commit to user
31
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 di Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta UNS. Subjek penelitian adalah
pria usia 40-60 tahun, bekerja di UNS, dan bersedia mengikuti penelitian dengan sukarela.
Data diperoleh dari kuesioner dan pengukuran terhadap Tebal Lemak Bawah Kulit Skinfold secara langsung. Populasi pria usia 40-60 tahun di
Fakultas Kedokteran UNS sebanyak 71 orang. Dari populasi tersebut terdapat total 9 orang perokok, 3 orang diantaranya mempunyai riwayat penyakit jantung,
4 orang berpenyakit diabetes mellitus DM. 2 orang tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Total terdapat 11 orang yang tidak diikutsertakan sebagai
sampel karena tidak memenuhi kriteria inklusi, sehingga jumlah sampel adalah 60 orang. Untuk menguji hipotesis antara usia awal andropause dengan tebal lemak
bawah kulit, data dianalisis hanya pada pria yang sudah mengalami andropause saja, yang berjumlah 30 orang.
Data penelitian diperoleh dari kuesioner dan pengukuran tebal lemak bawah kulit skinfold dan indeks massa tubuh IMT. Hasil penelitian sebagai
berikut :
31
commit to user
32
Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan usia
Usia tahun Jumlah
40 – 45 11 36.67
46 – 50 8 26.67
51 – 55 7 23.33
56 – 60 4 13.33
Jumlah ∑
30 100 Sumber : data primer penelitian, 2010
Sampel yang memenuhi kriteria diukur tebal lemak bawah kulit skinfold untuk menentukan persentase lemak tubuh, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan tebal lemak bawah kulit skinfold Klasifikasi
Jumlah Persentase
Berat Badan Normal 17 8 26.67
Berat Badan Berlebih ≥ 17 22
73.33 Jumlah
∑ 30
100 Sumber : data primer penelitian, 2010
Tabel 2 memaparkan distribusi sampel berdasarkan tebal lemak bawah kulit skinfold pada probandus yang sudah mengalami andropause. Sampel yang
memenuhi kriteria 30 orang diukur tebal lemak bawah kulit skinfold untuk mendapatkan hasil persentase lemak tubuh. Pengukuran ini menghasilkan jumlah
data sampel Berat Badan Berlebih lebih banyak daripada Berat Badan Normal.
commit to user
33
Gambar 5. Grafik Perbedaan Usia Awal Andropause Berdasarkan Klasifikasi
Grafik di atas menunjukkan dengan lebih jelas perbedaan usia andropause berdasarkan klasifikasi yang didapat dari pengukuran tebal lemak bawah kulit
skinfold dan didapatkan nilai persentase lemak tubuh. Gambar tersebut memberikan informasi bahwa rata-rata usia awal andropause lebih cepat pada pria
dengan berat badan berlebih. Untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas agar terpenuhi syarat uji parametrik, dengan data sebagai berikut :
Mean : 49,50
Mean : 47,59
commit to user
34
Tabel 5. Uji Normalitas
Descriptives Statistic Std.
Error Umur Mean
49.03 .946
95 Confidence Lower Bound
47.10 Interval for Mean
Upper Bound 50.97
5 Trimmed Mean 49.07
Median 48.00
Variance 26.861
Std. Deviation 5.183
Minimum 40
Maximum 57
Range 17
Interquartile Range 9
Skewness .083
.427 Kurtosis
-1.294 .833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Umur Statistic df
Sig. .164
30 .038
a. Lilliefors Significance Correction Sumber: SPSS.16 for Windows
Tabel 3 memaparkan uji normalitas pada usia probandus untuk mengetahui data memiliki sebaran data normal atau tidak. Didapatkan Koefisien varian 10 ,
dimana seharusnya nilai koefisien varian 30 . Pada uji Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov, skor umur mempunyai nilai p = 0,038. Oleh karena nilai p
0.05, maka data dapat diambil kesimpulan mempunyai sebaran tidak normal, atau tidak memenuhi syarat uji parametrik. Maka data akan diolah dengan uji
korelasi non-parametrik Spearman.
commit to user
35
Tabel 6. Uji Korelasi Non-Parametrik Spearman antara Persentase Lemak Tubuh dengan Usia Awal Andropause
Correlations
Umur Tebal Lemak
Bawah Kulit Spearmans rho
Umur Correlation
1.000 .405
Coefficient Sig. 2-tailed
.027 N
30 30
Tebal Lemak Correlation .405
1.000 Bawah Kulit Coefficient
Sig. 2-tailed .027 N
30 30
. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber: SPSS.16 for Windows
Kemudian, menggunakan sistem SPSS.16 for Windows, data hasil penelitian diuji secara statistik dengan Uji Korelasi Non-Parametrik Spearman.
Uji statistik dengan taraf keyakinan = 95 , diperoleh nilai signifikansi 0,027 yang menunjukkan bahwa korelasi antara Tebal Lemak Bawah Kulit dengan Usia
Awal Andropause adalah bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,405 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah.
a. Penyusunan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara tebal lemak bawah kulit dengan usia awal andropause, berarti r = 0
H
1
: Ada hubungan antara tebal lemak bawah kulit dengan usia awal andropause, jadi r
≠ 0 Budi, 2006
commit to user
36
b. Dasar Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Uji Korelasi Non-Parametrik Spearman untuk data rasio, berdasarkan probabilitas
Ho diterima jika probabilitas 0,05 Ho ditolak jika probabilitas 0,05
Budi, 2006
Dengan demikian hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis kerja H
1
diterima pada taraf signifikansi 5 atau sebesar 0,05 . Artinya, terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara tebal lemak bawah kulit
skinfold dengan usia awal andropause di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
37
BAB V PEMBAHASAN