dan kipas evaporator. 5.
Langkah selanjutnya membuka krankatup pada absorber agar larutan ammonia-air di dalam absorber dapat dialirkan pompa dan menghidupkan
stopwatch. 6.
memasukkan temperatur yang tertera di thermometer digital dan tekanan yang tertera di pressure gauge ke lembar data.
7. Menghitung waktu yang diperlukan sampai tercapai temperatur paling
rendah.
3.5 Proses Pembuatan Mesin Pendingin Absorpsi
1. Proses pembuatan Generator Shell and Tube Generator dibuat dengan menggunakan jenis shell and tube. Untuk
mendapatkan sambungan yang kuat dan mencegah kebocoran maka generator di las menggunakan argon. Generator yang dibuat dengan panjang 1,1 m dengan
jumlah pipa atau tube adalah sebanyak 20.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11 Proses Pengelasan Generator
Gambar 3.12 Buffel atau sekat Generator
2. Proses pembuatan kondensor Jenis kondensor yang digunakan adalah jenis kondensor tube aliran
menyilang dengan jumlah laluan 6 pipa.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Pembuatan kondensor
3. Pembuatan Absorber
Jenis absorber yang digunakan adalah jenis absorber annulus. Dimana larutan ammonia-air pada aliran luar sedangkan pada aliran dalam air
pendingin.
Gambar 3.14 Pembuatan Absorber
Universitas Sumatera Utara
4. Pembuatan evaporator
Evaporator yang digunakan adalah jenis bare tube atau dengan kata lain tanpa fin atau sirip. Jenis aliran adalah aliran menyilang dengan jumlah laluan
pipa adalah 5 laluan.
Gambar 3.15 Pembuatan evaporator
5. Proses pembuatan rangka mesin pendingin Rangka mesin pendingin dibuat menggunakan besi siku dengan dimensi
2m x 1m x 1m. Yang terdiri dari dudukan generator, dudukan kondensor, dudukan absorber, dudukan kotak pendingin dan dudukan pompa.
Gambar 3.16 Pembuatan rangka mesin pendingin
Universitas Sumatera Utara
6. Rangkaian mesin pendingin siklus absorpsi Setelah semua bagian alat telah jadi, maka alat dirangkai pada rangka
mesin pendingin. Begitu juga dengan pipa dan sambungan-sambungan dihubungkan sehingga terbentuk siklus.
Gambar 3.17 Instalasi Pendingin Siklus Absorpsi
Universitas Sumatera Utara
3.6 Tahapan Prosedur Penelitian