dicapai oleh Zigbee sebesar 250 Kbps. Zigbee sangat ideal digunakan pada aplikasi yang bertenaga baterai dengan data rate rendah, harga murah dan daya
tahan baterai lama [2]. Kebanyakan aplikasi Zigbee menghabiskan waktu dalam power saving
sleep mode . Dengan demikian, perangkat dapat beroperasi selama bertahun-
tahun sampai diperlukan pergantian baterai [2]. Zigbee dibagi atas 2 bagian. Pertama, application layer APL dan network layer NWK yang diatur oleh
Aliansi Zigbee. Kedua, physical layer PHY dan medium access control layer MAC
yang distandarkan oleh IEEE 802.15.4.
2.2.1 Hubungan Zigbee dengan IEEE 802.15.4
Sebuah jaringan komunikasi wired atau wireless diciptakan menggunakan konsep networking layers. Setiap layer bertanggung jawab
atas fungsi tertentu dalam jaringan. Layer melewatkan data dan perintah hanya kepada layer yang tepat berada di atas atau di bawahnya [2]
Layer-layer pada Zigbee dapat dilihat pada gambar 2.1. Model layer
pada Zigbee dibuat berdasarkan referensi Open System Interconnect OSI.
Gambar 2.1 Zigbee Layers
[2]
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Frekuensi Operasi dan Data Rate Zigbee
Ada 3 frekuensi yang ditetapkan oleh IEEE 802.15.4 pada September 2006 yaitu [2]:
1. 868-868.6 MHz 868 MHz
2. 902-928 MHz 915 MHz
3. 2400-2483.5 MHz 2.4 GHz
Tabel 2.1 Frekuensi Operasi dan Data Rate Zigbee [2]
Menurut IEEE 802.15.4, transceiver yang beroperasi di frekuensi 868 MHz
harus mampu beroperasi di frekuensi 915 MHz dan sebaliknya. Oleh karenanya, kedua frekuensi selalu digabung menjadi frekuensi operasi
868915 MHz [2]. IEEE 802.15.4
memiliki spesifikasi bawaan dan optional bagi frekuensi 868915 MHz. Spesifikasi bawaan lebih mudah diimplementasikan
tetapi memiliki data rate rendah 20 Kbps dan 40 Kbps. Spesifikasi optional
lebih rumit diimplementasikan tetapi memiliki data rate sebesar
Universitas Sumatera Utara
250 Kbps. Jika user memilih untuk mengimplementasikan spesifikasi optional
, spesifikasi bawaan tetap harus digunakan karena transceiver akan merubah mode-nya menjadi bawaan atau optional dalam pengoperasiannya
[2]. Transceiver
2.4 GHz mampu beroperasi di frekuensi 868915 MHz karena memiliki 16 channel. Frekuensi 868 MHz memiliki satu channel
sedangkan frekuensi 915 MHz memiliki 10 channel. Frekuensi 2.4 GHz memiliki data rate dan jumlah channel tertinggi. Oleh karenanya,
transceiver 2.4 GHz lebih favorit di pasaran dibandingkan dengan
transceiver frekuensi lain. Akan tetapi IEEE 802.11b juga beroperasi pada
frekuensi yang sama dan keberadaanya dapat menimbulkan isu pada beberapa aplikasi [2].
Ada 3 tipe modulasi dalam IEEE 802.15.4 yaitu binary phase shift keying BPSK, amplitude shift keying ASK
dan offset quadrature phase shift keying O-QPSK.
Pada BPSK dan O-QPSK, data digital merupakan fase dari sinyal. Sedangkan data digital pada ASK merupakan amplitudo dari
sinyal [2].
2.2.3 Tipe dan Fungsi Device