d. Pelayanan dan bimbingan dibidang kerukunan umat beragama. e. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, dan pengawasan
program. f.
Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Departemen
Agama di kabupaten Kota.
F. URAIAN TATA TUGAS SEKSI PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KANTOR KEMENTERIAN
AGAMA KABUPATEN
MADIUN Uraian tugas Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah:
1. Memimpin pelaksanaan tugas penyelenggaraan Urusan Haji dan Umrah 2. Menetapkan sasaran kerja penyelenggaraan Urusan Haji dan Umrah
3. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan 4. Membagi tugas dan menentukan penanggungjawab kegiatan kepada
bawahan 5. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan
6. Memantau pelaksanaan tugas bawahan 7. Menyiapkan bahan rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang Urusan
Haji dan Umrah 8. Mengadakan rapat dinas dengan bawahan
9. Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul 10. Anggota Baperjakat
11. Melakukan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan
commit to users
12. Menyusun bahan konsep bimbingan dan pembinaan di bidang Urusan Haji dan Umrah
13. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan 14. Mengevaluasi prestasi kerja bawahan
15. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Madiun
Uraian tugas staf Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah:
1. Menerima, mencatat, dan meneruskan surat masuk dan keluar 2. Menghimpun data bidang Gara Haji dan Umrah
3. Mendaftar dan mencatat pendaftar Ibadah haji 4. Mengagendakan nomor SPPH pendaftar haji
5. Melaksanakan pemotretan calon jama’ah haji yang menghendaki foto di
SISKOHAT 6.
Memasang foto calon jama’ah haji di blangko SPPH 7. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
8. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi Gara Haji dan Umrah
commit to users
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kantor Departemen Agama Kabupaten Madiun
Sumber: Kantor Departemen Agama Kabupaten Madiun 1. Penyelenggara
zakat dan wakaf
2. Penyelenggara Bimas Kristen
3. Penyelenggara Bimas
Katholik Kepala Kantor
Departemen Agama
Sub Bagian TU Keuangan
Umum
Kepegawaian Seksi Urusan Agama
Islam Seksi Pendidikan
Agama pada Masyarakat dan
Pemberdyaan Masjid Seksi
Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama
Seksi Pendidikan Keagamaan dan
Pondok Pesantren
commit to users
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan kewajiban pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama sebagai penyelenggara ibadah haji nasional yaitu
memberikan pelayanan, mengatur serta mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para calon jam’aah haji. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan
ibadah haji dapat berjalan dengan lancar, aman dan nyaman serta para calon jama’ah haji dapat menunaikan ibadah haji secara mandiri sesuai dengan tuntutan
agama sehingga pada akhirnya memperoleh haji yang mabrur. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang merupakan dasar hukum perhajian di Indonesia menyebutkan dalam pasal 6 enam yaitu Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan
kesehatan, keamanan dan hal- hal lain yang diperlukan oleh jama’ah haji.
Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama sebagai penyelenggara dan fasilitator dalam kegiatan pelaksanaan penyelenggara ibadah haji nasional
memiliki kewenangan
untuk memberikan
pelayanan, mengatur,
dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para calon jama’ah
haji dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji. Penyelenggaraan ibadah haji oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Madiun tahun 2009 hanya mencakup dan fokus pada informasi mengenai
commit to users
Peraturan Perundang-undangan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, yaitu Sosialisasi, Pendaftaran Ibadah Haji, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH,
pelayanan kesehatan, dan bimbingan manasik haji kepada calon jama’ah haji,
koordinasi pihak Kementerian Agama dengan pelaksana ibadah haji, partisipasi dan diskresi.
A. SOSIALISASI IBADAH HAJI