Oligopoli ANALISIS STRUKTUR PASAR PERBANKAN DAN STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (Sebelum dan Setelah Kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia)

Gambar 10. Tipe dari Struktur Pasar Sumber: Buzzeli 2001 dan Ma 1993, dalam Efendi Arianto, 2008

8. Stabilitas Perbankan

Stabilitas dalam industri perbankan memiliki pengaruh dan dampak yang besar terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Stabilitas perbankan dan stabilitas moneter merupakan dua aspek yang saling terkait dan menentukan satu sama lain Warjiyo, 2007:429 dalam UNIMED 2014. Stabilitas dalam perbankan umumnya dapat tercermin melalui kesehatan perbankan tersebut. Stabilnya sistem perbankan secara umum dicerminkan dengan kondisi perbankan yang sehat dan berjalannya fungsi intermediasi perbankan dalam memobilisasi simpanan masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk kredit dan pembiayaan lain kepada dunia usaha. Apabila kondisi ini terpelihara, maka proses perputaran uang dan mekanisme transmisi kebijakan moneter dalam perekonomian yang sebagian besar berlangsung melalui sistem perbankan juga dapat berjalan dengan baik. Stabilnya sistem perbankan akan menentukan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter. Struktur Pasar Banyak perusahaan kecil berkompetisi Beberapa perusahaan besar melakukan oligopoli 25 25-50 50-75 75-100 Persaingan yang rendah Oligipoli rendah Oligipoli tinggi Oligipoli sangat tinggi CR 8 Dalam indeks kerentanan perbankan, terdiri dari tiga indikator risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. Ketiga risiko ini sama-sama merupakan ukuran yang baik dalam menggambarkan kondisi masing-masing risiko perbankan. Terdapat lima jenis rasio keuangan yang apabila dikombinasikan dapat melihat perbedaan antara kondisi perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut Altman:1968. Kombinasi keseluruhan jenis Rasio tersebut disebut denga Z- Score.

A. Model Altman Z-Score

Z-Score merupakan skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang menunjukkan tingkat besaran peluang terjadinya kebangkrutan perusahaan Supardi dan Mastuti, 2003:80. Analisis Z-Score merupakan suatu alat yang digunakan untuk meramalkan tingkat kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio lalu kemudian dimasukkan dalam suatu persamaan diskriminan. Altman menemukan lima jenis rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut untuk perusahaan manufaktur, lima rasio tersebut diantaranya Kamal:2012: 1. Modal kerja terhadap total aset working capital to total asset ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas aktiva perusahaan relatif terhadap total kapitalnya atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2. Laba ditahan terhadap total aset retained earning to total asset, rasio ini digunakan untuk mengukur profitabilitas kumulatif perusahaan.