Rezania Asyfiradayati, SKM., MPH Ketua Dewan Penguji Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid Anggota I Dewan Penguji Kusuma Estu Werdani, SKM., M.Kes Anggota II Dewan Penguji

iii HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA OLEH : DYIMES PRESIDIANA WARDHANI J 410 130 114 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jumat, 19 Mei 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji

1. Rezania Asyfiradayati, SKM., MPH Ketua Dewan Penguji

............................

2. Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid Anggota I Dewan Penguji

............................

3. Kusuma Estu Werdani, SKM., M.Kes Anggota II Dewan Penguji

............................ Dekan Dr. Suwaji, M.Kes NIK. 195311231983031002 ii iv PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 19 Mei 2017 Penulis DYIMES PRESIDIANA WARDHANI J 410 130 114 iii 1 ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Tuberkulosis pada anak menyebabkan kematian sebanyak 140.000 setiap tahun. Pada tahun 2016 terdapat 70 kasus tuberkulosis paru pada anak di BBKPM Surakarta dan sebanyak 49 anak berusia balita. Balita mempunyai risiko lebih besar untuk tertular tuberkulosis karena imunitas selularnya belum berkembang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru pada balita di BBKPM Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional menggunakan pendekatan Case Control dengan perbandingan 1:2 . Populasi penelitian adalah seluruh pasien balita yang menderita tuberkulosisis paru di BBKPM Surakarta pada tahun 2016 dan bertempat tinggal di wilayah Solo raya sebanyak 46 balita dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sebanyak 5 sampel mengalami drop out sehingga total sampel 41:82 yakni 123 sampel. Analisis data menggunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara riwayat kontak serumah p=0,000 dan status ekonomi p=0,000 dengan kejadian tuberkulosis paru pada balita di BBKPM Surakarta, tetapi tidak ada hubungan dengan paparan asap rokok anggota keluarga p=0,602 dan tingkat pengetahuan ibu tentang tuberkulosis paru p=0,066. Kata kunci : Balita, faktor risiko, tuberkulosis paru ABSTRACT Tuberculosis is a disease of global concern. Tuberculosis in children causes 140,000 deaths annually. In 2016 there are 70 cases of pulmonary tuberculosis of children in BBKPM Surakarta and as many as 49 children under five years old. Toddlers have a greater risk of contracting tuberculosis because cellular immunity is not fully developed. This study aims to analyze risk factors associated with the incidence of pulmonary tuberculosis in infants at BBKPM Surakarta. The type of this research is observational using Case Control approach with ratio 1: 2. The research population is all under five patients suffering from pulmonary tuberculosis in BBKPM Surakarta in 2016 and residing in Solo region as many as 46 children under five years with sampling technique used is saturated sampling . A total of 5 samples had dropped out so the total sample 41: 82 is 123 samples. Data analysis using Chi-square test. The result of the study showed that there was a correlation between household contact history p = 0.000 and economic status p = 0.000 with the incidence of pulmonary tuberculosis in underweight at BBKPM Surakarta, but no association with family cigarette smoke p = 0.602 Mother about pulmonary tuberculosis p = 0.066. Keywords: Toddlers, risk factors, pulmona ry tuberculosis 2

1. PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 15 4

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA.

0 2 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA.

0 1 5

FAKTOR RISIKO TERJADINYA RELAPSE PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA Faktor Risiko Terjadinya Relapse Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor Risiko Terjadinya Relapse Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 2 7