Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Internal Shell Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Internal Pada Tube Perpindahan panas menyeluruh Nilai LMTD

Gambar 4.2 Jarak antar tube

4.2.1 Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Internal Shell

Sebelumnya telah diketahui data-data berikut ; Laju aliran massa gas buang,m = 0,0036 kgs Temperatur masuk, = 110 C Temperatur keluar, = 72,87757 C Temperatur rata-rata, = 91,43879 C Pada temperature 91,43879 diperoleh : µ = 1,7639. 10 -5 Pa.s Pr = 0,7393052 k = 0,02185672 Wm.K Cp = 0,9156265 kJkg.K Maka didapat diameter hidrolik shell, Universitas Sumatera Utara = 4xp 2 3,14xd i -d i = 0,050262 Luas aliran shell, A = di x b x c p A = 0,005478 Laju aliran shell, Gs = m A Gs = 0,00360,005478 Gs = 0,657143 Bilangan Reynold = = 1872,533 aliran laminar Bilangan nusselt, = 20,55183 Maka koefisien perpindahan panas konveksi, Universitas Sumatera Utara = = 8,937028 Wm 2 K Faktor pengotoran pada shell Maka koefisien konveksi eksternal total, = 8,921083 Wm 2 K

4.2.2 Koefisien Perpindahan Panas Konveksi Internal Pada Tube

Pada perencanaan generator temperatur amonia air masuk dan keluar generator adalah 30°C dan 90°C, dan laju aliran massa 0,00016kgs. Maka : Laju aliran massa gas buang, m = 0,00016 kgs Temperatur masuk, = 30 C Temperatur keluar, = 90 C Temperatur rata-rata, = 60 C Pada temperatur 60°C diperoleh : µ = 3,942308. 10 -4 Pa.s Pr = 3,545189409 k = 0,4875 Wm.K Cp = 4,383929 kJkg.K Universitas Sumatera Utara Maka didapat, diameter hidrolik tube, = = 0,011 m Luas aliran tube, A = n x 3,14x di 2 4 A = 0,0019 Laju aliran tube, Gt = m A Gt = 0,000160,0019 Gt = 0,084373 Bilangan Reynold = = 2,354221 aliran laminar Bilangan nusselt, Maka koefisien perpindahan panas konveksi, = = 193,2273 Wm 2 K Faktor pengotoran pada tube Universitas Sumatera Utara Maka koefisien konveksi eksternal total, = 186,0378 Wm 2 K

4.2.3 Perpindahan panas menyeluruh

Material yang digunakan untuk tube adalah stainless steel 304, pada suhu 60 C koefisien thermalnya adalah 14,9 WmK = = = 8,541951 Wm 2 K

4.2.4 Nilai LMTD

Nilai LMTD yang didapat pada perancangan generator adalah sebagai berikut. LMTD = = = 29,99879 Universitas Sumatera Utara

4.2.5 Luas Penampang Total A

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

6 39 109

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 1 21

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 2

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 3

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 28

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 3

Rancang Bangun Evaporator Pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar Dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 11

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 21

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

0 0 2

RANCANG BANGUN GENERATOR PADA MESIN PENDINGIN MENGGUNAKAN SIKLUS ABSORPSI MEMANFAATKAN PANAS BUANG MOTOR BAKAR DENGAN PASANGAN REFRIJERAN - ABSORBEN AMONIA-AIR

0 0 21