PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KONSUMEN - MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KONSUMEN - MEREK TERHADAP

LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK

THE INFLUENCE OF BRAND CHARACTERISTICS, COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER - BRAND CHARACTERISTIC ON

BRAND LOYALTY THROUGH BRAND TRUST

Oleh

DYAH RETNO PALUPI 20130410051

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

i

LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK THE INFLUENCE OF BRAND CHARACTERISTICS, COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER - BRAND CHARACTERISTIC ON

BRAND LOYALTY THROUGH BRAND TRUST SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

DYAH RETNO PALUPI 20130410051

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

iv Nomor mahasiswa : 20130410051

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KONSUMEN - MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK” tidak terdapat tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya dengan mencantumkannya dalam Daftar Pustaka. Apabila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta, 31 Januari 2017


(4)

v

Jangan membanding-bandingkan dirimu dengan semua

orang di dunia ini. Jika kau melakukannya, itu sama

saja dengan menghina dirimu sendiri.

- Bill

Gates-Jenius adalah 1% inspirasi dan

99% keringat. Tidak ada yang

dapat menggantikan kerja

keras”.


(5)

-vi

Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat semuanya. Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis persembahkan kepada:

Bapak yang selalu mendukung apa pun pilihan anaknya dan membiayai kebutuhan anaknya, ibu yang selalu cerewet dan mendoakan anaknya, semoga ini menjadi langkah awal untuk membahagiakan kalian yang tercinta

Kedua kakak saya yang sudah memberikan pencerahan untuk mengejar masa depan yang lebih baik

Mbol Junita Nugrahaning Widhi anak keuangan yang pengen banget ditulis namanya di skripsi ini. Terimakasih selalu bersedia untuk dihina, dimintain tolong, dan dicurhatin

Teman-teman dan sahabat SMA yang udah mau repot-repot bantu cari responden

Genk kuliah (Uul, Sita, Dita, dan Selfi) sudah mau jadi teman kumpul selama kuliah, canda tawa kalian akan menjadi kenangan terindah dan semoga silaturrahmi kita selalu terjaga sampai kapanpun

Semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan, kemudahan, dan semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih,

Semoga kebaikan kalian dibalaskan dengan limpahan rahmat dan kenikmatan dari ALLAH SWT


(6)

vii

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik konsumen - merek terhadap loyalitas merek melalui kepercayaan merek. Subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen yang sedang menggunakan produk Pond’s. Objek dalam penelitian ini adalah di Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 106 responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan menggunakan teknik pengumpulan data field survey. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan SPSS 16. Analisis pengujian kualitas instrument data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji validitas, dan uji reliabilitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-statistik dan uji koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa reputasi merek, kompetensi merek, dan kepercayaan pada perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan merek. Kepercayaan merek juga berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas merek.

Kata kunci: Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Konsumen - Merek, Kepercayaan Merek, dan Loyalitas Merek


(7)

viii

brand loyalty through brand trust. The subject in this research that is consumers are using Pond’s product. The object of this research is in Yogyakarta. The samples are 106 respondents chosen by using purposivesampling and using field survey as a technique data collection. The data analysis technique in this research was conducted using regression analysis with SPSS 16. Analysis of quality testing instrument data in this study using normality test, validity, and reliability testing. The hypothesis used t-test and determinant coefficient test

Based on the analysis results showed that brand reputation, brand competence, and trust in the company has positive significan influence on trust in a brand. Trust in brand also has positive significan influence on brand loyalty

Keywords: Brand Characteristics, Company Characteristic, Consumer - Brand Characteristic, Brand Trust, and Brand Loyalty


(8)

ix

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Konsumen - Merek Terhadap Loyalitas Merek Melalui Kepercayaan Merek”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi organisasi dalam mengambil keputusan organisasional dan memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati, PA, S.E., M.Si., PhD., selaku Ketua Program Studi Manajemen FEB UMY.

3. Ibu Dr. Indah Fatmawati, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, memberikan arahan, masukan, dan motivasi selama proses penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh dosen yang telah ikhlas mengajarkan ilmu-nya pada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi. 6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan

semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik ditinjau dari materi, tata bahasa, dan penyusunannya oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaannya. Sebagai akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua baik bagi penulis pada khususnya maupun pada umumnya.

Yogyakarta, 31 Januari 2017


(9)

x

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v

INTISARI...vii

ABSTRAK...viii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian...9

C. Tujuan Penelitian... 9

D. Manfaat Penelitian...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 12

1. Kepercayaan Merek...12

2. Karakteristik Merek...13

a. Reputasi Merek...13

b. Prediktabiltas Merek... 14

c. Kompetensi Merek... 14

3. Karakteristik Perusahaan...15

a. Kepercayaan Pada Perusahaan... 15

4. Karakteristik Konsumen - Merek...16

a. Kesukaan pada Merek... 17

5. Loyalitas Merek...17

B. Hipotesis... 18

1. Hubungan reputasi merek terhadap kepercayaan merek...18

2. Hubungan prediktabilitas merek terhadap kepercayaan merek...19

3. Hubungan kompetensi merek terhadap kepercayaan merek...19

4. Hubungan kepercayaan pada perusahaan terhadap kepercayaan merek...20

5. Hubungan kesukaan pada merek terhadap kepercayaan merek...20

6. Hubungan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek...21

C. Model Penelitian...22

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian...24

B. Jenis Data...24

C. Teknik Pengambilan Sampel... 25

D. Teknik Pengumpulan Data... 25


(10)

xi

3. Kompetensi merek...27

5. Kesukaan pada merek...28

6. Kepercayaan merek...29

7. Loyalitas merek...30

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data...32

1. Uji Normalitas...32

2. Uji Validitas...33

3. Uji Reliabilitas...34

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data...34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian... 37

B. Pengujian Instrumen...43

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)...51

D. Pembahasan...58

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Simpulan...65

B. Keterbatasan Penelitian... 66

C. Saran... 66 DAFTAR PUSTAKA


(11)

xii

Kompetensi Merek, Kepercayaan Pada Perusahaan dan Kesukaan Pada Merek

Terhadap Variabel Kepercayaan Merek...44

4.3. Hasil Normalitas Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Variabel Loyalitas Merek...45

4.4. Hasil KMO and Bartlett's Test...47

4.5. Hasil Rotated Component Matrix...49

4.6. Hasi Uji Reliabilitas... 50

4.7. Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Reputasi Merek, Prediktabilitas Merek, Kompetensi Merek, Kepercayaan Pada Perusahaan dan Kesukaan Pada Merek Terhadap Variabel Kepercayaan Merek... 52

4.8. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Variabel Loyalitas Merek...56


(12)

xiii

2.1. Kerangka Berpikir... 12 2.2. Model Penelitian...22


(13)

(14)

(15)

viii

brand loyalty through brand trust. The subject in this research that is consumers are using Pond’s product. The object of this research is in Yogyakarta. The samples are 106 respondents chosen by using purposivesampling and using field survey as a technique data collection. The data analysis technique in this research was conducted using regression analysis with SPSS 16. Analysis of quality testing instrument data in this study using normality test, validity, and reliability testing. The hypothesis used t-test and determinant coefficient test. Based on the analysis results showed that brand reputation, brand competence, and trust in the company has positive significan influence on trust in a brand. Trust in brand also has positive significan influence on brand loyalty.

Keywords: Brand Characteristics, Company Characteristic, Consumer - Brand Characteristic, Brand Trust, and Brand Loyalty


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis saat ini sangat pesat, ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin tinggi dan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menuntut perusahaan agar dapat terus berkembang sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan kesuksesan perusahaan. Kesuksesan dalam persaingan akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 2014). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan pelanggan yaitu membuat produk berkualitas dengan harga bersaing, sehingga dapat menambah nilai kepuasan bagi konsumen agar semakin percaya terhadap merek dan bersedia untuk loyal dengan merek perusahaan tersebut.

Seseorang yang sudah menempatkan kepercayaan pada suatu merek, maka akan membentuk kemungkinan untuk bersedia loyal pada merek tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lau dan Lee (1999) bahwa kepercayaan merek merupakan harapan dari suatu kelompok, dimana merek akan memberikan hasil positif dan kemudian akan membentuk loyalitas merek. Pendapat lain mengatakan bahwa kepercayaan dapat diartikan sebagai suatu keinginan untuk percaya antar relasi (Moorman, Zaltman, dan Deshpande, 1992).


(17)

Loyalitas merek dapat ditunjukkan dengan sikap konsumen untuk melakukan pembelian ulang, dan konsumen juga merekomendasikan merek kepada orang lain. Adanya loyalitas konsumen pada sebuah produk merupakan hal yang dianggap penting bagi perusahaan, karena hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan penjualan lebih luas lagi. Disamping itu, upaya untuk mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek merupakan suatu upaya yang sangat strategis dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek menggambarkan pilihan kosumen terhadap merek yang dianggap istimewa dalam kategori produk tertentu, dengan kata lain loyalitas muncul karena adanya kepercayaan konsumen terhadap suatu merek.

Menurut Lau dan Lee (1999) kepercayaan merek dipengaruhi oleh 3 variabel, variabel tersebut adalah karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik konsumen - merek. Ketiga variabel tersebut masing-masing memiliki dimensi. Karakeristik merek terbentuk dari reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek. Karakteristik perusahaan terbentuk dari dimensi kepercayaan pada perusahaan, reputasi perusahaan, motif yang dirasakan dari perusahaan, integritas perusahaan. Karakteristik konsumen - merek terbentuk dari kesesuaian antara konsep yang dimiliki konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan pada merek, pengalaman terhadap merek, kepuasan terhadap merek, dan dukungan kerabat.

Lau dan Lee (1999) melakukan analisis lebih lanjut terhadap variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan, karakteristik konsumen - merek


(18)

dan menemukan dimensi yang paling berpengaruh untuk membentuk kepercayaan merek. Dimensi yang paling berpengaruh untuk membentuk variabel kepercayaan merek yaitu reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kelima dimensi tersebut dijadikan sebagai variabel independen yang memengaruhi kepercayaan merek (variabel intervening) dan kemudian akan membentuk loyalitas merek (variabel dependen).

Reputasi merek dapat diukur ketika konsumen mengetahui pendapat konsumen lain yang menggunakan merek serupa. Semakin lama konsumen menggunakan merek, tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen puas dengan apa yang dirasakannya mengenai merek dan akan berpersepsi bahwa reputasi dari merek tesebut adalah baik. Reputasi yang dianggap baik akan membentuk loyalitas konsumen dengan sendirinya (Tepecci, 1999). Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa reputasi merek dapat dibentuk dengan cara menepati janji-janji yang diberikan dan selalu menjaga keaslian merek. Selanjutnya, faktor yang dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap merek yaitu adanya prediktabilitas merek.

Prediktabilitas merek adalah kemampuan konsumen dalam memprediksi setiap perubahaan yang dilakukan oleh merek tersebut. Prediktabilitas merek memungkinkan konsumen untuk mengharapkan bagaimana kinerja dari suatu merek saat digunakan. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek tidaklah cukup hanya dengan membangun prediktabilitas merek dimata konsumen, kompetensi merek juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat


(19)

memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek.

Kompetensi merek adalah kemampuan suatu merek untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan konsumen (Lau dan Lee, 1999). Menurut Lau dan Lee (1999) kompetensi merek dapat dikembangkan dengan 3 hal, yaitu:

1. Perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan area produk yang dihasilkan.

2. Dalam melakukan promosi perusahaan janganlah melenceng jauh dari kompetensi inti merek tersebut.

3. Dalam membuat opini untuk para pimpinan perusahaan, pemasar diharapkan mampu bertindak secara bijaksana.

Hal penting lainnya yang juga dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap merek yaitu adanya kepercayaan konsumen pada perusahaan yang memproduksi merek tersebut. Kepercayaan pada perusahaan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya kepercayaan merek. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan pada perusahaan dapat diidentifikasi dengan menarik persepsi konsumen tentang bagaimana konsumen percaya bahwa perusahaan dapat memberikan rasa aman dan kejujuran. Kecenderungan untuk percaya pada perusahaan akan berpengaruh pada kepercayaan merek perusahaan tersebut, karena merek merupakan bagian dari suatu perusahaan. Menemukan suatu produk yang perusahaannya juga dikenal oleh masyarakat bukanlah hal mudah. Salah satu produk dan juga perusahaan yang cukup dikenal oleh masyarakat luas yaitu produk Pond’s yang diproduksi oleh PT. Unilever.


(20)

PT. Unilever merupakan salah satu perusahaan yang selalu berkomitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan memberikan pelayanan yang baik dan menjaga kualitas produk. Adanya kepercayaan konsumen terhadap merek diharapkan akan membentuk sikap loyal konsumen terhadap produk yang diproduksi PT. Unilever.

Faktor lain yang dapat membentuk kepercayaan konsumen pada merek adalah adanya kesukaan konsumen pada merek. Kesukaan konsumen terhadap merek dapat ditingkatkan dengan mengasosiasikan merek tersebut pada situasi yang dianggap memiliki kenangan dibenak konsumen, yaitu dengan mengasosiasikan merek tersebut kepada seseorang yang sangat terkenal dikalangan masyarakat (Lau dan Lee, 1999). PT. Unilever berhasil meyakinkan masyarakat untuk menyukai berbagai produk yang diproduksi oleh PT. Unilever, salah satunya adalah Pond’s.

Pond's dikenal sebagai produk kecantikan dalam kategori produk perawatan wajah. Pond’s pertama kali dibuat pada tahun 1846 dan ditemukan oleh ilmuan Theron T. Pond. Tahun 1909. Pond’s mengalahkan merek-merek lain di Amerika, dan pada saat itu Pond’s hanya mengkhususkan diri untuk memproduksi krim pembersih wajah.

Produk kecantikan khususnya perawatan wajah sangatlah penting bagi kaum wanita maupun pria karena wajah dan penampilan merupakan hal paling pertama yang dinilai oleh orang lain. Memiliki wajah dan penampilan yang mampu menarik perhatian orang lain merupakan dambaan bagi setiap orang. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling membutuh perhatian khusus, karena baik


(21)

faktor internal (usia, genetik) maupun faktor eksternal (stres, pola makan, polusi) dapat dengan mudah menimbulkan terjadinya permasalahan pada kulit wajah. Oleh karena itu, saat ini wanita maupun pria bersedia menyisihkan anggaran mereka untuk melakukan perawatan wajah agar tetap halus, kencang, dan berseri.

Pond’s melakukan berbagai aktivasi agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat luas, antara lain:

1. Pond’s Miracle Lab

Pond’s memasuki pasar premium untuk kategori produk anti penuaan dininya, sehingga Pond’s meluncurkan aktivasi Miracle Lab-nya yang tidak hanya sekedar memperkenalkan Pond’s lewat counter kecantikan saja, melainkan membawa Pond’s untuk memiliki citra yang lebih tinggi dengan menghadirkan produk anti penuaan dini yang mutakhir, terdepan, dengan penanganan para ahli yang lebih besar pada anti penuaan dini sebagai produk andalan. Oleh karena itu, Pond’s membuat gebrakan besar dengan melakukan penyebaran berita secara luas untuk menimbulkan citra Pond’s dikalangan masyarakat sebagai produk premium termutakhir dalam kategori anti penuaan dini.

2. Pond’s White Class

Alasan mengapa Pond’s melakukan aktivasi ini karena masih banyak masyarakat umum yang enggan menggunakan pelembab dengan berbagai alasan seperti, masih terlalu muda dan dapat membuat kulit berminyak. Oleh karena itu, Pond’s mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan pelembab sejak dini. Pesan Pond’s dari melakukan aktivasi ini adalah


(22)

“Dengan Pond’s Putih dan Bersinar itu Mudah”. Pond’s berasumsi bahwa kulit wajah yang putih tidak hanya baik untuk fisik melainkan juga baik untuk emosional, karena lebih banyak memiliki kesempatan untuk menikmati hidup.

3. Pond’s Beautylogy

Aktivasi ini bermula pada tahun 2007. Aktivasi Beautylogy bertujuan untuk menyampaikan pesan “satu solusi untuk memecahkan 5 masalah anda” kepada kaum muda yang dijadikan sebagai sasaran pasar produk pembersih. Pond’s memahami bahwa semua kaum wanita sangat mementingkan kesehatan dan keindahan kulit mereka, terutama wajah yang menjadi titik utama perhatian banyak orang. Pond’s mengeluarkan serangkaian produk kecantikan wajah untuk jenis kulit normal, berminyak, kering, dan kombinasi. Manfaatnya pun disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diatasi oleh konsumen. Rata-rata keluhan wanita Indonesia adalah kulit kusam, berminyak, dan penuaan dini. Oleh karena itu, Pond’s dibedakan dalam 3 kategori produk yaitu pengendalian minyak, pemutih kulit, dan penghambat penuaan dini (http://www.unilever.co.id/).

Namun, setelah pihak Pond’s melakukan berbagai penelitian akhirnya pihak Pond’s menemukan bahwa kaum pria juga membutuhkan perlindungan bagi kulit wajah mereka, sebab sistem perlindungan kulit pria tidaklah sebaik wanita dan saat ini Pond’s juga mengeluarkan produk perawatan wajah khusus untuk kaum pria.


(23)

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti akan melakukan penelitian terhadap variabel independen, yaitu variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek. Selanjutnya, variabel independen dihubungkan dengan variabel intervening untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel intervening, yaitu kepercayaan merek dan kemudian akan membentuk variabel dependen yaitu loyalitas merek.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dapat diuraikan rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah reputasi merek berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's?

2. Apakah prediktabilitas merek berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's?

3. Apakah kompetensi merek berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's?

4. Apakah kepercayaan pada perusahaan berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's?

5. Apakah kesukaan pada merek berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's?

6. Apakah kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's berpengaruh terhadap loyalitas merek?


(24)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan.

Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh reputasi merek terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

2. Menganalisis pengaruh prediktabilitas merek terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

3. Menganalisis pengaruh kompetensi merek terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

4. Menganalisis pengaruh kepercayaan pada perusahaan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

5. Menganalisis pengaruh kesukaan pada merek terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

6. Menganalisis pengaruh kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's terhadap loyalitas merek.


(25)

D.

M

anfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis bermanfaat untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan kepercayaan merek dan loyalitas merek.

2. Manfaat Praktik

Manfaat praktik yang dapat diperoleh dalam penelitian ini bagi beberapa pihak, yaitu:

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan penjualan bagi produk-produk yang dihasilkan oleh PT.Unilever dengan cara mempertahankan kepercayaan dan loyalitas konsumen.

b. Bagi Akademisi

Dapat menambah dan memberikan wawasan ilmu dibidang pemasaran khususnya mengenai hubungan kepercayaan merek dan loyalitas merek sesuai dengan apa yang diteliti dalam penelitian ini.


(26)

11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Dalam bab ini akan menjelaskan variabel penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek. Kelima variabel tersebut diharapkan mampu membentuk variabel kepercayaan merek dan variabel loyalitas merek.

1. Kepercayaan Merek

Lau dan Lee (1999) mengemukakan bahwa kepercayaan merek merupakan kesediaan konsumen untuk mengandalkan merek dengan berbagai resiko yang akan dihadapi. Kepercayaan merupakan atribut penting bagi merek, karena menggambarkan bahwa konsumen memiliki keinginan untuk mengandalkan merek dan berharap merek dapat memberikan hal positif. Namun untuk membangun kepercayaan merek bukan hal yang mudah, karena kepercayaan terjadi akibat interaksi dari pengalaman sebelumnya. Garbarino dan Johnson (1999) menjelaskan bahwa pembentukan kepercayaan lebih menggambarkan pada proses percobaan seseorang dari waktu ke waktu. Kepercayaan yang diberikan pelanggan terhadap suatu merek kemungkinan akan berdampak pada loyalitas terhadap merek tersebut.


(27)

Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt, 1994). Dalam membangun dan mengembangkan kepercayaan merek, perusahaan harus memiliki tiga karakteristik kunci bagi kesuksesan hubungan antara pelanggan dan perusahaan, yaitu karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik hubungan konsumen - merek (Lau dan Lee, 1999). Menurut Lau dan Lee (1999) dimensi yang paling berpengaruh untuk membentuk kepercayaan merek dapat digambarkan dalam Gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Berdasar Gambar 2.1 menjelaskan bahwa dimensi yang paling berpengaruh untuk membentuk variabel kepercayaan merek yaitu reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek.


(28)

2. Karakteristik Merek

Karakteristik merek berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli suatu merek. Karakteristik merek berperan dalam membentuk kepercayaan konsumen terhadap merek. Dalam konteks hubungan pelanggan terhadap merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek (Lau dan Lee, 1999). Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan sebagai berikut:

a. Reputasi Merek

Reputasi merek merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek. Reputasi merek adalah keadaan dimana konsumen merasa merek sebuah perusahaan dikenal baik oleh konsumen lain yang menggunakan merek serupa, serta konsumen merasa aman dalam menggunakan dan memperoleh merek tersebut (Lau dan Lee, 1999). Setidaknya, jika merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen maka reputasi merek akan memperkuat kepercayaan konsumen. Namun, sebaliknya jika merek tidak memiliki reputasi yang baik maka konsumen segan untuk merek.

b. Prediktabiltas Merek

Prediktabilitas merek merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek. Prediktabilitas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk meramal perilaku orang lain (Doney dan Cannon, 1997). Oleh karena itu, prediktabilitas merek


(29)

didefinisikan sebagai keadaan dimana konsumen percaya bahwa dengan menggunakan merek tersebut tidak akan terjadi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya (Kelley dan Stahelski, 1970). Prediktabilitas merek tumbuh ketika seseorang terus saja melakukan pembelian berulang terhadap suatu produk.

Adanya prediktabilitas merek dapat membantu seseorang untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menggunakan pemikiran yang wajar, serta dengan adanya prediktabilitas merek maka seseorang dapat mengetahui sejauh mana tingkat konsistensi dari kualitas produk.

c. Kompetensi Merek

Kompetensi merek merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek. Lau dan Lee (1999) mendefinisikan merek yang berkompeten adalah merek yang dapat memecahkan masalah konsumen dengan cara memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan akan terpenuhi apabila yang diharapkan konsumen terdapat dalam merek tersebut. Konsumen dapat mengetahui bahwa sebuah merek memiliki kompetensi apabila konsumen sudah menggunakan merek secara langsung atau adanya word of mouth yang dapat menimbulkan keyakinan bahwa merek terbukti akan dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga konsumen besedia untuk mengandalkan merek.


(30)

3. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan berperan dalam membentuk kepercayaan konsumen terhadap merek. Penilaian konsumen terhadap perusahaan dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki konsumen mengenai perusahaan. Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif-motif dari perusahaan yang dipersepsikan, dan persepsi konsumen terhadap perusahaan (Lau dan Lee, 1999). Namun, setelah melakukan analisis lebih lanjut Lau dan Lee (1999) menemukan bahwa karakteristik perusahaan yang paling berpengaruh dalam membentuk kepercayaan merek adalah kepercayaan pada perusahaan.

a. Kepercayaan Pada Perusahaan

Kepercayaan pada perusahaan merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek. Menurut Soenhadji (2012) kepercayaan pada merek adalah rasa percaya bahwa perusahaan itu bagus, bonafit, dan mempunyai kemampuan untuk menciptakan produk yang berkualitas. Lau dan Lee (1999) menjelaskan dalam hasil penelitian yang dilakukannya bahwa kepercayaan pada perusahaan dan kepercayaan merek saling memiliki keterkaitan. Kedua hal ini tidak akan berjalan ketika salah satu dari keduanya tidak tercapai. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat pada perusahaan, yaitu perusahaan harus melakukan komunikasi, sehingga citra perusahaan akan ikut terbentuk. Berdasar


(31)

penelitian yang dilakukan Lau dan Lee (1999) kepercayaan pada perusahaan dapat dilihat dari dua faktor. Pertama, adanya faktor yang memperlihatkan konsumen puas terhadap apa yang telah dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kedua, adanya pihak yang memberikan gambaran mengenai perusahaan tersebut terhadap pihak lain.

4. Karakteristik Konsumen - Merek

Karakteristik konsumen - merek berperan dalam membentuk kepercayaan konsumen terhadap merek. Karakteristik konsumen - merek diartikan sebagai pengaruh antara dua kelompok, dalam konteks pemasaran dianalogikan bahwa merek sama dengan orang. Karakteristik konsumen -merek mencakup kesesuaian antara konsep yang dimiliki konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan pada merek, pengalaman terhadap merek, kepuasan terhadap merek, dan dukungan kerabat (Lau dan Lee, 1999). Namun, setelah melakukan analisis lebih lanjut Lau dan Lee (1999) menemukan bahwa yang paling berpengaruh dalam membentuk karakteristik hubungan konsumen - merek adalah kesukaan pada merek

a. Kesukaan pada Merek

Kesukaan pada merek merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kepercayaan konsumen terhadap merek. Kesukaan pada merek adalah rasa yang tumbuh dihati seseorang ketika menggunakan suatu merek (Shandi, 2012). Lau dan Lee (1999) menunjukkan bahwa kesukaan merupakan rasa suka seseorang karena menemukan


(32)

kesenangan didalamnya. Sehingga, aspek estetika dalam produk dan merek tidak dapat diabaikan, hal ini dapat menimbulkan perasaan suka seseorang karena menemukan kesenangan didalamnya.

Pemasar harus memperhatikan bahwa dalam merancang produk baru tidaklah hanya fokus pada aspek teknis dalam produk saja, melainkan juga fokus akan penampilan dan aspek estetika produk. Swan, Trawick, dan Silva (1985), dalam Lau dan Lee (1999) berpendapat bahwa dalam sektor industri produsen yang dianggap konsumen sebagai orang yang menyenangkan, cenderung akan lebih banyak mendapatkan kepercayaan dari konsumen untuk bergantung pada merek produsen tersebut.

5. Loyalitas Merek

Loyalitas terhadap merek menunjukkan adanya kepercayaan konsumen terhadap merek. Loyalitas merek adalah keinginan konsumen untuk berlangganan dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten dimasa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian terhadap merek yang sama secara berulang (Oliver, 1999). Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan untuk beralih ke merek lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Loyalitas merek dapat menambah manfaat keuangan, manfaat sosial, dan mempererat ikatan struktural suatu perusahaan. Membangun loyalitas dapat menciptakan hubungan yang kuat dan erat antara perusahaan dengan pelanggan.


(33)

B. Hipotesis

Hipotesis bertujuan untuk mengetahui dugaan sementara mengenai pengaruh antar variabel yang diteliti. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Hubungan reputasi merek terhadap kepercayaan merek

Reputasi merek merupakan hal penting yang memengaruhi perkembangan sebuah perusahaan, karena mengacu pada pendapat orang lain mengenai iklan, public relation, kinerja, dan kualitas produk yang ditunjukkan oleh perusahaan. Semakin baik reputasi perusahaan, maka kecenderungan konsumen untuk mempercayai merek semakin besar (Lau dan Lee, 1999).

Lau dan Lee (1999) menyatakan jika seseorang merasa bahwa perusahaan dikenal jujur oleh masyarakat, maka konsumen akan merasa lebih aman dalam menggunakan merek dan kemudian konsumen akan lebih percaya pada merek tersebut.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H1: Reputasi merek berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's.

2. Hubungan prediktabilitas merek terhadap kepercayaan merek

Prediktabilitas merek merupakan faktor yang dapat memicu timbulnya kepercayaan konsumen terhadap merek. Perusahaan yang melakukan peningkatan prediktabilitas merek berusaha memberikan harapan positif dan


(34)

meningkatkan kepercayaan diri konsumen, agar konsumen percaya bahwa dengan menggunakan merek tersebut tidak akan terjadi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya (Kelley dan Stahelski, 1970). Oleh karena itu, merek dituntut agar mampu memenuhi harapan para konsumen sepenuhnya supaya merek dapat dipercaya (Lau dan Lee, 1999). Menurut Kasperson, Golding, dan Tuler (1992) prediktabilitas pada merek dapat membangun harapan positif konsumen untuk percaya pada merek .

Dari pernyataan diatas dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H2: Prediktabilitas merek berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's.

3. Hubungan kompetensi merek terhadap kepercayaan merek

Kompetensi merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman konsumen dalam menggunakan merek dan seberapa lama merek tersebut digunakan. Semakin lama konsumen menggunakan produk, berarti konsumen merasa bahwa merek tersebut dapat memenuhi kebutuhan, dapat diandalkan dan dapat dipercaya (Lau dan Lee, 1999).

Rafiq (2009) menyatakan secara implisit bahwa perasaan percaya konsumen terhadap merek tergantung dari kemampuan atau kompetensi merek dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H3: Kompetensi merek berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's.


(35)

4. Hubungan kepercayaan pada perusahaan terhadap kepercayaan merek

Lau dan Lee (1999) mengemukakan bahwa ketika entitas yang lebih besar dapat dipercaya maka entitas yang lebih kecil cenderung ikut dipercaya karena entitas yang lebih kecil tersebut merupakan bagian dari entitas yang lebih besar.

Dalam kasus perusahaan dan mereknya, perusahaan merupakan entitas terbesar dan merek merupakan entitas terkecil dari entitas terbesar tersebut. Oleh karena itu, konsumen yang menempatkan kepercayaan dalam sebuah perusahaan cenderung akan percaya pada merek (Lau dan Lee, 1999).

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H4: Kepercayaan pada perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's

5. Hubungan kesukaan pada merek terhadap kepercayaan merek

Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa rasa suka akan terbentuk ketika seseorang menemukan adanya kesamaan visi dan daya tarik didalamnya. Apabila konsumen menyukai suatu merek, maka konsumen tersebut akan muncul keinginan untuk mengetahui berbagai informasi tentang produk tersebut guna menuju tahap mempercayai merek.

Dari pernyataan diatas dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H5: Kesukaan pada merek berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's.


(36)

6. Hubungan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek

Kepercayaan merek memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan konsumen untuk menempatkan loyalitasnya pada merek tersebut. Kepercayaan merek didukung dengan adanya keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan resiko-resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif (Lau dan Lee, 1999). Ketika konsumen percaya pada merek, dan menunjukkan sebuah kemauan untuk mengandalkan merek, konsumen akan cenderung membentuk niat beli positif terhadap merek (Lau dan Lee, 1999).

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H6: Kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond's berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas merek.

C.

Model Penelitian

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lau dan Lee (1999) kepercayaan merek dipengaruhi oleh 3 variabel, variabel tersebut adalah karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik konsumen - merek. Ketiga variabel tersebut masing-masing memiliki dimensi. Karakeristik merek terbentuk dari reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek. Karakteristik perusahaan terbentuk dari dimensi kepercayaan pada perusahaan. Karakteristik konsumen - merek terbentuk dari kesukaan pada merek.


(37)

Berdasarkan ulasan landasan teori, model penelitian dapat digambarkan dalam Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Model Penelitian

Berdasarkan Gambar 2.2 dijelaskan bahwa faktor yang membentuk kepercayaan merek terhadap loyalitas merek dapat dipengaruhi oleh reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek. Model penelitian menunjukkan adanya hubungan kausal antar variabel.

Peneliti akan melakukan penelitian terhadap variabel independen, yaitu variabel prediktabilitas merek, kesukaan pada merek, kompetensi merek, reputasi

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

H5 (+)

H6 (+) Reputasi

Merek

Prediktabilitas Merek

Kompetensi Merek

Kepercayaan pada Perusahaan

Kesukaan pada Merek

Kepercayaan Merek

Loyalitas Merek


(38)

merek, dan kepercayaan pada perusahaan. Selanjutnya, variabel independen dihubungkan dengan variabel intervening untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabelintervening yaitu kepercayaan merek dan kemudian akan membentuk variabel dependen yaitu loyalitas merek.


(39)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek/Subjek Penelitian

Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah di Yogyakarta. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu konsumen yang menggunakan produk Pond’s. Setting penelitian adalah produk Pond’s. Dasar dalam memilih produk Pond’s sebagai setting penelitian karena setelah peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap 12 responden, peneliti menemukan bahwa sebagian besar dari responden percaya dan loyal dengan produk Pond’s. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa responden mengenal perusahaan yang memproduksi produk Pond’s yaitu PT.Unilever, sehingga hal ini memudahkan peneliti untuk melakukan pengukuran pada kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung oleh peneliti (Sugiyono, 2011). Peneliti mengumpulkan data secara langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang sesuai dengan kriteria penelitian.


(40)

C. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian dikatakan baik apabila sampel bersifat representatif atau dapat menggambarkan karakteristik populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan desain non-probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010). Jenis non-probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 106 responden. Pengambilan jumlah sampel ditentukkan berdasarkan Roscoe (1975) yang dikutip Sekaran (2013) memberikan acuan dalam pengambilan jumlah sampel bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yaitu konsumen produk POND’S yang sudah menggunakan produk lebih dari 4 bulan dan masih berlanjut, serta mengenal perusahaan yang memproduksi Pond’s yaitu PT.Unilever.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian field survey, yaitu penelitian


(41)

yang dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan membagikan kuesioner kepada responden yang dianggap memenuhi syarat dan mampu memberikan cukup informasi.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian.

1. Reputasi merek

Reputasi merek dapat dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Kosumen akan berpersepsi baik pada sebuah produk apabila sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 4 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu: a. Sejauh mana reputasi merek dianggap baik

b. Sejauh mana responden mendengar tanggapan orang lain bahwa merek dapat dipercaya

c. Sejauh mana reputasi merek terkenal baik

d. Sejauh mana responden mendengar tanggapan negatif mengenai merek

Setiap item pernyataan dalam variabel reputasi merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.


(42)

2. Prediktabilitas merek

Prediktabilitas merek yang baik menunjukkan keyakinan konsumen bahwa dengan menggunakan merek tersebut tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diiduga sebelumnya (Kelley dan Stahelski, 1970). Diukur dengan 4 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Sejauh mana persepsi responden bahwa merek dapat memenuhi harapan mereka

b. Sejauh mana responden dapat mengantisipasi cara kerja merek c. Sejauh mana responden merasakan konsistensi kualitas merek d. Sejauh mana responden merasakan konsistensi kinerja merek

Setiap item pernyataan dalam variabel prediktabilitas merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.

3. Kompetensi merek

Kompetensi merek menunjukkan sejauh mana merek memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 4 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Sejauh mana responden merasa dalam kategori produk sejenis, merek adalah yang terbaik

b. Sejauh mana responden menganggap merek lebih baik dibandingkan merek lain


(43)

c. Sejauh mana responden merasa kinerja merek lebih baik dibandingkan merek lain

d. Sejauh mana merek dapat mencukupi kebutuhan responden

Setiap item pernyataan dalam variabel kompetensi merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.

4. Kepercayaan pada perusahaan

Kepercayaan pada perusahaan menunjukkan sejauh mana konsumen yakin bahwa perusahaan yang memproduksi merek tersebut akan selalu memberikan kualitas produk yang tinggi (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 3 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Sejauh mana responden percaya dengan perusahaan

b. Sejauh mana responden merasa aman ketika menggunakan produk dari perusahaan

c. Sejauh mana responden mengandalkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang bekerja dengan baik

Setiap item pernyataan dalam variabel kepercayaan pada perusahaan diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.

5. Kesukaan pada merek

Kesukaan pada merek menunjukkan bahwa semakin tinggi keinginan konsumen terhadap merek maka semakin rendah kecenderungan konsumen


(44)

untuk beralih merek (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 3 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Sejauh mana responden suka pada merek b. Sejauh mana responden memilih merek

c. Sejauh mana responden mengunggulkan merek

Setiap item pernyataan dalam variabel kesukaan pada merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.

6. Kepercayaan merek

Kepercayaan merek menunjukkan bahwa konsumen bersedia untuk mengandalkan merek, dengan adanya kesediaan konsumen untuk mengandalkan merek maka konsumen berharap produk tersebut mampu menghindari terjadinya ketidaksesuaian dengan apa yang diharapkannya (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 4 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Sejauh mana merek dapat dipercaya

b. Sejauh mana responden percaya bahwa merek akan bekerja sesuai fungsinya

c. Sejauh mana responden mengandalkan merek d. Sejauh mana responden merasa aman pada merek

Setiap item pernyataan dalam variabel kepercayaan merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.


(45)

7. Loyalitas merek

Loyalitas merek menunjukkan bahwa konsumen harus menggunakan merek tersebut (Lau dan Lee, 1999). Diukur dengan 5 item pernyataan yang mengacu pada Lau dan Lee (1999), yaitu:

a. Niat responden untuk selalu membeli merek b. Sejauh mana responden setia terhadap merek

c. Sejauh mana responden akan menunggu merek tersedia di toko kembali d. Sejauh mana responden akan merekomendasikan merek pada orang lain e. Responden memberitahukan keunggulan merek pada orang lain

Setiap item pernyataan dalam variabel loyalitas merek diukur dengan menggunakan skala Likert dan diberi skor 1 sampai 5. Skor 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan skor 5 menunjukkan sangat setuju.

Pengukuran untuk setiap variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator Pengukuran Pengukuran Sumber

1. Reputasi Merek 1. Sejauh mana reputasi merek dianggap baik 2. Sejauh mana responden

mendengar tanggapan orang lain bahwa merek dapat dipercaya

3. Sejauh mana reputasi merek terkenal baik

4. Sejauh mana responden mendengar tanggapan negatif mengenai merek

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)

2. Prediktabilitas Merek

1. Sejauh mana persepsi responden bahwa merek dapat memenuhi

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)


(46)

No Variabel Indikator Pengukuran Pengukuran Sumber

harapan mereka

2. Sejauh mana responden dapat mengantisipasi cara kerja merek

3. Sejauh mana responden merasakan konsistensi kualitas merek

4. Sejauh mana responden merasakan konsistensi kinerja merek

3. Kompetensi

Merek

1. Sejauh mana responden merasa dalam kategori produk sejenis, merek adalah yang terbaik 2. Sejauh mana responden

menganggap merek lebih baik dibandingkan merek lain

3. Sejauh mana responden merasa kinerja merek lebih baik dibandingkan merek lain

4. Sejauh mana merek dapat mencukupi kebutuhan responden

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)

4. Kepercayaan pada Perusahaan

1. Sejauh mana responden percaya dengan

perusahaan

2. Sejauh mana responden merasa aman ketika menggunakan produk dari perusahaan

3. Sejauh mana responden mengandalkan

perusahaan untuk menghasilkan produk yang bekerja dengan baik

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)

5. Kesukaan pada Merek

1. Sejauh mana responden suka pada merek 2. Sejauh mana responden

memilih merek

3. Sejauh mana responden mengunggulkan merek

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)


(47)

No Variabel Indikator Pengukuran Pengukuran Sumber

Merek dapat dipercaya

2. Sejauh mana responden percaya bahwa merek akan bekerja sesuai fungsinya

3. Sejauh mana responden mengandalkan merek

4. Sejauh mana responden merasa aman pada merek

sampai 5 (1999)

7. Loyalitas

Merek

1. Niat responden untuk selalu membeli merek 2. Sejauh mana responden

setia terhadap merek 3. Sejauh mana responden

akan menunggu merek tersedia di toko kembali 4. Sejauh mana responden

akan merekomendasikan merek pada orang lain 5. Responden

memberitahukan

keunggulan merek pada orang lain

Skala Likert 1 sampai 5

Lau dan Lee (1999)

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Uji kualitas instrument dan data digunakan untuk mengetahui apakah alat analisis dan data yang digunakan menggambarkan fakta atau keadaan yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Peneliti menggunakan uji normalitas, uji validitas, dan uji reliabilitas untuk mengetahui kualitas dari data yang terkumpul.

1. Uji Normalitas

Menurut Rahmawati, Fajarwati, dan Fauziyah (2014) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, dependen


(48)

variabel dan independen variabel atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi dikatakan baik apabila memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Alat analisis yang digunakan untuk melakukan uji normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov, data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai sig > 0,05 (Ghozali, 2013).

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013). Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas konstruk. Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur sesuai dengan teori-teori yang digunakan unuk mendefinisikan suatu konstruk (Jogiyanto, 2013). Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan confirmatory factor analisys. Confirmatory factor analisys digunakan untuk menguji apakah indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk atau variabel (Ghozali, 2013). Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai factor loading≥ 0.5 (Hair et al., 1998).


(49)

3. Uji Reliabilitas

Menurut Rahmawati., dkk (2014) reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan, sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengukururan tersebut diulangi. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode cronbach’s alpha, yang kemudian diaplikasikan dengan komputer pada program SPSS (Statistical Package for Social Science). Apabila nilai cronbach’s alpha ≥ 0.60 maka alat ukur dinyatakan reliabel (Hair et al., 1998).

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan analisis regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono (2010) Metode analisis regresi berganda dilakukan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel terikat, bila terdapat dua atau lebih dari variabel bebas sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis regresi linier berganda dapat dilakukan jika penelitian memiliki dua variabel independen.

Dalam penelitian ini analisis regresi berganda akan dilakukan untuk menguji pengaruh dari setiap variabel independen yaitu reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek terhadap variabel intervening yang dijadikan sebagai variabel dependen yaitu kepercayaan merek. Persamaan regresi berganda


(50)

dalam penelitian ini sebagai berikut: Y1= b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 Keterangan:

Y1 : Kepercayaan Merek b1, b2, b3, b4, b5 : Koefisien Regresi X1 : Reputasi Merek X2 : Prediktabilitas Merek X3 : Kompetensi Merek

X4 : Kepercayaan pada Perusahaan X5 : Kesukaan pada Merek

Selain itu, analisis regresi linier sederhana akan dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel intervening yang dijadikan sebagai variabel independen yaitu kepercayaan merek terhadap variabel dependen loyalitas merek. Menurut Rahmawati., dkk (2014) analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel yang memengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y2= b1Y1 Keterangan:

Y2 : Loyalitas Merek b1 : Koefisien Regresi Y1 : Kepercayaan Merek

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pembuktian mengenai kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel (Basuki dan Prawoto, 2016). Pengujian hipotesis dilakukan dengan program SPSS 16. Beberapa uji hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu:


(51)

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Basuki dan Prawoto (2016) menyatakan bahwa uji koefisien determinasi adalah koefisien yang menjelaskan hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

2. Uji t

Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nol (H0). Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen (Basuki dan Prawoto, 2016). Penelitian ini akan melakukan 2 kali uji regresi, yaitu uji regresi berganda dan uji regresi linier sederhana.


(52)

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian

1. Sejarah Pond’s

Pond’s merupakan salah satu produk kecantikan yang dikeluarkan PT. Unilever Indonesia, Pond’s diyakini sebagai perawatan kulit yang memberikan kekuatan kepada para wanita khususnya untuk kulit mereka agar tetap cantik dan lembut seiring perubahan dunia. Tahun 1846, seorang ahli farmasi berasal dari Amerika yaitu Theron T Pond menemukan ekstrak teh hijau dari witch hazel, yang dapat memperkuat kulit, memperbaiki luka kecil dan sejumlah penyakit ringan lainnya. Sehingga, pada saat itu ekstrak teh hijau ini dijadikan sebagai salah satu bahan yang terkandung dalam produk Pond’s (http://www.ponds.co.id).

Ketika memasuki abad ke-20 dan pecahnya Perang Dunia ke-2, wanita dituntut mengambil alih pekerjaan para pria untuk pergi berperang. Hal tersebut mendorong pihak Pond’s untuk menciptakan suatu produk perawatan wajah yang dibutuhkan para wanita agar tetap dapat menjaga keanggunan, kelembutan, dan feminimitas saat menjalani peranan baru mereka. Oleh karena itu, Pond’s mengeluarkan Pond’s Cold Cream dan Pond’s Vanishing Cream.

Tahun 1960-an Pond’s memperkenalkan logo bunga Tulipnya, alasan pihak Pond’s memilih bunga Tulip sebagai logo pada produk-nya karena


(53)

dapat disimbolkan sebagai kecantikan wanita yang lembut mempesona dan melambangkan janji Pond’s bahwa produknya tidak hanya dapat memberikan kelembutan diluar, melainkan juga dapat memberikan kekuatan dari dalam.

Tahun 1990-an Pond’s Institute diresmikan, terdapat 700 ahli ilmu pengetahuan dan spesialis kulit jaringan global yang tergabung. Pond’s mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pakar terkemuka dalam riset dan diagnosis perawatan muka mutakhir. Pond’s Institute memperkenalkan beberapa produk pertama di dunia untuk membersihkan dan mencerahkan kulit, serta mengatasi penuaan. Salah satunya termasuk VAO-B3 yang mampu mencerahkan noda gelap pada kulit dalam 7 hari.

Kini produk Pond’s tidak hanya tersedia untuk wanita saja, melainkan sudah tersedia seri produk untuk Pria. Pond’s telah diformulasikan untuk berbagai jenis kulit, usia, lingkungan, dan gaya hidup. Sehingga banyak sekali varian produk Pond’s yang sudah beredar di pasaran. Berikut ini beberapa produk Pond’s yang dipasarkan di Indonesia:

a. Produk untuk wanita

1) Acne Solution yaitu produk yang mengandung active thymo-t

essence untuk kulit berjerawat. Produk ini dapat membersihkan wajah dan diyakini jerawat berkurang hanya dalam 3 hari. Pond’s

Acne Solution menggunakan teknologi unik Lock + Clear

Technologyuntuk menghilangkan bakteri penyebab jerawat.


(54)

kulit anda tampak lebih muda dalam 7 hari.

3) Age Miracle Firm&Lift yaitu produk anti penuaan dini khusus area Y-zone (rahang, dagu, dan leher) sehingga terasa lebih kencang. Produk ini diklaim sebagai produk yang mampu membuat wajah tampak 10 tahun lebih muda.

4) Flawless Whiteyaitu produk yang diformulasikan dengangenactive, dimana dapat membantu mencerahkan dan menghilangkan vlek hitam hanya dalam 7 hari.

5) Pure White mengandung Vitamin B3 dan Activated Carbon yang

mampu membersihkan wajah sampai kedalam pori-pori, dengan 3x purify poweruntuk wajah 3x lebih bersih bercahaya.

6) White Beauty yaitu produk yang mampu membersihkan sampai

lapisan kulit epidermis, sehingga kulit tampak bersih dan noda tersamarkan.

b. Produk untuk Pria

1) Energy Chargeyaitu produk yang mengandung Coffee Bean Extract

& Cooling Menthol, mampu membantu mencerahkan dan

menyegarkan kulit dengan seketika.

2) Acne Clear Oil Control yaitu produk yang diperuntukkan wajah

berjerawat dan berminyak. Mengandung mineral clay yang mampu menyerap minyak dan mengendalikan kotoran kulit, serta salicylic acidyang dikenal secara efektif untuk mencegah jerawat.


(55)

meyegarkan wajah akibat polusi.

4) White Boostyaitu produk yang mengandungWhite Ginseng Extract & Deep Scrub beads. Produk ini dapat membantu meremajakan, mencerahkan, dan menyegarkan kulit seketika.

Saat ini Pond’s dikenal sebagai merek pemimpin perawatan kulit lintas benua. Oleh karena itu, Pond’s akan terus memanfaatkan keahlian mereka untuk melakukan inovasi dan menciptakan penemuan perawatan kulit yang revolusioner, menjaga kulit tetap kuat dan lembut pada wajah yang terus berubah, dari bahaya radikal bebas yang terus meningkat, dan dari gaya hidup yang penuh tekanan. Pond's akan selalu berusaha membantu wanita dan pria untuk percaya diri dan terus memberikan pengaruh yang positif bagi dunia di sekitar mereka (http://www.ponds.co.id/).

2. Deskripsi Responden

Peneliti membagikan kuesioner sebanyak 119 yang terdiri dari 27 pertanyaan. Kuesioner tersebut ditujukan kepada responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah konsumen produk Pond’s yang sudah menggunakan produk lebih dari 4 bulan dan masih berlanjut, serta mengenal perusahaan yang memproduksi Pond’s yaitu PT.Unilever.

Peneliti membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 bulan untuk mengumpulkan 119 kuesioner. Namun, kuesioner yang dapat dikumpulkan kembali oleh peneliti sebanyak 117 kuesioner. Setelah peneliti melakukan


(56)

analisis terhadap 117 kuesioner, peneliti menemukan 11 kuesioner yang tidak dapat dianalisis lebih lanjut, dikarenakan terdapat beberapa item pertanyaan yang tidak diisi atau terlewatkan responden. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti hanya dapat menganalisis sebanyak 106 kuesioner.

Hal yang membuat peneliti membutuhkan waktu lama dalam mengumpulkan kuesioner karena saat ini produk on the counter khususnya produk Pond’s sudah banyak ditinggalkan oleh konsumennya. Tidak semua produk Pond’s di jual diseluruh kota, sehingga konsumen mulai kesulitan dalam mencari varian produk yang mereka inginkan.

Beberapa produk lama Pond’s seperti Serum Pond’s Flowers, Serum Pond’s Flawless White, dan Pond’s Gold Radiance sudah tidak diproduksi kembali. Pond’s juga memproduksi ulang beberapa produk lama dengan formula dan kemasan yang berbeda, sepertiPinkish Whiteyang diperbaharui menjadi White Beauty, dan Pond’s Acne Clear White Facial diperbaharui menjadi Pond’s Acne Solution Facial. Namun, hal ini banyak menimbulkan kontra dikalangan para konsumen. Alasannya karena mereka merasa produk yang sudah diperbaharui tidak memberikan hasil yang lebih maksimal sesuai dengan yang mereka inginkan, melainkan menambah masalah baru pada wajah mereka. Oleh karena itu, konsumen produk Pond’s banyak yang mulai beralih ke produk lain yang dianggap lebih dipercaya untuk mengatasi masalah pada kulit wajah mereka.

Saat ini masyarakat lebih memilih produkskin careyang diproduksi oleh klinik kecantikan. Masyarakat dapat langsung berkonsultasi dengan dokter


(57)

yang berpengalaman, ditangani dengan prosedur medis yang dapat dijamin keamanannya, dan diberikan resep obat sesuai keluhan mereka. Gambaran umum responden yang mengikuti penelitian ini tampak pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Dasar Klasifikasi Sub Klasifikasi Jumlah Persentase

Jenis Kelamin PriaWanita 1492 13.2%86.8%

Total 106 100%

Usia 17-20 Tahun 21-25 Tahun 26-29 Tahun 30-35 Tahun 36-49 Tahun 26 56 12 5 7 24.53% 52.83% 11.32% 4.71% 6.6%

Total 106 100%

Pendidikan Terakhir SMA D3 S1 Tidak diisi lainnya 53 20 18 4 11 50% 18.87% 17% 3.8% 10.4%

Total 106 100%

Pekerjaan PNS Pegawai Swasta Wiraswasta Mahasiswa Pelajar lainnya 12 21 13 53 3 4 11.32% 19.81% 12.3% 50% 2.83% 3.77%

Total 106 100%

Pengeluaran

Per-Bulan < Rp 1.000.000Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 > Rp 4.000.000

15 52 27 12 14.15% 49.06% 25.5% 11.32%

Total 106 100%

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari jenis kelamin bahwa mayoritas konsumen produk Pond’s adalah wanita sebesar 86,8%. Berdasarkan usia diketahui sebagian besar usia konsumen yang menggunakan produk Pond’s adalah usia 21-25 tahun yaitu 52,83%. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswi


(58)

merupakan konsumen potensial bagi produk kecantikan khususnya Pond’s. Keinginan wanita muda untuk selalu tampil cantik dan menarik memberikan peluang bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Pada usia ini konsumen termasuk dalam golongan usia yang produktif, sehingga mereka akan terus melakukan pembelian untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.

Berdasarkan pendidikan terakhir diketahui bahwa pendidikan terakhir konsumen produk Pond’s mayoritas adalah SMA. Berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa dari 106 responden mayoritas adalah responden yang berstatus sebagai mahasiswa, yaitu sebanyak 50%. Berdasarkan pengeluaran per-bulan, konsumen yang paling banyak menggunakan produk Pond’s adalah konsumen yang memiliki pengeluaran Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 dengan persentase 49,06%.

B. Pengujian Instrumen

Penelitian ini melakukan pengujian instrumen dengan uji normalitas, uji validitas, dan uji reliabilitas

1. Uji Normalitas

Menurut Rahmawati dkk., (2014) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, dependen variabel dan independen variabel atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2013). Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah


(59)

data dalam penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 16.

Peneliti melakukan 2 tahap untuk melakukan uji normalitas, karena model dalam penelitian ini memiliki variabel intervening yaitu kepercayaan merek. Tahap 1 menjelaskan apakah data variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek, terhadap data variabel kepercayaan merek terdistribusi normal. Tahap 2 menjelaskan apakah data variabel kepercayaan merek terhadap data variabel loyalitas merek terdistribusi normal. Hasil uji normalitas tahap 1 dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Hasil Normalitas Variabel Reputasi Merek, Prediktabilitas Merek, Kompetensi Merek, Kepercayaan Pada Perusahaan, dan Kesukaan Pada

Merek Terhadap Variabel Kepercayaan Merek

a. Test distribution is Normal. Sumber: Data primer diolah, 2017

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 106

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.07076072

Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .076

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.009


(60)

Berdasar hasil pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1.009 dan nilai signifikansi > 0,05 yaitu sebesar 0.260, sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal.

Selanjutnya, peneliti melakukan uji normalitas data variabel kepercayaan merek terhadap data variabel loyalitas merek. Hal ini dilakukan guna mengetahui apakah data variabel kepercayaan merek terhadap data variabel loyalitas merek memiliki distribusi normal atau tidak. Apabila uji normalitas menunjukkan bahwa semua data dalam penelitian terdistribusi normal, maka peneliti dapat melanjutkan analisis lebih lanjut. Hasil uji normalitas tahap 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Hasil Normalitas Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 106

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.71069819

Most Extreme Differences Absolute .089

Positive .089

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .916

Asymp. Sig. (2-tailed) .371

a. Test distribution is Normal. Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasar hasil pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,916 dan nilai signifikansi > 0,05 yaitu sebesar 0.371, sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal.


(61)

2. Uji Validitas

Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu instrument dikatakan valid apabila memiliki nilai factor loading > 0.5 (Hair et al., 1998). Perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 menggunakan confirmatory factor analisys. Peneliti melakukan uji validitas dengan data yang seluruhnya terkumpul, yaitu 106 kuesioner. Tahap pertama untuk melakukan analisis fakor, peneliti menguji kecukupan sampel dari analisis faktor dengan melihat indikasi KMO dan signifikansi. Peneliti melakukan uji KMO dengan varimax method, yaitu metode rotasi orthogonal untuk meminimalisasi jumlah indikator yang mempunyaifactor loadingtinggi pada tiap faktor. Kriteria nilai standar KMO sebesar > 0,5. Jika hasil KMO memenuhi nilai standar, maka variabel dan sampel memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut (Usman, dan Sobari, 2013).

Hasil analisis faktor yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah hasil dari analisis faktor yang sudah diiterasi kembali dan menghasilkan data yang valid. Peneliti melakukan analisis faktor kembali, karena pada analisis faktor yang pertama hasil analisis faktor tidak menunjukkan data yang valid.

Peneliti tidak mengikut sertakan item pertanyaan P1, O4, C4, dan L1 untuk dianalisis. Keempat item pertanyaan tersebut merupakan item pertanyaan yang menyebabkan data menjadi tidak valid. Hasil KMO sebelum


(62)

diiterasi dapat dilihat pada Lampiran 6 yang menunjukkan nilai KMO sebesar 0,905 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Hasil KMO and Bartlett’s Test setelah dilakukan iterasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Hasil KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square

df Sig.

.892 2.909E3 253 .000

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 nilai KMO sebesar 0.892 dan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dan sampel memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

Tahap kedua, peneliti melihat butir-butir indikator yang dianggap tidak valid. Butir indikator yang tidak valid dilihat dari hasil korelasi, apabila memiliki korelasi < 0,5 maka dinyatakan tidak valid. Selanjutnya, untuk melihat korelasi antar variabel dapat dilihat pada tabel Anti-Image Matrices pada bagian Anti-Image Correlation dimana jika MSA (Measure of Sampling Adequacy) menunjukkan nilai > 0,5 maka indikator masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut (Usman, dan Sobari, 2013). Hasil Measure of Sampling Adequacy setiap indikator dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai setiap butir indikator > 0,5 dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tahap ketiga, peneliti melihat jumlah faktor. Jumlah faktor bisa dilihat dengan mengontrol nilai eigenvalues ataupun mengontrol number of factors. Peneliti mengontrol dengan menggunakan number of factors sebesar 7, karena


(63)

dalam penelitian ini peneliti menggunakan 7 variabel. Serta, peneliti juga mengontrol suppress absolute values less than 0,5 agar output pada rotated component matrixhanya menampilkan nilai > 0,5.

Tahap keempat, peneliti melihat indikator yang menunjukkan bahwa hasil setiap faktor sudah tidak ambigu atau adanya ketidakjelasan yang dapat dilihat pada tabel rotated component matrix. Pada langkah pertama hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P1, O4, C4, dan L1 tidaklah valid. Suatu data dapat dikatakan tidak valid apabila memiliki nilai faktorloading < 0,5, setiap indikator dari masing-masing variabel tidak mengelompok dalam satu kolom variabel yang sama, indikator memiliki nilai faktor loading > 0,5 namun terdapat didalam dua kolom, dan indikator tidak memiliki nilai faktorloading.

Penelitian ini menunjukkan nilai P1 sebesar 0,528 namun indikator ini tidak mengelompok dengan indikator lain yang satu variabel. Indikator O4 menimbulkan ketidakjelasan karena memiliki dua nilai faktor loading > 0,5 dikolom yang berbeda. Indikator C4 memiliki nilai sebesar 0,522 namun indikator ini tidak mengelompok dengan indikator lain yang satu variabel. Indikator L1 tidak memiliki nilai faktorloading.

Hasil rotated component matrix yang menunjukkan bahwa data tidaklah valid dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasar hasil tersebut maka item pertanyaan P1, O4, C4, dan L1 harus dikeluarkan dan peneliti melakukan iterasi ulang. Iterasi ulang dilakukan dengan cara melakukan analisis faktor kembali dari tahap pertama. Hasil output rotated component matrix setelah dilakukan iterasi ulang dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.


(64)

Tabel 4.5

Hasil Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrix

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 6 iterations.

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasar Tabel 4.5 dapat dilihat hasil uji validitas pada tabel rotated component matrix menunjukkan bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai > 0,5 dan variabel mengelompok kedalam faktor yang bersangkutan, sehingga item pertanyaan dinyatakan valid. Namun, item pertanyaan berkurang menjadi 23, karena item pertanyaan P1, O4, C4, dan L1 sudah dikeluarkan.

3. Uji Reliabilitas

Menurut Rahmawati., dkk (2014) Suatu instrumen dikatakan reliabel jika terdapat stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan,

Component Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

L2 L3 L4 L5 .872 .893 .831 .678 Valid F1 F2 F3 F4 .888 .861 .675 .869 Valid C1 C2 C3 .828 .836 .824 Valid R1 R2 R3 .752 .807 .760 Valid K1 K2 K3 .847 .844 .698 Valid O1 O2 O3 .704 .772 .785 Valid P2 P3 P4 .787 .757 .862 Valid


(65)

sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulangi. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode cronbach’s alpha, yang kemudian diaplikasikan dengan komputer pada program SPSS (Statistical Package for Social Science). Apabila nilai cronbach’s alpha > 0,60 maka alat ukur dinyatakan reliabel (Hair dkk., 1998).

Uji reliabilitas yang disajikan dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Hasil uji reliabilitas yang diuji dengan SPSS 16 dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasar Tabel 4.6 diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha untuk variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, kesukaan pada merek, kepercayaan merek, dan loyalitas merek mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu di atas ≥ 0.70 dari nilai standar cronbach’s Alpha ≥ 0.60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel dan kuesioner dinyatakan handal.

Nama Variabel Hasil Uji Reliabilitas /Construct Reliablity Keterangan Reputasi Merek (X1) 0.950 Reliabel Prediktabilitas Merek (X2) 0.738 Reliabel Kompetensi Merek (X3) 0.945 Reliabel Kepercayaan pada Perusahaan (X4) 0.986 Reliabel Kesukaan pada Merek (X5) 0.886 Reliabel Kepercayaan Merek (Y) 0.986 Reliabel Loyalitas Merek (Z) 0.931 Reliabel


(66)

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

Hasil penelitian menggambarkan hasil uji analisis data kuantitatif yang ditujukan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap varabel terikat. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan analisis regresi dengan bantuan program komputer SPSS 16.

Pengujian hipotesis menggunakan koefisien determasi (R2) dan uji t.

Koefisien determasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen (Basuki dan Prawoto, 2016). Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen (Basuki dan Prawoto, 2016).

Penelitian ini terdapat variabel intervening, sehingga peneliti akan melakukan analisis regresi dengan 2 model. Model 1 melakukan analisis regresi berganda untuk menganalisis hubungan variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek terhadap variabel kepercayaan merek. Model 2 melakukan analisis regresi linier sederhana untuk menganalisis hubungan variabel kepercayaan merek terhadap loyalitas merek.

Pada uji hipotesis model 1, peneliti menjadikan variabel kepercayaan merek sebagai variabel dependen. Hasil uji hipotesis model 1 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.


(67)

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Reputasi Merek, Prediktabilitas Merek, Kompetensi Merek, Kepercayaan Pada Perusahaan, dan Kesukaan

Pada Merek Terhadap Variabel Kepercayaan Merek

Variabel Bebas

Standardized

Coefficients t Sig Keterangan

Beta

1 (Constant) -1.170 .245

Reputasi

Merek .224 2.267 .026 Signifikan

Prediktabilitas

Merek .035 .493 .623 Tidak Signifikan

Kompetensi

Merek .327 3.099 .003 Signifikan

Kepercayaan pada

Perusahaan

.200 2.085 .040

Signifikan Kesukaan

pada Merek .110 1.207 .230 Tidak Signifikan

R2= 0.525

Adjusted R Square (R2)= 0.502

Sig= 0.000

Variabel Dependen: Kepercayaan Merek

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasar hasil perhitungan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda model 1 sebagai berikut:

Y1= 0,224 X1+0,035 X2+ 0,327 X3+ 0,200 X4+ 0,110 X5

Keterangan:

Y1 : Kepercayaan Merek

X1 : Reputasi Merek

X2 : Prediktabilitas Merek

X3 : Kompetensi Merek

X4 : Kepercayaan pada Perusahaan

X5 : Kesukaan pada Merek

Tabel 4.7 menjelaskan hasil uji hipotesis variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek terhadap variabel kepercayaan merek. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan jika nilai sig


(68)

< 0,05.

Jika dilihat dari nilai standardized coefficient, variabel kompetensi merek memiliki nilai standard coefficient paling tinggi yaitu 0,327. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi merek adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel kepercayaan konsumen yang menggunakan produk POND’S.

Berdasar Tabel 4.7 diperoleh hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,525

atau 52,5%,. Hal ini menunjukkan bahwa 52,5% variasi variabel kepercayaan merek dapat dijelaskan oleh variasi variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek.

Nilai Adjusted R Square yang ditunjukan pada Tabel 4.7 sebesar 0.502 atau 50,2%. Hal ini menunjukkan bahwa 50,2% kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Pond’s dapat dijelaskan oleh variabel reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek, kepercayaan pada perusahaan, dan kesukaan pada merek.

Pada tahap selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis yang disusun dapat didukung atau tidak didukung, maka dapat dilihat dari perhitungan signifikansi masing-masing hipotesis sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis pertama bertujuan untuk mengetahui apakah reputasi merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti pada tabel 4.7 hubungan reputasi merek dengan kepercayaan merek menunjukkan bahwa nilai sig= 0,026 dari nilai taraf signifikansi < 0.05 dan nilai Beta () sebesar 0.224. Hasil perhitungan


(1)

Lampiran 11 Reliabilitas

Variabel Prediktabilitas Merek

Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P2 7.63 2.025 .534 .686

P3 7.41 1.958 .514 .710

P4 7.45 1.698 .647 .548

Variabel Kesukaan pada Merek

Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.738 3

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(2)

Lanjutan

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

K1 7.34 3.065 .688 .915

K2 7.20 2.446 .889 .735

K3 6.99 2.905 .770 .846

Variabel Kompetensi Merek

Reliabiitas

Case Processing Summary

N

%

Cases Valid

106

100.0

Excluded

a

0

.0

Total

106

100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

O1 7.90 2.742 .876 .928

O2 7.92 2.821 .892 .916

O3 7.87 2.763 .890 .917

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(3)

Variabel Reputasi Merek

Reliabilitas

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

F1 13.32 3.953 .943 .916

F2 13.37 3.644 .947 .913

F3 13.54 3.813 .796 .966

F4 13.24 4.353 .871 .941

Variabel Kepercayaan pada Perusahaan

Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

R1 8.23 3.320 .920 .960

R2 8.30 3.070 .947 .941

R3 8.32 3.287 .926 .955

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.950 4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(4)

Variabel Kepercayaan Merek

Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

C1 7.30 3.737 .964 .930

C2 7.37 3.606 .943 .944

C3 7.58 3.770 .889 .983

Variabel Loyalitas Merek

Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.968 3

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.931 4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 106 100.0

Excludeda 0 .0

Total 106 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted if Item DeletedScale Variance

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

L2 12.18 5.558 .929 .883

L3 12.06 5.825 .852 .908

L4 12.25 5.601 .921 .886


(5)

Lampiran 12

Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Reputasi Merek, Prediktabilitas

Merek, Kompetensi Merek, Kepercayaan Pada Perusahaan, dan Kesukaan

Pada Merek Terhadap Variabel Kepercayaan Merek

ANOVAb

Model SquaresSum of df Mean Square F Sig.

1 Regression 452.474 5 90.495 22.130 .000a

Residual 408.932 100 4.089

Total 861.406 105

a. Predictors: (Constant), R, P, K, F, O b. Dependent Variable: C

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.368 2.024 -1.170 .245

P .052 .105 .035 .493 .623

K .129 .107 .110 1.207 .230

O .379 .122 .327 3.099 .003

F .245 .108 .224 2.267 .026

R .214 .103 .200 2.085 .040

a. Dependent Variable: C

Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare Std. Error ofthe Estimate

1 .725a .525 .502 2.022


(6)

Lampiran 13

Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Variabel Kepercayaan Merek

Terhadap Variabel Loyalitas Model

Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare Std. Error of theEstimate

1 .567a .321 .315 2.585

a. Predictors: (Constant), C

Lanjutan

ANOVAb

Model SquaresSum of df Mean Square F Sig.

1 Regression 328.805 1 328.805 49.193 .000a

Residual 695.129 104 6.684

Total 1023.934 105

a. Predictors: (Constant), C b. Dependent Variable: L

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.421 1.011 9.314 .000

C .618 .088 .567 7.014 .000


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK PELANGGAN-MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN DAN LOYALITAS MEREK (STUDI PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA JEMBER)

0 25 19

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK PELANGGAN-MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN DAN LOYALITAS MEREK (STUDI PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA JEMBER)

0 22 19

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK PELANGGAN-MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN DAN LOYALITAS MEREK (STUDI PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA JEMBER)

1 22 19

Pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas merek Indomie

1 14 158

MEMBANGUN LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK, KARAKTERISTIK MEREK, DAN KARAKTERISTIK HUBUNGAN PELANGGAN-MEREK (Studi Pada Pelanggan Bedak Muka Pixy di Bandar Lampung)

2 12 85

Pengaruh Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Konsumen-Merek terhadap Loyalitas Merek melalui Kepercayaan terhadap Merek (Studi Kasus pada Konsumen Obat Kumur Merek Listerine di Kota Semarang).

1 15 12

PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA.

0 3 14

PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA.

0 3 16

Pengaruh Brand Trust Pada Repurchase Intention : Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan dan Karakteristik Konsumen Merek Sebagai Anteseden Brand Trust.

0 0 23

PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK PELANGGAN-MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK PADA PRODUK LAYANAN JASA BERBASIS TEKNOLOGI (Studi Kasus Merek Go-Ride pada PT. Go-jek Indonesia di Yogyakarta).

0 0 170