Pengertian Anak Usia Dini

2.12.5 Sistem Pengelolaan Program Ekstrakurikuler 2.12.5.1 Penyusunan Program Ekstrakurikuler Program intrakurikuler dan program ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang utuh, berkelanjutan untuk membina dan mengembangkan pertumbuhan dan potensi setiap individu para siswa. Program intrakurikuler lebih menerapkan pada pengenalan dan kemampuan gerak dasar dan keterampilan dasar cabang-cabang olahraga yang diajarkan, sedang program ekstrakurikuler diperuntukkan bagi siswa-siswa yang ingin mengembangkan bakat dan kegemarannya menuju prestasi. Program ekstrakurikuler, merupakan kelanjutan dengan demikian pengembangan program ekstrakurikuler harus berdasarkan pada cabang olahraga yang telah diajarkan di sekolah dasar.

2.12.5.2 Pengelolaan Program

Ekstrakurikuler Didalam pengelolaan operasionalnya antara program intrakurikuler dan ekstrakurikuler harus menjadi satu kesatuan, yaitu kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan guru-guru penjas sebagai pelaksana.

2.13 Hakikat Anak Usia Dini

2.13.1 Pengertian Anak Usia Dini

Pengertian anak usia dini memiliki batasan usia dan pemahaman yang beragam, tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Secara tradisional pemahaman tentang anak seringdiidentifikasikan sebagai manusia dewasa mini, masih polos dan belum bisa apa-apa atau dengan kata lain belum mampu berfikir. Pemahaman ini berdampak pada pola perlakuan yang diberikan pada anak, antara lain sering diperlakukan sebagaimana orang dewasa, dan di perlakukan sebagai orang dewasa kecil, misalnya didandani sebagaimana orang dewasa. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan serta banyak dilakukan studi tentang anak, maka semakin diketahui bahwa anak berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman lain tentang anak adalah anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Ia memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta kan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya akan bersifat individual. Definisi yang umum digunakan adalah yang dikemukakan oleh NAEYC National Assosiation Education for Young Children bahwa anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun. Menurut definisi ini anak usi dini merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah individu yang unik di mana ia memiliki pola perkembangan kognitifnya yang menurut Piaget dalam Hartati, 2005:9 disebutkan bahwa anak usia dini sedang berada pada fase transisi dari fase praoperasional 2-7 tahun ke fase operasional konkret 7-11 tahun. Pada fase praoperasional pola berpikir anak bersifat egosentrik dan simbolik, sementara pada fase operasional konkret anak sudah mulai menerapkan logika untuk memahami persepsi-persepsi. Menurut Berk 1988 dalam Hartati, 2005:9 anak yang berada pada masa transisi ini masih berpikir menurut kedua pola tersebut di atas secara bergantian atau kadang-kadang secara simultan. Misalnya ia mengetahui jawaban yang benar untuk sesuatu, tetapi tidak memahami makna logika di balik jawaban itu. Dalam memahami sebuah fenomena, anak sering memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri sehingga sering kali ia merasa asing dalam lingkungannya. Oleh karena tugas guru adalah membantu anak dalammemahami dan menyesuaikan diri dengan dunianya dengan cara positif. Keterampilan yang sangat diperlikan dalam mengurangi egosentris di antaranya adalah dengan mengajarkan anak untuk mendengarkan orang lain, serta dengan cara memahami dan berempati pada anak. 2.13.2 Karakteristik Anak Usia Dini 2.13.2.1