Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan Penduduk Agraris

Fenom ena Biosfer dan Ant r oposfer 3 3 Apabila dibandingkan dengan besarnya tingkat kematian bayi di Swedia dan Sri Langka, Indonesia lebih besar. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Afganistan, tingkat kematian bayi Indonesia lebih kecil. 4 . Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk suatu wilayah dibanding- kan dengan luas wilayah itu. Persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan kepadatan penduduk yang berbeda-beda di tiap wilayah. Kepadatan penduduk ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Kepadatan Penduduk Aritmatik

Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah rata-rata penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi. Kepadatan penduduk aritmatik = Jumlah penduduk Luas wilayah km 2 Misalnya: Pulau Jawa luas wilayahnya 132.187 km 2 , sedangkan jumlah penduduk tahun 1980 sebanyak 91.270.000 jiwa. Jadi, kepadatan penduduk Pulau Jawa tahun 1980 adalah: 91.270.000 : 132.187 = 690 jiwakm 2 .

b. Kepadatan Penduduk Agraris

Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah rata-rata penduduk dalam setiap wilayah seluas satu kilometer persegi lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk Luas lahan pertanian km 2 Misalnya: Pada tahun 1985 jumlah penduduk Pulau Jawa dan Madura sebanyak 99.502.369 orang. Luas lahan pertaniannya 67.687 km 2 . Jadi, kepadatan penduduk agraris Pulau Jawa tahun 1985 adalah 99.502.369 : 67.687 = 1.470 jiwakm 2 lahan pertanian. Di unduh dari : Bukupaket.com 3 4 Geogr afi 2 Kelas XI SM A dan M A 5 . Rasio Ketergantungan Dependency-Ratio Berdasarkan piramida penduduk, ada tiga golongan umur sebagai berikut: a. golongan umur muda usia 0 – 14 tahun ke bawah; b. golongan umur dewasa usia 15 – 64 tahun; c. golongan umur tua usia 65 tahun ke atas. Golongan umur muda dan golongan umur tua disebut kelompok tidak produktif. Golongan umur dewasa disebut kelompok usia ekonomis produktif. Kelompok usia muda dan kelompok usia tua menjadi beban tanggungan dari kelompok usia dewasa. Ukuran umum yang digunakan untuk menentukan beban tanggungan adalah Rasio Ketergantungan. Angkanya diperoleh dari hasil bagi antara jumlah yang tergantung dengan jumlah yang produktif. Rumusnya: Kelompok usia muda + kelompok usia tua Kelompok produktif x 100 Contoh: Angka ketergantungan di Indonesia tahun 1961: Kelompok umur muda 0 – 14 tahun = 42,1 Kelompok umur dewasa 15 – 64 tahun = 53,8 Kelompok umur tua 65 tahun ke atas = 4,1 Rasio ketergantungan: 42,1 + 4,2 53, 8 x 100 = 86 Makin besar rasio ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan bagi kelompok yang produktif. 6 . Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk perlu diketahui untuk memperoleh gambaran, apakah yang harus dilaksanakan suatu negara untuk mensejahterakan penduduknya berkenaan dengan jumlah penduduknya. Untuk membuat proyeksi penduduk pada suatu tahun tertentu digunakan rumus: Pn=1+r n x Po Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam Di unduh dari : Bukupaket.com Fenom ena Biosfer dan Ant r oposfer 3 5 n = jumlah tahun dihitung, yaitu dari tahun yang akan dicari jumlahnya dikurangi dengan tahun permulaan yang sudah diketahui jumlah penduduknya Pn – Po Po = Po bukan P nol jumlah penduduk pada tahun yang diketahui Contoh: Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia 94.911.000 orang. Tingkat pertumbuhan penduduk 2,3. Berapa jumlah penduduk tahun 1970? Jawab: P 1970 = 1+ r n x P 1961 n = Pn – Po = 1970 – 1961 = 9 P 1970 = 1 + 2, 3 100 ¨ ª© ¸ º¹ 9 x 94.911.000 P 1970 = 116.465.000 Jadi, jumlah penduduk tahun 1970 = 116.465.000 jiwa. 7 . Angkatan Kerja

a. Beberapa Pengertian dan Rumus