Analisis FTIR Produk Bahan Bakar Cair

42 melakukan analisis GC-MS terhadap hasil pirolis polipropilena dengan katalis Ni- MoZA selama 60 menit pada suhu 350 ºC, menghasilkan C 5 sampai C 12 sebanyak 19,75163 dan meningkat pada suhu 400 ºC menjadi 41,9766 , suhu mempunyai pengaruh yang terpenting terhadap laju reaksi pada proses pemecahan rantai polimer.

4.3.4 Analisis FTIR Produk Bahan Bakar Cair

Bahan bakar cair yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan FTIR untuk mengetahui gugus fungsi senyawa yang terkandung pada bahan bakar cair yang dihasilkan. Karakterisasi FTIR dari produk bahan bakar cair tanpa katalis dengan suhu pirolisis 350 ºC dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Spektrum Gelombang Analisis FTIR Produk Bahan Bakar Cair yang Dihasilkan dari Suhu Pirolisis 350 °C Tanpa Katalis Dari hasil pengukuran spektrum FTIR, terdapat banyak puncak yang teridentifikasi oleh alat dan disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Analisis FTIR pada Bahan Bakar Cair yang Dihasilkan dari Suhu Pirolisis 350 °C Tanpa Katalis No. Gugus Jenis Senyawa Bilangan Gelombang cm -1 1. C-H Alkana 2956,63 ; 2916,80 ; 2872,36 1376,11 ; 1456,08 2. C=C Alkena 886,54 ; 967,37 1646,26 3. C-O Alkohol 1110,46 ; 1156,37 Universitas Sumatera Utara 43 Produk bahan bakar cair yang dihasilkan dari Suhu Pirolisis 300 °C dengan Rasio PP:Karbon Aktif ; 10:2, karakterisasi FTIR dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Spektrum Gelombang Analisis FTIR Produk Bahan Bakar Cair yang Dihasilkan dari Suhu Pirolisis 300 °C dengan Rasio PP:Karbon Aktif ; 10:2 Dari hasil pengukuran spektrum FTIR, terdapat banyak puncak yang teridentifikasi oleh alat dan disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Analisis FTIR pada Bahan Bakar Cair yang dihasilkan dari Suhu Pirolisis 300 °C dengan Rasio PP:Karbon Aktif ; 10:2 No. Gugus Jenis Senyawa Bilangan Gelombang cm -1 1. C-H Alkana 2955,58 ; 2914,55 ; 2870,29 1372,17 ; 1456,84 2. C=C Alkena 887,08 ; 967,88 1648,67 3. C-O Alkohol 1108,20 ; 1155,93 Berdasarkan hasil analisis FTIR diketahui bahwa komponen terbesar pada produk bahan bakar cair mengandung gugus alkana, alkena, dan sedikit alkohol. Komposisi dari produk pirolisis sangat rumit dan berubah secara bertahap pada proses pirolisis. Ikatan dari regangan =CH-, regangan –C=C-, dan –C=CH 2 adalah termasuk gugus alkena [34]. Puncak absorpsi yang kuat dari 2955,58 cm -1 , 2914,55, 2870,29 ,2956,63 cm -1 , 2916,80 cm -1 , dan 2872,36 cm -1 menunjukkan eksistensi ikatan –CH 2 - metilen. Berdasarkan perbandingan antara spektrum hasil FTIR produk bahan bakar cair Gambar 4.4 dan gambar 4.5 dengan spektrum hasil FTIR PBKG Gambar 4.1 terlihat bahwa terjadi perubahan yaitu Universitas Sumatera Utara 44 berkurangnya puncak – puncak absorpsi pada bahan baku menjadi puncak absorbsi yang lebih kuat dan menunjukkan gugus – gugus senyawa yang terdapat pada bahan baku sudah mengalami pemutusan ikatan dan membentuk ikatan baru yang lebih sederhana. Hasil ini didapatkan dari pemecahan rantai polimer yang tidak teratur dengan menggunakan panas atau disebut proses pirolisis [34].

4.3.5 Analisis Heating Value