✆ ✝
D. Aset lainnya Aset lainnya yang tidak terlibat secara langsung dalam bisnis utama bank.
3. Kredit
Kata kredit berasal dari kata Credo yang artinya “Percaya”. Sehingga pemberian kredit terhadap debitur atas asas kepercayaan. Menurut definisi Undang-undang
pokok perbankan no.14 Tahun 1967, “Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang. Kredit sendiri memiliki fungsi baik terhadap perekonomian maupun terhadap
perbankan itu sendiri. Fungsi pokok kredit yaitu untuk profitability dan safety. Sedangkan, fungsi kredit bagi kehidupan perekonomian yaitu:
a. Meningkatkan daya guna dari modal. b. Meningkatkan daya guna suatu barang.
c. Sebagai alat stabilitas ekonomi. d. Jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Terdapat berbagai jenis kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan, jenis-jenis kredit itu diantaranya:
a. Dilihat dari segi kegunaan: Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja. b. Dilihat dari segi tujuan kredit: Kredit Produktif, Kredit Konsumtif, dan Kredit
Perdagangan. c. Dilihat dari segi jaminan: Kredit Dengan Jaminan dan Kredit Tanpa Jaminan.
Besarnya proporsi kredit dalam aset perbankan tentunya menjadikan pemberian kredit dalam perbankan tidaklah sembarangan. Selain memperhatikan prinsip-
prinsip kredit yaitu 5C Capital, Collateral, Condition of economy, Constrain
✞
dan 4P Personality, Purpose, Payment, Prospect, perbankan juga harus melakukan analisa kredit sebelum kredit itu diberikan kepada peminjam. Menurut
Djohan 2000 analisis kredit adalah suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkassuratdata
permohonan kredit calon debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak.
Analisis kredit in tentunya memiliki arti penting bagi bank, Sutojo 1997:69 menyebutkan fungsi analisa kredit yaitu:
a. Sebagai sarana bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah.
b. Sarana untuk pengendalian risiko yang akan dihadapi bank. c. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifa
kredit, tujuan kredit, dan sebagainya. d. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan direksi bank dalam proses
pengambilan keputusan. e. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.
Sedangkan, menurut Kasmir 2000 aspek-aspek yang perlu dinilai dalam kelayakan pemberian fasilitas kredit yaitu:
a. Aspek hukum yuridis b. Aspek pemasaran
c. Aspek keuangan d. Aspek teknis
e. Aspek manajemen f. Aspek sosial ekonomi