Sistem Informasi Check In Dan Check Out Pada Hotel Trocadero Bandung
i ABSTRAK
Penelitian yang penyusun lakukan bertujuan untuk merancang sebuah sistem baru yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan- permasalahan yang terjadi di hotel Trocadero Bandung, khususnya dalam hal Check In dan Check Out.
Pembuatan sistem informasi Check In dan Check Out di Hotel Trocadero Bandung, menggunakan visual basic 6.0 karena memiliki berbagai kemudahan dalam pembuatan perangkat lunak dan metode pengembangan system yang digunakan adalah metode pengembangan prototype paradigma adapun alat bantu yang digunakan adalah diagram konteks, data flow diagram, kamus data, ERD, dan normalisasi.
Dengan adanya sistem informasi Check In dan Check Out di hotel Trocadero Bandung akan memudahkan untuk menghasilkan informasi yang membantu untuk manajemen dalam menangani suatu informasi, check in dan check out di hotel Trocadero Bandung selain itu data tamu dapat tersimpan lebih teratur dan baik dan proses pencarian informasi akan lebih cepat.
Kata Kunci : Hotel, Sistem Informasi, Prototype Paradigma, Check In dan Check Out.
(2)
ii
ABSTRACT
Research which compiler does aim to design a new system expected able to overcome problems happened in Trocadero Hotel Bandung, especially in the case of Check In and Check Out.
Making of service information systems of guest in Trocadero Hotel Bandung applies visual basic 6.0 because have various amenities in making of software and methodologies applied is method Paradigma Prototype. As for auxiliaries applied is diagram konteks, data flow diagram, data Dictonary, ERD (entity Relational Diagram) and Normalisation.
With existence of service information systems of guest in Trocadero Hotel Bandung causing facilitates to yield information assisting management in handling a handling of information, Checks in, and Checks Out guest in Trocadero Hotel Bandung. Besides guest data earns is on file more good and regularly, as well as seeking process of information would quicker.
Keyword :Hotel, Information Systems, Paradigma Prototype, Check in and Check Out.
(3)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengembangan teknologi informasi merupakan bagian dari kehidupan masyarakat dunia saat ini. Seperti sekarang ini komputer menjadi salah satu alat pengolah data yang wajib dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi untuk memperlancar informasi. Pengolahan data yang melibatkan pemakaian komputer tidak akan terlepas dari sistem komputer itu sendiri, yaitu unsur perangkat keras ( Hardware ), Unsur perangkat lunak ( Software ) dan unsur manusia ( Brainware ).
Dengan adanya teknologi komputer yang sedang berkembang pesat pada saat ini memungkinkan bagi instansi atau perusahaan menggunakan teknologi komputer sebagai alat untuk melakukan proses penyimpanan, pengolahan ataupun pembuatan laporan. Oleh karena itu bila suatu perusahaan / instansi menggunakan Sistem Informasi yang berbasis komputer maka proses kerja dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.
Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya adalah usaha perhotelan. Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh usaha perhotelan adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Sejalan dengan perkembangan tersebut maka kalau sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel yang menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau
(4)
2 penginapan sekarang sudah mulai berkembang. Konsumen mengharapkan sesuatu yang bukan hanya sekedar menginap, namun mereka lebih mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya. Kualitas pelayanan sangat berpengaruh bagi kesuksesan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dan untuk mendukung pelayanan yang ditawarkan, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu mengolah data yang berkaitan dengan pelayanan yang ditawarkan.
Sistem komputerisasi sangat membantu dalam meningkatkan kualitas kerja hotel khususnya yang berkaitan dengan pengolahan dan pemeliharaan informasi hasil pengolahan data hotel.
Hotel Trocadero adalah salah satu jenis hotel melati yang ada di bandung dan dilihat dari tingkat huniannya, hotel Trocadero termasuk hotel yang memiliki tingkat hunian yang cukup tinggi terlihat pada tabel 1.1. Hotel Trocadero juga memiliki fasilitas restoran dan laundry bagi tamu yang menginap.
Tabel 1.1 Data Tamu yang Check In Tahun Persentase (Jumlah Tamu per Tahun)
2008 62.5%
2009 75% (Naik 12.5%)
(5)
3 Namun dari segi sistem informasinya, hotel Trocadero tidak memiliki suatu sistem informasi yang mendukung dengan tingkat hunian yang ada. Sistem informasi yang diterapkan di Hotel Trocadero adalah sistem informasi yang masih secara umum digunakan, sehingga dalam pengolahan datanya lamban. Disamping itu juga, karyawan hotel sering mengalami kesulitan dalam mencari data yang sudah diolah dan terkadang ada data yang hilang akibat dari tempat penyimpanan yang tidak aman. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan informasi di hotel Trocadero terhambat dan tidak tepat waktu.
Untuk memecahkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan judul :
“SISTEM INFORMASI CHECK IN DAN CHECK OUT PADA HOTEL
TROCADERO BANDUNG”
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.
(6)
4 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat diidentifikasian permasalahan yang ada yaitu :
1. Sistem informasi check in dan check out yang ada di hotel Trocadero masih menggunakan sistem pencatatan dan penghitungan manual.
2. Sistem informasi yang ada di hotel Trocadero kurang mendukung kegiatan operasional hotel.
1.2.2 Rumusan Masalah
Agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan dan penafsiran yang berbeda, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem check in dan check out yang ada di hotel Trocadero sekarang ini.
2. Bagaimana merancang sistem informasi check in dan check out di hotel Trocadero.
3. Bagaimana pengujian program aplikasi sistem check in dan check out pada Hotel Trocadero.
(7)
5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maksud dan tujuan dari perancangan sistem informasi check in chek out dan pengolahan data tau tersebut antara lain :
Maksud tujuan penelitian ini adalah :
1. Memecahkan dan mengatasi masalah-masalah dan kendala-kendala yang terdapat pada Hotel Trocadero agar Hotel Trocadero dapat berkembang. 2. Memudahkan dalam pengelolaan Hotel Trocadero.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi check in check out yang sedang berjalan pada Hotel Trocadero Bandung.
2. Untuk membuat perancangan program aplikasi check in check out dan pengelolaan tamu pada Hotel Trocadero Bandung.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program aplikasi check in check out dan pengelolaan data tamu pada Hotel Trocadero Bandung.
4. Untuk mengetahui implementasi program aplikasi check in check out dan pengelolaan pada Hotel Trocadero Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian menunjukkan manfaat apa yang dapat diambil dari penelitian itu baik bagi penulis, perusahaan, maupun pembaca. Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama di bangku kuliah. Dengan penyusunan tugas
(8)
6 akhir ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.
1.4.1 Kegunaan Akademis
Bagi pengembangan ilmu sistem informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.
Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah sistem informasi pada sebuah perusahaan atau instansi. Dari sini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang mungkin belum didapat di kampus dan disini juga akan lebih mengerti tentang sistem informasi yang di buatnya karena sekaligus praktek mengimplementasikannya.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan-masukan ke perusahaan atau objek penelitian tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada objek penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan memperlancar kegiatan yang berjalan pada perusahaan yang bersangkutan.
(9)
7 1.5 Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah dalam kegiatan perhotelan pada Hotel Trocadero, maka dalam ruang lingkup dan batasan masalah sistem informasi yang akan dibangun meliputi :
1. Sistem informasi yang dibangun hanya membahas mengenai proses check in dan check out yang meliputi pemesanan kamar, laundry, restoran, melihat status kamar, melihat history data tamu, pembuatan nota, dan pembuatan laporan.
2. Pembayaran yang dilakukan hanya melalui uang tunai / cash.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian skripsi pada Hotel Trocadero Bandung yang beralamat di Jl. Wastukencana No. 48 Bandung 40116 Telp. 022-4230193, adapun jadwal penelitiannya sebagai berikut :
Tabel 1.2
(10)
8 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 1 ) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2.1.1 Definisi Sistem
Ada dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jogiyanto ( 2005 : 1 ) dan pendapatnya itu dikutif oleh yaitu :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan auat menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
(11)
9 ” Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari kedua pendekatan tersebut yang paling mudah dilakukan adalah pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya karena pendekatan ini akan mempermudah kita dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem dibandingkan dengan pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasarn ternetu. Tujuan biasanya dihubungkan denganh ruang lingkup yang lebih luas sedangkan sasaran biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Seringkali tujuan dan sasaran digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
Suatu sistem mempuyai karakteristik atau sipat – sipat tertentu yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Karateristik sistem menurut dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan Komponen Sistem (Components)
Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya atau bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Dalam komponen sistem ini atau elemen–elemen sistem ini dapat berupa suatu subsistem yang lebih kecil.
(12)
10 2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya. Batas sistem ini juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa saja yang ada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan sistem ini bervariasi bisa berupa energi manusia, data model, bahan baku, layanan atau lainnya.
6. Keluaran sisitem (Output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suara sistem. Definisi lain adalah keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari proses yang merupakan tujuan dari keberadaan system
(13)
11 7. Pengolahan Sistem (Proses)
Pengolah atau proses merupakan perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang (user) atau mesin (komputer).
8. Sasaran Sistem (Objective)
Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya. Karena tujuan ini merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh suatu sistem.
2.1.2 Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh.
Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto (2005:1) adalah sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
(14)
12 Pengolahan data yang menjadi informasi memiliki siklus. Siklus tersebut disebut sebagai siklus informasi atau siklus pengolahan data. Gambaran dari siklus tersebut yaitu :
Suatu informasi agar bermanfaat bagi pemakainya haruslah yang memiliki kualitas dan memiliki arti, sedangkan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tergantung terhadap tiga hal. Ketiga hal tersebut itu yaitu : Akurat, Tepat Waktu dan Relevansi. Akurat yaitu Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudny. Sedangkan Tepat Waktu berarti Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambnat. Karena yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Dan yang terakhir Relevan ini berarti Informasi tersebut harus mempunyai manfaat dan berdaya guna bagi pemakainya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendaptkannya. Kegunaan informasi adalah untuk
Proses (Model) Output (Information) Input (Data) Data ditangkap Penerima Keputusan tindakan Hasil Tindakan Basis Data
Gambar2.1 Siklus Informasi
( Sumber : Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 1989:9)
(15)
13 mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2.1.3 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2000 : 11) nilai informasi ditentukan oleh 2 hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai manfaat bila lebih efektif (berhasil guna) di bandingkan biaya untuk mendapatkannya, informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang tapi dapat ditaksir dari nilai ke efektifasnya.
2.1.4 Kualitas Informasi
Menurut http://kutukomputer.net23.net/?p=44 kualitas informasi tergantung dari beberapa hal antara lain:
1. Akurat (Accurate)
Dimana Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat berarti harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu (Timeless)
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
(16)
14 3. Relevan (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.5 Definisi Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manjemen didlam pengambilan keputusan. Informasi diperileh dari Sistem Informasi. Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert A Leitch dan K.Roscoe Davis didalam Jogiyanto (2005 : 1) :
“ Sistem Informasi adalah suatu Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dna kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan”.
Suatu Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen yang biasa disebut dengan istilah Blok bangunan yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing – masing saling berintekaksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencpai sasarannya.
(17)
15 2.1.6 Komponen Sistem Informasi
Menurut BILLY N MAHAMUDU didalam http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Menurut Komponen dari Sistem informasi terdiri dari 6 komponnen yaitu : 1. Komponen Input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
(18)
16 5. Komponen Hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
(19)
17 8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2 Definisi Hotel
Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian dari padanya yang khusus disediakan dimana setiap orang dapat menginap dan makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Suatu ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang berada di bawah manajemen hotel tersebut. Sumber;http://regional.bps.go.id/⑦jakarta tanggal 2 Februari 2011.
2.3 Definisi Check In
Check in adalah proses awal masuk seseorang tamu yang hendak menginap di hotel dimana tamu harus melakukan transaksi dengan pihak hotel untuk mendapatkan pelayanan penginapan. Sumber; http://smipusi.blogspot.com/2011/01/pengertian-perhotelan.html tanggal 30 Maret 2011.
(20)
18 2.4 Definisi Check Out
Sedangkan Check out adalah proses tamu hendak keluar dari semua pelayanan hotel dengan melunasi sejumlah transaksi yang telah
didapat selama menginap. Sumber;
http://smipusi.blogspot.com/2011/01/pengertian-perhotelan.html tanggal 30 Maret 2011.
2.5 Definisi Tamu
Definisi tamu adalah orang yg datang berkunjung (melawat dsb) ke tempat orang lain atau ke perjamuan atau orang yg datang untuk menginap (di hotel), untuk membeli-beli (di toko). Sumber; http://www.artikata.com/arti-353179-tamu.html tanggal 30 Maret 2011. 2.6 Definisi Kamar
Kamar merupakan ruang yg bersekat (tertutup) dinding yg menjadi bagian rumah atau bangunan (biasanya disekat atau dibatasi empat dinding). Sumber; http://www.artikata.com/arti-332667-kamar.html tanggal 30 Maret 2011.
2.7 Definisi Restoran
Restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Sumber; http://binaukm.com/2010/05/definisi-rumah-makan-dan-restoran-pelaung-usaha-rumah-makan/ tanggal 30 Maret 2011.
(21)
19 2.8 Definisi Laundry
Menurut Manser (1991, 235) definisi laundry secara umum yaitu: 1. A commercial establishment for laundering clothes or linens.
(suatu usaha yang bersifat dagang untuk mencucikan pakaian-pakaian atau linan-linan)
2. A room or an area, as in a house, for doing the wash.
(suatu ruangan atau suatu daerah, di dalam suatu rumah untuk melakukan kegiatan pencucian)
2.9 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Biasanya juga disebut dengan infrastruktur aplikasi. Cara komunikasi komponen-komponen tersebut melalui network atau jaringan yang saling terhubung 2.9.1 Pengertian Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas – tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah – pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer.
Dua buah komputer dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro atau satelit komunikasi.
(22)
20 2.9.2 Jenis – jenis Jaringan
Klasifikasi jaringan komputer dibagi atas lima jenis, Menurut Jogiyanto (1995) dalam bukunya Pengenalan Komputer, Klasifikasi jaringan komputer yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network ( MAN ), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
(23)
21 3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda – beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
2.9.3 Topologi Jaringan
Topologi merupakan suatu pola hubungan antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
(24)
22 1. TolopogiPoint to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komun1ikasi biasa.
Gambar 2.2 Topologi Titik ke titik / Point To Point
Sumber :Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat 2005 Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU
2. Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu.
(25)
23 Model jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka
Gambar 2.3 Topologi Bintang / Start Network
Sumber : Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat 2005
3. Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah
(26)
24 Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju.
Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentrali③ed-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
Gambar 2.4 Topologi Cincin / Ring
(27)
25 4. Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan 3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Gambar 2.5 Topologi Pohon / Tree
Sumber : Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat 2005
(28)
26 5. Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama
Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud
Gambar 2.6 Topologi Bus
Sumber : Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat 2005
(29)
27 6. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi
Gambar 2.7 Topologi Kombinasi / Plex
Sumber : Syamsuardi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat 2005
2.9.4 Manfaat Jaringan
Banyak Manfaat atau keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan dibangunnya sebuah Jaringan Komputer diantaranya yaitu :
1. Berbagi sumber daya komputer. 2. Peningkatan kehandalan. 3. Penghematan.
Sumber daya komputer yang dibagi bersama mencakup CPU, alokasi memori, penyimpanan data/ disk, pencetak/ printer, dan program/ utilitas.
(30)
28 CPU/memori yang sedang diam (idle) dapat "dikaryakan" oleh sistem lain yang sedang sibuk. Disk yang semula tersebar di semua komputer dengan utilitas yang sama kini dapat digabungkan menjadi unit disk yang besar dan dibagi bersama. berbagi sumber daya komputer.
2.10 Pengertian Client Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer – komputer lain didalam jaringan . Client adalah komputer – komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server pada jeringan tipe Client Server disebut Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada Workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai Workstation.
Keunggulan :
1. Kecepatan akses yang lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh sat komputer ( server ) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai Workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagi administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik karena jarigan Client server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang ada dalam jaringan
(31)
29 Kelemahannya :
1. Biaya Operasional relatif mahal
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2.11 Perangkat Lunak Pendukung
Yaitu perangkat lunak (Software) yang akan digunakan dalam membangun maupun mengembangkan aplikasi sistem informasi.
2.5.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0
Definisi Microsoft Visual Basic menurut Agung Novian dalam bukunya yang berjudul Panduan Microsoft Visual Basic 6.0, menyebutkan bahwa:
”Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis orientasi objek atau object oriented program (OOP). ”
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi
(32)
30 Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).
2.5.2 Keunggulandan Kelemahan Microsoft Visual Basic 6.0 Keunggulan Microsoft Visual Basic 6.0, yaitu:
1. Mempunyai fasilitas toolbox yang dapat secara langsung mendesain program yang akan dibuat sesuai keinginan.
2. Mempunyai jendela properties dimana dapat mengedit properti suatu objek terpilih yang berada dalam suatu aplikasi.
3. Tampilannya yang bisa di edit sebagaimana dengan keinginan kita dan lebih bagus dibanding dengan yang program yang lain.
Kelemahan Microsoft Visual Basic 6.0 yaitu tidak mempunyai sistemdatabase sendiri sehingga bergantung pada program aplikasi yang lain.
(33)
31 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Ada dua metode pendekatan yang dapat dilakukan. Pertama, penelitian ditunjukan semata – mata untuk menghasilkan produk dan yang kedua penelitian yang menghasilkan produk juga melibatkan individu sebagai objek penelitian.
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah proses perhotelan di Hotel Trocadero yang beralamat di JL. Wastukencana No. 48 Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Trocadero hotel yang terletak di Jl. Wastukencana No. 48 merupakan tempat yang sangat strategis di kota bandung. Dahulu kala, bangunan ini merupakan bangunan yang dibuat oleh orang Belanda dan dijadikan markas tentara Belanda. Setelah revolusi kemerdekaan tahun 1945 makan bangunan ini diserahkan pemerintah Belanda ke pemerintah RI dan dijadikan Mes tentara RI.
Pada tahun 1975 bangunan ini dijadikan sebuah hotel yang bernama Trocadero yang artinya “Persinggahan” oleh seorang pengusaha asal kota Garut yaitu Bpk. H. Abdul Kodir. Bpk H. Abdul Kodir merupakan seorang pengusaha perhotelan yang sukses pada waktu itu. Pada tahun 1995 hotel tersebut mengalami renovasi karena banyaknya persaingan perhotelan di kota Bandung.
(34)
32 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut ini adalah visi dan misi Hotel Trocadero : 1. Visi
Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin dicapai dan diwujudkan dan secara potensial untuk terwujud kemana dan apa yang diwujudkan satuan pendidikan di masa depan.
Visi Hotel Trocadero adalah : “THE FAMILY AND BUSINESS HOTEL” 2. Misi
1. Menjadikan Hotel Trocadero menjadi hotel tujuan untuk keluarga dengan harga yang terjangkau.
2. Menjadikan Hotel Trocadero menjadi hotel tujuan untuk para pengusaha yang memiliki pangsa pasar di daerah Watukencana dengan harga yang terjangkau.
3. Memberikan kepuasan kepada pengunjung kepada para pengunjung hotel dengan melakukan pelayanan yang terbaik.
(35)
33
3.1.3 Struktur Organisasi Hotel
Dalam melakukan kegiatan sehari-harinya perusahaan dalam hal ini perlu menyusun suatu struktur organisasi, karena dengan adanya struktur organisasi dapat membantu perusahaan dalam melakukan penetapan pembagian kerja,pendelegasian wewenang dan penetapan pegawai pada posisi tertentu agar dapat berjalan secara efektif dan efisien
Dengan adanya struktur organisasi,maka dapat dengan jelas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian, sehingga menimbulkan kesimpang siuran data pembagian tugas dan pemberian perintah.
Adapun strukur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Hotel Trocadero Sumber : Dokumentasi Hotel Trocadero
General Manager
Food & Beverage Manager
Room Division Manager
Accounting Manager
Laundry Executive Housekeep Front Office
(36)
34 3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas menerangkan tentang tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang menduduki posisi tertentu dalam perusahaan.
1) General Manager
Bertanggung jawab atas kelancaran baik operasional maupun administratif Hotel Trocadero secara keseluruhan, serta menerima dan memeriksa laporan dari tiap bagian dibawahnya yaitu :
A. Food & Beverage Manager
B. Room Division Manager
C. Accounting Manager
2) Food & Beverage Manager
a. Penyediaan dan pengadaan semua jenis makanan yang akan dihidangkan kepada para tamu hotel.
b. Menyediakan bahan-bahan dasar makanan yang diperlukan oleh hotel. c. Mengolah bahan-bahan dasar makanan.
d. Menyiapkan hasil makanan yang telah diolah sehingga dapat dijual. e. Menyiapkan makanan sesuai pesanan tamu.
f. Menjaga kepuasan tamu dalam segala hal dan berusahan memenuhi semua keinginan tamu.
g. Mengkoordinir terhadap semua staff atas tugas dan tanggung jawab di masing-masing bagian.
(37)
35 3) Room Division Manager
Merupakan rangkaian penting dalam usaha pelayanan menjual kamar hotel. Yang menyangkut bagian kantor depan (front office) sebagai penerima tamu hingga terjadi transaksi kemudian tata usaha (house keeping) yang bertanggung jawab atas kebersihan,kerapihan kamar juga mencangkup laundry,room division melakukan koordinasi dengan petugas terkait untuk pencapaian hasil kerja lebih baik dan menerima laporan dari bagian-bagian tertentu.
4) Executive Housekeep
Bagian di dalam hotel yang menangani hal-hal berkaitan dengan keindahan, kerapihan, kebersihan, kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar dan juga area lainnya di hotel, agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman berada dalam hotel.
Tanggung jawab Executive Housekeep :
a. Memilih dan menentukan cleansing equipment dan cleaning material yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Selalu mengadakan inventarisasi terhadap semua barang.
c. Mengusahakan ruangan yang terjamin kebersihan dan keamanannya. 5) Accounting Manager
Mengelola semua keuangan masuk dan keluar perusahaan, menerima dan memeriksa semua laporan keuangan dan kegiatan hotel yaitu mengenai jumlah uang dan kamar yang terjual.
(38)
36 6) Front Office
Front office merupakan salah satu pusat kegiatan disebuah hotel yang secara operasionalnya berhubungan langsung dengan tamu,oleh karena itu kegiatan di front office harus berjalan baik disamping itu kegiatan di front office harus ditunjang dengan kelengkapan peralatan dan kerja sama yang baik antara karyawan hotel. Front office dalam suatu hotel merupakan cermin mutu hotel itu sendiri kesan pertama seorang tamu terhadap hotel bermula dari kesannya terhadap front office hotel tersebut.
Fungsi front office : a. Menjual kamar.
b. Menyediakan informasi tentang pelayanan hotel. c. Mengkoordinasi semua pelayanan kepada tamu. d. Mendata dan melaporkan status kamar.
e. Menyiapkan bill-bill tamu.
f. Mendata file tentang sejarah tamu yang menginap di hotel. 7) Laundry
Bagian laundry bertugas mencuci peralatan yang dipakai berupa selimut, seprai, dan mencuci pakaian baik itu milik tamu atau karyawan, dan mencatat semua laundry yang masuk ke dalam log book, kemudian membuat laporan. 3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk menyusun karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian
(39)
37 menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
3.2.1. Desain Penelitian
Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan system yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan system yang stabil mudah dikembangkan di masa mendatang.alat bantu yang digunakan oleh penulis dalam perancangan system diantaranya:
1. Bagan alir dokumen ( flow map) 2. Diagram konteks
3. Diagram arus data ( data flow diagram) 4. Kamus data
5. Desain database
a. ERD (entity relationship diagram) b. Normalisasi
c. Relasi tabel
d. Struktur file ( file structure)
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber dan metode yang di gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
3.2.2.1. Sumber Data primer
1. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pembimbing di tempat penelitian yang menyangkut kegiatan check in check out dan pengolahan data tamu hotel.
(40)
38 2. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan perhotelan
sehingga dapat diketahui permasalahan dari objek yang diteliti. 3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini penulis peroleh dari dokumentasi – dokumentasi di Sumber data sekunder dalam penelitian ini penulis peroleh dari dokumentasi – dokumentasi Hotel Trocadero dan juga pencarian data dari internet maupun Perpustakaan dan juga pencarian data dari internet maupun Perpustakaan. Data-data yang dilampirkan berupa data tamu dan billing.
3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan pengembangan sistem dapat dilihat sebagai sebuah proses. Lebih jauh pengembangan sistem pada dasarnya adalah proses perubahan, penghalusan, transformasi atau tambahan pada produk yang sudah ada. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem berorientasi objek yang merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik,
(41)
39 tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan perangkat lunak dengan metode prototype paradigma. Oleh karena itu metode ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. prototype paradigma adalah suatu proses yang memungkinkan pengembangan system informasi untuk menciptakan suatu model dari system informasi yang harus dikembangkan adapun langkah-langkah aktivitas cara kerja metode prototype paradigm yaitu terdiri dari:
1. Pengumpulan kebutuhan yaitu: pengembang dan pelanggan bertemu kemudian pengembang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
2. Perancangan yaitu: dilakukan perancangan kilat,berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak yang akan nampak bagi pelanggan
3. Evaluasi prototype yaitu: di evaluasi oleh pelanggan dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak agar pengembang dapat memahami secara lebih baik apa yan harus dilakukan
Metode ini digunakan karena proses pengumpulan kebutuhan perancangan dan evaluasi dapat terus berlangsung sehingga semua kebutuhan terpenuhi meskipun berbagai masalah bisa terjadi prototype bisa menjadi paradigm yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak karena jika ada kesalahan atau ada data yang akan diperbaiki bisa kembali ke proses awal sampai selesai sehingga pekerja dapat dilakukan secara maksimal.
(42)
40 Gambar 3.2 Prototype Paradigma
Sumber : http://aroemfcs.blog.ugm.ac.id/2011/03/prototype.jpg
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Dan Perancangan Sistem
Berikut merupakan alat bantu analisis dan perancangan sistem terdiri dari:
1) Flow Map
Flowmap merupakan bagan alur yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan diusulkan perbaikan-perbaikannya.
(43)
41 2) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah modul atau gambar yang menghubungkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Diagram konteks didesripsikan dengan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumber data tersebut, serta informasi apa saja yang akan dihasikan oleh sistem tersebut dan kemana sistem informasi tersebut akan diberikan. Diagram konteks adalah kasus khusus dari DFD (Data Flow Diagram) yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keluaran sistem. 3) Data Flow Diagram
Salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunakan symbol-simbol untuk menggambarkan aliran data melalui serangkaian proses yang saling berhubungan.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. 4) Kamus Data
Kamus data yang digunakan dalam analisis struktur dan desain informasi merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store.Kamus data dapat
(44)
42 digunakan pada metodologi berorientasi data dengan menjelaskan lebih detail lagi hubungan entitas, seperti atribut-atribut suatu entitas.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram. Arus data yang ada di data flow diagram bersifat global dan hanya menunjukkan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Arus data
Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan mencari arus data didalam data flow diagram (DFD).
2. Nama arus data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga yang membaca data flow diagram (DFD) dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
3. Tipe data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses yang lainnya.Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan computer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layer dimonitor, variable, parameter dan field-field. Bentuk data seperti ini perlu dicatat di kamus data.
(45)
43 4. Struktur data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang tersendiri dari item-item atau elemen-elemen data.
5. Alias
Alias atau nama lain dari data juga harus dituliskan. Alias perlu dituliskan karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen lainnya.
6. Volume
Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu sementara volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.
7. Periode
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke dalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
8. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
(46)
44 5) Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan agar bisa memiliki data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (Insert, Delete, Update) data.
Langkah pertama dalam membangun database adalah membangun database adalah membangun tabel dengan benar. Tabel-tabel dengan desain yang baik akan mengurangi kompleksitas aplikasi, juga menambah fleksibilitas. Agar data mentah dalam dunia nyata dapat mencapai database model relasional diperlukan proses normalisasi.
a. Normalisasi Data
Normalisasi merupakan sebuah teknik logical desain basis data /database,teknik pengelompokan atribut suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudasi)
1. Normalisasi pertama
a. Mendefinisikan atribut kunci b. Tidak adanya group berulang
c. Semua atribut buka kunci tergantung pada atribut kunci 2. Normalisasi kedua
a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
b. Sudah tidak ada ketergantungan pascal dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci
(47)
45 3. Normalisasi ketiga
a. Sudah berada dalam bentuk norma kedua
b. Sudah tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya)
b. Tabel Relasi
Tabel Relasi Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu :
1. One-To-One (1 – 1)
Yaitu suatu entity yang berada di himpunan X berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan Y, dan entity pada himpunan Y berhubungan dengan paling banyak satu entity di himpunan X, digambarkan sebagai :
Gambar 3.3 One-To-One
(48)
46 2. One –To-Many (1 –∞)
Yaitu suatu entity pada himpunan X dapat berhubungan dengan sejumlah entity pada himpunan Y, tetapi entity yang berada pada himpunan Y hanya dapat berhubungan dengan hanya satu entity dari himpunan X atau sebaliknya. Digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.4 One –To-Many
Sumber : http://msdn.microsoft.com/en-us/library/aa697428(VS.80).aspx
3. Many-To-Many (∞–∞)
Yaitu suatu entity yang berada di himpunan X dapat berhubungan dengan banyak entity di himpunan Y, dan sebaliknya.
Gambar 3.5 Many-To-Many
(49)
47 3.2.4. Pengujian Software
Penggujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,desain dan pengkodean. Metode pengujian perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujian perangkat lunak system informasi check in dan check out Hotel Trocadero bandung adalah metode black box yang mana perangkat lunak di uji setelah perangkat lunak selesai di buat.
Menurut Sumber : http://whaysworld.wordpress.com/2010/06/18/white-box-testing-dan-black-box-testing/, black box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dengan demikian memungkinkan perekayasa yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujiam black box berusaha menentukan kesalahan dalam kategori ;
(1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang (2) kesalahan interface
(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan kerja
(50)
48 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih mudah.dari sistem lama maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan. Dalam analisis dokumen akan dijelaskan hal-hal berikut :
a. Nama dokumen : Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut.
b. Fungsi : Untuk menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan. c. Sumber : Asal dokumen.
d. Rangkap : Jumlah salinan dokumen.
e. Bentuk : Dokumen yang digunakan dalam bentuk apa.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan kamar yang sedang berjalan pada Hotel Trocadero. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
(51)
49 Tabel 4.1. Analisis dokumen dalam prosedur penjualan kamar yang sedang
berjalan pada Hotel Trocadero.
1. Data Tamu
Nama Dokumen : Data tamu Fungsi : Mengetahui Kamar yang Kosong
Sumber : Front Office Rangkap : 1 (satu) Bentuk : Dokumen
2. Kwitansi
Nama Dokumen : Kwitansi
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran pemakaian kamar dan lain-lain Sumber : Front Office
Rangkap : 2 (dua) Bentuk : Dokumen
3. Buku Besar Tamu
Nama Dokumen : Buku Besar Tamu
Fungsi : Untuk Membuat Laporan Kepada Manager
Sumber : Front Office Rangkap : 1 (satu) Bentuk : Dokumen
(52)
50 Fungsi : Untuk Laporan Kepada Manager
Sumber : Front Office Rangkap : 2 (dua) Bentuk : Dokumen
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Analisa prosedur penjualan kamar yang sedang berjalan adalah menganalisa proses yang sedang berjalan pada sistem pembelian kamar yang ada pada Hotel Trocadero. Dengan ini, maka akan diketahui kelemahan atau kesalahan dari sistem yang sedang berjalan.
Prosedur merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa saja yang terlibat, urutan prosedur check in dan check out hotel yang sedang berjalan sebagai berikut;
1. Prosedur Check In
a. Tamu Check In kamar dengan cara berbicara ke Front Office (FO). b. Kemudian FO memeriksa ketersediaan kamar.
c. Bila jenis kamar yang diminta tidak tersedia FO akan mengkonfirmasikannya kapada tamu dan menawarkan Fasilitas lain. d. Selanjutnya FO mencatat data itu pada form registrasi kemudian
(53)
51 e. Kemudian FO akan membuat bukti pembayaran berupa kwitansi dengan rangkap 2 diminta lembar pertama diserahkan pada tamu dan yang lembar kedua disimpan sebagai arsip.
f. Selanjutnya FO membuat laporan transaksi 2 rangkap. lembar pertama dilaporkan kepada manager unit dan lembar kedua disimpan sebagai arsip. 2. Prosedur Check Out
a. Tamu datang ke Front Office untuk memberikan kunci.
b. Jika tamu belum membayar biaya penginapan dan ada tagihan lainnya makan Front Office menghitung pembayaran dan membuat kwitansi 2 rangkap. Rangkap pertama diberika ke tamu sedangkan satu lagi diarsipkan untuk dibuat laporan.
c. Kemudian Front Office membuat buku besar tamu berdasarkan form registrasi dan kwitansi.
d. Dari buku besar tamu kemudian dibuat laporan transaksi sebanyak 2 rangkap, yang satu diarsipkan dan yang satu lagi diserahkan kepada manager.
Hotel Trocadero memiliki kebijakan dalam pembayaran check in kamar yaitu setelah ada kepastian,ketersediaan kamar maka akan dilakukan pencatatan check in kamar dan tamu diwajibkan membayar uang muka. Jumlah uang muka yang ingin dibayar tidak dibuat batasan atau dibebaskan sesuai keinginan tamu.
(54)
52 4.1.2.1 Flowmap Check In dan Check Out sedang Berjalan
Flowmap berfungsi menggambarkan aliran suatu dokumen yang masuk dan keluar dari suatu sistem. Berikut ini adalah Flowmap dari sistem informasi check in kamar hotel yang sedang berjalan :
(55)
53 Gambar 4.1 Flowmap Check In dan Check Out Hotel yang sedang Berjalan pada
(56)
54 4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran global mengenai suatu sistem. Dalam diagram konteks menerangkan secara garis besar hubungan antara entitas-entitas yang ada pada sistem. Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem informasi Check In Check Out kamar hotel yang sedang berjalan :
Identitas Tamu
Data Kamar yang Dipesan
Form Tagihan Laundry Laporan Check In, Laporan Check Out
Kwitansi, Identitas Tamu
Form Tagihan Restaurant
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Check In dan Check Out Hotel yang sedang Berjalan
4.1.2.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram yang menggambarkan fungsi logika dari sebuah sistem. Dalam DFD terdapat aliran data dan proses yang terjadi dalam sistem. Adapun DFD dari sistem informasi check in dan check out hotel yang sedang berjalan seperti yang terlihat pada gambar 4.3.
Tamu
Sistem Informasi Check In dan
Check Out
Manager Restaurant
(57)
55 Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Check In dan Check
Out yang sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Evaluasi sistem dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat ini hingga dapat menghasilkan beberapa perancangan terhadap kesuliatan yang dihadapi.
(58)
56 Tabel 4.2 Tabel Evaluasi Sistem yang Berjalan
No. Permasalahan Usulan
1. Sistem pemesanan yang sedang berjalan sekarang masih manual sehingga sering terjadi kesalahan pencatatan dalam buku pesanan.
Membuat sistem informasi terotomatisasi sehingga kesalahan dalam pencatatan dapat diminimalisir.
2. Sulit mengetahui kamar yang kosong.
Membuat sistem informasi yang dapat memberikan informasi tentang kamar yang kosong beserta fasilitasnya dengan mudah. 3. Lambatnya dalam
penghitungan pembayaran
Membuat sistem informasi yang mempermudah Front Office dalam penghitungan pembayaran.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dari persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak.
(59)
57 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem digambarkan dengan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.
Pada tahapan ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, berfungsi dan bermanfaat. Perancangan sistem dibagi 2, yaitu desain konseptual atau desain secara umum atau desain secara logika dan desain secara terperinci atau desain secara fisik. Desain umum yang akan diaplikasikan bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun.
Desain umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan di desain secara terperinci. Tahap desain ini akan dimulai dengan pembuatan diagram konteks yang diusulkan, DFD yang diusulkan dan kamus data.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Perancangan Sistem Informasi check in dan check out pada Hotel Trocadero Bandung ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data seperti pengecekan kamar kosong, penginputan data-data tamu yang Check-In, sampai kepada pembuatan laporan-laporan yang akan diberikan kepada Manajer Hotel yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
(60)
58 Dalam penerapannya sistem digunakan di lingkungan dalam sistem maupun lingkungan luar sistem itu sendiri. Adapun pemakai sistem dalam yaitu bagian Front Office, sedangkan lingkungan luar sistem yang mendapatkan hasil dari sistem yaitu tamu Hotel dan Manajer Hotel. Selain itu, sistem tersebut dapat mengolah semua data masukan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan seperti data Reservasi data tamu Check-In, data tamu Check-Out, data Pelanggan, data kamar serta laporan-laporan yang berhubungan dengan sistem informasi check in dan check out Hotel.
4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan
Perancangan prosedur merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses sistem informasi check in dan check out Hotel yang sedang berjalan sebelum bagan alir dokumen (Flow Map) dibuat. Bagan alir dokumen tersebut merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan serta untuk mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Adapun deskripsi dari sistem informasi check in dan check out Hotel yang diusulkan dibagi menjadi dua prosedur seperti berikut :
1. Prosedur Check In
a. Tamu ke bagian Front Office
(61)
59 c. Tamu memilih spesifikasi kamar dan memberikan Identitas Tamu
berupa KTP atau SIM kepada Front Office.
d. Front Office mengecek kamar sesuai dengan spesifikasi kamar yang dipilih tamu melalui sistem informasi.
e. Jika tidak ada kamar tamu yang kosong atau sesuai maka Identitas Tamu dikembalikan dan proses Check In dibatalkan sesuai keinginan tamu.
f. Jika kamar yang dipilih tersedia maka Front Office mengisi form registrasi untuk disimpan dalam database.
g. Jika tamu membayar uang muka atau membayar full maka Front Office akan mencetak kwitansi yang diberikan ke tamu beserta kunci kamar.
2. Prosedur Check Out
a. Tamu menyerahkan Kunci Kamar kepada Front Office.
b. Front Office menerima kunci kamar dan mengecek status pembayaran di database.
c. Jika sebelumnya tamu belum melakukan pelunasan, maka Front Office akan melakukan penghitungan pembayaran dan tagihan, kemudian memasukan data tersebut kedalam database dan mencetak kwitansi. d. Front Office menyerahkan kwitansi beserta identitas tamu kepada
tamu.
e. Front Office membuat Laporan Transaksi melalui sistem informasi untuk diserahkan kepada manajer.
(62)
60 4.2.3.1 Flow Map Check In Diusulkan
Setelah melakukan analisis terhadap Flow Map sistem informasi check in dan check out Hotel yang sedang berjalan serta melakukan evaluasi, maka tahap selanjutnya adalah membuat rancangan Flow Map yang diusulkan dimana deskripsi dari Flow Map tersebut sudah dibuat sebelumnya. Adapun Flow Map sistem informasi check in Hotel yang diusulkan adalah sebagai berikut :
(63)
61 Gambar 4.4 Flow Map Check In dan Check Out yang Diusulkan
(64)
62 4.2.3.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran global mengenai suatu sistem. Dalm diagram konteks menerangkan secara garis besar hubungan antara entitas-entitas yang ada pada sistem. Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem informasi Check In dan Check Out kamar hotel yang diusulkan :
Identitas Tamu, Id Kamar Data Kamar yang Dipesan
Laporan Laundry
Laporan Transaksi
Kwitansi, Identitas Tamu Id Kamar
Laporan Restaurant
Gambar 4.5 Diagram Konteks
4.2.3.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram yang menggambarkan fungsi logika dari sebuah sistem. Dalam DFD terdapat aliran data dan proses yang terjadi dalam sistem. Berikut adalah DFD dari sistem informasi Check In dan Check Out hotel yang diusulkan :
Tamu
Sistem Informasi Check In dan
Check Out
Manager Restaurant
(65)
63 Gambar 4.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Check in dan Check Out
DFD Level 2 Proses 1.0
Tamu 1.1 Cek Kamar 1.2 Input Registrasi Database 1.3 Proses Pembayaran dan Cetak Kwitansi Data Kamar yang Dipesan
Kamar Tersedia Registrasi
Kamar Registrasi Kwitansi Id Kamar Restaurant Laundry 1.4 Input Data Tagihan Laundry dan Restoran Tagihan Restaurant Tagihan Laundry
Tagihan Restaurant dan Laundry
(66)
64 DFD Level 2 Proses 2.0
Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 2.0 (Check Out)
4.2.3.4 Kamus Data
Kamus data yaitu daftar semua elemen data yang terhubung dengan sistem dan terdefinisi dengan tepat sehingga pemakai dan sistem analisis mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output.
Kamus data menggambarkan data yang mengalir dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas luar ke proses atau dari proses ke entitas luar. Arus data dari entitas luar ke dalam proses atau sistem biasanya berupa dokumen atau bukti pencatatan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas biasanya menggunakan kode. Arus data dari proses ke entitas luar biasanya berbentuk data atau informasi yang dibutuhkan sistem.
(67)
65 Kamus data berfungsi sebagai berikut :
1. Menjelaskan arti dari aliran data dan penyimpanan dalam DFD 2. Menjelaskan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran 3. Menjelaskan komposisi penyimpanan data
Kamus data untuk data yang mengalir pada DFD (Data Flow Diagram) yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :
1. Nama Arus Data : Registrasi
Deskripsi : Berfungsi untuk menginputkan data tamu yang memesan kamar.
Aliran Data : Proses 1.2 – Database, Database – Proses 1.3 Atribut : No_Registrasi, Nama_Tamu, Jenis_Identitas,
No_Identitas, Alamat, Kota, Jenis_Kelamin, Telepon, Jam_Registrasi, Lama_Inap, Jenis_Harga, Id_Kamar, Nomor_Kamar, Tgl_Check_In, Tgl_Check_Out. 2. Nama Arus Data : Kwitansi
Deskripsi : Berfungsi sebagai kwitansi pembayaran. Aliran Data : Proses 1.3 – Tamu, Proses 2.3 – Tamu.
Atribut : Nomor_Kamar, Harga_Kamar, Lama_Inap, Total_Bayar, Nama_Tamu, Alamat, Kota.
(68)
66 3. Nama Arus Data : Tamu
Deskripsi : Berfungsi untuk mengetahui data tamu Hotel. Aliran Data : Database – Proses 2.3.
Atribut : Id_Tamu, Jenis_Identitas, No_Identitas, Nama_Tamu, Jenis_Kelamin, Alamat, Kota, Telepon.
4. Nama Arus Data : Kamar
Deskripsi : Berfungsi untuk mengetahui status kamar. Aliran Data : Database – Proses 1.1, Proses 1.1 – Proses 1.2.
Atribut : Nomor_Kamar, Tipe_Kamar, Weekday, Weekend, Status. 5. Nama Arus Data : Laporan Transaksi.
Deskripsi : Membuat Laporan Transaksi yang akan diberikan kepada Manager.
Atribut : Nama_Tamu, Alamat, Tgl_Check_In, Tgl_Check_Out. 6. Nama Arus Data : Tagihan Laundry
Deskripsi : Berisi data tamu yang menggunakan fasilitas laundry. Aliran Data : Laundry – Proses 1.4, Proses 1.4 - Database
Atribut : Kode_Laundry, Id_Tamu, Nama_Tamu, Nomor_Kamar, Total_Laundry.
7. Nama Arus Data : Tagihan Restaurant
Deskripsi : Berisi data tamu yang menggunakan fasilitas restaurant. Aliran Data : Restaurant – Proses 1.4, Proses 1.4 – Database
Atribut : Kode_Restaurant, Id_Tamu, Nama_Tamu, Nomor_Kamar, Total_Restaurant.
(69)
67 4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data ( database ) adalah perancangan yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak ( software ) ini. Basis data itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan disimpan secara sedemikian rupa dan tanda perulangan (redundancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/ tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
Perancangan basis data terdiri dari normalisasi, relasi tabel, ERD ( Entity Relationship Diagram ) dan Stuktur file.
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.
Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi
(70)
68 beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang optimal.
Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap tidak normal (Unnormal), normalisasi tahap 1, normalisasi tahap 2 dan normalisasi tahap 3. pada tahap yang ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Adapun normalisasi pada sistem informasi Check in dan Check Out Hotel adalah sebagai berikut :
1. Unnormalisasi
Bentuk Tidak normal atau Unnormali ed Form, merupakan sekumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tersebut tidak lengkap maupun terduplikasi. Data dikumpulkan dengan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal atau Unnormali ed Form dari sistem informasi check in dan check out pada Hotel yaitu sebagai berikut :
④ No_Registrasi, Nama_Tamu, Jenis_Identitas, No_Identitas, Alamat, Kota, Jenis_Kelamin, Telepon, Jam_Registrasi, Lama_Inap, Jenis_Harga, Nomor_Kamar, Tgl_Check_In, Tgl_Check_Out, Nomor_Kamar, Harga_Kamar, Lama_Inap, Total_Bayar, Nama_Tamu, Alamat, Kota, Id_Tamu, Jenis_Identitas, No_Identitas, Nama_Tamu, Jenis_Kelamin, Alamat, Kota, Negara, Telepon, Nomor_Kamar, Tipe_Kamar, Weekday, Weekend, Status, Nama_Tamu, Alamat, Tgl_Check_In, Tgl_Check_Out, Kode_Laundry, Id_Tamu, Nama_Tamu, Nomor_Kamar, Total, Kode_Restaurant, Id_Tamu, Nama_Tamu, Nomor_Kamar, Total ⑥
(71)
69 2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Suatu relasi dikatakan mempunyai bentuk normal form pertama bila semua domain adalah sederhana (anomatic). Artinya, setiap atribut mempunyai domain tunggal. Adapun bentuk normal pertama yaitu :
✁ No_Registrasi, Nama_Tamu, Jenis_Identitas, No_Identitas, Alamat, Kota, Jenis_Kelamin, Telepon, Jam_Registrasi, Lama_Inap, Jenis_Harga, Nomor_Kamar, Tgl_Check_In, Tgl_Check_Out, Harga_Kamar, Total_Bayar, Id_Tamu, Tipe_Kamar, Telepon, Weekday, Weekend, Status, Kode_Laundry, Total_Laundry, Kode_Restaurant, Total_Restaurant ✂ 3. Bentuk Normal Kedua (2nd NF)
Bentuk normalisasi tahap kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah table semua atribut yang tidak termasuk key primary memiliki ketergantungan fungsional pada key primary secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jka ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key primer), seperti terlihat tabel dibawah ini :
Tabel Kamar : ✄ Nomor_Kamar*, Tipe_Kamar, Weekday, Weekend, Status ✂
Tabel Tamu : ✄ Id_Tamu*, Nama_Tamu, Jenis_Kelamin,
Alamat, Kota, Telepon ✂
Tabel Registrasi : ✄ No_Registrasi*, Id_Tamu**, Nomor_Kamar**, Jam_Registrasi, Lama_Inap, Jenis_Harga,
(72)
70 Tabel Tagihan : ☎ No_Registrasi** , Harga_Kamar, Total_Bayar ✆ Tabel Laundry : ☎ Kode_Laundry*, No_Registrasi**,
Total_Laundry ✆
Tabel Restaurant : ☎ Kode_Restaurant*, No_Registrasi**,
Total_Restaurant ✆
4.2.4.2 Relasi Tabel
Relasi tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel satu dengan tabel yang lainnya. Relasi tabel digunakan untuk mengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data, sehingga database tersebut mudah dimodifikasi. Adapun saling keterkaitan antar tabel atau relasi tabel digunakan dalam sistem informasi check in dan check out Hotel adalah sebagai berikut:
(73)
71 Gambar 4.9 Relasi Tabel
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
ERD (Entity Relation Diagram) merupakan suatu diagram yang menggambarkan rancangan data yang akan disimpan atau bentuk logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan mendesain suatu basis data yang akan dibuat. Adapun Diagram ERD pada sistem informasi check in dan check out hotel yang penulis buat adalah sebagai berikut:
(74)
72 Tamu Melakukan Registrasi Memiliki Kamar
Tagihan Memiliki
1 n n n
1 1 Restaurant Laundry Memiliki Memiliki 1 1 1 1
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram
4.2.4.4 Struktur File
Stuktur file merupakan suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang, salah satu yang harus didokumentasikan oleh sistem untuk membuat informasi.
Struktur file menunjukan arus data yang terdiri dari item – item data atau field data. Struktur data menerangkan property yang dimiliki oleh tiap – tiap item data atau field data. Struktur Field yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Nama File : Kamar Field Kunci : Id_Kamar Media : Harddisk
Tabel 4.3 Struktur File Kamar
No. Nama Field Type Length Keterangan
1. Tipe_Kamar Varchar 15 Tipe Kamar Hotel
2. Nomor_Kamar* Int 3 Primary Key*
3. Weekday Float 8 Harga Weekday Kamar
4. Weekend Float 8 Harga Weekend Kamar
(1)
107 6.2 Saran
Adapun saran-saran yang berkaitan dengan pengembangan dari sistem yang telah penyusun buat yaitu:
1. Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem informasi check in dan check out pada hotel ini. Yaitu dengan memperluas cakupan sistem pada bagian-bagian yang terdapat pada hotel yang bersangkutan. 2. Perangkat lunak dilengkapi lagi dengan fasilitas-fasilitas lain yang
berkaitan dengan manajerial hotel, misalnya dengan menambahkan konversi mata uang dan yang lainnya.
3. Perawatan/maintenance yang baik perlu dilakukan secara berkala untuk mengoptimalkan sistem agar berjalan dengan baik.
(2)
SISTEM INFORMASI CHECK IN DAN CHECK OUT PADA
HOTEL TROCADERO BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata-I Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
David 10506064
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
108
DAFTAR P
❯STAKA
· Andi Kristanto. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Java media. Jakarta.
· Jogiyanto Hartono. 1989. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. · Jogiyanto Hartono. 1995. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
· Jogiyanto Hartono. 2000. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi Dan Intelegensi Buatan. Andi. Yogyakarta. · Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta.
· Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi Jilid 2. Offset. Yogyakarta.
· Syamsuardi. 2005. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Erlangga. Cikarang Barat.
· http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php/ 30 Maret 2011.
· http://binaukm.com/2010/05/definisi-rumah-makan-dan-restoran-pelaung-usaha-rumah-makan/ 30 Maret 2011.
· http://id.wikipedia.org
· http://regional.bps.go.id/ 2 Februari 2011. · http://www.artikata.com/l 30 Maret 2011.
· http://aroemfcs.blog.ugm.ac.id/2011/03/prototype.jpg / 2 Februari 2011.
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : David
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 6 November 1988
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Lengkap : Griya Cinunuk Indah A7-12 RT 03/RW 17 Cileunyi, Bandung Telepon/HP : 085624258830
E-Mail : [email protected]
PENDIDIKAN
Sekolah Dasar (1994-2000) : SD Mardi Yuana Cilegon SLTP (2000-2003) : SLTP Mardi Yuana Serang SMU (2003-2006) : SMU Mekar Arum Bandung
Perguruan Tinggi (2006-2010) : S1 Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia
(5)
iii KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dengan segala usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Check In dan Check Out pada Hotel Trocadero Bandung”.
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memiliki kesulitan baik dari segi bahasa maupun teknik penulisan-nya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat mendidik bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati i✝inkanlah
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas segala kehendaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.,Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
(6)
iv 3. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Imu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Dadang Munandar, S.E, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.
5. Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku dosen wali kelas MI-2 jurusan Manajemen Informatika.
6. Marliana. S.Si., M.Si selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam pengerjaan Skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
8. Anak-anak kelas MI-2 angkatan 2006.
9. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu.
Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Juli 2011 Penulis,