Peningkatan Sistem Sirkulasi Selama Latihan Olahraga

11 Daya tahan atau ketahanan merupakan konsep yang menggambarkan kemampuan untuk melakukan kegiatan dalam intensitas tertentu. Sedangkan daya tahan kardiorespirasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melanjutkan atau bertahan dalam melakukan aktivitas fisik tertentu berkaitan dengan kelompok otot yang besar dalam periode waktu tertentu yang menggambarkan kemampuan dari sistem sirkulasi dan respirasi untuk menyesuaikan atau memulihkan diri dari efek kerja atau latihan seluruh tubuh Nieman, 1990.

2.1.2 Peningkatan Sistem Sirkulasi Selama Latihan Olahraga

Peranan utama latihan fisik dalam sistem sirkulasi kardiovaskuler adalah meningkatkan cardiac output. Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan suplai O 2 dan zat nutrisi ke sel otot serta membawa CO 2 dan sisa metabolisme lain dari jaringan otot. Selain itu sistem sirkulasi juga mengangkut hormon- hormon untuk mengatur keseimbangan osmotik cairan tubuh, keseimbangan asam basa dan pengaturan panas. Latihan fisik meningkatkan sistem ventilasi pulmonal sampai 20 kali lipat. Pada orang yang tidak terlatih peningkatan ventilasi sampai 100 litermenit dan yang terlatih meningkat sampai 120 litermenit dibanding saat istirahat yang hanya 6 litermenit. Peningkatan CO 2 dan penurunan kadar O 2 dalam darah menyebabkan tubuh berkompensasi agar komposisi zat di dalam darah tetap dipertahankan dalam keadaan normal Irfannuddin, 1999. Daya tahan kardiorespirasi erat kaitannya dengan sistem aerobik, karena aerobik sendiri adalah variansi latihan yang menstimulasi aktivitas jantung dan paru-paru dalam perode waktu tertentu untuk memberikan perubahan yang bermanfaat bagi tubuh Nieman, 1990. Oleh karena itu, kemampuan daya tahan 12 kardiorespirasi seseorang dapat dinilai dari kapasitas aerobiknya. Kapasitas aerobik adalah kemampuan untuk melakukan kerja menggunakan energi yang ada dengan keberadaan oksigen Kapasitas aerobik pada individu menggambarkan kemampuan untuk mengambil O 2 secara maksimal VO 2 maks VO 2 maks dikaitkan dengan berat badan dalam satuan kilogram sehingga satuan VO 2 maks adalah ml kg -1 mn -1 Irfannuddin, 1999. Karena alasan di atas, maka kapasitas aerobik seseorang dapat ditingkatkan ataupun diturunkan sebagai adaptasi ketiga sistem tersebut. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas aerobik seseorang adalah sebagai berikut KONI, 2005 : a. Peningkatan suplai darah ke otot b. Adaptasi enzimatik dan mitokondrial dari otot skelet c. Peningkatan aktivitas fisik d. Kadar glukosa darah e. Deplesi otot dan simpanan glikogen hati f. Dehidrasi g. Perubahan keseimbangan asam-basa h. Kemampuan mitokondria dalam menggunakan oksigen

2.1.3 Efek Latihan Fisik yang Berlebihan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Half Squat dan Latihan Quarter Squat pada Kecepatan Tendangan dan Daya Ledak Otot Tungkai

1 12 12

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

1 2 17

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG BAWAH PADA Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 3 4

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG BAWAH Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 2 13

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT VARIASI DENGAN LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL TENDANGAN DEPAN ATLET PENCAK SILAT MERPATI PUTIH KOLAT DISPENDASU MEDAN TAHUN 2012.

0 3 22

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS FROG LEAPS DAN LATIHAN WEIGHT TRAINING SQUAT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI.

1 5 34

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT MENGGUNAKAN METODE PYRAMID SYSTEM DAN SET SYSTEM TERHADAP HASIL LARI 100 METER PUTRA PASI KENDAL TAHUN 2015

0 2 49