Karakteristik Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

4 sedangkan 5 responden mengalami dropped out . Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan perbandingan 1 : 2, sehingga jumlah seluruh sampel 41: 82 yakni 123 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas yaitu riwayat kontak serumah, status ekonomi, paparan asap rokok anggota keluarga, tingkat pengetahuan ibu, dengan variabel terikat kejadian tuberkulosis paru pada balita menggunakan uji statistik Chi-Square

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah balita, tetapi melibatkan ibu dari balita sebagai responden penelitian. 3.1.1 Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Karateristik Responden Karakteristik Responden Kasus Kontrol N n Kabupaten Surakarta 16 39 32 39 Karanganyar 8 19,5 16 19,5 Wonogiri 2 4,9 4 4,9 Boyolali 6 14,6 12 14,6 Sragen 4 9,8 8 9,8 Klaten 1 2,4 2 2,4 Sukoharjo 4 9,8 8 9,8 Usia 20-30 tahun 14 34,1 32 39 30-40 tahun 23 56,1 35 42,7 40-50 tahun 4 9,8 15 18,3 Pekerjaan Ibu rumah tangga 23 56,1 57 69,5 Swasta 9 22 20 24,2 Wiraswasta 8 19,5 4 4,9 PNS 1 2,4 1 1,2 Pendidikan Terakhir SD 2 4,9 9 11,0 SMP 8 19,5 21 25,6 SMA 22 53,7 37 45,1 Perguruan Tinggi 9 22 15 18,3 5 Berdasarkan Tabel 1 diketahui paling banyak responden berasal dari Kabupaten Surakarta sebanyak 16 orang 39. Berdasarkan karakteristik umur sebagian besar responden berusia 30-40 tahun, yakni pada kelompok kasus sebanyak 23 orang 56,1 dan pada kelompok kontrol sebanyak 35 orang 42,7. Berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga, yakni pada kelompok kasus sebanyak 23 orang 56,1 dan pada kelompok kontrol sebanyak 57 orang 69,5. Berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar responden merupakan tamatan SMA, yakni pada kelompok kasus sebanyak 22 orang 53,7 dan pada kelompok kontrol sebanyak 37 orang 45,1. 3.2.2 Karakteristik Sampel Penelitian Tabel 2. Distribusi Karateristik Sampel Penelitian Karakteristik Sampel Kasus Kontrol n n Usia Anak 1 tahun 12 14,6 1-2 tahun 8 19,5 18 22 2-3 tahun 13 31,7 26 31,7 3-4 tahun 7 17,1 14 17,1 4-5 tahun 13 31,7 12 14,6 Total 41 100 82 100 Usia Terdiagnosis TB Paru Tidak Pernah 82 100 1 tahun 5 12,2 1-2 tahun 12 29,3 2-3 tahun 10 24,4 3-4 tahun 9 22,0 4-5 tahun 5 12,2 Total 41 100 82 100 Jenis Kelamin Laki-laki 18 43,9 41 50 Perempuan 23 56,1 41 50 Total 41 100 82 100 Status BCG Tidak Iya 41 100 82 100 Total 41 100 82 100 Anak ke Pertama 17 41,5 28 34,1 Kedua 17 41,5 35 42,7 Ketiga 7 17,1 16 19,5 3 3 3,7 Total 41 100 82 100 6 Berdasarkan Tabel 2 diketahui paling banyak sampel berusia 2-3 tahun, yakni pada kelompok kasus sebanyak 13 anak 31,7 dan pada kelompok kontrol sebanyak 26 anak 31,7. Berdasarkan usia saat terdiagnosisi tuberkulosis paru, sampel pada kelompok kasus paling banyak terdiagnosis tuberkulosis paru pada usia 1-2 tahun yakni sebanyak 12 anak 29,3. Pada kelompok kontrol tidak ada anak yang terdiagnosis tuberkulosis paru. Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar kelompok kontrol adalah perempuan yakni sebanyak 18 anak 43,9. Pada kelompok kontrol jumlah sampel laki-laki dan perempuan sama yakni masing-masing 41 anak 50. Berdasarkan status imunisasi BCG semua sampel telah diberikan imunisasi BCG 100. Sebagian besar kelompok kasus merupakan anak pertama dan kedua dengan jumlah yang sama yakni masing- masing 17 anak 41,5. Pada kelompok kontrol paling banyak merupakan anak kedua yakni sebanyak 35 anak 42,7.

3.2 Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 15 4

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA.

0 2 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA.

0 1 5

FAKTOR RISIKO TERJADINYA RELAPSE PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA Faktor Risiko Terjadinya Relapse Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor Risiko Terjadinya Relapse Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 2 7