b. Median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim, dan nilai median adalah
unik. c.
Median boleh dihitung valid sebagai ukuran gejala pusat untuk variabel yang memenuhi skala pengukuran sekurang-kurangnya ordinal.
Apabila dalam rentetan bilangan terdapat nilai ekstrim, disarankan untuk menggunakan median sebagai pengganti rata-rata hitung.
3. Modus
Modus didefinisikan sebagai bilangan yang paling banyak muncul atau bilangan yang frekuensi kemunculannya paling besar dari sutau satuan data.
Modus tidak selalu dengan mudah diperoleh. Hal ini akan terjadi jika dihadapkan pada suatu harga yang mempunyai frekuensi kemunculan yang
sama dengan yang lainnya. Contoh 5. Jika diperoleh data tentang besarnya sumbangan yang diberikan oleh
tiap propinsi untuk pengungsian di Aceh yang dinyatakan dalam juta, diperoleh data: 9, 10, 5, 9, 9, 7, 8, 6, 10, dan 11 juta, maka modus dalam hal ini adalah 9
juta. Contoh 6. Dikumpulkan data terhadap 12 sekolah menengah umum yang
diambil secara acak untuk mengetahui banyaknya siswa di sekolah tersebut yang diterima di PTN. Diperoleh data; 2, 0, 3, 1, 2, 4, 2, 5, 4, 0, 1, dan 4. Pada
kasus ini terjadi dua bilangan yang frkeuensi kemunculannya paling banyak yaitu 2 dan 4, dan kedua bilangan tersebut adalah modus untuk data yang kita
peroleh ini. Jika terjadi pada suatu satuan data bermodus seperti ini disebut
bimodal.
Contoh 7. Tidak terdapat modus pada satuan data yang diperoleh pada contoh 3.
Untuk menghitung modus pada data bergolong dipergunakan rumus:
b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi pada kelas modus dikurangi frekwensi kelas terdekat
sebelumnya b2
= frkuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.
2 1
1
b b
b p
b Mo
Adapun yang menjadi sifat-sifat dan penggunaan modus adalah sebagai berikut:
a. Nilai numerik modus tidak unik dalam sebuah rentetan data bisa terdapat lebih dari sebuah modus.
b. Modus digunakan sebagai ukuran gejala pusat untuk variabel dengan tingkat pengukuran sekurang-kurangnya nominal.
Dari sifat-sifat penggunaan ukuran gejala pusat berdasarkan skala pengukuran, maka dapat digambArkan secara sederhana seperti pada tabel 2.1. di
bawah ini
TABEL 2.1. PENGGUNAAN UKURAN GEJALA PUSAT
BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN DATA
Skala Pengukuran
Ukuran Gejala Pusat Mean
Median Modus
Nominal V
Ordinal V
V IntervalRasio
V V
V
C. Ukuran Dispersi atau Ukuran Variasi