Sintesis Ni-TiO TINJAUAN PUSTAKA
cairan, bentuknya cair tetapi berwarna keruh karena banyaknya padatan. Partikel yang diperoleh berdiameter berkisar antara 1-100 nm. Gel merupakan
sistem koloid yang cairannya sudah bercampur dengan padatan, bentuknya padat tapi mengandung air. Smart dan Moore, 1995.
Proses sol-gel dikendalikan oleh reaksi hidrolisis, kondensasi, aging dan pengeringan. Proses ini didefinisikan sebagai sineresis dan disebabkan
oleh menguapnya pelarut secara spontan dari pori Brinker dan Scherer, 1990. Struktur mikro ukurannya tergantung pada rumusan komposisi kimia
dan prosedur preparasi pembuatan sol hingga titik gel serta jalannya proses aging
, pengeringan, dan pemanasan gel. Proses aging dilakukan dengan cara mendiamkan gel untuk mengubah sifatnya agar lebih kaku, kuat dan
menyusut. TiO
2
struktur anatase memiliki band gap dengan lebar 3,2 eV yang menyebabkan TiO
2
murni hanya melakukan respon terhadap sinar UV. Agar semikonduktor dapat merespon sinar tampak maka band gap perlu diperkecil,
salah satu cara ialah dengan mendopan ion logam. Penambahan ion dopan akan mempengaruhi karakter dari TiO
2
, dimana akan mempengaruhi efektifitas sistem fotokatalisnya. Peranan doping ion dopan Ni
+2
pada permukaan TiO
2
sangat dipengaruhi oleh perbandingan konsentrasi ion dopan terhadap matrik titanium isopropoksida dan pengaturan terhadap suhu
kalsinasi Rilda, et al., 2010.
Gambar 2.4. Mekanisme reaksi sol-gel Rilda et al., 2010