xvii dari semua kemampuannya. Dari semua kemampuan yang dimilki
likopen dapat meningkatkan potensi oksidan secara keseluruhan sehingga akan mengurangi kerusakan oksidatif pada lipid, protein, dan
DNA. Semua hal tersebut dapat menurunkan stress oksidatif yang berakibat penurunan risiko penyakit kanker dan kardiovaskuler
Bruno, 2001.
3. Rokok
Rokok adalah produk yang secara keseluruhan atau bagiannya terbuat dari daun tembakau sebagai bahan mentah yang kemudian
dibentuk untuk digunakan sebagai rokok, dihisap, dikunyah atau dibaui World Health Organization, 2006. Rokok mengandung tidak kurang
dari 4000 bahan organik, baik berupa partikel yang telah diidentifikasi dari daun tembakau maupun dari asap rokok. Bahan-bahan tersebut
umumnya bersifat toksik, karsinogenik, reaktif dan adiktif Hoffmann dan Hoffmann, 1997; Fajriwan dan Jusuf, 1999
Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur-unsur dalam asap rokok, dapat diamati pada tabel 2.
4. Struktur Histologis Paru
a. Paru-paru Paru-paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut,
dan letaknya di dalam rongga dada atau toraks Price dan Wilson,
1995. Paru–paru merupakan kelenjar tubulo alveolar kompleks
xviii dengan permukaannya yang ditutup oleh jaringan ikat longgar yang
dilapisi mesotel Craigmile, 1987. Paru dibungkus membran serosa yang disebut pleura. Pleura terdiri atas lapisan jaringan ikat tipis,
fibroblas, dan serat elastin Bloom dan Fawcett, 1994. b. Bronkiolus
Bronkiolus, jalan napas intralobular bergaris tengah 5 mm atau kurang, tidak memiliki tulang rawan maupun kelenjar dalam
mukosanya Junqueira, 1995. Pada tingkat bronkiolus sudah tidak ada sel goblet dan epitelnya terdiri atas sel-sel bersilia dan sel-sel
bronkial tanpa silia, disebut sel Clara. Sel-sel ini kolumner dengan apeks bulat yang menonjol di atas sel epitel lain Bloom dan
Fawcett, 1994. Fungsi sel Clara diduga ikut berperan terhadap pembentukan cairan bronkiolar. Sel clara mengandung protein,
glikoprotein, dan kolesterol. Sel-sel ini juga mengeluarkan sejumlah surfaktan yang terdapat di dalam sekret bronkiolar Leeson dkk,
1985. c. Bronkiolus Respiratorius
Setiap bronkiolus terminalis bercabang menjadi dua atau lebih bronkiolus respiratorius yang berfungsi sebagai daerah
peralihan antara bagian konduksi dan bagian respirasi dari sistem pernapasan. Dindingnya diselingi oleh banyak alveolus sakular
tempat terjadi pertukaran gas Junqueira, 1995. d. Duktus Alveolaris
xix Makin ke distal bronkiolus respiratorius, jumlah muara
alveolus ke dalam dinding bronkiolus makin banyak sampai dinding tersebut seluruhnya ditempati oleh muara alveolus dan disebut
duktus alveolaris Junqueira, 1995. e. Alveolus
Alveoli dilapisi sel alveolus tipe I sel alveolus pipih yang berfungsi mengadakan sawar dengan ketebalan minimal yang dengan
mudah dilalui gas. Sel tipe II sel alveolus kuboid ditemukan di antara sel alveolar tipe I. Sel-sel ini mengandung badan berlamel
yang menghasilkan materi yang menyebar di atas permukaan alveolus, memberi lapisan alveolar ekstraselular yang berfungsi
menurunkan ketegangan pulmoner yaitu surfaktan pulmoner Junqueira, 1995.
5. Interaksi Antioksidan dalam Tomat Lycopersicum esculentum