249
Sistem Koloid SMA Jilid 2
berupa zat warna, oksida logam, zat pereduksi, zat pencemerlang, bahan pengawet, dan bahan penstabil
dihaluskan hingga berukuran partikel koloid kemudian didispersikan dalam suatu cairan. Untuk menjaga agar
sol tetap stabil dan bahan-bahan padat yang didisper- sikan tidak menggumpal atau mengendap, diperlukan
zat pengemulsi dan pelindung. Jenis zat pengemulsi yang digunakan bergantung pada cairan yang diguna-
kan sebagai medium pendispersi. Apabila medium pendispersinya berupa senyawa polar, misalnya air
dan alkohol, maka zat pengemulsinya harus yang larut dalam pelarut nonpolar. Sebaliknya, jika medium
pendispersinya cairan yang nonpolar, misalnya minyak
dan senyawa hidrokarbon lain, maka peng- emulsi cat yang digunakan harus yang larut
dalam pelarut nonpolar. Zat pengemulsi sangat diperlukan karena kebanyakan jenis
cat merupakan sol liofob. Di dalam cat juga harus ditambahkan zat-zat yang dapat
melindungi bahan pewarna atau bahan padat lain yang akan menempel pada bahan
yang dicat sehingga pada waktu cairan pelarut bahan menguap, sifat-sitat bahan
itu tidak berubah olen pengaruh cahaya matahari atau zat-zat kimia yang bersen-
tuhan dengan bahan cat itu.
c. Kosmetika
Bahan-bahan kosmetika sangat banyak jenisnya sehingga tidak mungkin dibahas satu per satu. Akan
tetapi, pada prinsipnya hampir 90 dari bahan itu dibuat dalam keadaan koloid. Hal itu disebabkan sifat
koloid yang mudah menyerap pewangi dan pewarna, lembut, mudah dibersihkan, tidak merusak kulit dan
rambut, dan sekaligus mengandung dua macam ba- han yang tidak dapat saling larut.
Minyak dan kotoran tergulung dari permukaan padat
Gambar 9.5 Partikel-partikel minyak dan
kotoran diemulsikan di dalam air
air molekul sabun
partikel minyak dan kotoran di-
lindungi oleh m o l e k u l - m o -
lekul sabun
Sumber: Brady, General Chemistry
250
KIMIA SMA Jilid 2
Pada dasarnya sifat koloid dapat digolongkan berdasar sifat optik dan sifat listriknya. Yang tergolong sifat optik, yaitu
efek Tyndall dan gerak Brown. Sedang sifat listrik meliputi elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid pelindung, dan
dialisis.
1. Efek Tyndall
Efek TyndalI merupakan gejala penghamburan cahaya yang dijatuhkan oleh seberkas cahaya yang dija-
tuhkan pada sistem koloid.
D. Sifat-sifat Koloid
Macam-macam bentuk bahan kosmetika sebagai berikut.
1 Bahan kosmetika yang berbentuk aerosol, misalnya parfum dan deodorant spray, hair-spray, dan
penghilang bau mulut yang disemprotkan. 2 Bahan kosmetika yang berbentuk sol, misalnya
susu pembersih muka dan kulit, cairan untuk mas- ker, dan cat kuku.
3 Bahan kosmetika yang berbentuk emulsi, misalnya susu pembersih muka dan kulit.
4 Bahan kosmetika yang berbentuk gel, misalnya deodorant stick dan minyak rambut jelly.
5 Bahan kosmetika yang berbentuk buih, misalnya sabun cukur dan sabun kecantikan.
6 Bahan kosmetika yang berbentuk sol padat misal- nya pemerah bibir, pensil alis, dan maskara.
Gambar 9.6 Kosmetika
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan
251
Sistem Koloid SMA Jilid 2 Gambar 9.4 Gerak Brown
Sifat koloid ini dapat digunakan untuk membeda- kan larutan sejati dan sistem koloid. Pada larutan sejati
tidak terjadi efek Tyndall, sedang pada sistem koloid terjadi efek Tyndall.
Gejala efek Tyndall dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berkas sinar dari proyektor film di
bioskop dan berkas cahaya Iampu mobil pada malam yang berkabut. Mengapa langit berwarna biru? Hal ini disebab-
kan oleh partikel koloid di udara yang menghamburkan cahaya matahari.
2. Gerak Brown
Partikel koloid terlalu kecil dan tidak terlihat jika diamati dengan mikroskop biasa, tetapi dapat diamati
dengan menggunakan mikroskop ultra. Mikroskop ultra merupakan mikroskop yang dileng-
kapi sistem penyinaran khusus dan memiliki daya pisah yang besar.
Dengan menggunakan mikroskop ultra partikel- partikel koloid tampak senantiasa bergerak lurus dan
arahnya tidak menentu. Gerakan partikel koloid ini disebut gerak Brown, karena yang pertama kali mengamati
gerakan ini adalah Robert Brown tahun 1827.
Gambar 9.7 Efek Tyndall a larutan sejati meneruskan cahaya, berkas cahaya tidak kelihatan;