LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian Pada Polres Jember.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENERBITAN

SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN

PADA POLRES JEMBER

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Dwi Yuniar Pradoko NIM : 09.41010.0175

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

ABSTRAK

Pada Bagian SKCK di POLRES Jember terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul dalam proses pembuatan maupun perpanjangan SKCK. Selama ini belum ada pengelolaan data diri pemohon, sehingga pencarian data membutuhkan waktu cukup lama. Petugas juga harus menginputkan kembali data pemohon yang telah diisi dari form SKCK, dan itu memakan waktu sehingga penerbitan SKCK kurang cepat.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Bagian SKCK di POLRES Jember membutuhkan aplikasi penerbitan SKCK yang dapat menangani keluhan-keluhan yang ada saat ini. Aplikasi yang akan dirancang dan dibangun ini juga diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK.

Untuk membangun aplikasi penerbitan SKCK, perlu dilakukan pengumpulan data serta menganalisis proses yang ada. Setelah itu barulah didesain sistem yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada bagian pembuatan SKCK.

Aplikasi penerbitan SKCK ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK dalam melakukan pengelolaan, penyimpanan, dan pencarian data diri pemohon sehingga proses penerbitan SKCK lebih cepat.

Kata kunci: Aplikasi Penerbitan SKCK, PHP, POLRES Jember.

STIKOM


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Kontribusi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM POLRES JEMBER ... 7

2.1 Sejarah Singkat Polres Jember ... 7

2.2 Visi dan Misi Polres Jember ... 7

2.3 Struktur Organisasi Polres Jember ... 8

2.4 Deskripsi Tugas ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 30

3.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia ... 30

3.2 Pelayanan Publik ... 30

3.3 Surat Keterangan Catatan Kepolisian ... 31

3.4 Aplikasi ... 32

STIKOM


(4)

Halaman

3.5 PHP ... 32

3.6 Server ... 33

3.7 Konsep Pemodelan Sistem ... 34

3.8 Konsep Basis Data ... 35

3.9 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 36

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 39

4.1 Menganalisis Sistem ... 39

4.2 Mendesain Sistem ... 44

4.2.1 System Flow ... 44

4.2.2 Context Diagram ... 50

4.2.3 Diagram Jenjang Proses ... 50

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 55

4.2.5 ERD ... 58

4.2.6 Struktur Tabel ... 61

4.2.7 Desain Input Output ... 65

4.2.8 Desain Interface... 68

4.3 Membangun Sistem ... 71

4.4 Menjelaskan Penggunaan Aplikasi... 72

BAB V PENUTUP... 81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 83

STIKOM


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Struktur Tabel Petugas ... 62

Tabel 4.2 Struktur Tabel Pemohon... 62

Tabel 4.3 Struktur Tabel SKCK ... 64

Tabel 4.4 Struktur Tabel Agama ... 64

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kebangsaan ... 65

Tabel 4.6 Struktur Tabel Tempat Lahir ... 65

STIKOM


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Polres Jember ... 9

Gambar 4.1 Document Flow Pembuatan SKCK ... 41

Gambar 4.2 Document Flow Perpanjangan SKCK ... 43

Gambar 4.3 System Flow Pengisian Formulir SKCK ... 45

Gambar 4.4 System Flow Pembuatan SKCK ... 47

Gambar 4.5 System Flow Perpanjangan SKCK ... 49

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level Context ... 50

Gambar 4.7 Diagram Jenjang Level 0 ... 51

Gambar 4.8 Diagram Jenjang Level 1 Mengelola Data Master Pemohon .... 51

Gambar 4.9 Diagram Jenjang Level 1 Melakukan Transaksi ... 52

Gambar 4.10 Diagram Jenjang Level 2 Melakukan Transaksi Pembuatan SKCK ... 53

Gambar 4.11 Diagram Jenjang Level 2 Melakukan Transaksi Perpanjangan SKCK ... 54

Gambar 4.12 Diagram Jenjang Level 1 Membuat Laporan ... 54

Gambar 4.13 DFD Level 0 ... 56

Gambar 4.14 DFD Level 1 Mengelola Data Master Pemohon ... 56

Gambar 4.15 DFD Level 1 Melakukan Transaksi Penerbitan SKCK ... 58

Gambar 4.16 DFD Level Membuat Laporan ... 58

Gambar 4.17 CDM ... 60

Gambar 4.18 PDM ... 61

Gambar 4.19 Form Daftar Pertanyaan SKCK ... 66

Gambar 4.20 Form SKCK ... 67

STIKOM


(7)

Halaman

Gambar 4.21 Form Laporan Penerbitan SKCK ... 68

Gambar 4.22 Form Login ... 69

Gambar 4.23 Form Master Pemohon ... 70

Gambar 4.24 Form Update Data Pemohon ... 71

Gambar 4.25 Halaman Utama ... 73

Gambar 4.26 Halaman Isi Form ... 74

Gambar 4.27 Halaman Pencarian Data ... 75

Gambar 4.28 Halaman Login ... 75

Gambar 4.29 Halaman Pemohon ... 76

Gambar 4.30 Halaman Permohonan SKCK ... 77

Gambar 4.31 Halaman Cetak SKCK ... 78

Gambar 4.32 Halaman Laporan Penerbitan SKCK ... 79

Gambar 4.33 Halaman Cetak Laporan Penerbitan SKCK ... 80

STIKOM


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Balasan Instansi ... 83

Lampiran 2 Form KP-5 Acuan Kerja ... 84

Lampiran 3 Form KP-6 Log Perubahan ... 86

Lampiran 4 Form KP-7 Kehadiran Kerja Praktek ... 88

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Kelompok Kerja Praktek ... 89

Lampiran 6 Listing Program ... 91

STIKOM


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu manusia untuk berpikir lebih maju pula. Dengan didorong perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala sesuatu dilaksanakan dengan cepat, tepat dan teliti. Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi komputer. Untuk mempermudah kegiatan transaksional sehari-hari, dibuat suatu perencanaan sistem yang mengacu pada pengolahan data secara sistematis yang diimplementasikan pada suatu program.

Penemuan teknologi komputer dan informatika sejak awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Dari pernyataan tersebut, pengolahan data yang dulunya dilakukan secara manual, sudah tidak perlu dilakukan kembali karena akan memakan waktu yang lama serta membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan perubahan secara keseluruhan terhadap sistem kerja yang awalnya manual menjadi terkomputerisasi.

Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, politik bahkan bidang medis. Salah satu bidang yang juga terambah adalah bidang yang bergerak pada pelayanan masyarakat, bidang yang melayani semua lapisan masyarakat, dan dikelola oleh badan milik pemerintah. Salah satu badan pemerintah yang melayani pelayanan masyarakat ini adalah Kepolisian. Dan salah satu pelayanan yang belum terambah oleh teknologi,

STIKOM


(10)

2

yaitu pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dahulu bernama Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB), padahal pelayanan ini cukup banyak melayani permintaan masyarakat. SKCK berguna untuk mengetahui identitas yang valid tentang jati diri seseorang, serta digunakan sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan, pengajuan beasiswa, atau untuk kebutuhan yang lain. SKCK juga digunakan untuk menerangkan bahwa orang yang bersangkutan tidak memiliki catatan atau keterlibatan dalam kegiatan kriminal.

POLRES Jember adalah Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat, serta penegakan hukum untuk memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah hukum POLRES Jember. POLRES Jember memiliki sebagian tugas untuk mengelola data SKCK.

Selama ini pengolahan data SKCK sudah menggunakan komputer, namun hanya sebatas menggunakan Microsoft Office Word, sehingga saat mencari suatu file, petugas merasa kesulitan. Hal ini disebabkan karena data diri pemohon tidak disimpan dalam suatu database. Masalah lain yang timbul adalah petugas harus menginputkan kembali data pemohon yang telah diisi dari form SKCK ke komputer. Bagi pemohon yang akan melakukan perpanjangan SKCK karena masa berlaku SKCK sudah habis, mereka harus mengikuti semua prosedur pembuatan SKCK mulai dari awal seperti mengisi formulir dan lain-lain, padahal mereka sudah pernah mengisi formulir tersebut, dan hal tersebut memakan waktu.

Banyaknya permohonan penerbitan SKCK dari masyarakat menyebabkan staf bagian pembuatan SKCK merasa kesulitan serta dituntut bekerja lebih cepat dalam melakukan penerbitan SKCK. Oleh karena itu,

STIKOM


(11)

3

POLRES Jember membutuhkan aplikasi yang dapat menangani keluhan-keluhan yang ada saat ini. Aplikasi yang akan dirancang dan dibangun ini juga diharapkan dapat membantu pihak POLRES Jember untuk menunjang dan mendukung kemajuan pelayanan yang terpadu, sehingga pemohon mendapatkan pelayanan yang lebih cepat.

Aplikasi yang akan dirancang dan dibangun ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK di POLRES Jember dalam melakukan pembuatan dan perpanjangan SKCK, menyimpan dan mencari data pemohon sehingga dapat melakukan penerbitan SKCK tanpa harus menginputkan kembali data pemohon yang telah diisi dari form SKCK, serta dapat menghasilkan laporan yang valid dan terjamin.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang perusahaan di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi penerbitan SKCK pada POLRES Jember, sehingga dapat memudahkan petugas untuk melayani masyarakat yang ingin membuat atau memperpanjang SKCK.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan aplikasi ini diperlukan pembatasan agar tidak menyimpang dari topik yang diambil. Pembatasan tersebut adalah:

Ruang lingkup dalam aplikasi ini adalah proses yang berhubungan dengan pembuatan dan perpanjangan SKCK pada POLRES Jember, meliputi penginputan, penyimpanan dan pencarian data pemohon SKCK serta penerbitan SKCK. Pada aplikasi ini hanya disediakan (satu) user yaitu admin, admin sendiri tugasnya dapat melakukan penginputan data diri pemohon, update data diri

STIKOM


(12)

4

pemohon serta melakukan penerbitan SKCK. Data yang digunakan dalam aplikasi ini adalah data pemohon SKCK yang telah diisi oleh pemohon sendiri. Pada aplikasi ini menggunakan PHP & MySQL.

1.4 Tujuan

Dengan melihat perumusan masalah dan batasan yang ada, maka didapatkan tujuan dari dilaksanakannya kerja praktek yaitu merancang dan membangun aplikasi penerbitan SKCK yang dapat mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK untuk melayani masyarakat yang ingin membuat SKCK, sehingga masyarakat pun akan merasa lebih mudah, nyaman, dan dapat menghemat waktu.

1.5 Kontribusi

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di POLRES Jember antara lain:

1. Mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK dalam melakukan proses penerbitan SKCK.

2. Untuk menunjang dan mendukung kemajuan pelayanan yang terpadu, sehingga pemohon mendapatkan pelayanan yang cepat.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, inti dari permasalahan yang ada akan disebutkan dalam perumusan masalah, batasan masalah yang menjelaskan mengenai batasan-batasan sistem

STIKOM


(13)

5

yang dibuat. Tujuan dari kerja praktek ini sendiri adalah merancang dan membangun aplikasi yang dapat membantu staf bagian pembuatan SKCK serta kontribusi yang dapat diberikan dari pembuatan aplikasi yang kemudian dilanjutkan dengan membuat sistematika penulisan kerja praktek.

Bab II : Gambaran Umum POLRES Jember

Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi POLRES Jember. Selain itu, bab ini memuat mengenai profil POLRES Jember, visi POLRES Jember dan misi POLRES Jember.

Bab III : Landasan Teori

Bab ini berisi beberapa landasan dasar yang dijadikan acuan oleh penulis dalam melakukan perancangan dan membangun aplikasi. Diantaranya merupakan teori–teori yang didapat dari literatur–literatur tambahan.

Bab IV : Deskipsi Pekerjaan

Bab ini menjelaskan mengenai uraian tentang pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek, yaitu menganalisis sistem, mendesain sistem dan menjelaskan penggunaan aplikasi. Menganalisis sistem dilakukan dari menggali informasi proses bisnis yang ada dalam pembuatan dan perpanjangan SKCK di POLRES Jember yang digambarkan dengan Document Flow. Mendesain sistem dimulai dari System Flow, Context Diagram, Diagram Jenjang Proses, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), DBMS, dan desain Input Output serta desain Interface. Penjelasan mengenai penggunaan aplikasi dimulai dari

STIKOM


(14)

6

pengenalan aplikasi hingga cara penggunaan aplikasi yang tepat agar menghasilkan output yang sesuai.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari aplikasi yang telah dibuat oleh penulis. Saran dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan aplikasi penerbitan SKCK ini di masa yang akan datang.

STIKOM


(15)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM POLRES JEMBER 1.7 Sejarah Singkat Polres Jember

Polres Jember adalah Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok Polri Sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat serta penegakan hukum untuk memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Jember.

Lokasi Polres Jember berada di Jalan Kartini No.17, Jember – Jawa Timur.

1.8 Visi dan Misi Polres Jember

Polres Jember memiliki visi dan misi, adapun visi dan misi Polres Jember sebagai berikut:

a. Visi

Terwujudnya postur Polri jajaran Polres Jember yang professional, bermoral, modern & dapat dipercaya masyarakat.

b. Misi

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara responsive dan tidak diskriminatif.

2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan prefentif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat.

STIKOM


(16)

8

3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.

4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya

menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan.

6. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi.

7. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika.

8. Mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri.

1.9 Struktur Organisasi Polres Jember

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan terhadap pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada organisasi tersebut.

Struktur organisasi Polres Jember dapat dilihat pada gambar 2.1.

STIKOM


(17)

9

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Polres Jember

1.10Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 2.1 di atas, maka dapat dijelaskan deskripsi tugas dari masing-masing bagian, yakni:

1. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres)

a. Kapolres merupakan pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolda.

b. Kapolres bertugas :

1) Memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan satuan organisasi dilingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya.

STIKOM


(18)

10

2) Memberikan saran pertimbangan kepada Kapolda yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

2. Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres)

a. Wakapolres merupakan unsur pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres.

b. Wakapolres bertugas :

1) Membantu Kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan, mengkordinir pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polres.

2) Dalam batas kewenangannya memimpin Polres dalam hal Kapolres berhalangan.

3) Memberikan saran pertimbangan kepada Kapolres dalam hal pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok Polres. 3. Bagian Operasi (Bagops)

a. Bagops merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.

b. Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan pengamanan markas.

c. Dalam melaksanakan tugas, Bagops menyelenggarakan fungsi : 1) Penyiapan administrasi dan pelaksanaan operasi kepolisian.

2) Perencanaan pelaksanaan pelatihan praoperasi, termasuk kerja sama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian.

STIKOM


(19)

11

3) Perencanaan dan pengendalian operasi, termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pelaporan data operasi dan pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah. 4) Pembinaan manajemen operasional meliputi rencana operasi,

perintah pelaksanaan operasi, pengendalian dan administrasi operasi kepolisian serta tidakan kontinjensi.

5) Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan pengamanan markas dilingkungan Polres.

6) Pengelolaan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres.

Bagops dipimpin oleh kabagops yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres. Bagops dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :

a. Subbagian Pembinaan Operasi (Subbagbinops). b. Subbagian Pengendalian Operasi (Subbagdalops). c. Subbagian Hubungan Masyarakat (Subbaghumas). 4. Bagian Perencanaan (Bagren)

a. Bagren merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada dibawah Kapolres.

b. Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan.

c. Dalam melaksanakan tugas, Bagren menyelenggarakan fungsi :

STIKOM


(20)

12

1) Penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka pendek Polres, antara lain Rencana Strategis (Renstra), Rancangan Renja, dan Renja.

2) Penyusunan rencana kebutuhan anggaran Polres dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA – KL), Daftarn Isian Pelaksanaan Anggaran (DIVA), penyusunan penetapan kinerja, Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR), dan Rincian Anggaran Biaya (RAB).

3) Pembuatan administrasi otorisasi anggaran tingkat Polres.

4) Pemantauan, penyusunan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan pembuatan laporan akuntabilitas kinerja Satker dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) meliputi analisis target pencapaian kinerja , program, dan anggaran. Bagren dipimpin oleh Kabagren yang bertanggung jawab kepada kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres. Bagren dalam melaksanakan tugas dibantu oleh :

a. Subbagian Pogram dan Anggaran (Subbagprogar). b. Subbagian Pengendalian Anggaran (Subbagdalgar). 5. Bagian Sumber Daya (Bagsumda)

a. Bagsumda merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.

b. Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasaranan, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum.

STIKOM


(21)

13

Bagsumda dipimpin oleh Kabagsumda, yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres.

Bagsumda melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Subbagian Personel.

b. Subbagian Sarana dan Prasarana. c. Subbagian Hukum.

6. Seksi Pengawas (Siwas)

a. Siwas merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah kapolres.

b. Siwas bertugas melaksanakan monitoring dan pengawasan umum baik secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan Polri di bidang pembinaan dan operasional yang dilakukan oleh semua unit kerja, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pencapaian kinerja serta memberikan saran tindak terhadap penyimpangan yang ditemukan.

c. Dalam melaksanakan tugas, Siwas meneyelenggarakan fungsi :

1) Pengawasan dan monitoring secara umum dan insidentil terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan Polri di bidang pembinaan dan operasional yang dilakukan oleh semua unit kerja.

2) Pengawasan dan monitoring proses perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian kinerja.

3) Pengawasan dan monitoring terhadap sumber daya yang meliputi bidang personel, materiil, fasilitas, dan jasa.

STIKOM


(22)

14

4) Pemberian saran dan pertimbangan kepada pimpinan atas penyimpangan dan pelanggaran tang ditemukan.

Siwas dipimpin oleh Kasiwas yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres.

Siwas dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Subseksi Bidang Operasional (Subsibidopsnal). b. Subseksi Bidang Pembinaan (Subsibidbin). 7. Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam)

a. Sipropam merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.

b. Sipropam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri dan/atau PNS Polri, melaksanakan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi Polri, serta rehabilitasi personel. c. Dalam melaksanakan tugas, Sipropam menyelenggarakan fungsi :

1) Pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku tindakan personel Polri

2) Penegakkan disiplin, ketertiban dan pengamanan internal personel Polres

3) Pelaksanaan siding disiplin dan/atau kode etik profesi serta pemuliaan profesi personel

4) Pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan/atau kode etik profesi

STIKOM


(23)

15

5) Penerbitan rebilitasi personel Polres yang telah melaksanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan/atau kode etik profesi .

Sipropam dipimpin oleh Kasipropam yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres.

Sipropam dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Unit Provos.

b. Unit Pengamanan Internal ( Unitpaminal ). 8. Seksi Keuangan (Sikeu)

a. Sikeu merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.

b. Sikeu bertugas melaksanakan pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi dan verifikasi, serta pelaporan pertanggung jawaban keuangan.

c. Dalam melaksanakan tugas, Sikeu menyelenggarakan fungsi :

1) Pelayanan administrasi keuangan, meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi, dan verifikasi.

2) Pembayaran gaji personel Polri dan

3) Penyusunan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) serta pertanggung- jawaban keuangan.

Sikeu dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Subseksi Administrasi.

b. Subseksi Gaji.

STIKOM


(24)

16 c. Subseksi Akuntansi dan Verifikasi. d. Subseksi Data.

9. Seksi Umum (Sium)

a. Sium merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.

b. Sium bertugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan serta pelayanan markas di lingkungan Polres.

c. Dalam melaksanakan tugas, Sium menyelenggarakan fungsi :

1) Pelayanan administrasi umum dan ketatausahaan antara lain kesekretariatan dan kearsipan di lingkungan Polres dan

2) Pelayanan markas antara lain pelayanan fasilitas kantor, rapat, angkutan, perumahan, protokoler untuk upacara, pemakaman, dan urusan dalam di lingkungan Polres.

Sium dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a) Subseksi Administrasi dan Ketatausahaan b) Subseksi Pelayanan Markas

10. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

a. SPKT merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.

c. Dalam melaksanakan tugas, SPKT menyelenggarakan fungsi :

STIKOM


(25)

17

1) Pelayanan kepolisian terhadap masyarakat secara terpadu, antara lain dalam bentuk Laporan Polisi (LP), Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP), Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD), Surat Izin Keramaian dan Kegiatan Masyarakat Lainnya, Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

2) Pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta pertolongan, antara lain Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), Turjawali, dan pengamanan kegaiatan masyarakat dan instansi pemerintah.

3) Pelayanan masyarakat melalui surat dan alat komunikasi, antara lain telpon, pesan singkat, facsimile, jejaring social (internet).

4) Pelayanan informasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan; dan 5) Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan dan penyampaian

laporan harian kepada Kapolres melalui Bagops. 11. Satuan Intelijen Keamanan (Satintelkam)

a. Satintelkam merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan izin keramaian

STIKOM


(26)

18

umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegaiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan penggunaan bahan peledak. c. Dalam pelaksanaan tugas, Satintelkam menyelenggarakan fungsi :

1) pembinaan kegiatan intelijen dalam bidang keamanan, antara lain persandian dan produk intelijen di lingkungan Polres.

2) pelaksanaan kegiatan operasional intelijen keamanan guna terselenggaranya deteksi dini dan peringatan dini, pengembangan jaringan informasi melalui pemberdayaan personel pengemban fungsi intelijen.

3) pengumpulan, penyimpanan, dan pemuktahiran biodata tokoh formal atau informal organisasi sosial, masyarakat, politik dan pemerintah daerah.

4) pendokumentasian dan penganalisisan terhadap perkembangan lingkungan strategik serta penyusunan produk intelijen untuk mendukung kegiatan Polres.

5) penyusunan perakiraan intelijen keamanan dan menyajikan hasil analisis setiap perkembangan yang perlu mendapat perhatian pimpinan.

6) penerbitan surat izin untuk keramaian dan kegiatan masyarakat antara lain dalam bentuk pesta (Festival, bazar konser), pawai, pasar malam, pameran, pekan raya, dan pertunjukan/permainan ketangkasan.

STIKOM


(27)

19

7) penerbitan STTP untuk kegiatan masyarakat, antara lain dalam bentuk rapat, sidang, muktamar, kongres, seminar, sarasehan, temu kader, diskusi panel, dialog interaktif, outward bound, dan kegiatan politik dan

8) pelayanan SKCK serta rekomendasi penggunaan senjata api dan bahan peledak.

Satintelkam dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional

b. Urusan Administrasi dan ketatausahaan c. Unit

12. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim)

a. Satreskrim merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensic lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS.

c. Dalam melaksanakan tugas, Satreskrim menyelenggarakan fungsi : 1) Pembinaan teknis terhadap administrasi penyelidikan dan

penyidikan, serta identifikasi dan laboratorium forensik lapangan. 2) Pelayanan dan perlindungn khusus kepada remaja, anak, dan wanita

baik sebagai pelaku maupun korban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

STIKOM


(28)

20

3) Pengidentifikasian untuk kepentingan penyidikan dan pelayanan umum.

4) Pengalisisan kasus beserta penaganannya, serta mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Satreskrim.

5) Pelaksanaan pengawasan penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik pada unit reskrim Polsek dan Satreskrim Polres.

6) Pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS baik di bidang operasional maupun administrasi penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

7) Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum dan khusus, antara lain tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di daerah hukum Polres.

Satreskrim dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional.

b. Urusan Administrasi dan ketatausahaan. c. Urusan Identifikasi.

d. Unit.

13. Satuan Pembina Masyarakat (Satbinmas)

a. Satbinmas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk – bentuk pengamanan swakarsa (Pam Swakarsa),

STIKOM


(29)

21

Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang – undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyrakat.

c. Dalam melaksanakan tugas, Satbinmas menyelenggarakan fungsi : 1) Pembinaan dan pengembangan bentuk–bentuk pengamanan

swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembinaan keamanan, ketertiban, dan terwujudnya kerja sama Polres dengan masyarakat. 3) Pembinaan di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen

masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak.

4) Pembinaan teknis, pengkoordinasian, dan pengawasan Polsus serta Satuan Pengamanan (Satpam).

5) Pemberdayaan kegiatan Polmas yang meliputi pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polres dengan masyarakat, organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat.

Satbinmas dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional.

b. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan. c. Unit Pembinaan Perpolisian Masyarakat. d. Unit Pembinaan Ketertiban Masyarakat.

STIKOM


(30)

22 e. Unit Pembinaan Keamanan Swakarsa. 14. Satuan Samapta Bhayangkara (Satsabhara)

a. Satsabhara merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TP TKP, penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengaman markas.

c. Dalam melaksanakan tugas, Satsabhara menyelenggarakan fungsi : 1) pemberian arahan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas

Satsabhara.

2) pemberian bimbingan, arahan, dan pelatihan keterampilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Satsabhara.

3) perawatan dan pemeliharaan peralatan serta kendaraan Satsabhara. 4) penyiapan kekuatan personel dan peralatan untuk kepentingan tugas

Turjawali, pengamanan unjuk rasa dan objek vital, pengendalian massa, negosiator, serta pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue (SAR)

5) pembinaan teknis pemeliharaan ketertiban umum berupa penegakan hukum Tipiring dan TP TKP.

6) pengamanan markas dengan melaksanakan pengaturan dan penjagaan.

Satsabhara dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional.

STIKOM


(31)

23

b. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan.

c. Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli. d. Unit Pengamanan Objek Vital.

e. Unit Pengendalian Massa. 15. Satuan Lalu Lintas (Satlantas)

a. Satlantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satlantas bertugas melaksakan Turjawali lalu lintas, pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.

c. Dalam melaksanakan tugas, Satlantas menyelenggarakan fungsi : 1) pembinaan lalu lintas kepolisian;

2) pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral, Dikmaslantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas;

3) pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas);

4) pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi;

5) pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum , serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya;

6) pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan; dan

STIKOM


(32)

24

7) perawatan dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan.

Satlantas dipimpin oleh Kasatlantas yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres.

Satlantas dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional.

b. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan.

c. Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli. d. Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa.

e. Unit Registrasi dan Identifikasi. f. Unit Kecelakaan.

16. Satuan Polisi Perairan (Satpolair)

a. Satpolair merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Satpolair bertugas melaksanakan fungsi kepolisian perairan, yang meliputi patrol perairan, penegakan hukum di perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan, serta SAR.

c. Dalam melaksanakan tugas, Satpolair menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan patroli, pengawalan penegakan hukum di wilayah perairan, dan pembinaan masyarakat pantai di daerah hukum Polres; 2) Pemberian bantuan SAR di laut/perairan;

3) Pelaksanaan transportasi kepolisian di perairan; dan

4) Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas serta sarana kapal di lingkungan Polres.

STIKOM


(33)

25

Satpolair dipimpin oleh Kasatpolair yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres.

Satpolair dalam melaksanakan tugas dibantu oleh : a. Urusan Pembinaan Operasional.

b. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan. c. Unit Patroli.

d. Unit Penegakan Hukum.

e. Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal. 17. Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sattahti)

a. Sattahti merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.

b. Sattahti bertugas meneyelenggarakan perawatan tahanan meliputi pelayanan kesehatan tahanan,pembinaan tahanan serta menerima, menyimpan, dan mengamankan barang bukti beserta administrasinya dilingkungan Polres, melaporkan jumlah dan kondisi tahanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

c. Dalam melaksanakan tugas, Sattahti menyelenggarakan fungsi :

1) Pembinaan dan pemberian petunjuk tata tertib yang berkaitan dengan tahanan, yang meliputi pemeriksaan fasilitas ruang tahanan, jumlah, dan kondisi tahanan beserta administrasinya;

2) Pelayanan kesehatan, perawatan, pembinaan jasmani dan rohani tahanan;

3) Pengelolaan barang titipan milik tahanan; dan

STIKOM


(34)

26

4) Pengamanan dan pengelolaan barang bukti beserta administrasinya. Sattahti dipimpin oleh Kasattahti yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres. Sattahti dalam melaksanakan tugas dibantu oleh :

a. Urusan Administrasi dan Ketatausahaan. b. Unit Perawatan Tahanan.

c. Unit Barang Bukti.

18. Seksi Teknologi Informatika Kepolisian (Sitipol)

a. Sitipol merupakan unsur pendukung yang berada di bawah Kapolres. b. Sitipol bertugas menyelenggarakan pelayanan teknologi komunikasi dan

informasi, meliputi kegiatan komunikasi kepolisian, pengumpulan dan pengolahanan serta penyajian data, termasuk informasi kriminal dan pelayanan multimedia.

c. Dalam melaksanakan tugas, Sitipol menyelenggatakan fungsi :

1) pemeliharaan jarring komunikasi kepolisian dan data, serta pelayanan telekomunikasi;

2) penyelenggaraan system informasi kriminal, yang meliputi penyiapan dan penyajian data dan statistik kriminal; dan

3) penyelenggaraan koordinasi dalam penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dengan satuan fungsi di lingkungan Polres.

Sitipol dipimpin oleh Kasitipol yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari di bawah kendali Wakapolres. Sitipol dalam melaksanakan tugas dibantu oleh :

STIKOM


(35)

27 a. Subseksi Teknologi Komunikasi. b. Subseksi Teknologi Informasi. 19. Kepolisian Sektor (Polsek)

a. Polsek merupakan unsur pelaksana tugas kewilayahan yang berada di bawah Kapolres.

1) Polsek berkedudukan di wilayah kecamatan sesuai dengan daerah hukum masing – masing.

2) Polsek dikelompokkan dalam Tipologi : (a) Polsek Tipe Metropolitan;

(b) Polsek Tipe Urban; (c) Polsek Tipe Rural; dan (d) Polsek Tipe Prarural.

b. Polsek bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pemberian perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas–tugas Polri lain dalam daerah hukumnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Dalam melaksanakan tugas, Polsek menyelenggarakan fungsi :

1) pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;

STIKOM


(36)

28

2) penyelenggaraan fungsi intelijen di bidang keamanan meliputi pengumpulan bahan keterangan/informasi untuk keperluan deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning), dalam rangka pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta pelayanan SKCK;

3) penyelenggaraan Turjawali, pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penanganan Tipiring serta pengamanan markas;

4) penyelenggaraan Turjawali dan penanganan kecelakaan lalu lintas guna mewujudkan Kamseltibcarlantas;

5) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;

6) pemberian bantuan hukum bagi personel Polsek beserta keluarganya serta penyuluhan hukum pada masyarakat;

7) pemberdayaan peran serta masyarakat melalui Polmas dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, guna terwujudnya kemitraan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri;

8) penyelenggaraan fungsi kepolisian perairan;

9) penyelenggaraan administrasi umum dan ketatausahaan; dan

10) pengumpulan dan pengolahan data, serta menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan di lingkungan Polsek.

STIKOM


(37)

29 d. Susunan organisasi Polsek terdiri dari :

1) unsur pimpinan; 2) unsur pengawas;

3) unsur pelayanan dan pembantu pimpinan; 4) unsur pelaksana tugas pokok; dan

5) unsur pelaksana tugas kewilayahan.

STIKOM


(38)

30

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kepolisian Negara Republik Indonesia

Menurut UU Nomor 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah Alat Negara yang berperan dalam memeilihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

3.2. Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Penyelenggara Pelayanan Publik adalah lembaga dan petugas pelayanan publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik. Dengan Penerima Layanan Publik adalah perseorangan atau kelompok orang dan atau badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan public.

STIKOM


(39)

31

3.3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian

Menurut Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/816/IX/2003 Tahun 2003, Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang selanjutnya disingkat SKCK adalah surat keterangan resmi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang warga masyarakat untuk memenuhi permohonan dari yang bersangkutan atau suatu keperluan karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan, berdasarkan hasil penelitian biodata anteseden orang tersebut. Adapun yang dimaksud dengan anteseden adalah data tentang perilaku seseorang dalam kaitannya dengan tindak pidana dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya serta pelanggaran norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat, termasuk keterkaitannya dengan organisasi terlarang.

Adapun tata cara membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian sebagai berikut :

1. Membuat SKCK baru :

a) Membawa Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan tempat domisili pemohon.

b) Membawa fotokopi KTP sesuai dengan domisili yang tertera di Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan.

c) Membawa fotokopi Kartu Keluarga.

d) Membawa fotokopi Akta Kelahiran/Kenal Lahir.

e) Membawa Pas Foto terbaru dan berwarna ukuran 4×6 sebanyak 5 lembar. Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang telah disediakan dikantor Polisi dengan jelas dan benar.

f) Pengambilan Sidik Jari oleh petugas.

STIKOM


(40)

32 2. Memperpanjang masa berlaku SKCK :

a) Membawa lembar SKCK lama yang asli/legalisir dan masih berlaku b) Membawa fotokopi KTP.

c) Membawa fotokopi Kartu Keluarga.

d) Membawa fotokopi Akta Kelahiran/Kenal Lahir.

e) Membawa pas foto terbaru yang berwarna ukuran 4×6 sebanyak 3 lembar.

3.4. Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Sedangkan menurut Anisyah (2000:30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.

3.5. PHP

Menurut Kadir (2008), PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan

STIKOM


(41)

33

dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membaca permintaan dari client/browser. 2. Mencari halaman/page di server.

3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

3.6. Server

Menurut Sutisna (2007), Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Adapun jenis dari server

adalah sebagai berikut : 1. Server Aplikasi

Server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client, server data sendiri digunakan untuk menyimpan

STIKOM


(42)

34

data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.

2. Server Data

Berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer

client ke Internet. 3. Server Proxy

Proxy Server adalah sebuah komputer server yang dalam perkembangannya saat ini, dapat berupa system operasi tersendiri yaitu sistem operasi fungsional khusus Proxy (seperti Untangle, dll.); atau dapat pula berupa program aplikasi yang diinstallkan pada komputer server tersebut (seperti Squid, Kerio Winroute Firewall, WinGate dll.). Proxy Server memiliki banyak fungsi di dalamnya. Akan tetapi fungsi utama (secara umum) dari

server ini adalah untuk menjembatani (biasa disebut gateway) dan menangani setiap request (permintaan akses) terhadap konten-konten yang berasal baik dari dalam maupun luar jaringan local

3.7. Konsep Pemodelan Sistem

3.7.1. Flowchart

Flowchart adalah teknik penyusunan instruksi untuk penulisan program computer terstruktur dengan menggunakan gambar-gambar/simbol-simbol. Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standar (Jogiyanto, 1990).

STIKOM


(43)

35 3.7.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi (Jogiyanto, 1990).

3.8. Konsep Basis Data

3.8.1. Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Yourdon, 1989).

3.8.2. Teknik Entity RelationshipDiagram ERD

Merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks (Yourdon, 1989).

3.8.3. Teknik Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atributatribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang nonredundan, stabil, dan fleksibel (Yourdon, 1989).

3.8.4. Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non-prosedural sehingga lebih mudah untuk dipelajari karena sintaksis yang digunakan hampir menyerupai bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi (Yourdon, 1989).. Selain itu

STIKOM


(44)

36

juga, SQL bersifat non case sensitif. Banyak vendor pembuat DBMS (Database Management Sistem) yang saat ini menggunakan SQL sebagai standarisasi dalam produk mereka, seperti ORACLE, Microsoft SQL Server, PostGreSQL, dan MySQL(Yourdon, 1989).

3.9. Perangkat Lunak yang digunakan

3.9.1. MySQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri (Kadir, 2005).

3.9.2. XAMPP

XAMPP merupakan aplikasi server yang menggabungkan beberapa aplikasi server yang biasa digunakan di web server. Berikut beberapa komponen-komponen yang terdapat pada XAMPP, yaitu : Apache (web server), MySQL (database server), Filezilla FTP server, Mercury Mail (mail server), phpMyAdmin (web-based interface MySQL) (Sutisna, 2007).

a. Web Server

Web server merupakan sebuah perangkat lunak dalam server yang berfungsi menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali (response) hasilnya dalam bentuk

halaman-STIKOM


(45)

37

halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Kadir, 2005).

b. Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT (Kadir, 2005).

3.9.3. Web Browser

Web Browser merupakan software yang di install di mesin client yang berfungsi untuk menterjemahkan tag-tag HTML menjadi halaman web. Browser yang sering di gunakan biasanya Internet Explorer, Netscape Navigator, mozila firefox, google chrome, safari, opera dan masih banyak yang lainnya (Kadir, 2005).

a. Google Chrome

Satu lagi inovasi dari raksasa Google, aplikasi web browser Google Chrome. Browser ini menggabungkan desain minimal dengan teknologi canggih agar Web dapat diakses dengan lebih cepat, stabil, aman, dan mudah.

b. Mozilla Firefox

Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-platform gratis yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan. Versi 3.0 dirilis pada 17 Juni 2008. Dengan Firefox kini

STIKOM


(46)

38

Anda dapat berselancar lebih cepat dan lebih aman di web. Berkat penggunaan plug-in yang lebih pintar.

c. Opera

Opera adalah peramban web dan paket perangkat lunak Internet antar-platform. Opera terdiri dari kumpulan perangkat lunak untuk Internet seperti peramban web, serta perangkat lunak untuk membaca dan mengirim surat elektronik. Opera dibuat oleh Opera Software yang bermarkas di Oslo, Norwegia.

d. Internet Explorer

Internet Explorer (dulu dikenal sebagai Microsoft Internet Explorer, disingkat IE atau MSIE) adalah sebuah peramban web dan perangkat lunak tak bebas yang gratis dari Microsoft, dan disertakan dalam setiap rilis sistem operasi Microsoft Windows sejak 1995.

3.9.4. Web Editor

Web editor merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengetikkan perintah - perintah script yang digunakan baik itu client side scripting ataupun server side scripting bahkan beberapa web editor dapat digunakan untuk mengatur layout/ tampilan halaman web secara instant, berikut contoh web editor: Notepad++, Macromedia Dreamweaver, Ultra Edit, Adobe Go Live, NetBean7 (Abdul Kadir, 2005).

STIKOM


(47)

82

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembuatan aplikasi penerbitan SKCK ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat menghasilkan SKCK untuk memenuhi permohonan dari pemohon.

2. Aplikasi ini dapat menyajikan laporan penerbitan SKCK bagi pihak POLRES Jember.

3. Mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK dalam melakukan proses penerbitan SKCK.

4. Aplikasi yang dibuat ini untuk menunjang dan mendukung kemajuan layanan terpadu, sehingga pemohon mendapatkan pelayanan yang cepat.

5.2 Saran

Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan kerja praktek ini masih terdapat beberapa kekurangan yang diharapkan di kemudian hari dapat diperbaiki oleh pihak lain. Beberapa kekurangan tersebut antara lain:

1. Aplikasi ini tidak membahas tentang pengidentifikasian daftar kriminal seseorang.

2. Aplikasi ini tidak memberikan saran dalam hal layak atau tidaknya SKCK yang diajukan.

STIKOM


(48)

83

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: ANDI.

Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman umum pelayanan publik.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahman, Arif. 2004. Panduan Praktis Visio 2003. Yogyakarta: Andi Offset. Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara. Sutisna, Dadan. 2007. 7 Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta. Selatan:

Mediakita.

Yourdon, Edward. Modern Structure Analysis. 1989. Prentice-Hall: USA.

STIKOM


(1)

35 3.7.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi (Jogiyanto, 1990). 3.8. Konsep Basis Data

3.8.1. Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Yourdon, 1989).

3.8.2. Teknik Entity RelationshipDiagram ERD

Merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks (Yourdon, 1989).

3.8.3. Teknik Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atributatribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang nonredundan, stabil, dan fleksibel (Yourdon, 1989).

3.8.4. Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non-prosedural sehingga lebih mudah untuk dipelajari karena sintaksis yang digunakan hampir menyerupai bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi (Yourdon, 1989).. Selain itu

STIKOM


(2)

36

juga, SQL bersifat non case sensitif. Banyak vendor pembuat DBMS (Database Management Sistem) yang saat ini menggunakan SQL sebagai standarisasi dalam produk mereka, seperti ORACLE, Microsoft SQL Server, PostGreSQL, dan MySQL(Yourdon, 1989).

3.9. Perangkat Lunak yang digunakan 3.9.1. MySQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri (Kadir, 2005).

3.9.2. XAMPP

XAMPP merupakan aplikasi server yang menggabungkan beberapa aplikasi server yang biasa digunakan di web server. Berikut beberapa komponen-komponen yang terdapat pada XAMPP, yaitu : Apache (web server), MySQL (database server), Filezilla FTP server, Mercury Mail (mail server), phpMyAdmin (web-based interface MySQL) (Sutisna, 2007).

a. Web Server

Web server merupakan sebuah perangkat lunak dalam server yang berfungsi menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali (response) hasilnya dalam bentuk

halaman-STIKOM


(3)

37

halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Kadir, 2005).

b. Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT (Kadir, 2005).

3.9.3. Web Browser

Web Browser merupakan software yang di install di mesin client yang berfungsi untuk menterjemahkan tag-tag HTML menjadi halaman web. Browser yang sering di gunakan biasanya Internet Explorer, Netscape Navigator, mozila firefox, google chrome, safari, opera dan masih banyak yang lainnya (Kadir, 2005).

a. Google Chrome

Satu lagi inovasi dari raksasa Google, aplikasi web browser Google Chrome. Browser ini menggabungkan desain minimal dengan teknologi canggih agar Web dapat diakses dengan lebih cepat, stabil, aman, dan mudah.

b. Mozilla Firefox

Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-platform gratis yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan. Versi 3.0 dirilis pada 17 Juni 2008. Dengan Firefox kini

STIKOM


(4)

38

Anda dapat berselancar lebih cepat dan lebih aman di web. Berkat penggunaan plug-in yang lebih pintar.

c. Opera

Opera adalah peramban web dan paket perangkat lunak Internet antar-platform. Opera terdiri dari kumpulan perangkat lunak untuk Internet seperti peramban web, serta perangkat lunak untuk membaca dan mengirim surat elektronik. Opera dibuat oleh Opera Software yang bermarkas di Oslo, Norwegia.

d. Internet Explorer

Internet Explorer (dulu dikenal sebagai Microsoft Internet Explorer, disingkat IE atau MSIE) adalah sebuah peramban web dan perangkat lunak tak bebas yang gratis dari Microsoft, dan disertakan dalam setiap rilis sistem operasi Microsoft Windows sejak 1995.

3.9.4. Web Editor

Web editor merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengetikkan perintah - perintah script yang digunakan baik itu client side scripting ataupun server side scripting bahkan beberapa web editor dapat digunakan untuk mengatur layout/ tampilan halaman web secara instant, berikut contoh web editor: Notepad++, Macromedia Dreamweaver, Ultra Edit, Adobe Go Live, NetBean7 (Abdul Kadir, 2005).

STIKOM


(5)

82 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembuatan aplikasi penerbitan SKCK ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat menghasilkan SKCK untuk memenuhi permohonan dari pemohon.

2. Aplikasi ini dapat menyajikan laporan penerbitan SKCK bagi pihak POLRES Jember.

3. Mempermudah dan mempercepat jalannya kerja para staf bagian pembuatan SKCK dalam melakukan proses penerbitan SKCK.

4. Aplikasi yang dibuat ini untuk menunjang dan mendukung kemajuan layanan terpadu, sehingga pemohon mendapatkan pelayanan yang cepat.

5.2 Saran

Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan kerja praktek ini masih terdapat beberapa kekurangan yang diharapkan di kemudian hari dapat diperbaiki oleh pihak lain. Beberapa kekurangan tersebut antara lain:

1. Aplikasi ini tidak membahas tentang pengidentifikasian daftar kriminal seseorang.

2. Aplikasi ini tidak memberikan saran dalam hal layak atau tidaknya SKCK yang diajukan.

STIKOM


(6)

83

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: ANDI.

Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman umum pelayanan publik.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahman, Arif. 2004. Panduan Praktis Visio 2003. Yogyakarta: Andi Offset. Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara. Sutisna, Dadan. 2007. 7 Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta. Selatan:

Mediakita.

Yourdon, Edward. Modern Structure Analysis. 1989. Prentice-Hall: USA.

STIKOM