Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

b. Studi Dokumen Studi dokumen merupakan pengumpulan data dengan cara menggunakan dan mempelajari dokumentasi atau dokumen yang berupa arsip-arsip catatan, maupun tabel, tempat yang dijadikan penelitian, dimana dengan dokumen yang ada akan memberikan gambaran yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.

E. Teknik Pengelolaan Data

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 11 mengemukakan, Pengelolaan data dilakukan dengan cara sebagai beriku: 1. Pemeriksaan data, yaitu data yang diproleh diperiksa apakah masih terdapat kekurangan serta apakah data tersebut telah sesuai dengan permasalahan. 2. Editing, yaitu proses meneliti kembali data yang diproleh dari berbagai kepustakaan yang ada, menelaah isi perjanjian kerjasama bidang jasa konsultan hukum tersebut. Hal tersebut sangat perlu untuk mengetaui apakah data yang telah kita miliki dan dapat dilanjutkan proses selanjutnya. Dari data yang diproleh kemudian disesuaikan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, editing dilakukan pada data yang sudah terkumpul serta diseleksi terlebih dahulu dan diambil data yang diperlukan. 11 Ibid, hlm 182. 3. Sistematisasi data, yaitu semua data yang sudah diperoleh dikumpulkan dan disusun secara sistematis sesuai dengan urutannya.

F. Analisis Data

Analisi data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian terhadap hasil pengelolahan data. Adapun analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggukan sifat deskriptif, yaitu penulis dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan penulis. 12 Serta menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriftip analitis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 12 Ibid,hlm 183. ☛

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014 dalamPenanganan Gelandangan dan Pengemis di Kota Yogyakrat Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis telah terbit sebagai payung hukum mulai efektif berlaku 1 Januari 2015 Silam. Mengingat tujuan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014Pasal 3 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis. Menegaskan,mencegah terjadinya pergelandangan dan pengemisan, memberdayakan gelandangan dan pengemis, mengembalikan gelandangan dan pengemis dalam kehidupan yang bermartabat, dan menciptakan ketertiban umum. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan penyelenggaraan pelaksanaan dalam penanganan gelandangan dan pengemis melalui upaya-upaya yang bersifat Preventif, Koersif, Rehabilitattif, dan Reintegrasi Sosial, upaya-upaya tersebut termaktub dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 7 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis. Sesuai dengan fokus penelitian yang berjudul Pelaksanaan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 tahun 2014 dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Kota Yogyakarta, dalam penelitian penulis akan membahas penyelenggaraan pelaksanaan melalui