42
secara sistematis, terarah, terencana dan konsisten serta dilakukan sejak dini atau usia anak sekolah dasar. Atas dasar teori perhitungan ”the Golden Age” atau ”usia emas”,
prestasi puncak dari berbagai cabang olahraga dicapai sekitar umur 14 sampai 25 tahun dan proses pembinaan atlet untuk dapat mencapai prestasi puncak dibutuhkan
waktu kurang lebih 6 sampai 10 tahun Kantor Menpora 1992:21. Pembinaan prestasi olahraga yang merupakan tujuan pembinaan olahraga
prestasi merupakan salah satu program yang diperlukan di dalam pembinaan keolahragaan. Pembinaan olahraga prestasi bertujuan membina prestasi atau
mengaktualisasikan potensi bakat menjadi penampilan kecabangan olahraga dengan bentuk, kualifikasi, dan aturan yang standar.
Tanpa mengabaikan prinsip–prinsip dasar pembinaan lainnya, kiranya dalam beberapa segi prinsip belajar perlu dipertimbangkan dalam menyusun program
pembinaan olahraga.
5. Proses Pembinaan Olahraga Karate
Olahraga pretasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan, oleh karena itu untuk memajukan olahraga prestasi, pemerintah, pemerintah daerah,dan atau masyarakat dapat mengembangkan : 1
perkumpulan olahraga 2 pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan 3 sentra pembinaan olahraga prestasi 4 pendidikan dan
pelatihan tenaga keolahragaan, 5 prasarana dan sarana olahraga prestasi 6 sistem
43
pemanduan dan pengembangan bakat olahraga 7 sistem informasi keolahragaan; dan 8 melakukan uji coba kemampuan prestasi olahragawan pada tingkat daerah,
nasional, dan internasional sesuai dengan kebutuhan UU SKN No 3,2005 pasal 20 ayat 3–5
Penjelasan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional No 3. 2005 2005:78. Sistem pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional ditata
sebagai suatu bangunan sistem keolahragaan yang pada intinya dilakukan pembinaan dan pengembangan olahraga yang diawali dengan tahapan pengenalan olahraga,
pemantauaan dan pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi. Penahapan tersebut diarahkan untuk pemassalan dan pembudayaan olahraga,
pembibitan, dan peningkatan prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional, internasional.
Menurut Ruslin Lutan 1987:45 bahwa dalam proses pembinaan pada setiap cabang olahraga terdapat sekurang–kurangnya sembilan elemen pokok yang saling
berkaitan antara satu dengan lainnya : 1 tujuan pembinaan: perioritas, 2 atlet, 3 pelatih, 4 program pembinaan, 5 prasarana dan sarana olahraga, 6 sumber-sumber
belajar, 7 metodelogi : 8 pendidikan dan evaluasi dan, 9 biaya. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1 Tujuan pembinaan setiap cabang olahraga memiliki tujuan pembinaan masing-
masing, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional, berkaitan dengan tujuan yang ingin di capai maka ada kebijaksanaan dan prioritas tertentu.
44
2 Atlet adalah objek dan sekaligus subjek dalam pembinaan. Keberhasilan proses
pembinaan dalam mencapai tujuan, banyak tergantung pada potensi atlet dan kemampuan pembinaan untuk membangkitkan potensi tersebut. Oleh karena itu.
a proses pemanduan bakat, b penentuan cabang atau nomor yang tepat bagi seorang calon atlet, c pembinaan yang dilandaskan pada ideologi nasional yang
kuat dan terpadu dengan pendekatan pedagogis, serta d bimbingan karir di masa yang akan datang merupakan faktor yang penting diperhatikan, agar tercapai
pembinaan 3
Pelatih adalah komponen yang penting, karena pembinaan dalam arti sebenarnya merupakan kegiatan belajar dan melatih di lapangan setelah terjadi interaksi
antara pelatih dan atlet. Pelatih dituntut untuk memiliki ciri-ciri antara lain bersifat ilmiah, berperilaku inovatif dan kreatif.
4 Program pembinaan adalah serangkaian aktivitas terpilih dan prioritas. Sifatnya
dinamik dan selalu berorintasi pada kebutuhan seorang atlet. Akan dijumpai kesamaan aspek yang di bina melalui program yang komprehensif yaitu:
a Pembinaan sikap yang siap untuk menerima dan mengerjakan latihan
pembinaan dominan kongnitif dalam rangka peningkatan pengetahuan balikan hingga tahapan kemampuan menilai situasi yang dihadapi.
b Pembinaan sifat-sifat efektif lainnya, seperti stabilitas emosi, ketangguhan
mengatasi stress, kesedian dipimpin orang lain, disiplin atau loyalitas terhadap norma yang ada dan lain-lain.
45
c Peningkatan efesiensi motorik , mulai dari teknik dasar hingga gerakan yang
kompleks peningkatan penguasaan teknik, baik yang sifatnya jangka panjang dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya maupun taktik yang bersifat situasional.
d Peningkatan kondisi fisik.
5 Sarana dan prasarana olahraga : fasilitas olahraga merupakan elemen penting.
Untuk melangsungkan kegiatan pembinaan baik di lingkungan oleh masyarakat seperti dalam kegiatan olahraga rekreasi, masih kuat kecendrungan bahwa
fasilitas yang memenuhi kebutuhan masih jauh dari memadai 6
Sumber-sumber belajar : untuk membentuk memperlancar proses belajar, maka dibutuhkan sumber-sumber belajar, seperti buku, majalah olahraga, TV, Video
dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan sumber rangsangan yang dapat membuka dan memperluas wawasan atlet.
7 Metodologi : metode tradisional atau metode yang lebih maju akan
mempengaruhi produktivitas pembinaan. Dalam keadaan terjadi persaingan yang tajam, maka para pembina harus mengetahui cara membina yang efektif.
8 Pendidikan dan evaluasi : hasil penelitian dan penilaian, terutama penelitian
terapan, merupakan investasi yang memberikan sumbangan besar bagi peningkatan tempo perubahan atau prestasi
9 Biaya : faktor biaya mencerminkan kesungguhan untuk melaksanakan, karena
masalah biaya merupakan faktor yang langka dan tak pernah memenuhi
46
kebutuhan, maka efesiensi pembiayaan merupakan variabel penting dalam pembinaan olahraga.
6. Pedoman Pembinaan Klub Olahraga Karate