Analisis Viskositas Kinematik Analisis Gas Chromatography Mass Spectroscopy GCMS

38 Amerika dimana memiliki API Gravity 45-57 [41], bahan bakar cair yang dihasilkan relatif memenuhi standar API gravity dari JP-4. Pencampuran antara solar dengan bahan bakar cair hasil pirolisis menggunakan sampel PP : Karbon Aktif yaitu 10 : 2 pada suhu 300 ºC, dengan perbandingan 20 : 80 , diperoleh nilai API gravity sebesar 35,115 yang telah memenuhi standar API gravity dari solar pada 60 ºF 15,6 ºC yaitu 30 sampai 42 [42], sedangkan nilai Specific gravity yang diperoleh dari hasil pencampuran sebesar 0,849 juga telah memenuhi standar Specific gravity dari solar yaitu 0,85 [39].

4.3.2 Analisis Viskositas Kinematik

Viskositas kinematik adalah tahanan zat cair untuk mengalir karena gaya berat dengan satuan centistokes. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, viskositas yang dihasilkan adalah seperti yang telah disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Bahan Bakar Cair Suhu Pirolisis o C Rasio katalis : Polipropilena bb Suhu o C Viskositas Kinematik cSt 200 0:10 40 0,829 250 0:10 40 1,457 300 0:10 40 1,362 350 0:10 40 1,611 200 1:10 40 1,159 250 1:10 40 1,409 300 1:10 40 1,558 350 1:10 40 1,772 200 1,5:10 40 1,172 250 1,5:10 40 1,296 300 1,5:10 40 2,025 350 1,5:10 40 2,497 200 2:10 40 1,635 250 2:10 40 1,498 300 2:10 40 2,248 350 2:10 40 2,004 200 2,5:10 40 1,570 Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 4.3 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Bahan Bakar Cair lanjutan Suhu Pirolisis o C Rasio katalis : Polipropilena bb Suhu o C Viskositas Kinematik cSt 250 2,5:10 40 1,701 300 2,5:10 40 1,617 350 2,5:10 40 1,820 200 3:10 40 1,695 250 3:10 40 1,783 300 3:10 40 1,683 350 3:10 40 1,730 Memenuhi Standar Diesel Komersial Bahan bakar cair memiliki viskositas berkisar antara 0,829-2,248. Mishra et al [38] melakukan pirolisis limbah plastik polipropilena dengan menggunakan katalis nikel pada suhu 550 ºC, viskositas yang diperoleh yaitu 2,149 mm 2 s. Pemerintah Indonesia menetapkan standar viskositas kinematik diesel komersial yaitu 2,0-5,0 untuk diesel 48 Solar dan 2,0-4,5 untuk Diesel 51 Pertamina Dex [29]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai viskositas kinematik ada yang memenuhi standar viskositas diesel komersial yaitu pada pirolisis suhu 300 dan 350 ºC dengan rasio Karbon Aktif : PP yaitu 1,5 : 10 dan 2 : 10.

4.3.3 Analisis Gas Chromatography Mass Spectroscopy GCMS

Pada percobaan ini produk yang diinginkan adalah produk liquid karena molekul hidrokarbonnya sama dengan fraksi minyak bumi sehingga bisa digunakan sebagai bahan bakar cair terutama fraksi diesel C 8 –C 21 [11]. Dari proses pirolisis tersebut juga menghasilkan produk gas dan padat sisa plastik yang belum menguap, dalam penelitian ini produk gas dan padat tidak ditentukan. Produk liquid hasil proses pirolisis dianalisis menggunakan gas chromatography GC-MS, hasilnya adalah seperti yang telah disajikan pada Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.4 Komposisi GC-MS Bahan Bakar Cair Hasil Pirolisis PP : Karbon Aktif ; 10 : 2 300 °C Tanpa Katalis 350 °C Peak R.Time Area Molekul Formula R.Time Area Molekul Formula 1 3,644 2,01 C 8 H 18 5,21 1,82 C 9 H 20 2 5,722 3,54 C 9 H 18 5,726 3,22 C 9 H 18 3 6,016 9,63 C 8 H 16 6,019 8,94 C 8 H 16 4 8,537 2,33 C 10 H 20 8,54 1,9 C 10 H 20 5 15,258 3,10 C 9 H 12 15,28 3,36 C 9 H 12 6 22,814 1,98 C 12 H 24 22,545 1,8 C 12 H 24 7 23,629 4,02 C 12 H 26 22,821 2,27 C 12 H 24 8 23,826 2,55 C 12 H 26 23,635 4,23 C 12 H 28 9 31,060 1,98 C 11 H 22 23,831 2,55 C 14 H 28 10 31,777 2,29 C 13 H 28 O 25,571 1,88 C 13 H 28 O 11 31,935 6,31 C 13 H 28 O 26,702 2,29 C 11 H 20 12 32,171 2,73 C 13 H 28 O 31,063 2,21 C 11 H 22 13 32,430 5,62 C 13 H 28 O 31,299 1,95 C 12 H 24 14 33,220 2,19 C 19 H 38 31,782 2,48 C 50 H 102 O 15 33,971 1,84 C 10 H 16 O 31,94 6,31 C 13 H 28 O 16 37,862 3,47 C 20 H 42 O 32,174 3,05 C 13 H 28 O 17 38,539 2,10 C 20 H 42 O 32,432 5,69 C 13 H 28 O 18 38,934 2,40 C 14 H 28 O 33,224 2,25 C 13 H 28 O 19 39,634 2,29 C 14 H 28 O 33,977 2,58 C 10 H 16 O 20 42,236 2,26 C 41 H 84 O 37,866 3,89 C 20 H 42 O 21 42,942 3,72 C 41 H 84 O 38,541 2,3 C 20 H 42 O 22 43,570 3,02 C 20 H 42 O 39,638 2,93 C 14 H 28 O 23 43,887 2,87 C 15 H 30 O 42,945 3,54 C 41 H 84 O 24 44,547 2,21 C 14 H 28 O 43,574 2,58 C 14 H 28 O 25 46,830 1,84 C 54 H 108 43,882 2,65 C 32 H 66 O 26 47,472 2,84 C 41 H 84 O 44,551 2,52 C 14 H 28 O 27 47,697 2,54 C 18 H 36 46,843 1,92 C 60 H 122 28 48,319 2,85 C 18 H 36 47,476 2,54 C 18 H 36 29 48,947 2,55 C 18 H 36 47,706 2,37 C 18 H 36 30 51,574 2,20 C 41 H 84 O 48,323 2,28 C 18 H 36 31 51,757 2,14 C 18 H 36 49,95 2,38 C 18 H 36 32 52,346 2,34 C 18 H 36 51,577 1,78 C 41 H 84 O 33 52,937 2,37 C 18 H 36 51,762 1,69 C 18 H 36 34 56,022 1,86 C 18 H 36 52,349 1,9 C 18 H 36 35 52,941 1,94 C 18 H 36 Daftar senyawa yang ditunjukkan dalam spektrum massa, bersama dengan area tercantum dalam Tabel 4.4. Proses pirolisis pada polipropilena berlangsung dengan terjadinya pemutusan ikatan kimia pada polimer menjadi Universitas Sumatera Utara 41 monomer, pemanasan pada suhu tinggi membuat rantai C terputus dari atom C yang lain. Tabel 4.4 menyajikan hasil analisis GC-MS terhadap bahan bakar cair hasil pirolisis tanpa menggunakan katalis pada suhu 350 ºC dan menggunakan katalis dengan perbandingan PP : karbon aktif ; 10 : 2 pada suhu 300 ºC. Berdasarkan hasil analisis GC-MS terjadinya pemutusan rantai polimer dilihat dari presentase area produk menghasilkan fraksi C 8 sampai C 21 lebih besar, untuk bahan bakar hasil pirolisis tanpa menggunakan katalis yaitu sebesar 87,62 dan untuk pirolisis dengan menggunakan katalis dengan perbandingan PP : Karbon aktif ; 10 : 2 sebesar 80,81 . Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa fraksi C 8 sampai C 21 dari pirolisis tanpa katalis pada suhu 350 ºC lebih besar, ini disebakan karena pengaruh suhu pirolisis yang digunakan, tetapi presentase fraksi yang dihasilkan tidak terlalu jauh dengan pirolisis suhu 300 ºC menggunakan katalis karbon aktif, dimana katalis membantu memecah ikatan rantai polimer. Perbandingan distribusi atom C pada bahan bakar cair yang dihasilkan dari pirolisis menggunakan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengaruh Penggunaan Katalis terhadap Distribusi Fraksi Bahan Bakar Diesel Range : C 8 – C 21 ; High Molecular Weight : C 22 Dapat disimpulkan bahwa dari analisis GC-MS bahwa bahan bakar hasil pirolisis dari PBKG menghasilkan hidrokarbon fraksi diesel yaitu C 8 sampai C 21 . Hasil yang sama juga didapatkan oleh Wulandari dan Wahyuni [43] yang Universitas Sumatera Utara 42 melakukan analisis GC-MS terhadap hasil pirolis polipropilena dengan katalis Ni- MoZA selama 60 menit pada suhu 350 ºC, menghasilkan C 5 sampai C 12 sebanyak 19,75163 dan meningkat pada suhu 400 ºC menjadi 41,9766 , suhu mempunyai pengaruh yang terpenting terhadap laju reaksi pada proses pemecahan rantai polimer.

4.3.4 Analisis FTIR Produk Bahan Bakar Cair