64
3. Sumber Data
Kota Gorontalo memiliki organisasi yang membina perkembangan olahraga karate, yakni klub Lemkari kota Gorontalo, klub Inkanas kota Gorontalo, klub
Wadokai kota Gorontalo, klub KKI kota Gorontalo, klub INKAI kota Gorontalo, klub INKADO kota Gorontalo. Dari 6 klub yang ada hanya 3 klub yang menjadi sumber
data. Data penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan, gambar, foto atau tindakan yang diperoleh dari sumber data, yaitu : orang, tulisan dan tempat. Hal ini sesuai
dengan pendapat Arikunto 2002:07 bahwa Sumber data diperoleh dari tiga obyek, yakni paper, place dan person. Paper, yakni sumber data dokumen, buku-buku,
majalah atau bahan tulisan lainnya. Baik berupa teori, laporan penelitian dan sebagainya. Place, yakni sumber data berupa tempat yang menjadi obyek pengamatan
dengan berbagai tingkah laku atau tindakan orang–orang di tempat tersebut. Person, yakni sumber data berupa orang responden untuk bertemu, bertanya dan
berkonsultasi. Sumber data, baik data primer maupun data sekunder yang di gunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari pengurus provinsi Gorontalo yang meliputi : pengurus, pelatih, atlet dan masyarakat atau orang tua atlet sesuai dengan obyek penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland dan Lofland 1984:47 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah : kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan 1
65
observasi 2 wawancara 3 dokumentasi 4 gabungantriangulasi Sugiyono 2006:309.
Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini, digunakan alat pengumpul data berupa observasi dan wawancara, sedangkan dokumentasi berupa
arsip yang ada digunakan sebagai data pendukung atau data sekunder. Instrumen-instrumen inilah yang digunakan untuk memperoleh data tentang
pembinaan klub olahraga karate di kota Gorontalo.
1. Pengamatan
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian, merupakan jiwa secara aktif dan penuh perhatian, untuk menyadari
adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau studi tak sengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan
mengamati dan mencatat. Menurut Koentjaraningrat 1980:137 bahwa dalam usaha pencatatan atau
observasi yang cermat dapat dianggap sebagai salah satu cara penelitian ilmiah yang paling sesuai bagi para ilmuan bidang ilmu sosial. Tujuan utama observasi adalah
untuk mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan kita memandang tingkah laku sebagai proses.
Dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala–gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali–kali dan mencatat segerak dengan memakai
66
alat bantu seperti alat pencatat, formulir dan alat mekanik pengamatan tersebut dilakukan pada pengurus, pelatih dan atlet di lingkungan klub karate.
2. Wawancara yang Mendalam
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu wawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang di
wawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan,
organisasi, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kegiatan ; merekronstruksi kegiatan yang dialami pada masa lalu, memproyeksikan kejadian diharapkan untuk
dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari yang lain, baik manusia maupun bukan manusia
triangulasi; dan memverifikasi mengubah dan memperluas kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Menurut Sumaryati 2000:41, bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang gunakan penelitiaan untuk mendapatkan keterangan–keterangan lisan
melalui bercakap–cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti, wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui observasi. Dalam pelaksanaan wawancara yang bersifat bebas terpimpin, yaitu dengan
daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara, tetapi diharapkan terjadi tanya jawab yang bebas. Dengan demikian pertanyaan akan menjadi terarah namun tetap dengan
67
suasana kekeluargaan agar tidak terjadi kekakuan yang akan mengurangi kualitas informasi dari informan. Adapun pertayaan yang diberikan sesuai dengan pedoman
wawancara yang dilakukan kepada, pengurus, pelatih, atlet serta masyarakat atau orang tua yang ada di kota Gorontalo.
3. Dokumentasi
Dekumentasi terdiri atas berbagai hal yang dapat membantu terkumpulnya data penelitian. Adapun data dapat berupa tulisan pribadi pada buku harian, surat-
surat dan dokumen resmi lainnya Nasution 1996: 85 Dekomentasi dipadang banyak memperoleh kegunaan dan keuntungan.
Kegunaan yang di peroleh antara lain 1 untuk menujukkan temuan ilmiah, 2 berperan sebagai dokumen pembantu untuk melengkapi data primer, 3 bisa
memberikan gambaran kasar dari suatu jawaban tertentu, sedangkan keuntungan diperoleh adalah menghemat waktu, memperjelas dasar generalisasinya, dan dapat
untuk menguji temuan yang telah diperoleh dari data primer penelitian tersebut. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini melalui dokumen yakni arsip
data yang di miliki pengurus, pelatih berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ADART, program latihan serta catatan dari pengurus tentang prestasi
olahraga karate pada pengurus klub karate kota Gorontalo.
Tabel 2
MATRIK PENGUMPULAN DATA PEMBINAAN KLUB OLAHRAGA KARATE KOTA GORONTALO
68
D. Analisis Data