18 Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah
terpenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan. Konsep ini dapat hanya berorientasi kepada masukan, keluaran atau keduanya. Disamping itu kualitas
juga berkaitan dengan proses produksi yang akan berpengaruh pada kualitas hasil yang dicapai secara keseluruhan Sedarmayanti, 2009:59.
Menurut Laeham dan Wexley dalam sedarmayanti 2009:58 Produktivitas individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam
kerjanya. Dengan kata lain produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya atau unjuk kerja job performance.
Pada penelitian ini yang dimaksud mengenai produktivitas kerja adalah kinerja karyawan atau performance yang merupakan hasil atau keluaran dari suatu
proses. Data tentang produktivitas kerja ini berupa performance appraisal, yaitu penilaian kerja dengan menggunakan data hasil produksi tenaga kerja. Hal ini
dikarenakan penilaian kerja merupakan faktor evaluasi bagi pihak perusahaan terhadap kerja karyawan dan juga evaluasi bagi karyawan sendiri sebagai
perwujudan untuk peningkatan produktivitas kerja Almigo, 2004:41.
2.5 Pengertian Kelelahan Kerja
Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subyektif. Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari
kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan Suma’mur P.K., 1996:359.
Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Kemudian, kelelahan kerja akan menurunkan kinerja
19 dan menambah tingkat kesalahan kerja Eko Nurmianto, 2003:264
. Istilah
kelelahan sendiri mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan. Tetapi ini bukan gejala utama, secara umum gejala kelelahan yang
lebih sering adalah kelelahan fisik Physical Fatigue selain itu ada juga kelelahan mental Mental Fatigue A.M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:86.
Kelelahan kerja juga merupakan kriteria yang kompleks yang tidak hanya menyangkut pada kelelahan fisiologis dan psikologis. Tetapi dominan
hubungannya dengan penurunan kinerja fisik, dan juga adanya perasaan lelah, serta penurunan motivasi, selain itu juga terjadi penurunan produktivitas kerja
Ambar Silastuti, 2006:9. Kelelahan kerja termasuk suatu kelompok gejala yang berhubungan
dengan adanya penurunan efisiensi kerja, keterampilan serta peningkatan kecemasan atau kebosanan. Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah,
output menurun, dan kondisi fisiologis yang dihasilkan dari aktivitas yang berlebihan
. Kelelahan akibat kerja juga sering kali diartikan sebagai menurunnya
performa kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan Sritomo Wignjosoebroto, 2003:283.
2.6 Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan kerja berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh Suma’mur P.K., 1996:359. Kelelahan kerja dapat dibedakan sebagai
berikut, yaitu:
2.6.1 Berdasarkan proses dalam otot
Berdasarkan proses dalam otot kelelahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
20 2.6.1.1
Kelelahan Otot Muscular Fatigue Kelelahan otot atau yang biasa disebut dengan muscular fatigue
merupakan fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan gejala
yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada makin rendahnya gerakan. Pada akhirnya kelelahan fisik ini dapat
menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti: melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan dan meningkatnya
kesalahan dalam melakukan kegiatan kerja, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Gejala kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak
dari luar atau external signs A.M. Sugeng Budiono, 2003:86. Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori
kimia dan teori saraf pusat terjadinya kelelahan. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan
energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan saraf adalah penyebab
sekunder. Sedangkan pada teori saraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan
dihantarkannya rangsangan saraf melalui saraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat otak dalam
mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel saraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan
dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat.
21 Dengan demikian semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin
lelah kondisi otot seseorang Tarwaka, dkk., 2004:105. 2.6.1.2
Kelelahan Umum General Fatigue Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa.
Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambat karena munculnya gejala kelelahan tersebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun
psikis, segalanya terasa berat dan merasa “ngantuk” A.M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:87. Kelelahan umum biasanya ditandai berkurangnya kemauan untuk
bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan di rumah, kondisi mental, status kesehatan dan keadaan gizi Tarwaka,
dkk., 2004:105. 2.6.2
Berdasarkan penyebab kelelahan Menutut Kalimo dibedakan atas kelelahan fisiologis, yaitu kelelahan yang
disebabkan oleh faktor lingkungan ditempat kerja, antara lain: kebisingan, suhu dan kelelahan psikologis yang disebabkan oleh faktor psikologis konflik mental,
monotoni pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang berlebihan. Sedangkan menurut Phoon disebabkan oleh kelelahan fisik yaitu kelelahan karena
kerja fisik, kerja patologis ditandai dengan menurunnya kerja, rasa lelah dan ada hubungannya dengan faktor psikososial Ambar Silastuti, 2006:11.
2.6.3 Berdasarkan waktu terjadinya
2.6.3.1 Kelelahan akut
Kelelahan akut biasanya disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh secara berlebihan.
22 2.6.3.2
Kelelahan kronis Kelelahan kronis terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari,
berkepanjangan dan bahkan terkadang telah terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan Yusdarli Hasibuan, 2010:11.
2.7 Faktor Penyebab Kelelahan Kerja