Latar Belakang PENERAPAN GAYA MENGAJAR GURU DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEORI PEMESINAN SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi memberikan pengaruh pada percepatan pembangunan nasional. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pembangunan sebagai akibat dari kemajuan teknologi selalu menuntut pengembangan, perluasan pengetahuan dan ketrampilan yang menyadarkan manusia untuk menyiapkan diri sebaik- baiknya menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian dari negara melalui elemennya yakni pemerintah, masyarakat dan pengelola pendidikan khususnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu pendidikan yakni pendidik, sarana dan prasarana, pengelolaan, penilaian, dan sebagainya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengamanatkan adanya peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang. Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain melalui peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan non pembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan salah satu langkah stategis dalam peningkatan mutu pendidikan dalam rangka memperbaiki mutu proses dan hasil pendidikan. PTK juga bertujuan meningkatkan keefektifan proses belajar siswa, meningkatkan kinerja guru juga meningkatkan pemahaman dan ketrampilan guru sebagai pengajar. Mengajar bukanlah semata-mata persoalan memberikan ceramah pada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Dalam mengajar dibutuhkan strategi mengajar agar para siswa mudah menerima pelajaran dan sulit untuk melupakan apa yang telah diajarkan oleh guru. Guru harus mempersiapkan dan merancang apa yang akan disampaikan dan strategi apa yang tepat agar siswa lebih menerima pelajaran. Agar perencanaan pembelajaran efektif, maka perencanaan haruslah berpegang pada pemahaman guru akan kelas serta materi ajar yang akan disampaikan. Selain perencanaan pembelajaran, dalam mencapai pembelajaran yang efektif guru harus memiiki ketrampilan untuk menyampaikan materi. Kemampuan guru menyampaikan materi ajar yang kurang memadai dapat menyebabkan kelas menjadi kurang menarik dan cenderung membosankan siswa. Suara guru yang terlalu atau kurang keras, sikap guru yang kurang tegas, pendekatan atau metode pembelajaran yang kurang tepat, maupun posisi guru saat mengajar banyak duduk dapat membawa suasana yang kurang menarik perhatian siswa. Sementara itu, lingkungan belajar juga memberikan kontribusi akan berhasil tidaknya pengajar. Lingkungan belajar yang tidak sesuaimendukung akan memberikan pengaruh negatif terhadap kelas, sehingga kelas menjadi tidak efektif. Proses belajar mengajar juga tidak bisa dilepaskan dari alatmedia yang digunakan dalam penyampaian pengajaran kepada siswa. Penggunaan media pengajaran dimaksudkan untuk memusatkan perhatian siswa, sehingga mengefisienkan kegiatan belajar mengajar dan membatasi keterbatasan ruang dan waktu. 1 Dengan begitu pendidikan yang baik tidak bisa lepas dari komponen pendidikan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan yang dijalankan. Komponen yang dimaksud di sini adalah pendidik, peserta didik, tujuan, materi bahan ajar, metode, alat media, dan evaluasi yang pasti akan menjadi pertimbangan guru untuk menentukan perencanaan pengajaran yang tepat. Melihat permasalahan tersebut, guru dituntut untuk mengurangi gapsmemperkecil permasalahan tersebut. Guru perlu belajar setiap saat dalam arti belajar menjadikan proses belajar mengajar menjadi semakin efektif. Salah satu hal paling strategis dilakukan guru adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang PAIKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Berdasarkan latar belakang dari Pra-PTK yang dilakukan pada tanggal 9 September 2009 di SMK Bhineka Karya Surakarta siswa kelas XI Teknik Pemesinan C, maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Gaya Mengajar Guru dengan Memanfaatkan Media Visual untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar Teori Kejuruan Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Bhineka Karya Surakarta Tahun Pelajaran 20092010”. B. Sasaran Tindakan Dengan memperhatikan latar belakang masalah tersebut, maka sasaran tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1 Subjek Tindakan Subjek tindakan dalam penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI Teknik Pemesinan kelas C TPC SMK Bhineka Karya Surakarta tahun pelajaran 20092010. 2 Fokus Tindakan Fokus tindakan dalam penelitian ini berupa menerapkan gaya mengajar dengan memanfaatkan media visual untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran kompetensi dasar teori kejuruan pada kelas XI TPC Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Bhineka Karya Surakarta tahun pelajaran 20092010.

C. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI PEMESINAN DAN DISIPLIN DIRI SISWA DENGAN PRESTASI PRAKTEK PEMESINAN PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 5 MEDAN T.A 2011/2012.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Wedi Ta

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan strategi pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika (ptk pada siswa kelas xii semester ganjil

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 185

PROFIL GAYA MENGAJAR GURU PRODUKTIF JURUSAN TEKNIK PEMESINAN MENURUT PERSEPSI SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 0 129

GAYA PEMBELAJARAN GURU DALAM PENYAMPAIAN MATERI MENDUKUNG KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

0 1 15