massavolume yang lebih rendah daripada air. Dengan demikian, es akan mengapung di dalam air.
2.2. Kualitas Air Untuk Kehidupan
Sesuai dengan ketentuan badan dunia WHO maupun badan setempat Departemen Kesehatan serta ketentuanperaturan lain yang berlaku seperti
APHA American Public Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat AS, layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan
persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia, dan secara biologis.
2.2.1. Kualitas Air Secara Fisik
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, seperti lumpur dan buangan dari permukiman tertentu yang
menyebabkan air sungai menjadi keruh. Air yang mengandung kekeruhan tinggi akan mengalami kesulitan kalau diproses untuk sumber air bersih.
Kesulitannya antara lain dalam proses penyaringan. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa air dengan kekeruhan tinggi akan sulit
untuk di disinfeksi, yaitu proses pembunuhan terhadap kandungan mikroba
Universitas Sumatera Utara
2. Temperatur
Kenaikan temperatur atau suhu di dalam badan air, dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut DO atau Dissolved Oxygen air. DO
yang terlalu rendah, dapat menimbulkan bau yang tidak sedap akibat terjadinya degradasi atau penguraian bahan-bahan organik ataupun
anorganik di dalam air secara anaerobik. Selain itu dengan adanya kadar residusisa yang tinggi di dalam air menyebabkan rasa yang tidak enak
serta dapat mengganggu pencernaan makanan Suriawiria, 2005. Naiknya suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut:
a. Menurunnya jumlah oksigen terlarut di dalam air
b. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia
c. Mengganggu kehidupan ikan dan hewan air lainnya
d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air
lainnya mungkin akan mati Kristanto, 2002. 3.
Warna Warna air berubah bergantung kepada warna buangan yang memasuki
badan air. 4.
Bau dan rasa Bau dan rasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh
kehadiran organisme seperti mikroalga dan bakteri. Dari segi estetika, air yang berbau, apalagi bau busuk, ataupun air yang berasa secara alami
tidak dikehendaki dan tidak dibenarkan oleh peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Kualitas Air Secara Kimia
1. pH
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5 Wardhana, 1995.
2. Kandungan senyawa kimia di dalam air
Contoh : logam berat seperti Hg air raksa dan Pb timbal merupakan zat kimia berbahaya jika masuk ke dalam air.
3. Kandungan residu atau sisa
Contoh : residu pestisida, deterjen, kandungan senyawa toksin atau racun, dan sebagain.
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat daripada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif
pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki
sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan,
membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen H
+
yang berasosiasi berikatan dengan sebuah ion hidroksida OH
-
.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Kualitas Air Secara Biologis