337
7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON
Agar dapat membudidayakan phytoplankton harus dilakukan
beberapa kegiatan yaitu :
1. Persiapan wadah dan peralatan budidaya
2. Penyiapan media budidaya 3. Pemilihan bibit dan
menginokulasi bibit 4. Pemeliharaan pakan alami
5. Pemanenan
7.2.1. Wadah dan peralatan budidaya phytoplankton
Apakah wadah itu? Wadah adalah tempat yang digunakan untuk
memelihara organisme air , dalam hal ini adalah tempat yang digunakan
untuk membudidayakan phytoplakton. Ada beberapa jenis wadah yang
dapat digunakan untuk membudidayakan pytoplankton.
Pemilihan jenis wadah ini sangat bergantung kepada jenis
phytoplankton dan sistem kulturnya. Jenis-jenis wadah yang dapat
digunakan untuk budidaya phytoplankton sangat bergantung
pada skala produksi. Tahap awal dalam membudidayakan
phytoplankton adalah melakukan isolasi dan kultur murni, wadah yang
digunakan adalah erlemeyertoples. Gambar 7.12. Erlemeyertoples
Sedangkan peralatannya adalah. jarum ose, pipet kaca, tabung reaksi,
mikroskop.
Gambar 7.13. Cawan petri
Gambar 7.14. Jarum ose
Di unduh dari : Bukupaket.com
338
Gambar 7.15. Pipet kaca
Gambar 7.16. Tabung reaksi Gambar 7.17. Mikroskop
Pada tahap selanjutnya adalah tahap semi massal dan massal, wadah
yang digunakan antara lain adalah bak semen, tanki plastik, bak beton
dan bak fiber. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
budidaya phytoplankton secara semi massal dan massal antara lain
adalah aeratorblower selang aerasi, batu aerasi, selang air, timbangan,
saringan halusseser, ember, gayung, gelas ukur kaca.
Gambar 7.18. Bak fiber
Di unduh dari : Bukupaket.com
339 Gambar 7.19. Aerator
Untuk membedakan antara kultur semi massal dan massal hanya dari
volume media yang dapat disimpan didalam wadah tersebut. Oleh
karena itu ukuran dari wadah yang akan digunakan sangat menentukan
kapasitas produksi dari pakan alami . Peralatan yang digunakan untuk
budidaya phytoplankton mempunyai fungsi yang berbeda-beda, misalnya
aerator digunakan untuk mensuplai oksigen pada saat membudidayakan
pakan alami skala kecil dan menengah, tetapi apabila sudah
dilakukan budidaya secara massalskala besar maka peralatan
yang digunakan untuk mensuplai oksigen kedalam wadah budidaya
menggunakan blower. Peralatan selang aerasi berfungsi untuk
menyalurkan oksigen dari tabung oksigen kedalam wadah budidaya,
sedangkan batu aerasi digunakan untuk menyebarkan oksigen yang
terdapat dalam selang aerasi keseluruh permukaan air yang
terdapat didalam wadah budidaya. Selang air digunakan untuk
memasukkan air bersih dari tempat penampungan air kedalam wadah
budidaya. Peralatan ini digunakan juga untuk mengeluarkan kotoran
dan air pada saat dilakukan pemeliharaan. Dengan
menggunakan selang air akan memudahkan dalam melakukan
penyiapan wadah sebelum digunakan untuk budidaya. Peralatan
lainnya yang diperlukan dalam membudidayakan phytoplankton
adalah timbangan, timbangan yang digunakan boleh berbagai macam
bentuk dan skala digitalnya, karena fungsi utama alat ini untuk
menimbang bahan yang akan digunakan dalam membudidayakan
phytoplankton. Phytoplankton yang dipelihara
didalam wadah pemeliharaan akan tumbuh dan berkembang oleh
karena itu harus dipantau kepadatan populasinya didalam wadah. Alat
yang digunakan adalah gelas ukur kaca yang berfungsi untuk melihat
kepadatan populasi phytoplankton yang dibudidayakan didalam wadah
pemeliharaan, mikroskop lengkap dengan haemocytometer untuk
menghitung kepadatan phytoplankton didalam wadah
budidaya. Selain itu diperlukan juga plakton net atau saringan halus pada
saat akan melakukan pemanenan phytoplankton.
Setelah berbagai macam peralatan dan wadah yang digunakan dalam
membudidayakan pakan alami phytoplankton diidentifikasi dan
dijelaskan fungsi dan cara kerjanya , langkah selanjutnya adalah
melakukan persiapan terhadap wadah tersebut. Langkah pertama
adalah peralatan dan wadah yang akan digunakan ditentukan sesuai
dengan skala produksi dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
340
kebutuhan. Peralatan dan wadah disiapkan untuk digunakan dalam
budidaya phytoplankton. Wadah yang akan digunakan dibersihkan
dengan menggunakan sikat dan diberikan desinfektan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme yang lain.
Untuk wadah dan peralatan budidaya skala laboratorium harus dilakukan
pensucihamaan dilakukan sterilisasi dengan alat autoclave atau dengan
larutan chlorin. Wadah yang telah dibersihkan selanjutnya dapat diari
dengan air bersih. Wadah budidaya yang telah diairi
dapat digunakan untuk memelihara phytoplankton. Air yang dimasukkan
kedalam wadah budidaya harus bebas dari kontaminan seperti
pestisida, deterjen dan chlor. Air yang digunakan sebaiknya diberi
oksigen dengan menggunakan aerator dan batu aerasi yang
disambungkan dengan selang aerasi. Aerasi ini dapat digunakan pula
untuk menetralkan chlor atau menghilangkan karbondioksida
didalam air.
7.2.2. Penyiapan media