45
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1.
Kuisioner Kuisioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini yang menjadi repondennya adalah
Seluruh Masyarakat yang ada di Kota Medan. 2.
Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh
melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.
3.9. Uji Validitas dan Reabilitas
Menurut Arikunto 2009 Untuk membuat instrumen yang baik dapatdigunakan uji validitas dan uji reabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkatderajat untuk mendukung bukti kesimpulan yang ditarik dari skor yang diturunkan dari ukuran atau tingkat mana skala
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu alat ukur suatu kuisioner menunjukan seberap jauh alat ukur tersebut bisa mengukur apa
yang seharusnya diukur Supranto 1997. Rumus Validitas adalah sebagai berikut :
46 r =
�∑��− ∑�∑� √⦋�∑�²−�²⦌⦋�∑�²−∑�²⦌
keterangan : r = koefisien validitas yang diukur n = jumlah responden
∑X = jumlah total dari skor butir ∑Y = jumlah skor dari skor total
∑XY = jumlah perkalian dari skor butir dan skor total.
Item instrumen dianggap valid jika r hitung r tabel. Sebaliknya jika r hitung r tabel, item instrumen dianggap tidak valid.
2. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah tingkat atau derajat seberapa jauh skor yang akan diperoleh dari kuesioner secara sistematis terkait dengan berapa skor
sebenarnya yang mendasari artinya tingkat seberapa jauh skor observasi bebas dari kesalahan acak Supranto 1997. Pengujian reabilitas
menggunakan metode Alpha Crobach α merupakan teknik pengujian
reabilitas suatu tes atau angket yang mana jawaban atau tanggapan berupa pilihan, pilihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut : α =
� �−�
�
�² �−Ʃ�ᵢ² �²
� Keterangan :
α = Koefisien reabilitas alpha Cronbach N = Jumlah item
S² = Varians skor keseluruhan S
ᵢ² = Varians masing-masing item Pada uji ini, realible jika alpha hitung lebih besar dari 0,50 dimana kriteria
sebagai berikut :
47 α ≥ 0,05 artinya instrumen reliabel
α 0,05 artinya instrumen tidak realible
3.10. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk
mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang sedang terjadi saat penelitian berjalan. Setelah data-data yang diperoleh dari para responden
dimasukkan ke dalam komputer dalam bentuk coding, maka data tersebut dioleh dengan menggunakan SPSS. Hasil output SPSS tersebut, kemudian dianalisis
dengan menggunakan perangkat analisis statistika seperti yang diuraikan dibawah ini.
Tabel 3.2 Teknik Analisis Data yang Digunakan
Tujuan Alat Analisis
1. Mengetahui hubungan Perilaku Masyarakat
terhadap keinginan untuk memperoleh pembiayaan Mudharabah pada Bank Syariah di Kota Medan.
2.
Mengetahui hubungan Perilaku Masyarakat terhadap keinginan untuk memperoleh pembiayaan
Murabahah pada Bank Syariah di Kota Medan. Analisis Korelasi
Spearman Analisis Korelasi
Spearman
3. Mengetahui bagaimana
Perilaku Masyarakat terhadap keinginan untuk memperoleh pembiayaan
Mudharabah dan Murabahah pada Bank Syariah di Kota Medan
Analisis Deskriptif,Crosstab
1. Analisis Korelasi Spearman
Analisis Korelasi spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi asosiatif bila masing-masing variable yang
48 dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus
sama. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan teknik analisis kolerasi
spearman, yakni : a.
Langkah pertama Menyusun peringkat data yaitu menyusun data menjadi urutan dari
terkecil sampai terbesar. Setelah data terurut diberikan peringkat, Untuk data yang memiliki nilai yang sama diberikan nilai peringkat
rata-rata. b.
Langkah Kedua Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya,
selisih ini biasanya dilambangkan Di. c.
Langkah Ketiga Menghitung Koefisien korelasi spearman dengan rumus sebagai
berikut : �
�
= 1
− 6 ∑ ��
2
� �
2
− 1 Dimana :
Rs = Koefisien Korelasi Spearman Di = Selisih Peringkat untuk setiap data
N = Jumlah Sampel atau data
49 1.
Proses Pengambilan Keputusan A.
Hipotesis Dalam penelitian ini, analisis korelasi spearman dilakukan untuk
mengetahui : Ho : Bahwa antara perilaku masyarakat dan produk
perbankan syariah tidak saling berhubungan H1 : Bahwa antara perilaku masyarakat dan produk
perbankan syariah saling berhubungan B.
Dasar Pengambilan Keputusan i.
Dengan membandingkan z hitung dengan z table -
Jika r hitung dari r table, maka Ho diterima , H1 ditolak -
Jika r hitung dari r table , maka Ho ditolak , H1 diterima. ii. Dengan melihat angka nprobabilitas, dengan ketentuan :
- Probabilitas 0,05 maka Ho diterima, H1 ditolak
- Probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, H1 diterima
Analisis korelasi spearman akan dilakukan dengan bantuan software SPSS untuk memudahkan dalam menganalisa data yang didapatkan dari
lapangan antara variabel-variabel demografis dan pertanyaan umum.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan yang ketiga yaitu untuk mengetahui karakteristik bagaimana perilaku masyarakat terhadap
keinginan untuk memperoleh pembiayaan mudharabah dan murabahah pada
50 Bank Syariah di Medan. Analisis ini akan dilakukan dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel. Data yang analisis berupa jawaban-jawaban kuisioner dari para responden yaitu Masyarakat yang
ingin mendapatkan pembiayaan Mudharabah dan Murabahah di Medan.
51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perbankan Syariah
Seiring dengan perkembangan zaman perdagangan dunia, perkembangan perbankanpun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak
terlepas dari perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudag
terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya
perkembangan erbankan di daratan Inggris daru dimulai pada abad ke-16. Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian
dijajah, maka perkembangan perbankan pun ikut dibawa ke negara jajahan. Bank syariah adalah bank yang melaksanakan seluruh kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Rintisan perbankan syariah mulai mewujud di Mesir pada dekade 1960-an dan beroperasi sebagai rural-social bank semacam
lembaga keuangan unit desa di Indonesia di sepanjang delta Sungai Nil. Lembaga dengan nama Mit Ghamr Bank binaan Prof. Dr. Ahmad Najjar tersebut hanya
beroperasi di pedesaan Mesir dan berskala kecil, namun institusi tersebut mampu menjadi pemicu yang sangat berarti bagi perkembangan sistem finansial dan
ekonomi Islam. Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah yaitu, Bank
Konvensional menerapkan sistem Riba sedangkan Bank Syariah menerapkan