menurunkan kekerasan dan meningkatkan keuletan bahan, dan ini sesuai dengan landasan teori pada Bab II.
4.4. Pengamatan struktur mikro
4.4.1. Gambar hasil pengamatan struktur mikro
Pengamatan yang dilakukan pada struktur mikro dilakukan dengan mengambil gambar pada raw material, untuk struktur bagian
las, batas las dengan HAZ, daerah HAZ, batas HAZ dengan logam induk, logam induk itu untuk specimen dilas tanpa PWHT dan dilas
dengan PWHT 800
o
C sedangkan untuk pengambilan gambar struktur mikro bagian logam las, HAZ, dan logam induk itu pada PWHT
750
o
C, 850
o
C dan 900
o
C, sehingga gambar yang diambil seluruhnya 20 buah. Kemudian dari gambar-gambar yang sudah dilihat dan
diambil gambarnya dari mikroskop optik dibandingkan dan dilihat fenomena yang terjadi antara benda uji yang hanya dilas dengan
benda uji yang dilas dan mendapat perlakuan Post Weld Heat Treatment Annealing. Berikut ini ditampilkan gambar struktur mikro
dari specimen raw material.
Gambar 4.13. Struktur mikro pada raw material Foto mikro yang ditunjukkan pada gambar 4.13 adalah foto
struktur mikro pada spesimen raw material. Struktur mikro pada raw material didominasi kristal ferit yang nampak berwarna putih atau
terang, banyaknya struktur ferit ini bahan ini akan mempunyai kekerasan yang rendah, sedangkan kristal perlit tidak didominan dalam
material ini. Kristal perlit yang tampak berupa butiran berupa berwarna hitam atau gelap
Secara berurutan akan ditampilkan mulai struktur mikro bagian las dari benda uji dengan las tanpa perlakuan. Post Weld Heat
Treatment Annealing, benda uji yang dilas dan mendapat perlakuan Post Weld Heat Treatment Annealing dengan temperatur 750
o
C, 800
o
C, 850
o
C dan 900
o
C. dan masing–masing waktu penahanan 1 jam Ferit
Perlit
50
m μ
Gambar 4.14 a Struktur mikro pada specimen dilas tanpa PWHT pada daerah las
Gambar 4.14 b. Struktur mikro pada specimen dilas tanpa PWHT pada daerah batas las dengan HAZ
Ferit
Perlit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Daerah Las Daerah HAZ
Gambar 4.14 c. Struktur mikro pada specimen dilas tanpa PWHT pada daerah HAZ
Gambar 4.14 d. Struktur mikro pada specimen dilas tanpa PWHT pada daerah batas HAZ dengan logam induk
Perlit
Ferit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Daerah HAZ Logam Induk
Gambar 4.14 e Struktur mikro pada specimen dilas tanpa PWHT pada daerah logam induk
Gambar 4.15 a. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 750
o
C pada daerah las
Perlit
Ferit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Gambar 4.15 b. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 750
o
C pada daerah HAZ
Gambar 4.15 c. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 750
o
C pada daerah logam induk
Ferit Perlit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Gambar 4.16 a Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 800
o
C pada daerah las
Gambar 4.16 b. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 800
o
C pada daerah batas las dengan HAZ
Ferit
Perlit
50
m μ
Perlit
Ferit
50
m μ
Logam Las Daerah HAZ
Gambar 4.16 c. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 800
o
C pada daerah HAZ
Gambar 4.16 d. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 800
o
C pada daerah batas HAZ dengan logam induk
Ferit
Perlit
50
μ
m
Ferit
Perlit
50
m μ
Daerah HAZ Logam Induk
Gambar 4.16 e. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 800
o
C pada daerah logam induk
Gambar 4.17 a. Struktur mikro pada spesimen dilas dengan PWHT 850
o
C pada daerah las
Perlit Ferit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Gambar 4.17 b. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 850
o
C pada daerah HAZ
Gambar 4.17 c. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 850
o
C pada daerah logam induk
Ferit
Perlit
50
m μ
Ferit Perlit
50
m μ
Gambar 4.18 a. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 900
o
C pada daerah las
Gambar 4.18 b. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 900
o
C pada daerah HAZ
Ferit
Perlit
50
m μ
Ferit
Perlit
50 m
μ
Gambar 4.18 c. Struktur mikro pada specimen dilas dengan PWHT 900
o
C pada daerah logam induk
4.4.2. Pembahasan hasil pengambilan gambar struktur mikro