organisasi, oleh karena itu manajer akan melakukan upaya demi mendapatkan kepercayaan dari publik. Oleh karena itu, bank akan melakukan aktivitasnya sesuai
serta patuh pada prinsip-prinsip syariah. Bank syariah yang patuh terhadap aturan syariah, akan melakukan pengungkapan lebih baik termasuk dalam hal pengungkapan
ISR yang sesuai dengan prinsip syariah. Kepatuhan syariah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor
919PBI2007 dan Nomor 1016PBI2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 919PBI2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Perbankan Syariah. Penelitian ini menduga adanya pengaruh yang positif antara Kepatuhan Syariah
dengan tingkat pengungkapan ISR.
2.6.1.3. Pengaruh Penerbitan Surat Berharga Syariah Terhadap Islamic Social
Reporting
Perusahaan yang terdapat surat berharga syariah dalam laporan tahunannya diperkirakan akan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial secara syariah
lebih luas. Hal ini sesuai dengan teori legitimasi. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun
juga harus memberi manfaat bagi para stakeholder-nya. Surat berharga syariah merupakan tambahan informasi yang dapat
mempengaruhi keputusan stakeholder-nya. Tambahan informasi juga dibutuhkan sebagai salah satu bentuk monitoring pemegang sekuritas atas penggunaan dana.
Seorang investor muslim pasti ingin mengetahui apakah dana yang mereka
investasikan benar-benar digunakan untuk kegiatan yang tidak bertentangan syariah Islam. Dengan adanya tambahan informasi tersebut stakeholder dapat menilai kinerja
suatu bank. Sehingga adanya surat berharga syariah dapat menghilangkan keraguan bagi para stakeholder-nya.
Karena perbankan yang menerbitkan surat berharga syariah sudah cukup banyak, dan surat berharga merupakan salah satu informasi dan monitor yang dapat
menunjukkan kinerja suatu perbankan kepada stakeholders-nya, diduga terdapat perbedaan pengungkapan tanggungjawab sosial secara syariah antara perbankan yang
menerbitkan surat berharga dan perusahaan yang tidak menerbitkan surat berharga. Apabila suatu bank menerbitkan surat berharga syariah dan memiliki banyak jenis
surat berharga yang diterbitkan, maka tingkat pengungkapan ISR pada bank tersebut akan baik. Dan apabila suatu bank tidak menerbitkan surat berharga, tingkat
pengungkapan ISR bank tersebut akan rendah. Penelitian mengenai pengaruh penerbitan surat berharga syariah pernah
dilakukan oleh Hossain et al, 2006 Putri, 2014 yang menyatakan bahwa penerbitan sekuritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan
sukarela. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Raditya 2012 yang menyatakan bahwa penerbitan sukuk tidak berpengaruh pada tingkat pengungkapan
tangggungjawab sosial perusahaan. Terdapat perbedaan hasil penelitian antara Hossain et al. 2006 dengan Raditya 2012. Kedua penelitian tersebut meneliti
penerbitan surat berharga yang ada pada perusahaan, namun pada penelitian ini akan meneliti penerbitan surat berharga yang terdapat pada Bank Umum Syariah. Hal ini
mengingat bahwa saat ini, sudah banyak Bank Umum Syariah di Indonesia yang sudah menerbitkan surat berharga syariah.
Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas, dapat diperoleh pengaruh pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah, kepatuhan syariah
dan penerbitan surat berharga syariah terhadap tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial dapat dijelaskan secara singkat melalui gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
2.6.2. Pengembangan Hipotesis