Kesimpulan Eksistensi Pesantren At-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang Di Desa Sei Raja Labuhan Batu 1974-2000

75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pesantren At-Thoyyibah Indonesia yang didirikan oleh Haji Adenan Lubis ini diresmikan pada tanggal 5 Februari 1974. Pondok pesantren yang terletak di Dusun Pinang Lombang Desa Sei Raja Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhan Batu ini diselenggarakan oleh pendiri dan pengasuh-pengasuhnya bebas dari pengaruh segala aliran-aliran politik atau pun faham golongan. Lembaga pendidikan ini berbentuk “Pondok” atau “Pesantren” dengan suatu kompleks tempat asrama para santri, rumah kiai, tempat beribadah mesjid, gedung sekolah, dapur umum, tempat berolahraga, dan lain sebagainya. Pesantren At-Thoyyibah Indonesia juga memiliki tujuan dalam pendidikannya yaitu membentuk dan membimbing serta membina santri-santrinya menjadi manusia muslim seutuhnya yang berilmu, beriman, dan menjadi orang intelek serta diharapkan akan menjadi anggota masyarakat yang berguna dan berbakti terhadap tanah air dan bangsa disertai iman dan takwa. Selain itu, Pesantren At- Thoyyibah Indonesia merupakan salah satu pesantren modern pertama di Labuhan Batu yang terlihat dalam sistem pendidikan dan pengajarannya berdasarkan sistem pendidikan nasional.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian diatas dari skripsi yang berjudul “Eksistensi Pesantren At- Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang di Desa Sei Raja Kabupaten Labuhan Batu Tahun 1974-2000” ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 76 Didirikannya Pesantren At-Thoyyibah Indonesia PAI di Dusun Pinang Lombang mengalami perjalanan yang panjang. Bermula adanya ide-ide dari tokoh yang tergabung dalam organisasi Muhammadiyah Labuhan Batu untuk mendirikan lembaga pendidikan agama. Pada mula dibukanya Pesantren At-Thoyyibah Indonesia sempat menimbulkan hambatan terutama dari masyarakat di mana pesantren tersebut bernaung. Masyarakat Dusun Pinang Lombang tidak begitu peduli terhadap pendidikan agama yang berbentuk pesantren. Tetapi, dalam perkembangannya masyarakat Dusun Pinang Lombang turut mendukung lembaga pendidikan ini dengan cara menyekolahkan anak-anak mereka ke pesantren tersebut. Dalam perkembangannya Pesantren At-Thoyyibah Indonesia dari tahun 1974-1997 mengalami banyak gelombang pasang surut dimulai dengan jumlah santri yang pertama kali masuk tahun 1974 hanya terdiri dari 25 orang menjadi 800-900 orang di tahun 1990 yang datang untuk mondok dari berbagai daerah. Selain meningkatnya jumlah santri Pesantren At- Thoyyibah Indonesia juga melakukan pembenahan yang pada awalnya fasilitas yang dimiliki kurang memadai kemudian menjadi fasilitas yang permanen. Perkembangan yang pernah dicapai Pesantren At-Thoyyibah Indonesia kemudian mengalami penurunan dengan meninggalnya pendiri pesantren tersebut, dan karena faktor kepemimpinan yang kurang baik tongkat kepemimpinannya tidak dapat dilanjutkan oleh penerusnya. Keberadaan Pesantren At-Thoyyibah Indonesia di Dusun Pinang Lombang memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat sekitar pesantren khususnya dan Labuhan Batu serta Sumatera Utara pada umumnya. Walaupun sempat dinyatakan sebagai daerah yang kurang baik citranya sebagai sebuah dusun, Pinang Lombang mendapatkan energi yang positif dengan dibukanya Pesantren At-Thoyyibah Indonesia. Masyarakat mengenal Dusun Pinang Lombang tidak lagi sebagai sebuah dusun yang rawan dengan Universitas Sumatera Utara 77 kriminalitas melainkan dikenal karena adanya lembaga pendidikan agama yang berbentuk pesantren. Selain itu Pesantren At-Thoyyibah Indonesia juga turut meramaikan dunia pendidikan dan sebagai salah satu pendidikan agama yang modern pertama Labuhan Batu dan menghasilkan banyak tamatan alumni yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia.

5.2 Saran