Karakteristik Contoh Jenis Kelamin dan Usia
Sebanyak 60 contoh adalah wanita. Sebagian besar contoh berada pada rentang usia dewasa menengah 40-65 tahun yaitu 87.5, dewasa awal 7.5
dan dewasa akhir 5. Tabel 10. Sebaran Contoh berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis kelamin
Kelompok Umur Wanita Pria Total
n n n
Dewasa Awal 20-40 tahun 2
5 1
2.5 3
7.5
Dewasa Menengah 40-65 tahun 21
52.5 14
35 35
87.5
Dewasa Akhir 65 tahun 1
2.5 1
2.5 2
5 Total
24 60 16 40 40 100 Hasil penelitian dilaporkan dalam buku Konsensus PERKENI 2006, orang
yang beresiko DM berusia lebih dari 45 tahun.
Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan Tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan contoh sangat bervariasi, yang
dikelompokkan menjadi 6 tingkat pendidikan dan 8 jenis pekerjaan. Tamatan SLTP dan SMU masing-masing 30 contoh. Separuh contoh berprofesi sebagai
ibu rumah tangga IRT dan pegawai swasta 25 contoh. Tabel 11. Sebaran Contoh berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Tidak
Sekolah SD Tamat
SD
Tamat SLTP
Tamat SMU
Univ.Akademi Total
Jenis Pekerjaan
n n
n n n n
n
IRT 2 5 3
7.5 3
7.5 9 22.5 2 5 1 2.5 20
50
Wiraswasta 0 0 1
2.5 0 0 0 1 2.5 0
2 5 Peg.Swasta 0 0 0 0 1
2.5 1 2.5 7 17.5 1
2.5 10 25
PNS 0 0
1 2.5 0 0 0 0 0
1 2.5
Perawat 0 0
0 0 0 1 2.5 0 1
2.5 Pensiun
ABRI 0 0
0 0 0 0 0 1 2.5 1 2.5
Pekerja Lepas
2 5 0 2 5 1 2.5 0
4 10 Supir
angkot 0 0 1
2.5 0 0 0 0 0 0
1 2.5
Total 4
10 5
13 5
12.5 12
30 12 30 3 7.5 40
100 Pendidikan tertinggi pasien menunjang tingkat pengetahuan tentang
kesehatan, penerimaan informasi formal lebih mudah diterima Tupitu, 2006.
Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Status gizi 32.5 contoh tergolong normal, 32.5 gemuk, dan 17.5 kurus. Tidak ada contoh yang mengalami Obesitas II. Status gizi kurus contoh
memiliki kisaran antara 14.84-17.63 kgm
2
dan status gizi gemuk contoh memiliki kisaran antara 26.45-28.44 kgm
2
. Tabel 12. Sebaran Contoh berdasarkan Status Gizi Klasifikasi HISOBI tahun 2004
Wanita Pria Total Status Gizi berdasarkan
IMT kgm
2
n n
n
Kurus underweight 18.5
1 2.5 6 15.0
7 17.5
Normal 18.5-22.9 10 25.0
3 7.5 13 32.5
Gemuk overweight
≥23 At Risk 23-24.9
4 10.0
3 7.5
7 17.5
Obesitas I 25-29.9 4 10.0 2 5.0 6
15.0 Obesitas II
≥30 0 0.0
0.0 0.0
Tidak tersedia 5
12.5 2
5.0 7
17.5 Total
24 60.0
16 40.0
40 100.0
Sebanyak 17.5 n=7 contoh tidak tersedia data status gizi, karena tidak dapat ditimbang berat badannya disebabkan kondisi pasien yang tidak mampu
berdiri, meskipun tinggi badan dapat diukur dengan rumus tinggi lutut. Hal ini disebabkan komplikasi yang diderita cukup parah seperti hipertensi dan gangren.
Hasil penelitian dilaporkan dalam buku Konsensus PERKENI 2006, orang yang beresiko DM antara lain usia lebih muda dari 45 tahun dengan IMT 23 kgm
2
disertai faktor resiko seperti kebiasaan tidak aktif. Pada Diabetisi yang mengalami kegemukan, tingginya proporsi kelebihan
lemak tubuh terletak di bagian intra-Abdominal bagian dalam perut. Hal ini
menyebabkan banyaknya gangguan metabolik dan akibat fisiologis, seperti resistensi insulin, terganggunya toleransi glukosa, dislipidemia, dan hipertensi
Heimburger dan Ard, 2006. Status Gizi dan Jenis Diet DM
Penetapan jenis diet DM didasarkan oleh status gizi pasien. Pasien yang berstatus gizi gemuk IMT
≥23 kgm
2
akan memperoleh jenis diet rendah kalori, pasien dengan status gizi normal 18.5 kgm
2
IMT ≤22.9 kgm
2
memperoleh diet kalori sedang dan pasien yang kurus IMT
≤18.5 kgm
2
memperoleh jenis diet tinggi kalori.
Sebanyak 12 contoh yang tergolong kurus memperoleh diet DM VI, 21 contoh yang berstatus gizi normal memperoleh diet DM IV, 15 contoh yang
gemuk memperoleh diet DM IV dan DM V. Tabel 13. Sebaran Contoh berdasarkan Status Gizi dan Jenis Diet DM
Kurus Normal
Gemuk Overweight
≥23 kgm
2
Kalori 18.5
kgm
2
18.5-22.9 kgm
2
At Risk 23-24.9
Obesitas I 25-29.9
Obesitas II
≥30 Total
Jenis Diet
n n n n n n
DM IV
1700 2 6.1 7 21.2 4 12.1 1 3.0 0 0.0 14 42.4 DM
V 1900 0 0.0 2 6.1 3 9.1 2 6.1 0 0.0 7 21.2
DM VI 2100 4 12.1 2 6.1 0 0.0 2 6.1 0 0.0 8 24.2
DM VII 2300 0 0.0 1 3.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 3.0
DM VIII 2500 0 0.0 1 3.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 3.0
DM VIII+ 2700 1 3.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 3.0
DMVIII++ 2900 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 3.0 0 0.0 1 3.0
Total 7 21.2 13 39.4 7 21.2 6 18.2 0 0.0 33 100.0
Berdasarkan Moehyi 1992b, diet DM I, II, III diberikan pada Diabetisi yang mengalami obesitas, diet DM IV dan V diberikan pada Diabetisi yang berstatus
gizi normal, dan diet DM VI, VII, VIII diberikan pada Diabetisi yang kurus, memiliki komplikasi, atau sedang hamil. Pemberian jenis diet yang sesuai
dengan status gizi pasien bertujuan agar berat badan pasien menuju normal. Bagi Diabetisi, diet merupakan obat utama yang dapat menekan timbulnya
Diabetes Mellitus laten dan dapat menekan manifestasi penyulit akut maupun kronik Tjokroprawiro, 2006.
Aktivitas Fisik
Aktifitas fisik merupakan faktor yang menentukan kebutuhan energi pasien. Berikut tabel sebaran contoh berdasarkan aktivitas fisik.
Tabel 14. Sebaran Contoh berdasarkan Aktivitas Fisik
Wanita Pria Total
Aktifitas n n
n
Ambulatory 13 32.5
7 17.5
20 50
Non-ambulatory 11 27.5
9 22.5
20 50
Total 24 60
16 40
40 100
Jumlah pasien yang mampu turun dari tempat tidur ambulatory sebanding
dengan jumlah pasien yang non- ambulatory aktivitas fisik di atas tempat tidur
yaitu masing-masing sebesar 50. Aktifitas fisik yang dianjurkan bagi Diabetisi adalah dengan membiasakan
berjalan sedikitnya 3-4 kali dalam seminggu, selama kurang lebih 30 menit.
Kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan sebaiknya dihindarkan PERKENI, 2006.
Data Riwayat Diabetes Mellitus Contoh Lama Perawatan
Sebagian besar 72.5 contoh dirawat lebih dari 10 hari, terdiri atas 42.5 wanita dan 30 pria. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Sebaran Contoh berdasarkan Lama Rawat dan Jenis kelamin
Wanita Pria Total
Lama Perawatan n
n n
5 hari 6-10 hari
7 17.5
4 10
11 27.5
10 hari 17
42.5 12