121
Kesetimbangan Kimia SMA Jilid 2
Jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar ditam- bah, maka reaksi akan bergeser dari arah zat tersebut.
Jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil dikurangi, maka reaksi bergeser ke arah zat tersebut.
Jadi, jika kita menginginkan agar hasil reaksi terbentuk sebanyak mungkin, maka zat-zat di ruas kiri
pereaksi harus ditambahkan terus-menerus ke dalam campuran, dan pada saat yang sama zat-zat di ruas kanan
hasil reaksi harus segera dipisahkan dari campuran.
2. Perubahan tekanan gasperubahan volume gas
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada gas- gas. Untuk fase padat dan fase cair, pengaruh perubahan
tekanan dapat diabaikan. Hukum yang dirumuskan oleh Robert Boyle 1627–1691 menyatakan bahwa pada suhu
tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Oleh karena itu, memperbesar tekanan gas berarti
memperkecil volume gas tersebut.
Pengaruh dari perubahan tekanan gas terhadap suatu kesetimbangan dapat dirumuskan sebagai berikut.
reaksi A + B C
K = [C]
[A] [B] =
mol C mol A mol B
v v
v =
u mol C
mol A mol B v
Jika volume diperbesar, agar harga K tetap maka harus ada yang bergeser ke A dan B jumlah koefisien
besar, dan jika volume diperkecil, agar harga K tetap maka harus ada yang bergeser ke C jumlah koefisien kecil.
Perhatikan jika tidak bergeser, volume diperbesar harga K akan makin besar.
Untuk diingat: Jika volume diperbesar tekanan diper- kecil, maka akan bergeser ke jumlah koefisien yang
besar.
122
KIMIA SMA Jilid 2
Jika volume diperkecil tekanan diperbesar, maka akan bergeser ke jumlah koefisien yang kecil.
Bagaimana kalau jumlah koefisien kanan dan kiri sama?
Ag + Bg Cg + Dg
K = [C] [D]
[A] [B] =
mol C mol D mol A mol B
v v
v v
=
mol C mol D
mol A mol B Harga K tidak dipengaruhi volume, maka volume
perubahan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan.
3. Perubahan suhu
Perhatikan reaksi 2 SO
2
+ O
2
2 SO
3
+ 45 kkal Reaksi pembuatan SO
3
di atas merupakan reaksi eksoterm, sebab memiliki kalor reaksi positif. Sudah tentu
reaksi ke arah kiri merupakan reaksi endoterm. Sehingga zat SO
3
disebut zat eksoterm suatu zat yang pada proses pembentukannya menghasilkan kalor dan zat SO
2
dan O
2
disebut zat endoterm suatu zat yang pada proses terbentuknya memerlukan kalor.
Jika suhu dinaikkan, berarti kita menambahkan kalor atau memberikan kalor, berarti harus bergeser ke
zat yang memerlukan zat endoterm. Berarti bergeser ke SO
2
dan O
2
ke kiri. Jika suhu diturunkan, maka akan bergeser ke zat
yang mengeluarkan kalor zat eksoterm. Berarti bergeser ke SO
3
ke kanan. Pergeseran ini karena sifat zat yang endoterm atau
zat yang eksoterm, akibatnya harga K akan berubah. Dengan perubahan suhu, jika reaksi bergeser ke
kanan, maka hasil reaksi bertambah dan pereaksi ber- kurang, dengan demikian harga K akan bertambah besar.