Tebal lemak bawah kulit skinfold Usia Awal Andropause

commit to user 25

G. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Tebal Lemak Bawah Kulit Variabel Terikat : Usia Awal Andropause Variabel Pengganggu : Faktor organik, Faktor lingkungan.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Tebal lemak bawah kulit skinfold

Tebal lemak bawah kulit adalah gambaran persentase lemak tubuh yang diukur dari ketebalan lemak triceps, biceps, subscapular dan suprailiaca, dengan menggunakan alat yang disebut skinfold caliper. Hasil pengukuran dalam satuan millimeter mm, dijumlahkan sehingga didapat total lemak mm. Cara Pengukuran : a. Lipatan kulit triceps diukur dari pertengahan lengan atas bagian belakang. Subjek berdiri dengan lengan rileks dan palmar menghadap ke bagian lateral paha, palpasi ujung dari acromion dan olecranon. Tandai titik tepat ditengah antara kedua titik tersebut. Pengukuran tebal kulit dilakukan di daerah yang ditandai pada bagian posterior otot triceps, dengan menarik kulit pada arah vertikal sejajar dengan axis panjang. Gibson., 2005; Kurniawan., 2009 b. Lipatan kulit biceps diukur dari ketebalan lipatan kulit secara vertikal pada bagian depan pertengahan lengan atas, tepat di commit to user 26 atas pertengahan fossa cubiti, sejajar dengan lipatan kulit triceps. Gibson, 2005 c. Lipatan kulit subscapular diukur di bawah dan di sebelah lateral dari sudut puncak bahu, dalam keadaan bahu dan lengan relaksasi. Meletakkan tangan probandus di belakang dapat membantu mengidentifikasi letak daerah yang diukur. Lipatan kulit harus bersudut 45 ° dari posisi horizontal, sejajar dengan perbatasan dari scapula Gibson, 2005. d. Lipatan kulit suprailiaca diukur dari garis pertengahan axillaris, sedikit lebih tinggi dari puncak iliac. Lipatan kulit diambil secara oblique di belakang garis pertengahan axillaris sampai garis belahan iliaka Gibson, 2005. Setelah didapatkan jumlah total lemak tubuh, untuk mengetahui kelompok persentase lemak tubuh, total lemak dalam persentase dikalikan dengan berat badan probandus kg. Lampiran 1 Data Pengukuran berskala rasio.

2. Usia Awal Andropause

Andropause adalah kondisi biologis tertentu disertai tanda, gejala, dan timbulnya keluhan disebabkan oleh perubahan hormone serta biokimiawi tubuh tertentu. Yang biasanya timbul setelah usia tengah baya. Andropause ditetapkan berdasarkan kuesioner baku ADAM test dan AMS test Lampiran 2. commit to user 27 Bila menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan a atau g atau 3 jawaban ‘ya’ selain nomor tersebut, maka pria tersebut telah mengalami gejala andropause. Kuosioner ini telah diujicobakan pada 316 laki-laki berusia 40-62 tahun dan dikorelasikan dengan kadar testosterone bioactive serum. Alat skrining ini mempunyai spesifisitas 60 dan sensitivitas 80. AMS test memuat 17 pertanyaan yang mencakup ranah somatic no 1-5, 10, 13, psikologis no 6-9 dan 11, dan seksual no.12-14 dan 17. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui gejala-gejala penuaan pada pria dalam berbagai kondisi untuk mengevaluasi beratnya gejala dan perubahan sebelum dan sesudah terapi androgen. AMS test mempunyai sensitivitas 73,6 dan spesifisitas 70,4. Skor AMS ≥ 27 dapat dikorelasikan dengan kadar testosterone bebas 400 mgdl. Interpretasi AMS test berdasarkan skor total yang diperoleh dari kuesioner. Skor total ≥ 27 menunjukkan sampel mengalami gejala andropause. Sampel diminta menuliskan usia yang bersangkutan dalam tahun saat mulai timbul gejala-gejala seperti tercantum dalam kuesioner. Data pengukuran berskala rasio.

3. Variabel pengganggu