27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari 15 ibu yang memakai IUD siklus menstruasi 28-35 hari 7 responden,
sementara 15 ibu yang memakai Depo Provera siklus menstruasi 28-35 hari sebanyak 6 responden, dan setelah dilakukan uji statistik t-independent tidak
adanya perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan suntik depo provera berdasarkan siklus menstruasi.
2. Lama menstruasi dari 15 ibu yang memakai KB IUD 11 responden, sebanding
dengan 15 responden ibu yang memakai Suntik Depo Provera 3 -7 hari 11 responden, dan setelah dilakukan uji statistik t-independent adanya terdapat
perbedaan pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan suntik depo provera berdasarkan lama haid.
3. Dari 15 ibu yang memakai KB Suntik Depo provera terdapat 10 responden 3 kali
ganti duk sementara 15 ibu yang memakai KB IUD terdapat 7 responden 3 kali ganti duk, dan setelah dilakukan uji statistik t-independent tidak adanya perbedaan
pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan suntik depo provera berdasarkan jumlah haid.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan memberikan perhatian kepada masyarakat tentang pola menstruasi berdasarkan siklus menstruasi, lama menstruasi dan jumlah
menstruasi ibu yang memakai alat kontrasepsi IUD dan suntik depo provera. 2.
Bagi institusi pendidikan Diharapkan pada institusi pendidikan tentang evidence based pada perbedaan
pola menstruasi ibu yang menggunakan alat kontrasespsi ibu yang memakai IUD dan kontrasepsi suntik depo provera.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar mendapat data yang lebih lengkap dari dampak siklus mentruasi tentang perbedaan pola menstruasi ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi IUD dan kontrasepsi suntik depo provera.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Siklus menstruasi
Haid yaitu keluarnya dari kemaluan perempuan setiap bulan akibat gugurnya dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi. Sebenarnay proses yang
terjadi adalah luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah bersama dengan sel telur tidak dibuahi. Darah yang keluar dari
rahim perempuan yang sehat, bukan akibat melahirkan atau perdarahan Bkkbn 2008
Dalam hidup seorang wanita akan mengalami menstruasi dimana pada saat itu tidak kurang dari 400 kali akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada
endometrium. Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya kurang dari 3x jumlah total besi yang ada pada orang dewasa Fitramaya, 2009.
1. Fase proliferasi
Pada proliferasi hormonestrogen sangat berpengaruh terhadap perubahan endometrium. Dibawah pengaruh hormon estrogen terutama
estradiol 17 beta,endometrium akan mengalami proliferasi epitel mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dari jaringan ikat bertambah
padat. Disamping itu estrogen berfungsi menambah afinitas reseptor estrogen dan sekaligus mempersiapkan reseptor progesteron. Pada masa ini
endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebuh cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Fase ini
berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid.
Universitas Sumatera Utara