250 Kbps. Jika user memilih untuk mengimplementasikan spesifikasi optional
, spesifikasi bawaan tetap harus digunakan karena transceiver akan merubah mode-nya menjadi bawaan atau optional dalam pengoperasiannya
[2]. Transceiver
2.4 GHz mampu beroperasi di frekuensi 868915 MHz karena memiliki 16 channel. Frekuensi 868 MHz memiliki satu channel
sedangkan frekuensi 915 MHz memiliki 10 channel. Frekuensi 2.4 GHz memiliki data rate dan jumlah channel tertinggi. Oleh karenanya,
transceiver 2.4 GHz lebih favorit di pasaran dibandingkan dengan
transceiver frekuensi lain. Akan tetapi IEEE 802.11b juga beroperasi pada
frekuensi yang sama dan keberadaanya dapat menimbulkan isu pada beberapa aplikasi [2].
Ada 3 tipe modulasi dalam IEEE 802.15.4 yaitu binary phase shift keying BPSK, amplitude shift keying ASK
dan offset quadrature phase shift keying O-QPSK.
Pada BPSK dan O-QPSK, data digital merupakan fase dari sinyal. Sedangkan data digital pada ASK merupakan amplitudo dari
sinyal [2].
2.2.3 Tipe dan Fungsi Device
Ada 2 tipe device dalam IEEE 802.15.4 yaitu full-function device FFD
dan reduced-function device RFD. FFD mampu melaksanakan semua tugas yang ditentukan oleh IEEE 802.15.4, sedangkan RFD memiliki
kemampuan yang terbatas. FFD dapat berkomunikasi dengan perangkat lain
Universitas Sumatera Utara
dalam jaringan, sedangkan RFD hanya dapat berkomunikasi dengan FFD. RFD
digunakan untuk aplikasi yang sangat sederhana seperti mengaktifkan atau menonaktifkan switch. Kemampuan memproses dan ukuran memori
RFD lebih kecil dari FFD [2].
Dalam IEEE 802.15.4, FFD dapat berfungsi sebagai koordinator, koordinator PAN atau device. Koordinator adalah FFD yang mampu
menyampaikan pesan. Jika koordinator tersebut juga merupakan ketua pengontrol dari sebuah personal area network PAN maka disebut sebagai
koordinator PAN. Device yang tidak berfungsi sebagai koordinator atau koordinator PAN dinamakan sebagai device [2].
Gambar 2.2
Tipe dan Fungsi Device dalam IEEE 802.15.4 [2]
2.2.4 Topologi Jaringan pada Zigbee
Bentuk jaringan pada Zigbee diatur dalam layer NWK. Jaringan yang dibentuk harus sesuai dengan topologi-topologi jaringan yang di-support
oleh IEEE 802.15.4 yaitu star dan peer-to-peer [2]. Pada topologi jaringan star, setiap device dalam jaringan hanya dapat
berkomunikasi dengan koordinator PAN [2].
Universitas Sumatera Utara
Contoh topologi jaringan star dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3
Topologi Jaringan Star [2] Pada
topologi jaringan
peer-to-peer ,
setiap device
dapat berkomunikasi dengan device lain jika jaraknya berdekatan. Semua FFD
dalam topologi jaringan ini dapat berfungsi sebagai koordinator PAN. FFD pertama yang memulai komunikasi ditetapkan sebagai koordinator PAN.
Dalam jaringan peer-to-peer, semua device yang berpartisipasi dalam menyampaikan pesan adalah FFD karena RFD tidak mampu menyampaikan
pesan. RFD dapat menjadi bagian dari jaringan tetapi hanya dapat berkomunikasi dengan device tertentu koordinator atau router dalam
jaringan [2].
Gambar 2.4
Topologi Jaringan Mesh [2] Topologi jaringan peer-to-peer dikenal sebagai topologi jaringan mesh
jika devices dalam jaringan tidak memiliki larangan dalam berkomunikasi [2].
Universitas Sumatera Utara
Bentuk lain dari jaringan peer-to-peer adalah topologi jaringan tree. Pada topologi jaringan tree, cabang-cabang dalam jaringan dibentuk oleh
router [2].
Gambar 2.5
Topologi Jaringan Tree [2] Gambar 2.5 memperlihatkan bahwa pengiriman sebuah pesan dapat
menambah jangkauan suatu jaringan. Sebagai contoh, device A hendak mengirim pesan kepada device B, tetapi terdapat sebuah barrier yang
menghalangi keduanya. Hal ini dapat diatasi dengan topologi jaringan tree. Proses pengiriman pesan seperti ini disebut multihopping karena pesan hop
dari node ke node hingga mencapai destinasi. Proses ini berpotensi menimbulkan message latency yang tinggi [2].
Topologi jaringan selalu diciptakan oleh koordinator PAN. Koordinator PAN mengontrol jaringan dan melaksanakan tugas-tugas [2]:
1. Mengalokasikan alamat yang unik untuk setiap device dalam jaringan.
2. Memulai, menghentikan dan mengarahkan pesan-pesan dalam jaringan.
Universitas Sumatera Utara
3. Memilih sebuah PAN identifier untuk jaringan agar devices dapat menggunakan metode 16-bit short-addressing sehingga mampu
berkomunikasi dengan device jaringan lain. Setiap jaringan hanya memiliki sebuah koordinator PAN.
Koordinator PAN membutuhkan waktu aktif yang lama sehingga dihubungkan dengan power supply [2].
2.2.5 Layer pada Zigbee PHY Layer