Analisis Ratio Rentabilitas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa

(1)

(2)

PROFITABILITY RATIO ANALYSIS ON OWN CAPITAL

CV. PRATAMA KARSA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Ahli Madya

Program Studi Akuntansi

MUHAMAD YANUAR FIRMANSYAH 21309030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

ii

Masalah yang terjadi di CV. Pratama Karsa ketidakrutinan penyusunan laporan keuangan dan tidak rutin dalam menggunakan perhitungan rentabilitas modal sendiri. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perhitungan Analisis Ratio terutama Ratio Rentabilitas Modal Sendiri yang ada pada CV. Pratama Karsa, untuk mempelajari prosedur analisis ratio rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa, untuk mengetahui bagaimana pemecahan masalah yang terjadi dalam proses analisis ratio rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa.

Objek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah tentang analisis ratio rentabilitas modal sendiri. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha memperoleh gambaran dan menemukan bahan-bahan serta masalah-masalah berupa data selengkap-lengkapnya, untuk diolah dan dianalisis, selanjutnya ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh CV. Pratama Karsa untuk melihat perkembangan rentabiltas modal sendiri yaitu menggunakan rumus yang sudah standar yakni return on equity yang menghitung antara laba bersih sebelum pajak dibagi dengan modal sendiri. dalam hal perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa sejauh ini yang dapat dilihat yaitu berjalan kurang baik, dikarenakan presentase rentabilitas yang didapat oleh CV. Pratama Karsa rendah sedangkan perusahaan dikatakan baik, jika rentabilitas yang didapat oleh perusahaan selalu tinggi tidak dilihat dari keuntungan yang besar. Rentabilitas yang baik tidak dipatok oleh jumlah presentase melainkan presantase yang diperoleh selalu tinggi setiap periodenya.


(5)

i

Problems that occur in the CV. Pratama Karsa ketidakrutinan preparation of financial statements and not routine in using their own capital profitability calculations. Intent and purpose of this study was to find out the calculation of Ratio Analysis Profitability Ratio Equity mainly existing in the CV. Pratama Karsa, to study the capital profitability ratio analysis procedure itself on the CV. Pratama Karsa, to find out how solving problems that occur in the process of its own capital profitability ratio analysis on a CV. Pratama Karsa.

Object of research in this thesis is on its own capital profitability ratio analysis. While the method used is descriptive method is a method of research is trying to get a picture and find the materials and the problems of the data as complete as possible, to be processed and analyzed, then the conclusions drawn.

The results showed that the calculations done by CV. Pratama rentabiltas Karsa to see the development of their own capital which is using the standard formula that is return on equity is calculated between net profit before tax divided by equity capital. in the calculation of own capital profitability analysis on a CV. Pratama Karsa so far can be seen that running is not good, because the percentage of return earned by the CV. Pratama Karsa low while the company said to be good, if acquired by the company's profitability is always high not seen from a great advantage. Profitability is either not set the percentage but the number is always higher presantase earned each period.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Alllah SWT, atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan judul “ANALISIS RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA CV. PRATAMA KARSA”.

Adapun tujuan dari penulisan laporan penulisan ini adalah untuk salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar AHLI MADYA Program Studi Akuntansi UNIKOM bandung.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya laporan tugas akhir ini penulis merasa patut menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dorongan, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonersia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung

3. Sri Dewi Anggadini, SE. ,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonersia Bandung dan sekaligus Dosen Pembimbing.


(7)

iv

4. Ony Widilestariningtyas,S.E.,M.Si selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi 5. 5. Seluruh Staff dan Karyawan di Universitas Komputer Indonersia

Bandung.

6. Bapak Koswara selaku Direktur Utama CV. Pratama Karsa

7. Bapak Fajar Prasetio selaku Wakil Direktur sekaligus Pembimbing penulis dalam melaksankan Tugas Akhir di CV. Pratama Karsa.

8. Bapak Rahmat selaku bagian Keuangan CV. Pratama Karsa yang bersedia membantu penulis dalam melaksanakan Laporan Tugas Akhir.

9. Seluruh Staf Karyawan CV. Pratama Karsa yang telah membimbing. Terimakasih atas bantuannya selama penulis melaksanakan Laporan Tugas Akhir.

10.Ibuku tercinta yang selalu mendukung dan senantiasa memberikan do’a kepada penulis.

11.Adikku Tyara Alifia Agustiani dan keluargaku yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

12.Devi Yulianita dan Keluarga yang selalu membantu penulis dan memberikan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

13.Teman – temanku : Semua teman-temanku yang selalu memberikan masukan. Terimakasih atas bantuannya selama ini .


(8)

v

14.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan, yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas kepada penulis, akan dibalas dengan pahala dan rejeki yang berlimpah oleh Allah SWT. Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi kita semua.ss

Bandung, Juli 2012


(9)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 6

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7


(10)

vii

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 8

1.5.2 Waktu Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Analisis ... 11

2.1.2 Ratio ... 11

2.1.2.1 Pengertian Ratio ... 11

2.1.2.2 Keunggulan dan Kekurangan Analisis Ratio ... 12

2.1.3 Laporan ... 14

2.1.3.1 Pengertian Laporan... 14

2.1.3.2 Tujuan Laporan ... 14

2.1.4 Laporan Keuangan ... 15

2.1.4.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 15

2.1.4.2 Keunggulan dan Kekurangan Analisis Ratio ... 16

2.1.4.3 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 17

2.1.5 Analisis Laporan Keuangan ... 18

2.1.5.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 18


(11)

viii

2.1.6 Analisis Ratio Rentabilitas ... 20

2.1.6.1 Tujuan Analisis Ratio Rentabilitas ... 21

2.1.6.2 Jenis-jenis Ratio Rentabilitas ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 32

3.2.2 Operasinalisasi Penelitian ... 33

3.2.3 Sumber dan teknik Pengumpulan Data ... 35

3.2.3.1 Sumber Data ... 35

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data... 36

3.2.4 Metode Penarikan Sampel ... 37

3.2.5 Metode Analisis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 41

4.1.1 Gambaran Perusahaan ... 41

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 43

4.1.1.3 Job Description... 44


(12)

ix

4.1.1.5 Visi Perusahaan ... 48

4.1.1.6 Misi Perusahaan ... 48

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 49

4.2.1 Perhitungan Analisis Rentabiltas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa . ………49

4.2.2 Kendala yang dialami dalam Proses Perhitungan Analisis Rentabiltas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa ... 51

4.2.3 Upaya Mengatasi Kendala yang terjadi dalam Perhitungan Analsis Rentabiltas Modal Sendiri pada CV. Pratama Karsa ... 52

4.3 Hasil Implementasi Model ... 53

4.3.1 Perhitungan Analisis Rentabiltas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa ... 53

4.3.2 Kendala yang dialami dalam Proses Perhitungan Analisis Rentabiltas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa ... 58

4.3.3 Upaya Mengatasi Kendala yang terjadi dalam Proses Perhitungan Analsis Rentabiltas Modal Sendiri pada CV. Pratama Karsa ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 64


(13)

11

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis

Pengertian analisis menurut S Munawir (2007:31)., menyatakan Adalah : “Analisis merupakan suatu proses dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan".

Analsis terhadap laporan financial perusahaan akan segera bermanfaat dalam mengetahui keadaan dan perkembangan financial perusahaan.

Maksud utama dari analisis tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Dengan kata lain dengan analisis aliran dana itu akan dapat diketahui dari mana datangnya dan untuk apa dana ini digunakan.

2.1.2 Ratio

2.1.2.1 Pengertian Ratio

Pengertian ratio keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:297) menyebutkan :

“Ratio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”.


(14)

Ratio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainya. Dengan menyederhanakan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkan dengan rasio lainya sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian atas laporan keuangan yang diberikan.

Dari rasio keuangan tersebut kita bisa memperkirakan keuangan untuk tahun berikutnya karena rasio mempunyai peranan dalam menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan, selain menambah informasi rasio juga dapat memberikan informasi lebih luas, dan dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

2.1.2.2 Keunggulan dan Kekurangan Analisis Ratio

Analisis ratio ini memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah :

1. Ratio merupakan angka-angka yang lebih sederhana atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industry lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.


(15)

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik.

7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Disamping adanya keunggulan yang telah tertera diatas maka terdapat kekurangan yang terdapat dalam analisis ratio yaitu :

1. Kesulitan dalam memilih ratio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakaian.

2. Keterbatasan yang dimilki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti :

a. Bahan perhitungan ratio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan Judgment yang dapat dinilai bias atau

subjectif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan ratio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka ratio d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung ratio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.


(16)

5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

2.1.3 Laporan

2.1.3.1 Pengertian Laporan

Menurut Mulyadi, (2007:36) menyebutkan bahwa :

“Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau penyampaian kesimpulan pelaksanaan kerja, penyampaian ini bersifat khusus”.

Laporan juga bermanfaat sebagai sarana dalam mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga setiap kesalahan dapat diperiksa dan diperbaiki. Laporan ini dibuat untuk mengetahui hasil akhir dari suatu kegiatan yang telah dilakukan selama priode yang telah dilakukan sebelumnya.

2.1.3.2 Tujuan Laporan

Tujuan laporan sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (AKTIVA dikurangi KEWAJIBAN) suatu perusahaan yang timbul dalam rangka memperoleh laba


(17)

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu laporan didalam menafsirkan potensi perusahaan dalam memperoleh laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakiaan laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut oleh perusahaan.

2.1.4 Laporan Keuangan

2.1.4.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Munawir, (2007:5) menyebutkan bahwa :

“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan”.

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan akan diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Faktor keuangan sangatlah vital dalam menentukan kesehatan dan kesuksesan sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu keuangan sebuah perusahaan harus mampu dijalankan dan diatur sedemikian rupa agar tetap berjalan dengan baik.


(18)

2.1.4.2 Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) swcara periodic yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi, laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu pregress report

laporan keuangan terdiri data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

1. Fakta-fakta yang telah dicatat, berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank. Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis.

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi, berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general accepted accounting principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (expediensi) atau untuk keseragaman.

3. Pendapat Pribadi (personal judgment), bahwa pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namum penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat


(19)

ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatannya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujuiakan digunakan dalam beberapa hal.

2.1.4.3 Keterbatasan Laporan Keuangan

Dengan mngingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interin report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan realisasi diaman didalan interin report ini terdapat atau terkandung pendapat-pendapatpribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau manajemen yang bersangkutan

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar mungkin kenaikan itu


(20)

disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti keanikkan tingkat harga-harga.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yamg dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

Jadi bagi mereka yang tidak memahami akuntansi atau pembukuan tentu akan menganggap bahwa laporan keuangan itu merupakan suatu daftar yang merupakan atau yang berdasarkan fakta-fakta yang memperlihatkan nilai dari perusahaan secara keseluruhan dengan pasti dan tepat sesuai dengan kondisi ekonomi pada saat.

2.1.5 Analisis Laporan Keuangan

2.1.5.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengkaitkannya dengan kebutuhan atau focus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan .

Sedangkan menurut Soemarso (2008:31) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.”

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebgagai alat pengujidari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan


(21)

keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan.

2.1.5.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang relefan dan yang mendukung keputusan yang akan diambil.

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, dan waktu serta kapasitas dari hasil tersebut. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode laporan.


(22)

Selain untuk tujuan-tujuan tersebut laporan juga menunjukan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercaya kepadanya.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba/rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

2.1.6 Analisis Ratio Rentabilitas

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:300), menyebutkan bahwa :

“Rentabilitas atau Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang digambarkan oleh Retrun On Investment (ROI). Ia melihat ROI ini digambarkan lebih rinci lagi oleh Ratio Profit Margin dan Capital Turn Over”.

Rentabilitas atau Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemapuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Ratio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operting Ratio. Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau tren keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa di dalam menilai rentabilitas atau profitabilitas suatu perusahaan.


(23)

2.1.6.1 Tujuan Analisis Ratio Rentabilitas

Menurut Munawir (2007:33) mengatakan :

“ Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu “

Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah modal perusahaan tersebut.

Sebagian perusahaan di dalam operasionalnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Namun laba yang maksimal tersebut belum dapat menggambarkan tingkat rentabilitas karena belum menghitung berapa asset yang digunakan untuk memperoleh laba tesebut, oleh karena itu setiap perushaan lebih penting mengukur rentabilitas karena dalam mengukur asset yang telah digunakan untuk operasional hingga mendapatkan laba sehingga dengan mengukur asset yang digunakan tersebut akan diketahui efektivitasnya.

Sebagiamana yang telah dijelaskan diatas bahwa kemampuan perusahaan dalam hal ini perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan modal atau asset yang akan menggambarkan tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah usaha nya untuk memperoleh laba tetapi yang penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitas.


(24)

Analisis rentabilitas pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan perusahaan, melainkan juga bagi pihak luar. Dalam hal ini adalah perusahaan yang akan menanamkan modal demi meningkatkan efektivitasnya, tujuan dari analisis ratio adalah membantu manajer memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang sifatnya terbatas yang berasal dari

financial statement (Laporan Keuangan).

Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (Modal Sendiri) dan dari para kreditur (Modal Asing). Sehubungan dengan adanya dua sumber modal tersebut, maka rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan 2 cara yaitu :

1. Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (Modal Sendiri dan Modal Asing).

2. Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah Modal Sendiri yang dimaksud oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebut rentabilitas Modal Sendiri atau Rentabilitas Usaha.

2.1.6.2Jenis-Jenis Ratio Rentabilitas

Secara garis besar terdapat dua jenis rentabilitas yaitu dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2010:45) bahwa rentabilitas dibagi menjadi 2 yaitu :


(25)

1. Rentabilitas Ekonomi

“Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dan dinyatakan dalam presentase”

Oleh karena itu pengertian rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunan modal di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba.

Salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi adalah Margin Laba (Profit Margin) yang telah diungkapkan oleh Sofyan Syafri Harahap (2008:304).

“ Profit Margin menunjukan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar ratio ini semakin baik karena dianggap kemapuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi ”

Margin Laba (Profit Margin) = Pendapatan Bersih Penjualan

Dengan kata lain bahwa profit margin adalah pendapatan bersih selisih dengan penujualan dengan demikian dapatlah dikatakan bahawa profit margin dimaksudkan untuk mendapatkan laba cukup tinggi.


(26)

2. Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas Modal Sendiri atau sering disebut juga rentabilitas usaha modal asing tidak diperhitungkan sebagaimana yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2010:44) Sebagai Berikut :

“Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri dengan bekerja didalamnya untuk mendapakan keuntungan”.

Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan modal asing dan pajak perseroan atau

income tax (EAT = Earning after Tax / Laba setelah Pajak) sedangkan modal diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan.

Jadi kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang digambarkan oleh

retrun on equity (ROE), ia melihat ROE ini digunakan lebih rinci lagi oleh ratio profit margin.

Salah satu faktor yang menunjukan berapa persen Laba bersih bila diukur dari rata-rata modal pemilik, seperti yang telah diungkapkan oleh Sofyan Syafri Harahap (2008:305).

Return On Investment = Laba Bersih x100% (ROE) Rata-Rata Modal Sendiri

Ratio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, semakin besar semakin bagus dikarenakan jumlah labanya akan meningkat.


(27)

Jadi dalam perhitungan retrun on equity (ROE) digunakan oleh CV. Pratama Karsa, karena ratio ini berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk membandingkan perusahaan yang sama untuk dua periode yang berbeda, karena dengan demikian akan diketahui earning power atau retrun on equity

(ROE) dari perusahaan yang bersangkutan atau dari periode ke periode lainnya. Dan CV. Pratama Karsa mempunyai aturan dan sudah menjadi prosedur dari perusahaan untuk menggunakan ROE dalam memperhitungankan laba atau keuntungan atas modal sendiri.

2.2 Kerangka Pemikiran

CV. Pratama Karsa yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan merupakan usaha bisnis retail alat – alat keselamatan pemadam kebakaran yang telah berkembang. CV. Pratama Karsa telah mengerti akan keinginan kebutuhan konsumen dan selalu berusaha untuk memuaskan hati para konsumennya dengan cara memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan yang dilakukan oleh CV. Pratama Karsa adalah dengan memberikan potongan harga (discount), menyediakan kebutuhan konsumen secara lengkap mulai dari tabung pemadam, pengisian ulang tabung dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing dan terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Sehingga, penulis melakukan penelitian mengenai ratio rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa.

Analisis merupakan proses yang bertujuan untuk memeberikan informasi kepada para pemakai laporan dalam hal ini adalah pihak perusahaan mengenai kegiatan operasional perusahaan yang telah terjadi. Dengan adanya analisis


(28)

perusahaan dapat mengetahui kemana saja aliran-aliran dana yang keluar ataupun yang masuk ke perusahaan dalam hal ini analisis yang dilakukan adalah analisis

financial perusahaan.

Rasio merupakan angka yang dihasilkan dari perbandingan antara angka yang dihasilkan dari pos-pos laporan keuangan dengan pos laporan keuangan lainnya yang dimana antara pos laporan tersebut saling berhubungan, sehingga menghasilkan angka yang relevan dan signifikan. Rasio juga dapat menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada masa yang akan datang sebab rasio selalu memberikan informasi bukan hanya dalam satu periode saja melainkan informasi yang luas, sehingga perusahaan dapat mengetahui kesalahan apa saja yang terjadi dalam penyususnan laporan keuangan.

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemapuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Tujuan Rasio Rentabilitas yaitu angka yang menujukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah modal perusahaan tersebut.

Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (Modal Sendiri) dan dari para kreditur (Modal Asing). Sehubungan dengan


(29)

adanya dua sumber modal tersebut, maka rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan 2 cara yaitu :

1. Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (Modal Sendiri dan Modal Asing).

2. Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah Modal Sendiri yang dimaksud oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebut rentabilitas Modal Sendiri atau Rentabilitas Usaha.

Rentabilitas Modal Sendiri merupakan adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak atau dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri dengan bekerja didalamnya untuk mendapakan keuntungan.

Adapun hasil-hasil penelitian terlebih dahulu yang judulnya sama dengan judul yang penulis ambil, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Jurnal Hasil Penelitian

1 Ahmad Faisol Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat

Indonesia Tbk. Jurnal Bisnis dan Manajemen

Bahwa Rasio Rentabilitas yang diwakili rasio Return On asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) diperoleh ROA tahun 2004, 2005, dan 2006, sebesar 0,93%, 1,86%, dan 1,93%, sedangkan ROE tahun 2004, 2005, dan 2006 diperoleh


(30)

Volume 3 No.2, Januari 2007 ISSN 1411 - 9366

hasil 14,26%, 18,09%, dan 20,49%, yang berarti kedua rasio tersebut meningkat setiap tahunnya dan mengalami kecenderungan

membaik. Melalui

perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia (BMI) belum baik adalah terbukti.

2 Lindrianasari, Liza Alvia, dan Zubaidan Indra

Analisis Perubahan Tingkat Rentabilitas Sebagai Dampak Implementasi PSAK No. 31 Tahun 1993 (Studi Empiris pada Industri Perbankan di Indonesia)

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 7 No. 2, Juli 2002

ISSN 1410 – 1831

Hasil dari lima rasio rentabilitas yang diteliti ada empat rasio yang menunjukkan perbedaan signifikan yaitu (rasio net profit margin, gross yield on total assets, interst margin, dan assets utilization). Pada rasio return on equity terdapat perbedaan namun secara statistika tidak signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi PSAK 31 mampu meningkatkan laba usaha serta asset perusahaan yang berarti juga meningkatkan rentabilitas perusahaan perbankan Indonesia.

Dibawah ini penulis sajikan juga bagan kerangka pemikiran dari judul yang penulis ambil agar dapat mempermudah suatu penelitan yang bertujuan untuk mengetahui dasar dari judul penulis ambil :


(31)

Analisis

Ratio

Ratio Likwiditas Ratio Rentabilitas Ratio Levarge Ratio Aktivitas

Modal Sendiri Modal Asing

Analisis Ratio Rentabilitas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa

Gambar 2.1


(32)

30

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang bersifat inti dari problematika penelitian. Sesuatu hal yang menjadi intisari dari permasalahan dalam sebuah penelitian. Setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan penulis lakukan. Menurut Husein Umar (2008:303) menyatakan bahwa objek penelitian adalah :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan suatu hal atau perkara yang menjadi pokok sasaran atau tujuan yang akan diteliti oleh peneliti dan juga merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi. Objek dalam penelitian ini adalah analisis ratio rentabilitas sebagai variabel bebas atau independent (X) yang mencakup ratio rentabilitas modal sendiri.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan suatu secara benar, maka dalam riset pun perlu adanya metode-metode bagaimana


(33)

untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Metode penelitian ini akan memandu penelitian tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2) menyatakan bahwa :

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifikasi masalah. ”

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan, membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung untuk kemudian di analisa dan dibuat kesimpulan. Metode deskriptif menurut Sugiyono (2009:21) menyatakan bahwa :

”Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Dan menurut Travers dalam buku husien umar (2010:22) menyatakan bahwa “ Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah dan dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu,


(34)

memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku dan tidak dilihat dari ilmiah atau tidak ilmiah, tetapi dilihat dari segi baik atau tidak baik saja yang didalamnya terdapat tarde-off. Oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian sangat diperlukan suatu perancangan penelitian yang disebut desain penelitian.

Menurut husein umar (2008:30) menyatakan bahwa desain penelitian adalah : ”Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu agar dapat melakukan penelitian secara baik dan sistematik.

Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu agar dapat melakukan penelitian secara baik dan sistematik.


(35)

Dalam penelitian ini penulis menetapkan desain penelitian yang mencakup proses-proses sebagai berikut :

1. Menetapkan judul yang akan diteliti sehingga dapat diketahui pokok permasalahan yang menjadi masalah dalam penelitian.

2. Mengidentifikasi dan pemilihan masalah penelitian dengan melihat fenomena yang terjadi.

3. Mengetahui analisis ratio rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa.

4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasi data. 5. Membuat kesimpulan mengenai analisis ratio rentabilitas modal sendiri

pada CV. Pratama Karsa.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel-variabel penelitian. Operasionalisasi variabel untuk menentukan jenis indikator, serta skala dan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga penulisan penelitian ini lebih terarah, karena variable juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dan variable didalam penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(36)

Menurut Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa operasionalisasi variabel adalah:

”Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu variabel X atau variabel bebas (Independent Variable). Menurut Sugiyono (2011:39) menyatakan bahwa variabel bebas adalah:

”Variabel bebas (Independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(Dependen).”

Sedangkan menurut Sugiyono (2011:39) menyatakan bahwa variabel terikat adalah:

”Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya variabel terikat (Dependent Variable), dan harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris. Variabel bebas dari penelitian ini adalah analisis ratio rentabilitas modal sendiri.


(37)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator

Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri dengan bekerja didalamnya untuk mendapakan keuntungan. (Bambang Riyanto (2000:44) )

ROE = Laba Bersih setelah pajak (EAT) x100% Modal Sendiri

(Bambang Riyanto (2000:44) )

3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber yang diperoleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti didapat langsung dari CV. Pratama Karsa. Untuk menunjang hasil penelitian, data merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada riset. Data yang akan dipakai dalam riset haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah. Maka penulis melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu :


(38)

1. Data Primer

Data primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber pertama baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram serta segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik penelitian.

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti dengan menggunakan beberapa pendekatan teknik yang diperlukan, diantaranya adalah:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Pengumpulan data dengan melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :

A. Observasi

Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi. Pengamatan observasi ini dilakukan dengan


(39)

tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek yang lain seperti proses kinerjanya.

B. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan CV. Pratama Karsa untuk memperoleh keterangan informasi data dan pendapat yang dibutuhkan serta gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang tengah diteliti oleh penulis.

C. Dokumentasi

Teknik yang berupa informasi dan berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dengan menggunakan bahan tertulis dengan cara mempelajari dan membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah rentabilitas modal sendiri guna memperoleh gambaran teoritis dalam menunjang penelitian, pembanding serta pendukung pembahasan.

3.2.4 Metode Penarikan Sampel

Penulis melakukan metode penarikan sampel dalam penelitiannya agar mempermudah dalam pengolahan data yang akan di bahas pada bab selanjutnya. Dalam metode penarikan sampel diperlukannya populasi dan sampel, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :


(40)

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) pengertian populasi adalah sebagai berikut : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitain ini yang menjadi populasinya adalah CV. Pratama Karsa. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek atau benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau obyek itu. Adapun alasan yang diambil oleh penulis yaitu untuk mendapatkan hasil yang sejalan dengan tujuan penelitian pada CV. Pratama Karsa sehingga dapat memberikan masukan kepada pihak yang merupakan suatu bagian dari CV. Pratama Karsa terutama pada bagian keuangannya dan kemudian akan ditarik kesimpulan yang akan dijadikan sebagai laporan, dan pengambilan populasi dari tahun 1999 sampai dengan 2012 selama 15 tahun.

2. Sampel

Menurut sugiyono (2011:81), menyatakan :

“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut akan dapat diberlakukan untuk populasi.”


(41)

Dalam hal ini, penulis memutuskan bahwa penarikan sempel penelitian dilakukan dengan cara simple random sampling (sampling acak sederhana) dimana sampel dipilih secara acak dari jumlah yang telah ditentukan.

Dalam penarikan sempel maka jumlahnya haruslah sesuai untuk mengetahui hasil yang diharpkan penulis. Sampel diambil dengan teknik penarikan sampel, penulis menggunakan Simpel Random Sampling yaitu dengan cara mengundi atau memilih secara acak nomor atau angka yang akan dijadikan suatu perhitungan dan itulah yang dijadikan sampel.

1. Sampel berupa neraca dan laba-rugi.

2. Sampel neraca dan laba-rugi yang ada di CV. Pratama Karsa diambil selama 5 tahun kebelakang yaitu dari tahun 2007-2011

3.2.5 Metode Analisis

Analisis data merupakan cara yang digunakan penulis untuk mempermudah identifikasi masalah penelitian. Dalam melakukan analisis data yang diperoleh berdasarkan jawaban atas wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi. Serta penulis melakukan analisis kualitatif , yaitu mencari kebenaran variabel yang diteliti dengan kenyataan yang ada dilapangan dan analisis kualitatif sering disebut metode naturalistic karena penelitiaannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) dan disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalanya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang

antrapologi budaya dan sering juga disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.


(42)

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan data. Analisis data yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan tinjauan terhadap perhitungan analisis Ratio Rentabilitas Modal Sendri pada CV. Pratama Karsa.

2. Mengetahui dan mempelajari kendala dalam prosedur penyusunan analisis Ratio Rentabilitas Modal Sendiri pada CV. Pratama Karsa.

3. Melakukan tinjauan terhadap pemecahan masalah yang terjadi dalam proses penyusunan analisis Ratio Rentabilitas Modal Sendiri pada CV. Pratama Karsa.

Adapun metode analisis yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang masih alamiah. Sunber data yang utama dalam penelitian deskriptif kualitatif ini adalah kata-kata atau tindakan yang dilakukan oleh peneliti.


(43)

61

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai analisi rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Dalam hal perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa sejauh ini yang dapat dilihat yaitu berjalan kurang baik, dikarenakan presentase rentabilitas yang didapat oleh CV. Pratama Karsa rendah sedangkan perusahaan dikatakan baik, jika rentabilitas yang didapat oleh perusahaan selalu tinggi tidak dilihat dari keuntungan yang besar. Rentabilitas yang baik tidak dipatok oleh jumlah presentase melainkan presantase yang diperoleh selalu tinggi setiap periodenya. 2. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh bagian keuangan dalam

perhitungan rentabilitas modal sendiri yaitu penyususnan rentabilitas modal sendiri yang terhambat, terlambatnya pengecekan nota atau faktur pemasukan dan pengeluaran untuk menghitung modal dan laba, hilangnya nota atau faktur pemasukan dan pengeluaran yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan laporan keuangan, dan kurangnya SDM yang ahli dalam bidang administrasi dan keuangan.

3. Bagian keuangan menerapkan dan melakukan upaya-upaya yang disebutkan penulis sebagai tindakan mengatasi kendala yang terjadi


(44)

didalam perhitungan rentabilitas modal sendiri dengan baik. Adapun uapaya yang dilakukan yaitu lebih memperhatikan ketepatan waktu dalam melakukan penyusunan rentabilitas modal sendiri supaya tidak terjadi keterlambatan atau bahkan dapat dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dari yang ditargetkan dengan cara membuat suatu patokan tanggal atau waktu untuk proses penyusunan, sama halnya dengan penyusunan rentabilitas modal sendiri, pengecekan nota atau faktur pemasukan dan pengeluaran harus bisa dilakukan secara tepat waktu dengan cara yang sama yaitu membuat patokan waktu atau tanggal untuk proses pengecekan, hilangnya nota atau faktur pemasukan dan pengeluaran yang diperlukan dalam prnyusunan laporan keuangan dapat diatasi apabila setiap nota atau faktur pemasukan dan pengeluaran telah diterima maka lansung disimpan dalam arsip per tanggal transaksi.

5.2 Saran

Selama penulis melakukan pengamatan dibagian administrasi dan keuangan pada CV. Pratama Karsa penulis merasakan adanya beberapa hal yang harus diperbaiki dan sebagai bukti terimakasih penulis mengungkapkan saran kepada bagian administrasi dan keuangan pada CV. Pratama Karsa, yaitu :

1. Lebih memperhatikan laba bersih untuk memperhitungkan kenaikan persentase laba yang di peroleh dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri.

2. Lebih sering mengunakan perhitungan ratio rentabilitas modal sendiri agar dapat mengetahui jumlah modal serta laba yang dihasilkan, serta bisa mengetahui perkembangan laba serta modal yang dihasilkan.


(45)

63

Sumber Buku :

Ahmad Faisol. (2007). Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jurnal Bisnis Managemen, 3(2), 1411-9366.

Bambang Riyanto. (2010). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Alfabeta.

Husain Umar. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Lindrianasari,Liza A, dan Zubaidan I. (2002). Analisis Perubahan Tingkat Rentabilitas Sewbagai Dampak Implementasi PSAK No. 31 Tahun 1993.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan,7(2), 1410-1831.

Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.

Yogyakarta: Alfabeta.

Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Soemarso. (2008). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat.

Sofyan Sayfri Harahap. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Supriyati (2011). Belajar Dasar Akuntansi. Bandung : Labkat Press UNIKOM.

Sumber Internet :

Anisa Fitria Nurani. (2011) Analisis Tingkat Likuiditas Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Garut.. Diakses pada 12 Juni 2012 dari world wide web : http://Elib.Unikom.ac.id/download.


(46)

82

Data Pribadi :

Nama : Muhamad Yanuar Firmansyah

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 29 Januari 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki - Laki Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat di Bandung : Jln. Cihampelas No. 232 Bandung

Riwayat Pendidikan :

TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT

1997-2003 SDN Sejahtera 1 Bandung

2003-2006 SMPN 12 Bandung

2006-2009 SMA Pasundan 2 Bandung


(47)

ِميِحَرلا ِنمْحَرلا ِه ِمْسِب

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


(48)

M O D A L SE N D I R I

PA D A C V. P R ATA M A K A R S A

MUHAMAD YANUAR FIRMANSYAH

21309030


(49)

P E N D A H U L A N

Latar Belakang Penelitian

Pada setiap perusahaan selalu terjadi berupa keuangan yang berhubungan dengan analisis

keuangan terutama dalam rentabilitas, dalam permasalahan ini perusahaan terlalu berkonsentrasi

kepada keuntungan yang didapat, sedangkan pada umumnya rentabilitas dapat diartikan suatu

perbandingan antara laba yang diperoleh dalam operasi dengan modal, serta laporan keuangan yang

telah disusun oleh perusahaan maka pihak manajemen dapat melakukan rencana-rencana untuk

menentukan tujuan perusahaan.

Fenomena yang terjadi adalah ketidakrutinan serta keterlambatan dalam penyusunan laporan

keuangan serta ketidakrutinan dalam menggunakan perhitungan rentabilitas modal sendiri yang

dilakukan oleh bagian keuangan


(50)

1.

Keterlambatan atau ketidakrutinan dalam penyusunan laporan keuangan.

2.

Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan tidak rutin menggunakan rasio untuk

penilaian, terutama dalam perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri?

2.

Kendala apa saja yang dihadapi dalam perhitungan analisis rasio rentabilitas modal sendiri?

3.

Bagaimana upaya mengatasi kendala yang terjadi dalam perhitungan analisis rasio rentabilitas


(51)

Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui perhitungan analisis rasio terutama dalam

perhitungan rasio rentabilitas.

Tujuan Penelitian

1.

Untuk Mengetahui perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri?

2.

Untuk mengetahui Kendala apa saja yang dihadapi dalam perhitungan analisis rasio

rentabilitas modal sendiri?

3.

Untuk mengetahui upaya mengatasi kendala yang terjadi dalam perhitungan analisis rasio

rentabilitas modal sendiri?


(52)

Dalam Mengumpulkan informasi untuk melengkapi data mengenai rasio rentabilitas, penulis

melakukan riset berupa pengumpulan data pada CV. Pratama Karsa

Waktu Penelitian Penelitian

Waktu

: Maret 2012

Juli 2012

Lokasi

: CV. Pratama Karsa


(53)

K E R A N G K A P E M I K I R A N

Kajian Pustaka.

Analisis, S. Munawir (2007:31)

“Analisis

merupakan suatu proses dengan tujuan untuk

memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan

keuangan”

Rasio, Sofyan Syafri Harahap (2006:297)

Ratio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos

lainnya”

Rentabilitas Modal Sendiri, Bambang Riyanto (2000:44)

“Kemampuan

suatu perusahaan

dengan modal sendiri dengan bekerja didalamnya untuk menghasilkan

keuntungan”


(54)

ANALISIS

RATIO

LEVARGE

RENTABILITAS

LIKWIDITAS

ANALISIS RASIO

RENTABILITAS

MODAL SENDIRI

PADA CV. PRATAMA

KARSA

MODAL ASING

MODAL SENDIRI


(55)

Objek Penelitian

Husein Umar (2008:303)

“Objek

penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian juga kapan dan dimana penelitian

dilakukan”

Metode Penelitian

Sugiyono (2005:21) Metode penelitian merupakan cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan suatu

secara benar. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan,

membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa

pada saat penelitian berlangsung untuk kemudian di analisis dan dibuat kesimpulan.


(56)

Variabel

Konsep

Indikator

Rentabilitas

Modal

Sendiri

Rentabilitas modal sendiri adalah

perbandingan antara jumlah laba yang

tersedia bagi pemilik modal sendiri

disatu pihak dengan jumlah sendiri

yang menghasilkan laba tersebut dilain

pihak atau dengan kata lain dapatlah

dikatakan bahwa rentabilitas modal

sendiri

adalah

kemampuan

suatu

perusahaan dengan modal sendiri

dengan bekerja didalamnya untuk

mendapakan keuntungan.

(Bambang Riyanto (2000:44) )

ROE = Laba Sesudah Pajak x100%

Modal Sendiri


(57)

Hasil Penelitian

Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa

TAHUN

LABA BERSIH SESUDAH PAJAK

MODAL SENDIRI

RETURN ON EQUITY

1

2

2007

Rp. 28.810.796

Rp. 40.000.000

72,02

2008

(Rp. 92.897.445)

Rp. 50.000.000

(185)

2009

Rp. 16.253.169

Rp. 35.070.000

46,34

2010

Rp. 15.014.155

Rp. 50.000.000

30,02

2011

Rp. 13.892.333

Rp. 100.000.000

13,89


(58)

1.

Keterlambatan dalam penyusunan laporan keuangan karena tidak adanya atau jarangnya ahli

dalam bidang administrasi yang bisa mengolah data, serta karyawan yang tidak rutin dalam

membuat suatu laporan

2.

Perusahaan tidak rutin menggunakan perhitungan ratio rentabilitas modal sendiri karena hanya

dianggap sebagai perhitungan yang biasa


(59)

1.

Perusahaan lebih memperhatikan dan memantau aktivitas para karyawannya dikarenakan

jika tidak ada perhatian dan pemantauan terhadap aktivitas karyawanya maka takut akan

terjadi kesalahan pada laporan keuangan yang dibuat oleh para karyawannya.

2.

Memberikan pelatihan atau pengarahan tentang perhitungan analisis rasio rentabiitas modal

sendiri agar bisa mengetahui rentabilitas modal sendiri yang didapat dalam setiap

periodenya apakah tinggi atau menurun


(60)

TAHUN

RENTABILITAS MODAL SENDIRI

PERKEMBANGAN

KENAIKAN ATAU

PENURUNAN

2007

72,02

-

-

2008

(185)

(257,02)

PENURUNAN

2009

46,34

231,34

KENAIKAN

2010

30,02

(16,32)

PENURUNAN

2011

13,89

(16,13)

PENURUNAN


(61)

1.

Pengaruh yang disebabkan karena terlambatnya penyetoran nota serta bukti-bukti untuk

dijadikan laporan keuangan pada bagian administrasi dan keuangan.

2.

Kurangnya SDM yang mengetahui mengenai rasio rentabilitas modal sendiri dan tidak

diterapkan perhitungan dalam menghitung laba untuk modal sendiri.

Upaya mengatasi kendala yang terjadi dalam perhitungan rentabilitas modal

sendiri pada bagian keuangan di CV. Pratama Karsa

1.

Memberikan jangka waktu dalam penyusunan sebuah laporan keuangan yang

dibuat oleh bagian administrasi dan keuangan.

2.

Lebih rutin dalam menghitung rentabilitas modal sendiri yang bertujuan untuk

menilai jumlah laba setelah pajak dan modal sendiri yang didapat selama

periode tertentu.


(62)

SIMPULAN

1.

Dalam perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa sejauh ini telah

memenuhi standar yang telah diberlakukan dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri

walupun hasilnya kurang baik karena presentase yang didapat rendah sedangkan rentabilitas

modal sendiri dikatakan baik yaitu nilai pada rentabilitas selalu tinggi tidak dilihat dari

keuntungan yang besar.

2.

Beberapa kendala yang dihadapi oleh bagian keuangan dalam perhitungan rentabilitas modal

sendiri yaitu perhitungan rentabilitas modal sendiri yang terhambat, kurangnya SDM yang ahli

dalam bidang administrasi dan keuangan.

3.

Cara yang dilakukan membuat patokan waktu untuk mendisiplinkan karyawan, dan memberikan

pelatihan agar karyawan dapat menguwasai bidang administrasi dan keuangan.


(63)

terjadi keterlambatan dalam penyusunan laporan keuangan.

2.

Lebih sering menggunakan perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri agar dapat

mengetahui jumlah modal serta laba yang dihasilkan, serta bisa mengetahui

perkembangan laba serta modal yang dihasilkan


(64)

(1)

Upaya mengatasi kendala yang terjadi pada dalam perhitungan analisis

rentabilitas modal sendiri pada bagian keuangan di CV. Pratama Karsa

1. Perusahaan lebih memperhatikan dan memantau aktivitas para karyawannya dikarenakan jika tidak ada perhatian dan pemantauan terhadap aktivitas karyawanya maka takut akan terjadi kesalahan pada laporan keuangan yang dibuat oleh para karyawannya.

2. Memberikan pelatihan atau pengarahan tentang perhitungan analisis rasio rentabiitas modal sendiri agar bisa mengetahui rentabilitas modal sendiri yang didapat dalam setiap periodenya apakah tinggi atau menurun


(2)

Pembahasan

Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Pada CV. Pratama Karsa

TAHUN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PERKEMBANGAN KENAIKAN ATAU PENURUNAN

2007 72,02 - -

2008 (185) (257,02) PENURUNAN

2009 46,34 231,34 KENAIKAN

2010 30,02 (16,32) PENURUNAN


(3)

Kendala yang dialami dalam perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri

pada bagian keuangan di CV. Pratama Karsa.

1. Pengaruh yang disebabkan karena terlambatnya penyetoran nota serta bukti-bukti untuk dijadikan laporan keuangan pada bagian administrasi dan keuangan.

2. Kurangnya SDM yang mengetahui mengenai rasio rentabilitas modal sendiri dan tidak diterapkan perhitungan dalam menghitung laba untuk modal sendiri.

Upaya mengatasi kendala yang terjadi dalam perhitungan rentabilitas modal

sendiri pada bagian keuangan di CV. Pratama Karsa

1.

Memberikan jangka waktu dalam penyusunan sebuah laporan keuangan yang

dibuat oleh bagian administrasi dan keuangan.

2.

Lebih rutin dalam menghitung rentabilitas modal sendiri yang bertujuan untuk

menilai jumlah laba setelah pajak dan modal sendiri yang didapat selama

periode tertentu.


(4)

B A B V

S I M P U L A N D A N S A R A N

SIMPULAN

1. Dalam perhitungan analisis rentabilitas modal sendiri pada CV. Pratama Karsa sejauh ini telah memenuhi standar yang telah diberlakukan dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri walupun hasilnya kurang baik karena presentase yang didapat rendah sedangkan rentabilitas modal sendiri dikatakan baik yaitu nilai pada rentabilitas selalu tinggi tidak dilihat dari keuntungan yang besar.

2. Beberapa kendala yang dihadapi oleh bagian keuangan dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri yaitu perhitungan rentabilitas modal sendiri yang terhambat, kurangnya SDM yang ahli dalam bidang administrasi dan keuangan.

3. Cara yang dilakukan membuat patokan waktu untuk mendisiplinkan karyawan, dan memberikan pelatihan agar karyawan dapat menguwasai bidang administrasi dan keuangan.


(5)

SARAN

1. Lebih mempertegas dan memperhatikan dalam penyusunan laporan keuangan agar tidak terjadi keterlambatan dalam penyusunan laporan keuangan.

2. Lebih sering menggunakan perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri agar dapat mengetahui jumlah modal serta laba yang dihasilkan, serta bisa mengetahui perkembangan laba serta modal yang dihasilkan


(6)