4.1.4. Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar
Jumlah penduduk kota Pematangsiantar adalah 234.698 dengan kepadatan penduduk 47.016 Km2. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk kota Pematangsiantar
No Kecamatan Jumlah
pendudukKm2 Kepadatan
PendudukKm2 1 Siantar
Marihat 17.872
2.284 2 Siantar
Selatan 14.642
813 3 Siantar
Barat 17.101
8.466 4 Siantar
Utara 34.984
10.915 5 Siantar
Timur 46.423
12.719 6 Siantar
Martoba 38.454
8.508 7 Siantar
Marimbun 38.368
2.129 8 Siantar
Sitalasari 26.854
1.182 Total 234.698
47.016
Sumber : Pematangsiantar dalam angka 2010 4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Perkembangan Kredit Perbankan di Kota Pematangsiantar
Perbankan yang beasaskan demokrasi ekonomi dengan fungsi utamanya sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat juga memiliki peranan yang
sangat strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasionla dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya serta
menjaga stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kaitannya dengan pemanfaatan dana dari masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dunia perbankan sangat besar seiring dengan semakin
meluasnya perkembangan dunia perbankan di negara kita, serta dukungan dari pemerintah dengan jalan megeluarkan berbagai kebijaksanaan yang bertujuan
untuk mendorong perkembangan dunia perbankan. Dimana penyaluran dana yang dihimpun oleh dunia perbankan tersebut berupa kredit atau pinjaman dari berbagai
sektor. Penyaluran dana dalam bentuk kredit ini sangat bermanfaat untuk
perkembangan pembangunan dimana kredit yang disalurakan oleh bank sangat bermanfaat untuk peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat perkembangan kredit perbankan di kota Pematangsiantar dari tahun 2001-2010.
Table 4.3 akan memperlihatkan posisi kredit rupiah yang disalurkan oleh bank di kota Pematangsiantar menurut jenis valuta dari tahun 2001 – 2010.
Dimana data tersebut akan menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank di kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Posisi Kredit Rupiah Yang Disalurkan Berdasarkan Bank Umum Di Kota
Pematangsiantar Menurut Jenis Valuta Dari Tahun 2001 – 2010 Milyar rupiah
Tahun Jenis Tahun
Jumlah Rupiah Valas
2001 960.860 1.613
962.743 2002 1.255.280
328 1.255.608
2003 1.397.059 12
1.397.071 2004 1.408.977
1.042 1.410.019
2005 1.458.190 635
1.458.825 2006 1.046.666
3.954 1.050.620
2007 956.522 -
956.522 2008 1.162.805
73.687 1.236.494
2009 1.242.123 21.942
1.264.065 2010 1.153.930
- 1.153.930
Sumber : Bank Indonesia Pematangsiantar, Statistik Ekonomi Keuangan Daerah 2011
Dengan melihat tabel 4.3 diatas, terlihat perkembangan kredit di kota pematangsiantar yang disalurkan bank menurut jenis valuta dimana pada tahun
2001 kredit yang disalurkan sebesar Rp 962.473 mengalami peningkatan pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp 1.458.825, pada tahun 2006 mengalami
penurunan sebesar Rp 1.050.620. Tetapi pada tahun 2007 dimana posisi kredit mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar Rp 956.522. Untuk keadaan
tahun 2008 posisi kredit yang disalurkan oleh perbankan hanya sebesar Rp 1.236.494 mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar yaitu sebesar Rp
Universitas Sumatera Utara
279.972. Peningkatan kredit perbankan mengalami peningkatan sebesar Rp 1.264.065. Pada tahun 2010 kredit yang disalurkan mengalami penurunan lagi
sebesar Rp. 1.153.930 walaupun penurunannya tidak terlalu besar dibandingkan dengan posisi kredit pada tahun 2009.
Untuk mengetahui posisi kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan menurut jenis penggunaan dapat dijelaskan pada table 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Posisi Kredit Rupiah Yang Disalurkan oleh Bank Umum menurut Jenis Penggunaannya
Dari tahun 2001 – 2010 Milyar rupiah
Tahun Jenis Penggunaan
Jumlah Modal Kerja
Investasi Konsumsi
2001 683.503 100.261 178.709 962.743 2002 753.218 171.962 330.429 1.255.608
2003 784.618 169.196 443.257 1.397.071 2004 686.150 198.997 524.872 1.410.019
2005 683.471 247.794 527.560 1.458.825 2006 496.630 162.512 391.478 1.050.620
2007 425.883 119.775 410.864 956.522 2008 415.764 205.122 615.608 1.236.494
2009 497.685 143.756 622.624 1.264.065 2010 636.596 124.452 392.882 1.153.930
Sumber : Bank Indonesia Pematangsiantar, Statistik Ekonomi Keuangan Negara 2011
Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan posisi kredit yang disalurkan berdasarkan jenis penggunaannya dari tahun 2001 – 2010, dimana kredit
Universitas Sumatera Utara
perbankan yang disalurkan sebagian besar digunakan sebagai modal kerja dan investasi serta sebagian lagi untuk konsumsi. Keadaan pada tahun 2001 sebesar
Rp 962.473 dimana sebesar Rp 683.503 digunakan untuk modal kerja, sekitar 100.261 digunakan untuk investasi dan sisanya lagi sebesar Rp 178.709
digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Diliha dari keseluruhan kredit menurut penggunaannya pada tahun 2001 – 2005 dan pada tahun 2006 posisi kredit
mengalami penurunan sebesar Rp 408.205. Diikuti posisi kredit yang disalurkan baik dari modal kerja, konsumsi serta investasi pada tahun 2007 mengalami
penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar Rp 94.096 dari posisi kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 1.050.620. Hal ini jelas terlihat dari total kredit yang
disalurkan pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 956.522 dimana jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya.
Pada tahun 2008 – 2010 kondisi kredit perbankan mengalami peningkatan. Apabila kita bandingkan dengan jumlah kredit pada tahun 2007 perbandingan
cukup begitu besar tetapi dengan kondisi kredit yang disalurkan 3 tahun berikutnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Apabila kondisi ini terus
berlanjut maka diharapkan kegiatan perekonomian kota Pematangsiantar akan berjalan baik sebagaimana yang diharapkan.
Dengan membaiknya kondisi perekonomian kota Pematangsiantar yang terlihat dari posisi kredit yang disalurkan pada jenis penggunaannya, maka dengan
otomatis tingkat pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja akan terbuka ebih luas apalagi didorong dengan kondisi perbankan yang cukup sehat.
Universitas Sumatera Utara
Penyaluran kredit yang dilakukan oleh pihak perbankan sangat dinantikan oleh para pelaku ekonomi dalam sektor industri. Hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kegiatan perekonomian kota Pematangsiantar. Sektor industri kecil memerlukan kucuran dana segar berupa penyaluran kredit perbankan untuk
menjalankan roda perekonomian sektor industri kecil setiap tahunnya. Kegiatan perekonomian kota Pematangsiantar tentu akan membaik apabila
kondisi sosial masyarakat juga membaik. Dalam hal ini dengan membaiknya kondisi perekonomian kota Pematangsiantar tentu akan memperbaiki tingkat
pendapatan masyarakat. Kredit yang disalurkan bank kepada masyarakat akan menambah suatu kegairahan industri kecil dalam meningkatkan usahanya.
Dimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya diman fungsi suatu kredit yaitu sebagi alat stabilitas ekonomi dan meningkatkan suatu kegairahan dalam
berusaha. Pada tabel 4.5 akan menunjukkan posisi kredit rupiah yang disalurkan oleh
bank di kota Pematangsiantar menurut sektor ekonomi. Dimana perkembangan penyaluran kredit sektor industri baik itu kenaikan atau penurunan menjadi acuan
utama dalam hal menganalisis pengaruhnya terhadap proses kegiatan ekonomi sektor industri kecil pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan posisi kredit yang disalurkan pihak perbankan menurut sektor ekonomi. Dimana pada tahun 2001 hingga tahun 2003
posisi kredit yang disalurkan menurut sektor ekonomi maningkat dari posisi Rp 962.473 menuju Rp 1.397.341. Keseluruhan sektor ekonomi meningkat dari tahun
2003 hingga tahun 2005. Hal itu terlihat pada kestabilan ekonomi Indonesia. Dimana posisi kredit 2004 hingga tahun 2005 terus mengalami peningkatan
diseluruh sektor ekonominya yaitu sebesar Rp 1.410.019 menuju Rp 1.458.825. Pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar Rp 408.205 dibandingkan dengan
tahun 2005. Hal ini juga terlihat pada penurunan posisi kredit sektor perindustrian dari Rp 58.552 pada tahun 2006 menurun menjadi Rp. 33.405 pada tahun 2005.
Pada tahun 2008 posisi kredit pada kesleruhan sektor ekonomi mulai meningkat kembali dimana pada tahun 2007 sebesar Rp 956.522 meningkat pada tahun 2008
sebesar Rp 279.972 menjadi Rp 1.236.494. Begitu juga pada tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan yang serupa Hal yang paling signifikan, yaitu terlihat
pada sektor perindustrian dimana pada tahun 2007 posisi kredit sebesar Rp 33.405 menuju Rp 72.623 pada tahun 2009. Hingga akhirnya pada tahun 2010 posisi
kredit sector perindustrian mengalami penurunan sebesar Rp 8.735 jika dibandingkan dengan tahun 2009.
4.2.2.Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil Di Pematangsiantar
Besarnya tenaga kerja pada suatu kelompok indusri, baik itu industri besar, kecil, maupun menengah, belum tentu mencerminkan tingkat penyerapan yang
tinggi terhadap tenaga kerja. Tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja dapat dilihat dari rata – rata tenaga kerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya perusahaan yang paling tinggi menyerap tenaga kerja adalah perusahaan – perusahaan pada golongan industri logam dasar sedangkan pada
golongan industri kimia, batu bara, karet, dan plastik lebih kecil penyerapan tenaga kerjanya. Hal tersebut berdasarkan jenis industrinya baik itu besar, sedang
maupun industri kecil. Pada umumnya proses penyerapan dan perkembangan tenaga kerja pada
industri kecil tidak dalam jumlah besar. Umumnya penyerapan tenaga kerja industri kecilberdasarkan jumlah kecamatan dan perusahaan yang membuka usaha
pada wilayah tersebut dimana berkisar antara 5 – 15 orang per perusahaan. Industri kecil merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pada umumnya dan khususnya kota Pematangsiantar, umumnya industri kecil menggunakan teknologi yang sangat
sederhana, proses produksinya membutuhkan padat tenaga kerja manusia yang dapat memperluas kesempatan kerja dan sekaligus dapat meningkatkan
pendapatan. Pada tabel 4.6 menunjukkan perkembangan tenaga kerja berdasarkan sektor industri kecil.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil di Kota Pematangsiantar
Tahun 2001 – 2005
Tahun SEKTOR
INDUSTRI KECIL
Jumlah Pengolahan
Sandang Kimia Dan Logam,
Alat Kerajinan
Bahan Dan
Bahan Angkutan
Dan Makanan
Kulit Bangunan
Dan Jasa
Umum 2001
139 200
101 300
371 1111
2002 283
768 137
414 703
2305 2003
198 744
237 390
540 2109
2004 229
309 105
256 334
1233 2005
167 228
107 390
572 1456
Sumber: BPS Kota Pematangsiantar, Pematangsiantar Dalam Angka 2010 Berdasarkan tabel 4.6 jumlah tenaga kerja dari tahun 2001 – 2005
mengalami suatu peningkatan dan juga mengalami suatu penurunan jumlah tenaga kerja. Menurut data yang diperoleh dari BPS kota Pematangsiantar bahwasanya
sektor industri kecil pada tahun 2001 – 2005 terbagi atas 5 lima sektor yaitu pengolahan bahan makanan, sandang dan kulit, kimia dan bahan bangunan,
logam, alat angkutan dan jasa, serta kerajinan dan umum. Pada tahun 2002 jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar
2305 tenaga kerja dari 1111 tenaga kerja pada tahun 2001. Terjadi sedikitnya penurunan jumlah tenaga kerja pada tahun 2003 menjadi sebesar 2109 tenaga
kerja. Hal ini terlihat dari penurunan keseluruhan sektor kecuali kimia dan bahan bangunan. Begitu juga pada tahun 2004 dan 2005 mengalami penurunan juga dari
tahun 2003. Dimana pada tahun 2004 jumlah tenaga kerja menurun sebesar 876
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja dan meningkat kembali pada tahun 2005 sebesar 232 tenaga kerja menjadi 1465 tenaga kerja.
Kenaikan dan penurunan jumlah tenaga kerja paling banyak terjadi pada sektor sandang dan kulit serta kerajinan dan umum. Hal ini dipengaruhi
banyaknya permintaan dan penawaran akan tenaga kerja daripada sektor tersebut.
Tabel 4.7 Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil Di Kota
Pematangsiantar tahun 2005 – 2010
Tahun SEKTOR INDUSTRI KECIL
Jumlah Logam, Mesin
Hasil Pertanian Industri
Dan Dan Aneka
Kimia Kehutanan 2006 123
131 63 317 2007 194
215 473 882
2008 148 403 839
1390 2009 128
523 867 1518
2010 111 259 646
1016 Sumber : BPS Kota Pematangsiantar, Pematangsiantar Dalam Angka 2010
Menurut data yang diperoleh dari BPS kota Pematangsiantar, sektor industri kecil dibagi menjadi 3 tiga sektor yaitu kimia dan bahan bangunan,
pertanian dan kehutanan, serta industri aneka. Pembagian sektor pada hasil pertanian dan kehutananterdiri dari pengolahan bahan makanan dan kulit, pada
tahun 2005 keatas. Begitu juga kimia dan bahan bangunan serta logam, alat angkutan dan jasa masak pada pembagian logam dan kimia, dan pada industri
aneka terdiri atas kerajinan dan umum.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.7 terjadi penururnan pada tahun 2006 dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Dimana penurunan tenaga kerja pada tahun
2006 dibandingkan tahun 2005 sebesar 1148 tenaga kerja menjadi 317 tenaga kerja pada tahun 2006 tersebut. Pada tahun 2007 jumlah tenaga kerja kembali
meningkat menajdi 882 tenaga kerja disbanding tahun 2006 yaitu sebesar 317 tenaga kerja. Peningkatan pun terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 508 tenaga
kerja dibandingkan tahun 2007. Peningkatan terus terjadi sebesar 128 tenaga kerja manjadi 1518 tenaga kerja pada tahun 2009. Peningkatan sektor industri aneka
menyebabkan peningkatan jumlah tenaga kerja pada sektor industri umumnya. Dimana pada tahun 2006 hingga tahun 2009 peningkatan terus terjadi. Pada tahun
2006 hanya sebesar 63 tenaga kerja, 475 tenaga kerja pada tahun 2007 hingga 867 tenaga kerja pada tahun 2009. Tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan
tenagakerja menjadi 1016 tenaga kerja dibandingkan tahun 2009 sebesar 1518 tenaga kerja.
4.2.3.Perkembangan Angkatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Pematangsiantar
Berdasarkan buku indicator kesejahteraan rakyat tahun 2007 angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang
lalu mempunyai kerjaan, baik pekerjaan maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti menunggu panen, sedang cuti dan sedang menunggu pekerjaan
berikutnya pekerjaan bebas professional seperti dukun dan dalang. Dari penjelasan bab – bab yang terdahulu dimana seseorang yang
mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan juga termasuk angkatan
Universitas Sumatera Utara
kerja. Serta mereka yang bekerja selama seminggu sebeblum pencacahan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan
dan lamanya bekerja paling sedikit 2 hari termasuk dalam golongan angkatan kerja yang bekerja. Sedangkan mereka yang belum pernah bekerja dan sedang
berusaha mencari pekerjaan termasuk dalam angkatan kerja golongan yang mencari kerja.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.8 persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja selama seminggu menurut kabupatenkotamadya berdasarkan lapangan
usaha utama terjadi kenaikan dan penurunan dari keseluruhan sektor ekonomi. Sektor industri menajdi tujuan utama dikarenakan persentase peningkatan dan
penurunannya cukup signifikan disbanding sektor industri lain. Walaupun pada sektor perdagangan persentasi angkatan kerja cukup signifikan.
Angka persentase angkatan kerja pada tahun 2001 hingga tahun 2008 terus mengalami penurunan hal ini dipengaruhi oleh factor sumber daya manusia
terhadap kemajuan teknologi yang berkembang, walaupun angka penurunannya tidak terlalu besar. Dimana pada tahun 2001 persentasinya sebesar 16,52. Pada
tahun 2002 dan 2003 mengalami penurunan hingga mencapai angka 13,39, hal ini berarti terjadi penurunan sebesar 3,13. Pada tahun 2004 terjadi penurunan
sebesar 1,36 menjadi 12,03. Begitu juga pada tahun 2005 dan 2006 penurunan persentasi angkatan kerja sebesar 11,12. Pada tahun 2006 dan 2007 penduduk
semakin bergiat mancari pekerjaan guna meningkatkan pendapatannya hal ini terlihat pada tahun 2007 persentasi angkatan kerja mencapai angka 13,35.
Tetapi pada tahun 2008 kembali mengalami penurunan sebesar 1,95 yaitu menjadi 11,58. Lonjakan peningkatan angkatan kerja cukup drastic pada tahun
2009 sebesar 4,59 yaitu sebesar 16,27. Peningkatan tersebut didukung oleh kondisi perekonomian pada umumnya sehingga menyebabkan minat masyarakat
untuk meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya untuk lebih mapan. Tetapi keadaan pada tahun 2008 kembali terulang pada tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
dimana persentasi angkatan kerja menurun sebesar 4,39 menjadi 11,88 pada tahun 2010 tersebut.
4.3. Pembahasan