39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk
Kota Medan secara geografis terletak pada posisi 3 30’-3
43’ Lintang Utara dan 98
35’-98 44’ Bujur Timur. Luas wilayahnya sekitar 265,10 km
2
atau kira-kira 3,6 dari luas propinsi Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainnya, medan memiliki luas yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Medan menjadi tempat strategis sebab berada di jalur
pelayaran selat malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara yang melalui selat malaka. Luas
wilayah Kota Medantercatat 265,10 km
2
yang memiliki 21 kecamatan. Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan selat malaka
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Sebelah barat : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Medan Labuhan dengan luas area adalah 36,67 km
2
Sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Medan Maimundengan luas wilayah
sebesar 2,98 km
2
. Untuk memperjelas penjelasan diatas berikut adalah tabel 4.1.1.:
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 4.1.2 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Tahun 2015
.
No Kecamatan
Penduduk Rumah
Tangga
Rata-rata Anggota
Rumah Tangga
2014
1 Medan Tuntungan
82.534 19.673
4,28 2
Medan Johor 126.667
29.687 4,35
3 Medan Amplas
116.922 27.498
4,33 4
Medan Denai 142.850
32.220 4,52
5 Medan Area
97.254 22.176
4,47 6
Medan Kota 73.122
17.523 4,25
7 Medan Maimun
39.903 9.395
4,33 8
Medan Polonia 53.873
12.475 4,40
9 Medan Baru
39.817 10.968
3,70 10
Medan Selayang 101.057
27.440 3,75
11 Medan Sunggal
113.644 26.897
4,31 12
Medan Halvetia 146.391
32.952 4,53
13 Medan Petisah
62.227 15.562
4,07 14
Medan Barat 71.337
16.864 4,31
15 Medan Timur
109.445 25.870
4,31 16
Medan Perjuangan 94.088
22.972 4,17
17 Medan Tembung
134.643 30.760
4,46 18
Medan Deli 171.951
40.054 4,37
19 Medan Labuhan
113.314 25.634
4,50 20
Medan Marelan 148.197
34.423 4,39
21 Medan Belawan
96.280 21.692
4,52
Sumber : Medan dalam angka 2015
4.2 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Sebagai pusat pelayanan pendidikan kota Medan cukup banyak memiliki sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai
ke tingkat Perguruan Tinggi. Menurut data Statistik, pada tahun 2014, di kota Medan terdapat sebanyak 717 sekolah Taman Kanak-Kanak. Demikian juga
jumlah sekolah SD adalah sebanyak 459 sekolah. Prasarana pendidikan SLTP ada
Universitas Sumatera Utara
41
sebanyak 366 buah sekolah dan 213 sekolah SLTA. Sedangkan Perguruan tinggi terdiri dari 3 Universitas Negeri dan 4 Institut Negeri, untuk Perguruan Tinggi
Swasta terdiri dari 31 Universitas, 86 Sekolah Tinggi, dan 118 Akademi.
Tabel 4.2 Jumlah Murid TK, SD, SMP dan SMA di Medan Tahun Ajar 20132014
Pendidikan Jumlah Murid
TK 15.943
SD 230.211
SMP 120.048
SMA 61.809
Sumber : Medan Dalam Angka 2014
Pada Tabel 4.2. nampak bahwa jumlah murid TK usia 4-5 tahun di Kota Medan pada tahun ajar 20132014 adalah 15.934 murid. Jumlah murid SD usia6-
12 tahun pada tahun ajar 20132014 adalah 230.211 murid. Sedangkan murid SMPusia 13-15
tahun di
Kota Medan adalah sebanyak 120.048 murid. Terakhir
untuk jumlah murid SMAusia 16-18 tahun di kota Medan adalah sebesar 61.809 murid.
4.3 Karakteristik Responden 4.3.1 Tingkat Pendidikan Formal
Kualitas sumber daya manusia sangat penting peranannya dalam proses pembangunan. Salah satu ukuran kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan
formal yang pernah diikuti atau ditamatkan. Tingkat pendidikan seseorang yang semakin baik akan memberikan dukungan baik secara sosial maupun ekonomi
untuk melakukan aktivitas dalam kelangsungan hidupnya. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lamanya pendidikan yang pernah
ditempuh oleh kepala keluarga.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.3.1Kelompok Responden Menurut Tingkat Pendidikan Formal Kota Medan Tahun 2016
Tingkat Pendidikan Kaya
Miskin Frekuensi
Frekuensi
SD 20
40 SMP
1 2
18 36
SMA 21
42 12
24 Sarjana
28 56
Jumlah 50
100 50
100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer,2016
Berdasarkan tabel 4.3.1 dapat dilihat pola distribusi tingkat pendidikan formal responden. Dari 100 kepala keluarga rumah tangga yang menjadi
responden terdapat berbagai jenis pendidikan formal diantaranya Sekolah Dasar,SMP,SMA,sarjana. Pada rumah tangga kaya,tidak ada responden yang
mengecap pendidikan formal SD sedangkan pada rumah tangga miskin ada 20 responden atau 40 persenyang memilki pendidikan SD, untuk pendidikan SMP
keluarga kaya terdapat 1responden atau 2 persen sedangkan keluarga miskin terdapat 12 responden atau 24 persen,sedangkan untuk pendidikan SMA rumah
tangga kaya sebanyak 21 responden atau 42 persen sedangkan rumah tangga miskin sebanyak 18 responden atau 36 persen. Kemudian pada rumah tangga kaya
lebih banyak mengecap pendidikan pada tingkat sarjana yaitu sebanyak 28 responden atau 56 persen sedangkan pada keluarga miskin tidak terdapat
responden yang mengecap pendidikan sarjana. Rata-rata lama bersekolah keluarga miskin adalah 9 tahun. Artinya
keluarga miskin rata-rata menyelesaikan studinya pada tingkat SMP. Sedangkan keluarga kaya rata-rata bersekolah selama 16 tahun. Artinya bahwa rata-rata lama
sekolah keluarga kaya adalah telah menyelesaikan studinya pada tingkat sarjana.
Universitas Sumatera Utara
43
Kenyataan ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan kepala keluarga. Hal ini ditunjukkan
pada tabel di atas bahwa rumah tangga kaya pada umumnya tingkat pendidikanya adalah sarjana. Sedangkan rumah tangga miskin tingkat pendidikanya adalah
tamatan SMP.
4.3.2 Pekerjaan
Lapangan pekerjaan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk melihat perbedaan karakteristik pekerjaan penduduk perkotaan dan pedesaan.
Pekerjaan kepala keluarga di lokasi penelitian mencerminkan karakteristik penduduk perkotaan dimana sebagian besar responden PNS,pegawai
swasta,wiraswasta,buruh,dan lain-lain.
Tabel 4.3.2 Kelompok Pekerjaan Kepala Rumah Tangga di Kota Medan Tahun 2016
Pekerjaan Kepala Keluarga
Kaya Miskin
Frekuensi Frekuensi
PNSPensiunan 7
14 Pegawai swasta
8 16
1 2
Wiraswasta 35
70 2
4 Buruh
16 32
Lain 31
62 Jumlah
50 100
50 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 4.3.2 dapat dilihat pola distribusi responden rumah tangga miskin dan kaya menurut pekerjaannya. Pada rumah tangga miskin,lebih
banyak menggeluti kelompok pekerjaan lain-lain yang terdiri dari tukang becak,sopir angkot,tukang bersih-bersih,tukang bengkel,tukang tambal ban,
penjual makanansebanyak 31 responden atau 62 persen. Sedangkan pada rumah tangga kaya tidak ada responden yang bekerja pada kelompok pekerjaan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
44
Justru orang kaya lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta yaitu masing-masing sebanyak 35 responden.
4.3.3 Tingkat Pendapatan
Perubahan kondisi ekonomi mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menentukan pola konsumsi.Pendapatan rumah tangga yang terdiri dari pendapatan
kepala keluarga dan anggota keluarga akan mempengaruhi alokasi untuk setiap kebutuhan keluarga. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder, dan kebutuhan tersier. Alokasi pola pengeluaran keluarga setidaknya ditentukan oleh prioritas atau pilihan menurut tingkat pemenuhan kebutuhan.
4.3.3.1 KelompokPendapatan Kepala Rumah Tangga Berdasarkan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.3.3.1 di bawah dapat dilihat pola distribusi responden rumah tangga kaya dan miskin menurut tingkat pendapatan kepala keluarga. Pada
rumah tangga kaya kelompok tingkat pendapatan, ternyata paling banyak pada kelompok pendapatan lebih dari Rp. 10.000.000 perbulan yakni sebanyak 15
responden atau 30persen, kemudian menyusul pada kelompok pendapatan Rp.9.500.100-10.000.000 sebanyak 7 responden atau 14 persen sedangkan untuk
rumah tangga miskin kelompok pendapatan kepala keluarga terbanyak adalah Rp.500.000-1.000.000 yaitu sebanyak 24 responden atau 48 persen kemudian
menyusul kelompok pendapatan Rp.1.000.100-1.500.000 sebanyak 20 responden atau 40 persen.
Berikut adalah tabel yang memperlihatkan pendapatan kepala rumah tangga di Kota Medan:
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.3.3.1Kelompok Pendapatan Kepala Rumah Tangga Berdasarkan Rumah TanggaKaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Pendapatan Kepala Keluarga RpBulan
Kaya Miskin
Frekuensi Frekuensi
500.000-1.000.000 24
48 1.000.100-1.500.000
20 40
1.500.100-2.000.000 6
12 2.000.100-2.500.000
2.500.100-3.000.000 3.000.100-3.500.000
3.500.100-4.000.000 4.000.100-4.500.000
4.500.100-5.000.000 2
4 5.000.100-5.500.000
5.500.100-6.000.000 3
6 6.000.100-6.500.000
2 4
6.500.100-7.000.000 7
14 7.000.100-7.500.000
1 2
7.500.100-8.000.000 3
6 8.000.100-8.500.000
1 2
8.500.100-9.000.000 5
10 9.000.100-9.500.000
4 8
9.500.100-10.000.000 7
14 10.000.000
15 30
Jumlah 50
100 50
100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer,2016
Dari data diatas menggambarkan bahwa terjadinya perbedaan tingkat pendapatan yang nantinya akan mempengaruhi pola konsumsi. Rumah
tangga yang memiliki pendapatan tinggi akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu, jumlah dan ragam, baik barang
maupun jasa yang akan dibeli rumah tangga. Untuk rumah tangga yang memilki pendapatan rendah, sebagian pendapatanya akan dialokasikan untuk membeli
barang kebutuhan primer dan hanya sebagian kecil untuk untuk membeli barang kebutuhan sekunder.
Universitas Sumatera Utara
46
4.3.3.2 Kelompok Pendapatan Anggota Rumah Tangga Berdasarkan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Berikut adalah tabel data pendapatan anggota rumah tangga di Kota Medan berdasarkan rumah tangga kaya dan miskin di Kota Medan adalah:
Tabel 4.3.3.2Kelompok Pendapatan Anggota Rumah Tangga Berdasarkan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Pendapatan Anggota Keluarga RpBulan
Kaya Miskin
Frekuesni Frekuensi
Tidak Bekerja 21
42 22
44 500.000
23 46
500.100-1.000.000 5
10 1.000.100-1.500.000
4 8
1.500.100-2.000.000 1
2 2.000.100-2.500.000
7 14
2.500.100-3.000.000 3
6 3.000.100-3.500.000
4 8
3.500.100-4.000.000 5
10 4.000.100-4.500.000
1 2
4.500.100-5.000.000 2
4 5.000.000
2 4
Jumlah 50
100 50
100
Sumber: Hasil Olahan Data primer,2016
Berdasarkan Tabel 4.3.3.2 dapat dilihat pola distribusi responden menurut pendapatan anggotarumah tangga berdasarkan kategori rumah tangga.Baik rumah
tangga kaya dan miskin,anggota rumah tangga yang tidak memiliki pendapatan atau yang tidak bekerja menempati urutan pertama. Artinya bahwa tumpuan satu-
satunya keluarga hanya pada kepala keluarga dan masih tergantung pada orang tua. Untuk responden yang mempunyai anggota keluarga dengan pendapatan
rendah umumnya mereka bekerja sebagai tukang cuci,tukang becak, tukang bentor,sopir angkot,tukang tambal ban,tukang bersih-bersih,dan buruh
bangunan.Sedangkan untuk anggota rumah tangga kaya,umumnya mereka bekerja sebagai wiraswasta dan PNS,pegawai swasta.
Universitas Sumatera Utara
47
4.3.3.3 Kelompok Pendapatan Total Rumah Tangga Berdasarkan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Berikut adalah tabel kelompok pendapatan total rumah tangga berdasarkan rumah tangga kaya dan miskin di Kota Medan Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3.3.3 Kelompok Pendapatan Total Rumah Tangga Berdasarkan Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Pendapatan Total keluarga RpBulan
Kaya Miskin
Frekuensi Frekuensi
1.000.000 12
24 1.000.100-1.500.000
25 50
1.500.100-2.000.000 11
22 2.000.100-2.500.000
2 4
2.500.100-3.000.000 1
2 3.000.100-3.500.000
3.500.100-4.000.000 4.000.100-4.500.000
4.500.100-5.000.000 5.000.100-5.500.000
5.500.100-6.000.000 6.000.100-6.500.000
6.500.100-7.000.000 7.000.100-7.500.000
7.500.100-8.000.000 8.000.100-8.500.000
2 4
8.500.100-9.000.000 6
12 9.000.100-9.500.000
9 18
9.500.100-10.000.000 13
26 10.000.000
20 40
Jumlah 50
100 50
100
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 4.3.3.3dapat dilihat pola distribusi responden menurut pendapatan total rumah tangga. Pada rumah tangga kaya ada sebanyak 20
responden atau 40 persen yang masuk kelompok pendapatan lebih dari Rp.10.000.000 perbulan. Sedangkan pada keluarga miskinada 25 respondenatau
50 persen yang masuk kelompok pendapatan Rp.1.000.100-1.500.000 perbulan.
Universitas Sumatera Utara
48
Rata-rata pendapatan total dari rumah tangga miskin sebesar Rp 1.250.000 perbulan dengan pendapatan total keluarga terendah sebesar Rp.800.000 serta
pendapatan tertinggi sebesar Rp.2.500.000. Sedangkan rata-rata pendapatan total dari rumah tangga kaya adalah sebesar Rp.12.500.000 pendapatan tertinggi
sebesar Rp.30.000.000, sedangkan pendapatan terendah sebesar Rp.8.300.000. Dari data tersebut menggambarkan bahwa rata-rata pendapatan total rumah tangga
sudah berada di atas Upah Minimum Kota UMK tahun 2016 sebesar Rp. 2.037.000,namun masih ada keluarga yang mempunyai pendapatan di bawah
UMK sebanyak 47 responden.
4.3.4 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah Tanggungan Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dariistri, anak, serta orang lain yang turut serta dalam keluarga berada atau
hidup dalam satu rumah dan makan bersama yang menjadi tanggungan kepala keluarga.
Berdasarkan tabel dibawah dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan keluarga yang paling banyak pada rumah tangga kaya berada pada kelompok
sama dengan 3 orang per rumah tangga yaitu sebanyak 20 responden atau 40 persen , kemudian jumlah tanggungan keluarga yang paling sedikit berada pada
kelompok sama dengan 7 orang per rumah tangga yaitu sebanyak 1 responden atau 2 persen. Sedangkan pada rumah tangga miskin, jumlah tanggungan keluarga
yang paling banyak berada pada kelompok sama dengan 5 orang per rumah tangga yaitu sebanyak 15 responden atau 30 persen, kemudian jumlah tanggungan
keluarga yang paling sedikit berada pada kelompok sama dengan 2 orang per
Universitas Sumatera Utara
49
rumah tangga yaitu sebanyak 2 responden atau 4 persen. Rata-rata jumlah tanggungan rumah tangga miskin adalah 5. Artinya setiap kepala keluarga harus
menanggung 5 anggota rumah tangga. Sedangkan rata-rata jumlah tanggungan rumah tangga kaya adalah 3. Artinya setiap kepala keluarga harus menanggung 3
anggota keluarga. Semakin banyak anggota rumah tangga maka semakin besar pengeluaran untuk konsumsi pokok.
Informasi banyaknya anggota keluarga dalam setiap rumah tangga dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.3.4 Kelompok Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Di Kota Medan Tahun 2016
Jumlah Tanggungan
Keluarga Kaya
Miskin Jumlah
Anak Kaya
Miskin Frek
Frek Frek
Frek
2 9
18 2
4 1
9 18
2 4
3 20
40 6
12 2
24 48
6 12
4 5
20 10
20 3
4 8
12 24
5 12
24 15
30 4
9 18
16 32
6 3
6 4
8 5
3 6
2 4
7 1
2 3
6 6
1 2
2 4
Jumlah 50
100 50
100 Jumlah
40 100
50 100
Sumber:Hasil Olahan Data Primer, 2016
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak yang paling banyak pada rumah tangga kaya yaitu 2 orang anak yang dijumpai pada masing-
masing rumah tangga yaitu 24 responden 48. Sedangkan jumlah anak yang paling banyak pada rumah tangga miskin yaitu 4 orang anak yang dijumpai pada
masing-masing rumah tangga yaitu 16 responden 32. Dari data diatas menjelaskan bahwa umumnya rumah tangga kaya
memiliki jumlah tanggungan keluarga lebih sedikit dibandingkan rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
50
miskin dengan kata lain orang miskin memiliki banyak anak dibandingkan orang kaya. Hal ini karena anak bagi masyarakat miskin dipandang sebagai suatu
investasi ekonomi yang nantinya diharapkan akan mendatangkan suatu hasil baik dalam bentuk tambahan tenaga kerja maupun sebagai sumber finansial orang tua
di usia lanjut. Sedangkan pada umumnya orang kaya, menggangap bahwa jika memiliki anak sedikit2 atau 3 orang maka mereka bisa disekolahkan sampai
setinggi,dibina sebaik mungkin sehingga diharapkan anak-anak mereka akan lebih baik dari orang tuanya. Sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan pekerjaan
yang layak dan penghasilan yang tinggi juga.
4.4.1 Kelompok Alokasi Pengeluaran Menurut Kategori Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan Tahun 2016
Alokasi pola pengeluaran menurut kategori rumah tangga untuk konsumsi dapat dilihat pada tabel 4.4.1 terlihat secara jelas perbandingan alokasi pola
pengeluaran menurut kategori rumah tangga yaitu kaya dan miskin. Untuk pengeluaran pangan sebesar Rp 1.000.000 perbulan kebawah pada keluarga
miskin sebanyak 22 responden atau 44 persen sedangkan pada rumah tangga kaya tidak ada responden yang masuk kategori tersebut. Kemudian untuk pengeluaran
pangan sebesar Rp.1.000.100-1.500.000 perbulan, pada rumah tangga miskin sebanyak 22 responden atau 44 persen sedangkan pada keluarga kaya tidak ada
responden yang masuk dalam kategori tersebut. Sedangkan rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga kaya paling banyak mengonsumsiRp.4.500.100-
5.000.000 sebanyak 9 responden atau 18 persen perbulan. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan alokasi pengeluaran untuk
konsumsi menurut kategori rumah tangga kaya dan miskin.
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4.4.1 Kelompok Alokasi Pengeluaran Menurut Kategori Rumah Tangga Kaya dan Miskin Di Kota Medan Tahun 2016
Pengeluaran Total keluarga RpBulan
Kaya Miskin
Frekuensi Frekuensi
500.000-1.000.000 22
44 1.000.100-1.500.000
22 44
1.500.100-2.000.000 5
10 2.000.100-2.500.000
1 2
2.500.100-3.000.000 3.000.100-3.500.000
7 14
3.500.100-4.000.000 7
14 4.000.100-4.500.000
6 12
4.500.100-5.000.000 9
18 5.000.100-5.500.000
2 4
5.500.100-6.000.000 5
10 6.000.100 -6.500.000
1 2
6.500.100-7.000.000 2
4 7.000.100-7.500.000
1 2
7.500.100-8.000.000 4
8 8.000.100-8.500.000
8.500.100-9.000.000 9.000.100-9.500.000
9.500.100-10.000.000 1
24 10.000.000
2 76
Jumlah 50
100 50
100 Dari data tersebut menggambarkan bahwa rumah tangga miskin
mengalokasikan pengeluaran relative lebih sedikit dibanding rumah tanga yang kaya,hal itu terjadi karena keterbatasan angggaran atau biaya yang dimiliki.
Perbedaan tingkat pendapatan akan menimbulkan perbedaan pola konsumsi.Rumah tangga kaya yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi akan
memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan mutu,jumlah dan ragam baik barang maupun jasa yang dibeli oleh rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
52
4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen X dengan variabel dependen Y. Analisis ini bertujuan
untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif priyatno:2010.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendapatan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pola konsumsi. Berdasarkan hasil
olahan data dengan bantuan program SPSS21,0untuk analisa regresi sederhana diperoleh hasil sebagai berikut:
4.4.2.2. Analisis Regresi Rumah Tangga Kaya
Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 189384,860
564762,667 ,335
,739 Pendapatan
,435 ,045
,812 9,626
,000 a.
Dependent Variable: pola konsumsi sumber : data primer diolah
Persamaan regresi dapat diperoleh dari tabel diatas yaitu sebagai berikut:
C= a+by Fungsi C = 189.384+ 0,435Y
Universitas Sumatera Utara
53
Artinya, pada saat pendapatan sama dengan 0 maka konsumsi= Rp. 189.384. Dan pada saat pendapatan 0 maka besarnya konsumsi= 43,5 dari pendapatan
yang diperoleh yaitu sebesar Rp.5.437.500. Dan sisanya yaitu sebesar 56,5 di- gunakan untuk tabungan. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa konsumsi rumah
tangga kaya lebih kecil dari tabungan. Hal ini disebabkan karena orang kaya lebih memilih menginvestasikan sebagian pendapatannya dibandingkan menambah
konsumsi.
4.4.2.1 Analisis Regresi Rumah Tangga Miskin
Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 115654,777
38046,380 3,040
,004 pendapatan
,792 ,027
,973 29,045
,000 a.
Dependent Variable: pola konsumsi sumber : data primer diolah
Persamaan regresi dapat diperoleh dari tabel diatas yaitu sebagai berikut: C= a+bY
Fungsi C = 115.654 + 0,792Y Artinya, pada saat Y=0 maka konsumsi= Rp. 115.654
Dan pada saat pendapatan 0 maka besarnya konsumsi= 79,2 dari pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 990.000.Dan sisanya sebesar 20,8 digunakan
untuk tabungan. Fungsi konsumsi Rumah Tangga Miskin:
Universitas Sumatera Utara
54
Fungsi C = 115.654 + 0,792Y Fungsi konsumsi Rumah Tangga Kaya:
Fungsi C = 189.384 + 0,435Y Dari kedua fungsi terlihat bahwa knsumsi rumah tangga miskin sebesar 79,2
dari pendapatan yaitu sebesar Rp. 990.000 digunakan untuk konsumsi. Dan si- sanya sebesar 20,8 digunakan untuk tabungan. Sedangkan Konsumsi rumah
tangga kaya sebesar 43,5 dari pendapatan yaitu sebesaar Rp. 5.437.500 diguna- kan untuk konsumsi. Dan sisanya sebesar 56,5 digunakan untuk tabungan.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN