40
B. Prosedur Percobaan
1. Rangkai alat percobaan seperti pada Gambar 3.2, PTAC dalam keadaan
minimum. 2.
Tutup S1 dan atur putaran motor sinkron sampai pada putaran nominal 1500 rpm.
3. Tutup S2, dan naikkan arus penguat generator If secara bertahap
dengan mengatur PTDC1. 4.
Catat arus hubung singkat generator If untuk setiap tahapan arus medan generator If dengan putaran generator dijaga konstan.
5. Turunkan arus medan generator If hingga nol, lalu buka S3 dan
turunkan PTAC hingga nol kemudian buka S1. 6.
Percobaan selesai.
C. Data Percobaan Hubung Singkat
Data percobaan hubung singkat tampak pada Tabel 3.2 berikut Tabel 3.2 Data Percobaan Hubung Singkat
n = 1500 rpm No. IfAmp Ia Amp
1 0,1
0,48 2
0,2 0,8
3 0,3
0,99 4
0,4 1,28
5 0,5
1,56 6
0,6 1,91
7 0,7
2,16 8
0,8 2,44
9 0,9
2,71 10
1 3
11 1,1
3,35 12
1,2 3,6
13 1,3
3,91 14
1,4 4,2
15 1,5
4,5 16
1,6 4,75
17 1,7
5,04
Universitas Sumatera Utara
41 18
1,8 5,35
19 1,9
5,6 20
2 5,92
Dari data diatas dapat digambar karakteristik hubung singkat generator sinkron seperti yang terlihat pada Gambar 3.5 :
Penentuan Parameter Generator Sinkron
Untuk menghitung parameter generator sinkron, maka dapat diketahui dari karakteristik hubung singkat dan karakteristik beban nol seperti pada Gambar 3.4
dan Gambar 3.5.
A. Impedansi Sinkron
Besar nilai impedansi dapat ditentukan seperti persamaan berikut : =
�
Ohm 3.1
Maka nilai impedansi sinkron untuk kondisi saturasi seperti pada gambar 3.4 dapat dirumuskan sebagai berikut :
1 2
3 4
5 6
7
0,5 1
1,5 2
2,5
Ia Am
p
If Amp
Gambar 3.5 Grafik Karakteristik Hubung Singkat Generator Sinkron
Universitas Sumatera Utara
42 =
��
√ �
��
Ohm 3.2
Dari gambar 3.4 nilai Enl adalah 350 Volt dan arus medan If sebesar 2 Amp, untuk arus medan yang sama maka arus hubung singkat Isc pada kurva hubung
singkat adalah sebesar 5,92 Amp. Maka besar impedansi sinkron Zs adalah: =
√ ,
= 34,13 Ohm
B. Reaktansi Sinkron
Karena tahanan jangkar besarnya sangat kecil maka tahanan jangkar diabaikan Ra = 0 sehingga diperoleh reaktansi sinkron Zs = Xs = 34,13 Ohm.
Percobaan Berbeban Seimbang Hubung Wye A.
Rangkaian Percobaan
M 3
θ G
SINKRON N
A2 A3
A4 V2
V3 A1
V1
P T
A C
S1 S2
Z2 Z3
Z1
PTDC
B. Prosedur Percobaan