3 0
Geogr afi 2 Kelas XI SM A dan M A
menghitung dalam berapa tahun penduduk suatu negara berlipat dua, maka digunakan rumus:
70 Tingkat Pertumbuhan
Misalnya: Tingkat pertumbuhan penduduk 3
1 2
per tahun. Maka:
70 3
1 2
= 20 tahun. Jadi, penduduk akan berlipat 2 dalam waktu 20 tahun.
Hal yang perlu diperhatikan tentang pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut.
a. Tingkat Kelahiran
Fertilitas atau N atalitas
Tingkat kelahiran, yaitu banyaknya bayi yang lahir dari setiap 1.000 penduduk tiap tahun. Misalnya, tingkat kelahiran 25, artinya bagi setiap 1.000
orang penduduk setiap tahunnya terdapat kelahiran bayi 25 orang. Tingkat kelahiran ini disebut Tingkat Kelahiran Kasar Crude Birth Rate
karena tidak memperhatikan jenis kelamin dan golongan umur. Jika dalam perhitungan memperhatikan jenis kelamin dan golongan umur, disebut
Tingkat Kelahiran Menurut Golongan Umur Specific Fertility Rate.
b. Tingkat Kematian
M ortalitas
Tingkat kematian, yaitu jumlah kematian dari setiap 1.000 penduduk tiap tahun. Misalnya, tingkat kematian 25 artinya dari setiap 1.000 penduduk
terdapat kematian sebanyak 25 orang. Tingkat kematian ini disebut Tingkat Kematian Kasar Crude Death Rate karena tidak memperhatikan jenis kelamin
dan golongan umur.
Jika dalam perhitungannya memperhatikan jenis kelamin dan golongan umur, disebut Tingkat Kematian Menurut Golongan Umur Specific Death Rate.
Apabila banyak kematian bayi maka disebut Tingkat Kematian Bayi In Fant Mortality Rate. Tingkat kematian bayi dihitung dari berapa bayi yang
meninggal dibagi dengan jumlah bayi yang lahir hidup dikalikan 1.000. Yang dimaksud dengan bayi adalah anak-anak yang berumur 0 – 1 tahun.
Rumusnya sebagai berikut:
Jumlah bayi yang mati umur 0 - 1 th Jumlah bayi yang lahir hidup
x 1.000
Angka kelahiran maupun angka kematian dinyatakan dengan promil ‰ setiap tahun, artinya per 1.000 penduduk tiap tahun. Pertumbuhan
penduduk ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Fenom ena Biosfer dan Ant r oposfer
3 1 a.
Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang terjadi
karena jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian atau sebaliknya, jumlah kelahiran lebih kecil dari jumlah kematian.
Rumusnya: X = L – M X =
pertumbuhan penduduk alami L
= jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
b. Pertumbuhan Penduduk karena Migrasi
Pertumbuhan penduduk karena migrasi, yaitu pertumbuhan penduduk yang terjadi karena jumlah orang yang datang imigrasi lebih besar daripada or-
ang yang pergi emigrasi atau sebaliknya, jumlah orang yang datang lebih kecil daripada orang yang pergi.
1
Cara perhitungan pertumbuhan penduduk karena migrasi Rumusnya: X = L – M + I – E
X = pertumbuhan penduduk
L =
jumlah kelahiran M =
jumlah kematian I
= jumlah imigrasi
E =
jumlah emigrasi 2
Cara perhitungan angka kelahiran Rumusnya: X = 1.000 x
L P
X = angka kelahiran
L =
jumlah kelahiran P
= Jumlah penduduk
3 Cara perhitungan angka kematian
Rumusnya: X = 1.000 x
M P
X = angka kematian
M = jumlah kematian
P =
jumlah penduduk
Di unduh dari : Bukupaket.com
3 2
Geogr afi 2 Kelas XI SM A dan M A
N egara
Swedia 7 8
5 ,8 1 .0 0 0 kelahir an Sr ilangka
7 0 1 9 ,4 1 .0 0 0 kelahir an
Indonesia 6 1
7 3 ,0 1 .0 0 0 kelahir an Afganist an
4 0 1 8 2 ,0 1 .0 0 0 kelahir an
Panjang harapan hidup Tingkat kemat ian bayi
Sumber: W or ld Populat ion Dat a Sheet , 1 9 9 1
3 . Harapan Hidup pada W aktu Lahir
Kelahiran natalitas adalah kelahiran bayi hidup yang terjadi dalam lingkungan penduduk daerah tertentu, selama periode tertentu. Biasanya
dihitung dalam satu tahun. Lahir hidup life birth ialah pada waktu bayi lahir menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya denyut nadi dan menangis.
Lahir mati tidak dicatat dalam kelahiran. Beberapa indikator yang dipergunakan untuk mengukur kualitas fisik penduduk, antara lain angka
kematian bayi dan angka harapan hidup.
Di Indonesia, angka kematian bayi laki-laki antara tahun 1985 – 1990 sebesar 78‰ per seribu, sedangkan bayi perempuan 64‰ per tahun. Angka
harapan hidup waktu lahir laki-laki sebesar 61,04 per tahun, sedangkan untuk perempuan 64,7 per tahun BPS, 1988. Karena keberhasilan program KB,
angka kematian bayi dari tahun ke tahun terus menurun, yaitu dari 71 rata- rata kematian bayi pada periode 1990 – 1995 sebesar 65. Angka harapan hidup
diproyeksikan pada periode 1990 – 1995 sebesar 64,8 laki-laki 62,92 dan perempuan 66,70. Dari tahun ke tahun, angka kematian bayi menurun lebih
cepat daripada angka kelahiran. Lihat tabel berikut ini
Tabel 1 .5 Tingkat Kelahir an, Tingkat Kem at ian Bayi, dan Panjang Usia Hidup di Indonesia
Indikat or 1 9 8 0 - 1 9 9 0
Per iode 1 9 9 0 - 1 9 9 5
L P
L+P L
P L+P
Sumber:
BPS, 1 9 8 8
Angka kelahir an kasar per 1 .0 0 0 or ang –
– 2 8 ,7
– –
2 5 ,3 Angka kem at ian kasar per 1 .0 0 0 or ang
– –
7 ,9 –
– 7 ,5
Angka kem at ian bayi per 1 .0 0 0 bayi 7 8
6 4 7 1
– –
6 5 1 t ahun
Angka har apan hidup t ahun 6 1 ,4 0 6 1 ,7 0
6 2 ,8 7 6 2 ,9 2 6 6 ,7 0 6 4 ,8 1
Perlu diketahui, bahwa panjang harapan hidup bangsa Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan panjang harapan hidup negara-
negara maju lihat tabel berikut ini.
Tabel 1 .6 Panjang Usia Hidup dan Tingkat Kem at ian Bayi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Fenom ena Biosfer dan Ant r oposfer
3 3 Apabila dibandingkan dengan besarnya tingkat kematian bayi di Swedia
dan Sri Langka, Indonesia lebih besar. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Afganistan, tingkat kematian bayi Indonesia lebih kecil.
4 . Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk suatu wilayah dibanding- kan dengan luas wilayah itu. Persebaran penduduk yang tidak merata dapat
menyebabkan kepadatan penduduk yang berbeda-beda di tiap wilayah. Kepadatan penduduk ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Kepadatan Penduduk Aritmatik