Model Altman Z-Score Stabilitas Perbankan
rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Visi dari kebijakan API ini adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna
menciptakan kestabilan sistem keuangan nasional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga dalam rangka merealisasikan visi
tersebut maka ditetapkan 6 pilar kebijakan API yaitu:
1. Menciptakan struktur domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan. 2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan
mengacu pada standar internasional 3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang
tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi resiko 4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi
internal perbankan nasional 5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat 6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan
Gambar 11. Arsitektur Perbankan Indonesia Sumber: Bank Indonesia
Untuk melihat kinerja dari setiap bank di Indonesia dapat terlihat melalui Laporan Keuangan yang dibuat oleh masing-masing bank di Indonesia dan diterbitkan oleh
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta bank-bank terkait. Adanya laporan keuangan bank ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap industri perbankan melalui transparansi yang dilakukan tersebut. Selain sebagai transparansi kondisi perbankan terhadap publik, laporan
keuangan bank tersebut juga digunakan sebagai tanggung jawab pihak manajenemen perbankan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan
kinerja bank. Sehingga laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan karakteristik kualitatif. Secara eksplisit dalam melihat kinerja perbankan dapat
direpresentasikan oleh rasio-rasio kinerja. Rasio kinerja ini telah mampu menggambarkan kinerja bank dari aspek permodalan, aktiva produktif, non
performing loan, rentabilitas, likuiditas, dan kepatuhan compliance.