77
kriminalitas melainkan dikenal karena adanya lembaga pendidikan agama yang berbentuk pesantren. Selain itu Pesantren At-Thoyyibah Indonesia juga turut meramaikan dunia
pendidikan dan sebagai salah satu pendidikan agama yang modern pertama Labuhan Batu
dan menghasilkan banyak tamatan alumni yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dikemukakan penulis adalah:
1. Sebagai sebuah lembaga pendidikan agama yang sempat mengalami masa-masa
kejayaan, Pesantren At-Thoyyibah Indonesia semestinya melakukan pembenahan baik dalam hal kepemimpinan, kaderisasi dan pengangkatan mutu personil agar
kiranya dapat mengembalikan kejayaan terdahulu.
2. Pesantren At-Thoyyibah Indonesia perlu menambah tenaga pengajar yang menguasai
bidang-bidang ilmu tertentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. Selain itu perlu dilakukannya pembinaan personil bagi tenaga pengajar yang baru.
3. Pesantren At-Thoyyibah Indonesia juga perlu meningkatkan kesejahteraan para guru
dan pengasuh pondok pesantren. Bisa jadi banyaknya tenaga pengajar yang keluar atau pindah dari pesantren disebabkan karena belum mendapatkan kesejahteraan
dalam bidang ekonomi.
4. Perlu perhatian dari pihak-pihak terkait, seperti Organisasi Muhammadiyah,
Pemerintah, Alumni, serta pemangku kepentingan yang lain, agar Pesantren At- Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang dapat berperan aktif kembali dalam
peningkatan pendidikan, akhlak, dan pemahaman tentang agama Islam.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA
PESANTREN AT-THOYYIBAH INDONESIA PAI PINANG LOMBANG
Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang banyak terdapat di Indonesia. Lembaga pendidikan yang berbasiskan ajaran Islam ini merupakan salah satu tempat di mana
orang menimba ilmu agama, dan ilmu pengetahuan umum lainnya. Pesantren merupakan bentuk dari syiar Islam, namun dalam hal ini relatif lebih terorganisir dan lebih terbuka.
Maksudnya, sebelumnya syiar Islam dilakukan hanya oleh sekolompok orang saja yang memberikan pelajaran agama atau pun memberikan ceramah agama di surau-sarau atau pun
mushola, seperti pada masa awal perkembangan Islam di Indonesia. Hal inilah yang sering dilakukan oleh para tokoh penyebar agama Islam di Indonesia, di antaranya adalah Sembilan
Wali atau yang lebih dikenal Wali Sanga. Belakangan, pesantren sudah dapat disejajarkan dengan sekolah formal. Lulusan
pesantren juga dapat melanjutkan ke jenjang universitas, sama seperti lulusan dari sekolah formal. Pesantren didirikan adalah untuk memberikan pelajaran agama Islam secara lebih
mendalam. Di samping itu murid-murid juga memperoleh pelajaran umum lainnya. Di Indonesia sendiri sudah banyak terdapat pondok pesantren bahkan sudah ada yang disebut
pesantren modern seperti Pondok Pesantren Gontor. Kemudian, ada juga pesantren yang sudah berdiri cukup lama seperti Pesantren Tebuireng yang dimiliki oleh keluarga K.H.
Universitas Sumatera Utara
14
Abdurrahman Wahid. Berdirinya pondok pesantren juga tidak terlepas dari tokoh pendirinya, ataupun ulama yang memimpin pondok pesantren tersebut.
Dalam tulisan ini Pondok Pesantren At-Thoyyibah Indonesia merupakan salah satu pondok pesantren yang juga tidak terlepas dari peran ulama pemimpin pondok pesantren
tersebut. Pesantren At-Thoyyibah Indonesia ini berada di Dusun Pinang Lombang, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhan Batu. Pesantren ini lebih dikenal dengan nama
Pondok Pesantren At-Thoyyibah Indonesia Pinang Lombang. Bab ini membahas lebih mendalam mengenai latar belakang didirikannya Pesantren
At-Thoyyibah Pinang Lombang, mengenai ide pendirian pesantren, kondisi sosial yang turut mempengaruhi berdirinya pesantren, dan juga peran figur para pendiri pesantren tersebut. Di
samping itu juga dalam bab ini dibahas mengenai bagaimana pendekatan ilmu agama dan juga pendidikan yang dijadikan alat untuk meningkatkan kualitas akhlak masyarakat Pinang
Lombang pada masa itu.
2.1 Ide Pendirian