belum bisa seutuhnya mengadaptasi aturan yang ada. Ada beberapa suatu keputusan yang diambil pihak Departemen Agama Kabupaten Madiun
untuk memudahkan implementasi program berlangsung, tetapi keputusan tersebut masih berada jalur yang sesuai pada tujuan yang ditentukan. Hal ini
juga dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya yang ada belum mampu memenuhi standar yang ditentukan atau belum siap sepenuhnya. Oleh
karena itu, pihak departemen agama Kabupaten Madiun harus bersikap bijaksana luwes dan berpikir kreatif, namun tetap tidak mengubah visi
organisasi. Dalam kenyataan di lapangan, kemungkinan terdapat berbagai kesulitan baik yang bersifat materi teknis bagi para jamaah haji maupun
pelaksananya. Disini, kemungkinan dibutuhkan suatu adanya diskresi kelonggaran aturan sehubungan dengan hal tersebut sehingga sharing
knowledge tetap bisa tersampaikan oleh pelaksana di lapangan kepada calon jamaah haji. Diskresi ini dilakukan dengan tidak merubah tujuan, visi, dan
misi organisasi.
5. Penyelenggaraan Ibadah Haji a. Pengertian Ibadah Haji
a.1. Pengertian Ibadah
Ibadah dari segi bahasa adalah taat, tunduk, mengikut dan do’a. hakekat dari ibadah adalah menumbuhkan kesadaran diri
manusia bahwa ia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan sebagai insan yang mengabdi pada-Nya. Pada prinsipnya, ibadah
merupakan sari ajaran Islam yang penyerahan diri secara sempurna
commit to users
pada kehendak Allah SWT. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT yang telah menciptakannya dan memberi
kehidupan kepada manusia dan makhluk lainnya. Dengan demikian akan mewujudkan suatu sikap dan perbuatan dalam bentuk-bentuk
ibadah. Ibadah haji merupakan suatu bentuk ketaatan dan kepatuhan
manusia umat Islam terhadap perintah Allah SWT yang dilaksanakan dengan jasmani, rohani, dan harta yang dimiliki dengan
do’a, tata cara dan waktu yang tertentu demi kesempurnaan ibadah tersebut serta untuk kepentingan pribadi dan masyarakat.
a.2. Pengertian Haji
Haji merupakan salah satu ibadah wajib yang dicantumkan dalam rukun islam, dengan mengambil tempat lokasi tersendiri
yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya yaitu dibeberapa tempat yang terletak di Tanah Arab. Departemen Agama
memberikan definisi ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah Ka’bah untuk melakukan beberapa amalan antara lain : wukuf,
tawaf, dan amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap Ridho-Nya.
Menurut H Sulaiman Rasjid 2004 Haji asal maknanya adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud disini menurut
syara’ adalah sengaja mengunjungi Ka’bah rumah suci untuk melakukan beberapa amal ibadah, dengan syarat-syarat tertentu.
commit to users
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang sengaja dilakukan dengan mengunjungi
Ka’bah dan tempat-tempat lainnya untuk melaksanakan tawaf, wukuf, sa’i, dan semua perbuatan yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan manasik karena memenuhi panggilan Allah SWT dan mencari ridho-Nya pada waktu tertentu dan niat yang tertentu pula.
Ibadah haji jika dilihat dari cara pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi:
1. Haji Ifrad, yaitu dengan membedakan haji dan umrah yang dikerjakan sendiri-sendiri. Pelaksanaannya ibadah haji dilakukan
terlebih dahulu setelah selesai kemudian melakukan ibadah umrah.
2. Haji Tammatu’ bersenang-senang, yaitu melakukan ibadah
umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, setelah selesai kemudian melakukan ibadah haji.
3. Haji Qiran besama-sama, yaitu melaksanakan haji dan umrah secara bersama-sama. Dengan cara ini berarti seluruh
pelaksanaan ibadah umrah sudah tercakup dalam pelaksanaan ibadah haji.
b. Peraturan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji