410
ada bab ini akan diuraikan mengenai kelistrikan bodi pada kendaraan. Saat melaksanakan perbaikan bodi kendaraan
perbaikan sebagian komponen bodi atau pengecatan, beberapa rangkaian kelistrikan listrik unit elektronik perlu dilepas untuk
memudahkan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai pekerjaan perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa
mengembalikan komponen yang sudah dilepas, sampai dapat berfungsi kembali dengan baiknormal. Oleh karena itu, pembahasan bab ini dapat
digunakan sebagai acuan meraih kompetensi dalam melaksanakan perbaikan khususnya pada teknik bodi otomotif.
Komponen- komponen kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat sein tanda belok dan klakson, meter
kombinasi, sistem wiper dan washer, sistem AC dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat
berkendara.
Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi.
16.1. Baterai
Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter, sistem
pengapian, assesoris kendaraan, sistem kelistrikan bodi dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik.
Karena mensuplai kebutuhan listrik secara terus menerus, maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau
bahkan bisa habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah alternator beserta sistemnya misal pengatur
tegangan guna melakukan pengisian sehingga baterai akan tetap terisi energi kimia.
P
K K
K e
e e
l l
l i
i i
s s
s t
t t
r r
r i
i i
k k
k a
a a
n n
n B
B B
o o
o d
d d
i i
i K
K K
e e
e n
n n
d d
d a
a a
r r
r a
a a
a a
a n
n n
Di unduh dari : Bukupaket.com
411
Gambar 16.1. Baterai
Pada bagian ini tidak akan dibahas mengenai baterai secara mendetail, hanya dibahas petunjuk umum yang berkaitan dengan
kelistrikan bodi, sehingga sistem kelistrikan bodi akan aman dan dapat berfungsi secara optimal.
Pada saat melaksanakan perbaikan bodi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan, maka lepaskanlah terminal baterai dengan terminal
negatif - terlebih dahulu, kemudian baru yang positif +. Dalam memasang lakukan urutan kebalikannya. Hal ini bertujuan untuk
mencegah short contact atau korsleting ketika menggunakan kunci-kunci atau peralatan lainnya.
Pada saat pengisian baterai, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: Untuk pengisian konstan, gunakan arus pengisian sebesar 110 dari
kapasitas baterai. Untuk pengisian cepat quick charging, hindari penggunaan arus
yang melebihi kapasitas baterai. Selama melakukan charging, jagalah arus pengisian sehingga
temperaturnya tidak melebihi 45 q C
Pada saat melakukan pengisian cepat, terminal positif dan negatif harus dilepas, untuk menghindari kerusakan dioda pada alternator.
Hindari percikan bunga api di atas baterai yang bisa menyebabkan baterai meledak.
Melakukan pengisian baterai pada mesin EFI terminal sebaiknya dilepas, guna mengindari kerusakan ECU Electronic Control Unit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
412
16.2. Jaringan Kabel