50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting. Menurut Arikunto
2002:9 penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Penelitian ini ingin mengetahui apakah elemen GCG yang diproksikan melalui pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah dan kepatuhan
syariah serta variabel penerbitan surat berharga syariah dapat mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Desain penelitian ini merujuk pada Syariah Enterprise Theory, Stewardship Theory, dan teori legitimasi yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab II.
Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari annual report yang terdapat dalam situs masing-masing Bank Umum Syariah.
Informasi mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial serta banyaknya jumlah surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki diperoleh dari annual report tersebut
diperoleh. Untuk pelaksanaan tugas dan tanggungjawab DPS dan kepatuhan syariah diperoleh dari nilai Self Assessment pada laporan GCG pada tiap Bank Umum
Syariah.
Penelitian ini menggunakan teknik content analysis dalam menilai ISR perusahaan dengan unit analisis annual report dan laporan Good Corporate
Governance Bank Umum Syariah. Content analysis merupakan penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam terhadap isi suatu informasi yang terdapat
pada unit analisis.
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah 12 bank. Unit analisis yang digunakan adalah annual report Bank
Umum Syariah. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2010-2013. Pemilihan tahun ini didasarkan pada fakta bahwa mayoritas Bank Umum Syariah di
Indonesia berdiri pada tahun 2010, sehingga annual report yang tersedia masih terbatas. Hal itu dapat menyebabkan kurangnya unit untuk dianalisis, maka
pengamatan dilakukan selama empat tahun mulai dari tahun 2010-2013. Penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive
sampling merupakan salah satu cara pengambilan sampel. Hanya data yang memenuhi kriteria yang akan dijadikan sebagai sampel. Sampel yang diambil
memiliki kriteria sebagai berikut: a.
Bank Umum Syariah yang membuat serta mempublikasi annual report pada tahun pengamatan yaitu, tahun 2010-2013 secara berturut-turut.
b. Bank Umum Syariah yang menerbitkan laporan good corporate governance
atau mempublikasikan self assessment good corporate governance secara berturut-turut dari tahun 2010-2013.
Berdasarkan 12 bank umum yang dijadikan populasi, terdapat 8 Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria. Kriteria tersebut adalah Bank Umum Syariah yang
menerbitkan annual report dan laporan Good Corporate Governance tahun 2010- 2013. Unit analisis yang digunakan adalah laporan tahunan Bank Umum Syariah
tahun 2010-2013 sebanyak 30 unit analisis. Jumlah tersebut diperoleh dari laporan tahunan Bank Umum Syariah tahun 2010 hingga 2013 dikalikan dengan 10 bank
syariah yang dijadikan sampel. Berikut merupakan tabel perolehan sampel. Tabel 3.1. Perolehan Sampel Penelitian
Jumlah Bank UmumSyariah yang terdapat di Indoonesia 12
Bank Umum Syariah yang tidak memenuhi criteria 4
Total Sampel 8
Unit Analisis Total Sampel x Jumlah Tahun 32
Sumber: Data diolah, 2015 pada lampiran 3 Bank Umum Syariah tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, BCA Syariah,
BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, dan Panin Bank Syariah.
3.3. Variabel Penelitian