Latar Belakang Penelitian Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Banyak masalah yang dialami oleh bangsa Indonesia oleh karena krisis multidimensi yang melanda negeri ini. Yang termasuk menonjol adalah dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang bangkrut. Perbankan yang dilikuidiasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Saat ini dunia sedang memasuki era perdagangan bebas, dimana produsen dapat menjual produknya dibagian dunia manapun tanpa proses berbelit-belit. Dampak perdagangan bebas ini sangat luas bagi produsen. Pertumbuhan ekspor dan impor ke depan akan sangat signifikan. Di Indonesia sendiri dampaknya akan sangat serius bagi produsen dalam negeri. Produk tekstil misalnya, masuknya tekstil dari negara-negara lain terutama china dan india harus diwaspadai dengan serius oleh produsen tekstil dalam negeri. Hal ini dikarenakan produk dari china dan india terkena harganya yang relative murah dan mutu menengah. Sehingga, hal ini mau tidak mau akan berdampak bagi produsen tekstil dalam negeri, dan dalam jangka panjang hal tersebut dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan yang apabila tidak dapat bertahan akan mengakibatkan financial distress lalu berujung pada kebangkrutan. Disamping ancaman terhadap produksi dalam negeri tidak hanya berasal dari luar negeri tetapi juga dalam negeri, seperti yang dialami industri yang bergerak pada kayu dan pengolahannya. Dimana akhir-akhir ini pembalakan liar illegal logging marak terjadi. Kayu yang ditebang secara illegal di ekspor ke Malaysia Universitas Sumatera Utara dan China, sehingga mengakibatkan industri kayu dalam negeri kekurangan bahan baku. Dengan begitu keberlangsungan hidup perusahaan akan terpengaruhi faktor diatas. Apabila perusahaan tidak dapat bertahan dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami financial distress. Selain beberapa hal diatas, melambungnya harga minyak dunia menjadi tekanan tersendiri bagi industri dalam negeri, dimana minyak merupakan salah satu bahan pokok dari industry manufaktur. Sebagian besar industri manufaktur daam negeri kita masih impor minyak dari luar negeri, hal ini akan berdampak pada membengkaknya biaya produksi sehingga laba menjadi tertekan. Jika hal ini tidak cepat dicarikan solusi, maka bukan tidak mungkin perusahaan-perusahaan manufaktur dalam jangka panjang dapat mengalami kesulitan keuangan. Kemampuan perusahaan manufaktur lainnya dalam menghadapi perubahaan situasi dalam negeri maupun luar negeri berkaitan dengan eksistensi perusahaan ke depan dapat terihat dari informasi yang terdapat pada Laporan Keuangan. Laporan Kuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu peneitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan Universitas Sumatera Utara memprediksikan kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial distress. Financial distress merupakan kondisi keuangan yang terjadi sebelum kebangkrutan ataupun likuidasi. Menurut Atmini dan Wuryana Luciana, 2005:1 financial distress adalah konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi dimana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kondisi financial distress perusahaan pada umumnya menggunakan rasio keuangan perusahaan. Platt dan Platt 2002 melakukan penelitian terhadap perusahaan otomotif baik perusahaan private maupun perusahaan publik yang terdiri dari 24 perusahaan yang mengalami financial distress dan 62 perusahaan yang tidak mengalami financial distress dengan variabel bebas sebanyak 45 jenis rasio keuangan berupa rasio- rasio profitabilitas, likuiditas, efesiensi, leverage, dan pertumbuhan. Penelitian berikutnya dilakukan Platt dan Platt 2006 terhadap perusahaan publik sektor manufaktur yang terdiri dari 276 perusahaan yang mengalami financial distress dan 1.127 perusahaan yang tidak mengalami financial distress menggunakan variabel bebas berupa rasio keuangan yang sama dengan penelitian mereka sebelumnya. Brahmana 2005 melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang delisted pada periode 2000-2003 dan perusahaan manufaktur yang masih listed sampai dengan saat penelitian dilakukan dengan menggunakan prediktor berupa tujuh rasio keuangan, enam rasio relative industri, dan reputasi auditor. Almilia dan Herdiningtyas 2005 meneliti kondisi bermasalah pada lembaga perbankan dengan sampel enam belas bank yang tidak bangkrut sampai dengan tahun 2000, dua bank yang bangkrut, dan enam bank yang mengalami Universitas Sumatera Utara financial distress menggunakan prediktor 11 rasio keuangan yang masuk dalam kategori rasio CAMEL capital, assets, management, earnings, dan liquidity. Penelitian lainnya dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi 2003 terhadap 24 perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress dan 37 perusahaan manufaktur yang tidak mengalami financial distress dengan prediktor berupa rasiorasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt 2002. Penelitian berikutnyam dilakukan oleh Almilia 2006 terhadap 43 perusahaan yang memiliki laba positif, nilai buku ekuitas positif, dan masih listed sampai dengan tahun 2001; 14 perusahaan yang memperoleh laba negatif antara tahun 2000-2001 tetapi masih listed; dan 24 perusahaan laba dan nilai buku ekuitas negatif antara tahun 2000-2001 serta delisted. Prediktor yang digunakan sebanyak 31 rasio keuangan berupa rasio-rasio margin laba, likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas, pertumbuhan, dan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. Penelitian yang saya teliti ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Atika, Darminto dan Siti Ragi Handayani 2011 yang berjudul “Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress Studi Kasus: Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 Sampai Dengan 2011” perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penelitiannya yaitu Current Ratio, Debt Ratio, dan CLTA secara parsial berpengaruh dan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Sedangkan Secara parsial Profit margin, Universitas Sumatera Utara Sales Growth dan Inventory Turn Over tidak berpenguh dan tidak dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress. Sedangkan penelitian yang saya lakukan tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian saya merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada penelitian saya menguji variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya. Variabel independen yang saya gunakan adalah Current Ratio, NPM, Debt Ratio, CLTA, CTA, Sales Growth dan ITO. Alasan saya meneliti ulang sejumlah variabel yang telah di teliti sebelumnya adalah apakah terdapat perbedaan hasil dari penelitian saya dan penelitian sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas maka selanjutnya peneliti bermaksud untuk melakukan pengujian-pengujian variabel rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress. Karena variabel terikatnya berupa kategori berbentuk data nominal atau dikotomi yaitu kondisi financial distress, maka dalam penelitian ini digunakan model regresi logisitik. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Prediksi Rasio Keuangan terhadap Financial Distress Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013” Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2010-2013.

0 5 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2010-2013.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2010-2013.

0 3 8

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015.

4 14 22

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005-2009 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 78

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Distress - Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

0 0 8

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016 SKRIPSI

0 1 17