Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Subjek

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pemberian perlakuan atau intervensi pada subjek penelitian. Adapun desain penelitiannya pretest -post test group design. Pemberian cairan air minum sebanyak 600 ml air pada masing-masing atlet dilakukan pada minggu pertama, selanjutnya pada minggu kedua dilakukan penelitian dengan pemberian cairan air minum dan elektrolit sebanyak 600 ml air pada masing-masing atlet, dan pada minggu ketiga dilakukan penelitian dengan pemberian cairan air minum, elektrolit dan glukosa sebanyak 600 ml air pada masing-masing atlet. Pada saat sebelum dan sesudah latihan dilakukan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah untuk melihat efek dari cairan yang diberikan terhadap pemulihan denyut nadi dan tekanan darah. Adapun skema rancangan penelitian adalah sebagai berikut : O 1 X 1 O 2 O 1 X 2 O 3 O 1 X 3 O 4 Gambar 5. Rancangan Penelitian Keterangan : O 1 , O 1, O 1 : adalah pengukuran denyut nadi dan tekanan darah sebelum melakukan latihan. 39 O 2, O 3, O 4 : adalah pengukuran denyut nadi dan tekanan darah setelah melakukan latihan X 1 : adalah pemberian cairan rehidrasi air minum X 2 : Pemberian cairan rehidrasi air minum dan elektrolit X 3 : Pemberian cairan air minum, elektrolit dan glukosa.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada klub sepakbola Puslat Persik Kendal yang terletak di stadion Madya Kabupaten Kendal

3.3 Populasi dan Subjek

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Puslat Persik Kendal yang berjumlah 20 orang. Subjek adalah bagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu Sutrisno Hadi, 1990. Subjek dalam penelitian ini ditentukan secara purposif dengan kriteria sebagai berikut : Kriteria Inklusi : a. Tidak menderita sakit dalam 1 minggu terakhir sampai penelitian berlangsung b. Laki-laki, berumur 16-23 tahun c. Atlet memiliki IMT normal 18,5-22,9 d. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian, melalui Informed Consent. 40

3.4 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Half Squat dan Latihan Quarter Squat pada Kecepatan Tendangan dan Daya Ledak Otot Tungkai

1 12 12

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

1 2 17

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG BAWAH PADA Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 3 4

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG BAWAH Pengaruh Latihan Half Squat Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Punggung Bawah Pada Atlet Taekwondo Putra.

0 2 13

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT VARIASI DENGAN LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL TENDANGAN DEPAN ATLET PENCAK SILAT MERPATI PUTIH KOLAT DISPENDASU MEDAN TAHUN 2012.

0 3 22

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS FROG LEAPS DAN LATIHAN WEIGHT TRAINING SQUAT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI.

1 5 34

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT MENGGUNAKAN METODE PYRAMID SYSTEM DAN SET SYSTEM TERHADAP HASIL LARI 100 METER PUTRA PASI KENDAL TAHUN 2015

0 2 49